1 / 41

ATELEKTASIS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWKS

ATELEKTASIS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWKS. Definisi Atelektasis. Keadaan alveoli paru sebagian / seluruhnya tidak terisi udara / kolaps, akibat hambatan aliran udara yang melewati bronkhus dan percabangannya. Patofisiologi Atelektasis.

inoke
Download Presentation

ATELEKTASIS Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWKS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ATELEKTASIS Arimbi,Sp.P IlmuPenyakitDalam FK UWKS

  2. Definisi Atelektasis Keadaan alveoli paru sebagian / seluruhnya tidak terisi udara / kolaps, akibat hambatan aliran udara yang melewati bronkhus dan percabangannya.

  3. Patofisiologi Atelektasis Akibathambatanaliranudaramasukbronkhusdancabangnya, makabagian distal darisumbatan , sebagian /seluruhnya tidakdialiriudara , shg alveoli distal sumbatanmenjadi kollaps / kempes, selanjutnya : • Sisa udara yang terperangkap pada alveoli akandiserap olehpembuluh darah sekitar alveoli tsb . • Alveoli yang kolapsakanmemadatmudahterjadiInfeksi. • Perfusi darah ke paru akan kekurangan O2 terjadiHypoksemia • Transudasi cairan dan gas , terjadiEdema paru.

  4. Etiologi Atelektasis 1. Penyebabintrinsik - Sumbatandalam lumen bronkhus 2. PenyebabEkstrinsik - Penekanan bronkhus dari luar lumen -Tekanan Ekstra Pulmonal - Paralisis gerakan pernapasan -Hambatan gerakan pernapasan

  5. Etiologi Atelektasis ........... Penyebab Instrinsik Sumbatan dalam lumen bronkhus : Tumor Bronkhus ( Ca-Bronkhogenik ), TB Endobronkhial, benda asing atau sekret kental .

  6. Etiologi Atelektasis ........... PenyebabEkstrinsik 1. Penekanan bronkhus dari luar lumen Tumor di luar lumen bronkhus atau kelenjar sekitar bronkhus yang membesar. 2. Tekanan Ekstra Pulmonal - Pneumothoraks, Efusi PleuradanTumor Mediastinum - Peninggian diafragma ( akibat proses dari dalam rongga perut ) - Herniasi organ abdomen ke dalam rongga thoraks

  7. Etiologi Atelektasis ........... 3. Paralisis gerakan pernapasan  - Poliomielitis ( gangguan otot–otot bantu napas ) - Gangguan neurologis pernapasan ( inervasi otot napas ) • Gerakan napas terganggu  menurunkan kelancaran sekresi bronkhus  sumbatan oleh lendir / sekret  atelektasis

  8. Etiologi Atelektasis ........... 4. Hambatan gerakan pernapasan  Kelainan Pleura atau Trauma thoraks  menahan rasa sakit  menurunkan gerakan paru  hambatan pengeluaran sekret  atelektasis

  9. PembagianAtelektasis ( berdasarpenyebabnya ) 1. Atelektasis Absorbsi : Terjadi akibat sumbatan jalan napas, sehingga secara bertahap udara dalam lumen bronkhus akan di absorbsi oleh pembuluh darah paru, akibatnya alveoli paru menjadi kempes / kolaps, sehingga volume paru pada sisi yang tersumbat akan berkurang.

  10. PembagianAtelektasis ( berdasarpenyebabnya )…… 2. Atelektasis Kontraktil: Terjadi akibat fibrosis pada dinding alveoli paru alveoli mengkerut akibat fibrosis, sehingga alveoli ybstidak dapat terisi udara / kolaps. 3. Atelektasis Adhesive: Terjadi akibat hilangnya Surfaktan pada dinding alveoli, tegangan permukaan alveoli hilang alveoli kolaps. Mis: - ARDS ( Rό: diffuse adhesive atelectasis ) - Emboli Paru ( Rό: Plate like atelectasis )

  11. Pembagian Atelektasis ( berdasar penyebab nya )..… • 4. Atelektasis Relaksasi : • Terjadi akibat tekanan negatif pada cavum • pleura penekanan percabangan bronkhus •  alveoli kolaps ( mis: Pneumothoraks atau Efusi • pleura ) • 5. Atelektasis Bulat / Round Atelectasis : • akibat penyakit pada pleura ( Asbestosis )

  12. PembagianAtelektasis ( berdasarpenyebabnya )..… 6. Atelektasis Lobus Medialis ( syndroma Lob.Medius ) : atelektasis pada lobus medius Paru kanan , akibat penekanan bronkus Lobus medius oleh suatu tumor atau pembesaran kelenjar getah bening. Paru-paru yang tersumbat dan mengkerut dapat mengalami Infeksi ( pneumonia , bronkhiektasis) , atau terbentuk jaringan parut/ fibrotik .

