500 likes | 1.81k Views
PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronis ). Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya. Definisi - PPOK. Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversible, bersifat Progresif & berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel / gas berbahaya.
E N D
PPOK ( Penyakit Paru Obstruktif Kronis ) Arimbi,Sp.P Ilmu Penyakit Dalam FK UWK Surabaya
Definisi - PPOK Hambatan aliran udara yang tidak sepenuhnya reversible,bersifat Progresif &berhubungan dengan respon inflamasi paru terhadap partikel / gas berbahaya.
Emfisema dan Bronkhitis Kronis, tidak termasuk PPOK, Sebab keduanya tidak selalu mencerminkan hambatan aliran Udara dalam saluran napas. Emfisema diagnose Patologi Bronkhitis Kronis diagnose Klinis
Patogenesa PPOK • Keradangan kronis pd sal. napas, parenkim paru, sistem vaskuler paru pe makrofag, limfosit T (CD8+), netrofil release mediator LB4, IL8, TNF -α • Imbalance proteinase – anti proteinase • Stres oksidatif Ketiga faktor diatas akan merusak struktur paru.
Patogenesa -PPOK Partikel / Gas Beracun Pajanan Inflamasi Paru Antioksidan Antiprotease Protease Stress Oksidatif Perbaikan PPOK
Patologi – PPOK Perubahan anatomi meliputi: - Saluran Napas Besar Infiltrasi sel radang pd epitel Jumlah sel goblet meningkat & membesar Sekresi mukus meningkat - Saluran Napas Kecil : Inflamasi berulang Remodeling dinding saluran napas Peningkatan jar. kolagen & jar. ikat Penyempitan sal.napas permanen.
Patologi PPOK ............. - Parenkhim Paru : Destruksi parenkhim paru dari kerusakan minimal sampai luas alveoli melebar. - Perubahan Vaskuler Paru : Penebalan lap. intima, ∑ otot polos & kolagen bertambah & infil sel radang Penebalan dinding pembuluh darah saluran napas.
FaktorResiko • Perokok • Usia tua ( > 45 tahun ) • Pajanan polutan • Defisiensi Þ1 antitripsin ( Bayi dg BBLR ) • Infeksi sal.napas berulang (saat balita ) • Diit rendah ikan laut, buah & antioksidan
GambaranKlinis • Batuk produktif, terutama pada pagi hari • Sesak napas ( tergantung derajat keparahan ) • Nyeri dada ( intercostal muscle ischemia ) • Edema tungkai (cor pulmonale/decomp kanan) • Gejala sistemik ( Kalori unt. Bernapas Kurus) • Depresi ( akibat aktifitas / sosialisasi terbatas ) • Riwayat merokok lama / perokok berat • Riwayat terpapar polutan terus – menerus
Pemeriksaaan Fisik Inspeksi Bentuk dada : Barrel Chest Penggunaan otot bantu napas Pelebaran sela iga ( ICS ) Hypertropi alat bantu napas Palpasi Fremitus suara melemah Perkusi Hypersonor Auskultasi Suara napas vesikuler lemah Ekspirasi memanjang Mengi / ngik - ngik
Gejalaklinis PPOKeksaserbasiakut / dalam serangan • Frekwensi & intensitas batuk bertambah • Produksi sputum bertambah banyak • Sputum berubah warna (kuning/ hijau ) • Sesak napas bertambah berat • Keterbatasan aktifitas bertambah • Gagal napas akut • Penurunan kesadaran
IndikasiPPOKdirawatdi RS • Eksaserbasi sedang s/d berat • Terjadi komplikasi • Infeksi saluran napas berat • Gagal napas • Gagal jantung kanan
IndikasiPPOK dirawatdi ICU • Sesak memberat setelah penanganan adekwat di UGD / di ruang perawatan - Kesadaran menurun - Gagal napas ( perlu ventiltor )
TujuanPenanganan PPOK • Mengurangi gejala • Mencegah progresifitas penyakit • Meningkatkan toleransi latihan • Meningkatkan kwalitas hidup penderita • Mencegah dan mengobati komplikasi • Mencegah dan mengobati eksaserbasi berulang • Menurunkan angka kematian
Terapi - PPOK Stabil Emphisema Stabil Edukasi Farmako Terapi Non Farmako terapi Bronkhodilator: Antikholinergik ß2 Agonis Xantine SABA & Antikholinergik LABA & Steroid Mukoitik Stop Rokok Pengetahuan dasar PPOK Obat-obatan Pencegahan perburukan Menghindari pencetus Penyesuaian aktivitas Rehabilasi :Terapi Oksigen Vaksinasi Nutrisi Ventilasi Bedah
TERAPI PPOK EKSASERBASI AKUT di RS (1) DP, FP ( FEV1, PEFR, Sat O2 ), AGD Serangan Ringan Serangan Sedang / Berat Serangan Mengancam JIwa O2 Nasal Canula ß2 Agonis MDI / SC / 20 mt s/d 1 jam Aminophyllin 5 mg / Kg BB Bolus IV Hydrocortison 200 – 250 mg IV Evaluasi Ulang Setelah 1 Jam Terapi. DP, FP ( FEV1, PEFR, Sat O2 ), AGD. Respon Tak Sempurna Respon Baik Respon Buruk Pulang Ke Rumah MRS Di ICU MRS Di Ruangan
TERAPI PPOK EKSASERBASI AKUT di RS (2) Respon Tak Sempurna: Pemeriksaan Fisik: Asma Ringan s/d Sedang 70 % > FEV1 > 30% Sat O2 Tak membaik Respon Buruk: Distress napas Kesadaran Menurun FEV1 < 30%, Pa CO2 > 45 %,Pa O2 < 60% • Respon Baik : • DP. Normal • FEV1 > 70% • PEFR > 20% • Sat O2 > 90% O2 Masker ß2 Agonis MDI / SC Kortikosteroid IV Aminophyllin 20 mg / Kg BB / 24 jam / Drip Ventilator ( Bila Di Perlukan ) ß2 Agonis MDI Kortikosteroid PO Edukasi O2 Nasal Canula / Masker ß2 Agonis MDI Kortikosteroid IV Aminophyllin 20 mg / Kg BB / 24 jam / Drip Mo: FEV1, sat O2, Vital Sign FEV1 > 70% PEFR > 20% Tak Membaik 6 – 12 jam terapi Membaik Pulang
Terima Kasih Selamat Belajar