10 likes | 187 Views
ini akan berakibat terhadap kondisi emosi anak ketika menghadapi hidup dengan orang tua yang tidak lengkap. Mereka otomatis kurang mempunyai tempat untuk berbagi cerita, baik suka maupun duka pada orang tuanya, seperti layaknya anak
E N D
ini akan berakibat terhadap kondisi emosi anak ketika menghadapi hidup dengan orang tua yang tidak lengkap. Mereka otomatis kurang mempunyai tempat untuk berbagi cerita, baik suka maupun duka pada orang tuanya, seperti layaknya anak yang mempunyai orang tua lengkap. Bagi orang tua tunggal tersebut akan merasa bahwa tanggung jawab pengasuhan anak berada di pundaknya sendiri, begitu juga untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Menurut data dari catatan sipil kota Yogyakarta (Kedaulatan Rakyat, 25 Pebruari .2001), pada tahun 1998 tercatat dari 12.779 akte kelahiran yang didaftarkan, ada 1,7% akte kelahiran tanpa pencantuman nama ayah. Fakta tersebut memperlihatkan bahwa 1,7% anak yang lahir di Yogyakarta dan telah mendaftarkan akte kelahiran adalah lahir dari ibu tanpa ayah, yaitu tanpa ikatan (pernikahan) yang sah. Hubungannya dengan kemandirian, anak dari orang tua tunggal ini lebih dituntut untuk bersikap mandiri dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan dibiasakan untuk tidak tergantung dengan orang lain. Sejalan dengan uraian ini adalah pernyataan Sears dkk. (1994), bahwa tanggung jawab orang tua tunggal dalam mengasuh anak-anaknya ini akan mendorong mereka untuk menjadikan anak-anak mereka mampu mengatasi transisi kehidupan selanjutnya dengan lebih efektif. Hal ini didukung oleh beberapa faktor, diantaranya adalah pendapat Daradjat (1994), bahwa pada masa remaja ini ada suatu konflik antara keinginan untuk bebas dan mandiri serta ingin merasa aman. Maka, remaja memerlukan orang yang dapat memberikan rasa aman dan dapat mendukung keinginannya. Sosok yang diharapkan keberadaannya dapat diperoleh dari teman sebayanya,