11 likes | 509 Views
Sastra Lama: Pantun Berpuisi lewat pantun adalah tradisi masyarakat di Nusantara. Dalam budaya Jawa , pantun dikenal dengan istilah parikan dan dalam budaya Sunda dikenal dengan paparikan . Pantun termasuk karya sastra lama. Bentuk karya sastra lama mempunyai ciri :
E N D
Sastra Lama: Pantun Berpuisilewatpantunadalahtradisimasyarakatdi Nusantara. DalambudayaJawa, pantundikenaldenganistilahparikandandalambudayaSundadikenaldenganpaparikan. Pantuntermasukkaryasastra lama. Bentukkaryasastra lama mempunyaiciri: Dipengaruhisifatmasyarakat lama yang masihmemegangkuatadatistiadat Perkembanganbentukkaryatidakmengalamiperubahan (statis) Terikatolehperaturandantatacarapenulisan (khususnyapuisi) Cenderungbersifatmenghibur Sifatsastranyaistanasentris Kebanyakanpengarangnyatidakdiketahuinamanya (anonim) Ciri-ciripantun: Tiap bait dalampantunumumnyaterdiriatas 4 larik, kecualipadakarmina (2 larikdalamsatu bait) dantaliban (6, 8, 10, atau 12 larikdalamsatu bait) Tiaplarikterdiriatas 8-12 sukukata Pantunmemilikisampirandanisi Polairamanya a-b-a-b (rimasilang) Contoh: Adapepayaadamentimun (a)Adamanggaadasalak (b)Daripadadudukmelamun (a)Mari kitamembacasajak (b) Pantunselesaidalamsatu bait Pantuntidakditeruskanpada bait berikutnya, kecualijikamemangsalingberkait Isinyamengandungpengungkapanperasaan Menurutisinya, pantundapatdibagimenjadipantunadat, pantun agama, pantunnasihat, pantunjenaka, pantunmuda, pantunanak-anak, danpantunperkenalan. Adapunmenurutbentuknya, adabeberapajenispantun yang dapatdiidentifikasi, yaknisebagaiberikut: 1. Pantunbiasa Pantunbiasaadalahpantun yang terdiriatas 4 larikdalamsatu bait. Pantuninimerupakanbentukpantunsecaraumum yang biasadigunakan. Contoh: KalauadajarumpatahJangandimasukkankedalampetiKalauadakataku yang salahJangandimasukkankedalamhati 2. Pantunkilat (karmina) Pantunkilathanyatersusunatas 2 larikdalamsetiapbaitnya. Larikpertamadapatdianggapsebagaisampiran, sedangkanlarikkeduaadalahbagianisi. Contoh :Dahuluparangsekarangbesi (a)Dahulusayangsekarangbenci (a) 3. Pantunberkait (seloka) Pantunberkaitadalahpantun yang tersusunsecaraberantai, selaluberkaitanantara bait pertamadan bait berikutnya. Keterkaitanini pun didasarkanpadaaturantertentu, yaknilarikkeduapada bait pertamadiulangmenjadilarikpertamapada bait kedua. Demikiankaitanitudilakukanpada bait-bait berikutnya. Contoh :LurusjalankePayakumbuh,KayujatibertimbaljalanDi manahatitakkanrusuh,Ibumatibapakberjalan Kayujatibertimbaljalan,TurunanginpatahlahdahanIbumatibapakberjalan,Kemanauntungdiserahkan 4. Talibun Talibunadalahpantun yang lariknyalebihdari 4 dalamsetiapbaitnya, tetapijumlahnyagenapkarenaselaluberisisampirandanisi. Jadi, banyaknyalarikdalamtalibunbiasanyaterdiriatas 6, 8, 10, atau 12 lariksetiapbaitnya. Contoh: sampiran KalauanakpergikepekanYu belibelanak pun beliIkanpanjangbelidahulu isi KalauanakpergiberjalanIbucarisanak pun cariInduksemangcaridahulu Berdasarkanisinya, pantundibedakanmenjadi: Pantunanak-anak: § Pantunbersukacita § Pantunberdukacita Contoh: ElokrupanyasikumbangjatiDibawaitikpulangpetangTidakterkatabesarhatiMelihatibusudahdatang Pantunmuda § Pantunperkenalan § Pantunberkasih-kasihan § Pantunperceraian § Pantunberibahati § Pantundagang Contoh: Tanammelatidirama-ramaUbur-ubursampinganduaSehidupsematikitabersamaSatukuburkelakberdua Pantuntua § Pantunnasihat § Pantunadat § Pantun agama Contoh: AsamkandisasamgelugurKeduaasamriang-riangMenangismayatdipintukuburTeringatbadantidaksembahyang Pantunjenaka Contoh: ElokrupanyapohonbelimbingTumbuhdekatpohonmanggaElokrupanyaberbinisumbingBiarmarahtertawajuga Pantunteka-teki Contoh: Kalaupuan, puancemaraAmbilgelasdidalampetiKalautuanbijaklaksanaBinatangapatandukdi kaki