1 / 22

STANDAR 2

STANDAR 2.

ivan
Download Presentation

STANDAR 2

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STANDAR 2

  2. 2.1.1 Perguruantinggimemilikitatapamong yang memungkinkanterlaksananyasecarakonsistenprinsip-prinsiptatapamong, terutama yang terkaitdenganpelakutatapamong (aktor) dansistemketatapamongan yang baik (kelembagaan, instrumen, perangkatpendukung, kebijakandanperaturan, sertakodeetik). (3) Dokumen, data dan informasi yang sahih dan andal bahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnya visi, terlaksananya misi, tercapainya tujuan, berhasilnya strategi yang digunakan, memenuhi empat dari lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. (4) Dokumen, data daninformasi yang sahihdanandalbahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnyavisi, terlaksananyamisi, tercapainyatujuan, berhasilnyastrategi yang digunakan, memenuhi lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. (2) Dokumen, data daninformasi yang sahihdanandalbahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnyavisi, terlaksananyamisi, tercapainyatujuan, berhasilnyastrategi yang digunakan, memenuhi tiga dari lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil. (1) Dokumen, data daninformasi yang sahihdanandalbahwa sistem tata pamong menjamin terwujudnyavisi, terlaksananyamisi, tercapainyatujuan, berhasilnyastrategi yang digunakan, memenuhi 1 s.d. 2 dari lima pilar berikut: (1) kredibel, (2) transparan, (3) akuntabel, (4) bertanggung jawab, (5) adil.

  3. Peraturan/pedoman/acuanterkaittatapamong • Kredibel : adanyalegalitaslembagaserta WT, mekanismepemilihan yang demokratis, adanyamekanisme yang jelasdalampenentuankebijakanmutu, sasaranmutu, renstradan RKAT • Transparasi : keterbukaandanmekanismekomunikasi • Akuntabilitas : dokumendaninformasi yang dapatdiakses, adanya audit internal maupuneksternal • Tanggungjawab : pertanggungjawabandalam forum resmi (rapattahunan) • Keadilan : Terbukanyakesempatan, rewarddanpunishment

  4. 2.1.2 Kelengkapandankeefektifanstrukturorganisasi yang disesuaikandengankebutuhanpenyelenggaraandanpengembanganperguruantinggi yang bermutu. (3) Kelengkapandankeefektifan, sertadokumentasistrukturorganisasi yang hanyameliputienam organ pertama dan satu dari dua organ lainnya, dilengkapidengandeskripsitertulis yang jelastentangtugas, fungsi, wewenang, dantanggungjawab. (4) Kelengkapan dan keefektifan, serta dokumentasi struktur organisasi yang meliputi delapan organ dan dilengkapidengandeskripsitertulis yang jelastentangtugas, fungsi, wewenang, dantanggungjawab. (2) Kelengkapandankeefektifan, sertadokumentasistrukturorganisasi yang hanyameliputienam organ pertama dilengkapidengandeskripsitertulis yang jelastentangtugas, fungsi, wewenang, dantanggungjawab. (1) Lima organ pertama dalam struktur organisasi tidak lengkap.

  5. Strukturorganisasimengacudalam 8 organ : • Pimpinan • Senat • Dewanpengawas • Dewanpertimbangan • Pelaksanakegiatanakademik • Pelaksanaadministrasi, pelayanandanpendukung • Pelaksanapenjaminanmutu • Unit perencanadanpengembangan tri dharma

  6. 2.1.3 Keberadaanlembaga, mutu, SOP, danefektifitaspelaksanaankodeetik. (3) Pelaksanaankodeetik, meliputi: Komisi ad hoc, Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), dan non-akademik, SOP lengkap dan jelas, SOP dilaksanakan secara efektif. (4) Pelaksanaankodeetiksangatlengkap, meliputi: • Lembaga tersendiri, • Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), dan non-akademik, • SOP sangat lengkap dan jelas, • SOP dilaksanakan secara efektif. (2) Pelaksanaankodeetik: • Komisi ad hoc, • Hanya mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), • SOP cukup lengkap dan jelas, • SOP dilaksanakan kurang efektif. (1) Pelaksanaankodeetik: • Tidak ada lembaga khusus, • Mencakup masalah akademik (termasuk penelitian dan karya ilmiah), disiplin, • SOP tidak ada.