  13. PembagianAtelektasis ( berdasarpenyebabnya )..… 7. Atelektasis Percepatan Biasanya terjadi padapilot pesawat tempur. Penerbangan dengan kecepatan tinggi akan menutup saluran pernafasan kecil, menyebabkan alveoli menciut / mengempis.

  14. PembagianAtelektasis ( berdasarpenyebabnya )..… 8. Mikroatelektasis tersebar / terlokalisir Akibat terganggu / hilangnya surfaktan pada jaringan paru. Pada bayi prematur ( Sindroma gawat pernafasan ) Pada Orang dewasa terjadi akibat: • terapi oksigen yang berlebihan • infeksi berat dan luas ( sepsis ) • faktor lainnya yang merusak lapisan alveoli.

  15. PembagianAtelektasis ( berdasarasalnya ) 1. Atelektasis neonatorum - Merupakan ekspansi yang tidak sempurna paru pada saat lahir atau kolaps sebelum alveoli berkembang sempurna. • Bentuk ini terbagi menjadi primer dan sekunder. • Banyak terjadi pada bayi prematur, dimana pusat pernafasan dalam otak tidak matur dan gerakan pernafasan masih terbatas. • Faktor pencetus termasuk komplikasi persalinan yang menyebabkan hipoksia intrauterus.

  16. AtelektasisNeonatorum

  17. PembagianAtelektasis ( berdasarasalnya )..… 2. Atelektasis acquired ataudidapat - Terdapatpadaorangdewasa, termasukgangguan intratoraks yang menyebabkankolapsdariruangan udara, yang sebelumnyatelahberkembang. Jaditerbagi atasatelektasisabsorpsi, kompresi, kontraksidan bercak.

  18. Gejala Klinis Atelektasis • Sesak napas s/d Sianosis ( O2 menurun ) • Takikardi ( kerja jantung memberat ) • Panas tinggi ( sumbatan akibat adanya lendir / keradangan dalam saluran napas ) • Penurunan kesadaran s/d syok ( atelektasis luas / Hipoksemia berat )

  19. Pemeriksaan Fisik Atelektasis Inspeksi : Gerak napas tertinggal, ICS menyempit ( di sisi yang mengalami atelektasis ) Palpasi : Gerak napas tertinggal, Fremitus raba menurun, ICS menyempit ( di sisi atelektasis ) Perkusi : Redup atau normal , bila terjadi emphysema kompensata ( batas mediastinum bergeser ke sisi atelektasis ), letak diafragma di sisi atelektasis meninggi . Auskultasi : Suara napas & Suara percakapan menurun ( di sisi atelektasis )

  20. Menegakkan Diagnose Atelektasis • Berdasar Gejala Klinis dan Pemeriksaan Fisik • Radiologi ( Foto Thoraks PA dan Lateral ) : Tanda – tanda “ Loss of Lung Volume “ • Bronkhoskopi dan bronkhografi / CT Scan : mengetahui lokasi obstruksi / sumbatan bronkhus.

  21. Signs Loss of Lung Volume 1. Ciri Umum : • Pergeseran mediastinum: Trakhea dan jantung bergeser ke sisi yang mengalami atelektasis . • Elevasi diafragma: Diafragma terangkat ke atas pada sisi paru yang mengalami atelektasis . • Drooping of shoulder:bahu pada lengan yang alami atelektasis posisinya lebih rendah dibanding sisi sehat. • Penyempitan ICS : ICS pada sisi yang mengalami nampak atelektasis menyempit

  22. Signs of Loss of Lung Volume ......... 2. Berpindahnya posisi Fisura Paru • Diperlukan Foto Thorax ( sisi Lateral ) untuk mengetahui pergeseran posisi fisura oblique dan Transverse . 3. Bergesernya Hilus Paru • Posisi normal: posisi hilus paru kanan sedikit lebih rendah dibanding hilus paru kiri. Posisi ini berubah bila terjadi atelektasis pada satu lobus paru.  4. Hemithorax menjadi Asymmetry  • Dalam keadaan atelektasis, maka sisi paru yang mengalami atelektasis, pada pemeriksaan fisik akan Asimetri )

  23. Signs of Loss of Lung Volume .......... 5. Hyperinflasi / Emphisema Compensatory • Bagian paru yang tidak mengalami atelektasis, akan akan nampak lebih hitam dan terjadi dilatasi pembuluh darah 6. Perubahan Volume paru • Dalam keadaan Normal: Volume paru kanan > kiri ( 55% dan 45%. ), pada keadaan atelektasis keadaan ini akan berubah.s