  7. BadanEtikadanHukumberdirisendiri • Pedoman yang digunakanbadanetikadanhukumadalahkodeetikdosen, kodeetiktenagakependidikan, peraturandisiplinmahasiswa

  8. 2.2 Karakteristikkepemimpinan yang efektifdalamkepemimpinanoperasional, kepemimpinanorganisasi, dankepemimpinanpublik. (3) Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki dua dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik (4) Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki karakteristik: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik (2) Kepemimpinan perguruan tinggi memiliki satu dari karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik (1) Kepemimpinan perguruan tinggi tidak memiliki karakteristik berikut: (1) kepemimpinan operasional, (2) kepemimpinan organisasi, (3) kepemimpinan publik

  9. Kepemimpinanoperasional : kemampuanmenjabarkanvisi, misidantujuanstrategisdalamrenstradan RKAT • Kepemimpinanorganisasional : pemahamantatakerja unit dalamorganisasi (WT, tatakerjaorganisasi, mekanisme /prosedurkerja) • Kepemimpinanpublik : kiprahpimpinandimasyarakat.

  10. 2.3.1 Sistempengelolaanfungsionaldanoperasionalperguruantinggimencakupfungsipengelolaan (planning, organizing, staffing, leading, dan controlling), yang dilaksanakansecaraefektifuntukmewujudkanvisidanmelaksanakanmisiperguruantinggi. (3) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup empat dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif. (4) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup semua (lima) fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif. (1) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi kurang (kurang atau sama dengan dua yang efektif). (2) Sistem pengelolaan fungsional dan operasional perguruan tinggi mencakup tiga dari lima fungsi pengelolaan yang dilaksanakan secara efektif.

  11. Planning : perencanaandilakukansecaraterstrukturolehrektor • Organizing : rektordibantuoleh WR1, WR2, WR3 mengelolaaktivitas, prosesdansumberdaya yang dibutuhkanuntukmeningkatkanefektivitaskinerjainstitusi. • Staffing : penempatandanpengembanganpersonilmengacupadastrukturorganisasi. • Leading : Rektormenjalankantugasnyasesuaidengan WT • Controlling : Melaksanakanfungsipengendalianimplementasisemuaaktivitas.

  12. 2.3.2 Perguruantinggimemilikianalisisjabatan, deskripsitugas, program peningkatankompetensimanajerial yang menjaminterjadinyaprosespengelolaan yang efektifdanefisiendisetiap unit kerja. (3) Perguruan tinggi memiliki: rancangan dan analisis jabatan, uraian tugas, prosedur kerja, yang menggambar-kan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja, tetapi tidak ada program peningkatan kompetensi manajerial perguruan tinggi. (4) Perguruan tinggi memiliki: • rancangan dan analisis jabatan, • uraian tugas, • prosedur kerja, • program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja, yang menggambar-kan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja. (1) Perguruan tinggi tidak memiliki: • rancangan dan analisis jabatan, • uraian tugas, • prosedur kerja, • program peningkatan kompetensi manajerial yang sistematis untuk pengelola unit kerja. (2) Perguruan tinggi memiliki: • rancangan dan analisis jabatan, • uraian tugas, • prosedur kerja, tetapi tidak menggambarkan keefektifan dan efisiensi manajemen operasi di setiap unit kerja

  13. Desainstrukturorganisasi • Deskripsitugastingkatuniversitasdanfakultas • WT • Konsep yang dijalankanadalah Plan-Do-Check- Action. • Program kompetensimanajerialdilakukansecaraberkala