  24. Relaxation Atelectasis The lung is held in apposition to the chest wall because of negative pressure in the pleura. When the negative pressure is lost, as in pneumothorax, the lung relaxes to its atelectatic position. Adhesive Atelectasis Alveoli are kept open by the integrity of surfactant. When there is loss of surfactant, alveoli collapse

  25. Round Atelectasis Mass like density Pleural based Base of lungs , Blunting of costophrenic angle . Pleural thickening . Pulmonary vasculature curving into the density Esophageal surgical clips ( Asbestosis )

  26. Atelectasis Right LungOpen Bronchus Sign / Alveolar Atelectasis/ Cornified Lung Homogenous density right hemithorax Mediastinal shift to right Right hemithorax smaller Right heart and diaphragmatic silhouette are not identifiable Atelectasis Left Lung Homogenous density left hemithorax Mediastinal shift to the left Left hemithorax smaller Diaphragmatic and heart silhouette are not identifiable

  27. Sub-segmental Atelectasis Also note the posterior mediastinal mass in the left apex.

  28. RML Atelectasis Vague density in right lower lung field (almost a normal film). Dramatic RML atelectasis in lateral view, not evident in PA view. Movement of transverse fissure. Other findings include:Azygous lobe 

  29. Atelectasis Right Upper Lobe Density in the right upper lung field Transverse fissure pulled up Right hilum pulled up Smaller right lung Smaller right hemithorax

  30. Atelectasis Right Lower Lobe Density in right lower lung field Indistinct right diaphragm Right heart silhouette retained Transverse fissure moved down Right hilum moved down

  31. Atelectasis Left Lower Lobe Double density over heart Inhomogenous cardiac density Triangular retrocardiac density Left hilum pulled down Other findings include: Pneumomediastinum Atelectasis Right Lung Homogenous density right hemithorax Mediastinal shift to right Right hemithorax smaller Right heart and diaphragmatic silhouette are not identifiable

  32. ARDS is an example ofDiffuse alveolar atelectasis Focal loss of surfactan is an example of Plate-like

  33. Diagnose Banding atelektasis Abses Paru ( cavitas dengan air fluid level / multi kavitas ) Asbestosis ( penebalan pleura dan fibrosis paru, serta pembesaran kelenjar di hilus ) Pneumotoraks ( gambaran radiolucent yang mengikuti paru yang kolap ) Karcinoma paru ( pelebaran medistinum, pembesaran kelenjar di hilus, elevasi diafragma, dan destruksi tulang sekitar tumor)

  34. Faktor resiko atelektasis - Pembiusan ( anestesia ) dan pembedahan - Tirah baring jangka panjang tanpa perubahan posisi - Pernafasan dangkal - Penyakit paru-paru

  35. Tingkat keparahan atelektasis Keparahanatelektasis tergantung: • Luasnyaparu yang kolaps • Keadaanparukontralateralnya • Komplikasipascaatelektasis

  36. Pencegahan - Atelektasis • Setelah menjalani pembedahan, penderita harus di latih untuk bernafas dalam, batuk teratur dan kembali melakukan aktivitas seperti biasa ( secepatnya ) • Meskipun perokok memiliki resiko lebih besar, tetapi resiko ini bisa diturunkan dengan berhenti merokok dalam 6-8 minggu sebelum pembedahan.

  37. Pencegahan - Atelektasis ........... • Pada kelainan dada atau keadaan neurologis yang menyebabkan pernafasan dangkal dalam jangka lama, akan lebih baik bila menggunakan alat bantu mekanis untuk membantu pernafasannya. • Alat ini akan menghasilkan tekanan terus menerus ke paru- paru sehingga meskipun pada akhir dari suatu pernafasan, saluran pernafasan tidak dapat menciut

  38. Penanganan - Atelektasis Tujuan penangananan adalah menghilangkan sumbatan Bronkhus dan percabangannya, sehingga jaringan Alveoli paru kembali mengembang.

  39. Penanganan - Atelektasis .............. Berbaring pada sisi paru yang sehat sehingga Paru yang terkena kembali bisa mengembang. Menghilangkan penyumbatan  - Dengan alat Bronkoskopi. - Latihan menarik nafas dalam. • Merontokkan dahak, dengan Fisioterapi napas / Postural drainase - Mengatasi sumbatan oleh masa ( mengatasi Tumor nya )

  40. Penanganan - Atelektasis .......... • Pada infeksi yang bersifat menetap atau berulang, menyulitkan atau menyebabkan perdarahan, maka bagian paru-paru yang terkena mungkin perlu diangkat ( segmentomi/ lobektomi / pneumektomi ). - Pemberian Antibiotik ( tergantung penyebab infeksi )

  41. Selamat Belajar Sukses Selalu

More Related