  14. 2.3.3 Diseminasihasilkerjaperguruantinggisebagaiakuntabilitaspublik, sertakeberkalaannya. (3) Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil kinerjanya secara berkala, tetapi hanya untuk internal stakeholders. (4) Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil kinerjanya secara berkala kepada semua stakeholders, minimal setiap tahun. (2) Perguruan tinggi secara bertanggung jawab menyebarluas-kan hasil kinerjanya kepada internal stakeholders, tetapi tidak dilakukan secara berkala. (1) Perguruan tinggi tidak menyebarluas-kan hasil kinerjanya kepada stakeholders. LaporanRektor laporantahunankinerja unit website

  15. 2.3.4 Keberadaandankeefektifansistem audit internal, dilengkapidengankriteriadaninstrumenpenilaiansertamenggunakannyauntukmengukurkinerjasetiap unit kerja, sertadiseminasihasilnya. (3) Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit, dan hasilnya digunakan tetapi tidak didiseminasikan. (4) Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja setiap unit, dan hasil pengukurannya digunakan serta didiseminasikan dengan baik. (2) Perguruan tinggi memiliki kriteria dan instrumen penilaian, menggunakannya untuk mengukur kinerja tiap unit tetapi hasilnya tidak digunakan serta tidak didiseminasikan. (1) Perguruan tinggi tidak memiliki kriteria dan instrumen penilaian untuk mengukur kinerja unit kerjanya.

  16. 2.3.5 Keberadaandankeefektifansistem audit eksternal, dilengkapidengankriteriadaninstrumenpenilaiansertamenggunakannyauntukmengukurkinerjaperguruantinggi. (3) Lembaga audit eksternal kredibel namun hasil auditnya tidak digunakan dengan baik atau tidak didiseminasikan dengan baik. (4) Lembaga audit eksternal kredibel dan hasil auditnya digunakan serta didiseminasikan dengan baik. (1) Tidak meggunakan lembaga audit eksternal. (2) Lembaga audit eksternal kredibel, namun hasilnya sama sekali tidak ditindaklanjuti. Audit eksternalmanajemen Audit eskternallaboratorium AkuntanPublik

  17. 2.4.1 Perguruantinggimenjalankansistempenjaminanmutu yang didukungdenganadanyabukti-buktiberupa manual mutu, danpelaksanaannya. (3) Manual Mutu yang lengkap, meliputi: Pernyataan Mutu Kebijakan Mutu Unit Pelaksana Standar Mutu ProsedurMutu InstruksiKerja Pentahapan Sasaran Mutu tetapi tidak terintegrasi dalam suatu sistem dokumen. (4) Manual Mutu yang lengkap meliputi: • Pernyataan Mutu • Kebijakan Mutu • Unit Pelaksana • Standar Mutu • ProsedurMutu • InstruksiKerja • Pentahapan Sasaran Mutu dan terintegrasi dalam suatu sistem dokumen. (2) Manual Mutu yang hanya meliputi: • Pernyataan Mutu • Kebijakan mutu • Unit Pelaksana • Standar Mutu • ProsedurMutu • InstruksiKerja (1) Tidakada manual mutu.

  18. 2.4.2 Implementasipenjaminanmutu. (3) Penjaminan mutu sudah berjalan tetapi tidak di seluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit. (4) Penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan yang dibuktikan dalam bentuk laporan monev dan audit. (2) Penjaminan mutu sudah berjalan yang mencakup siklus perencanaan, pelaksanaan, analisis dan evaluasi, tindakan perbaikan tetapi tidak ada bukti dalam bentuk laporan monev dan audit. (1) Tidak ada pelaksanaan penjaminan mutu.

  19. 2.4. 3 Monitoring danevaluasihasilpenjaminanmutudibidangpendidikan, penelitian, pelayanan/pengabdiankepadamasyarakat, saranaprasarana, keuangan, manajemen, sertatindaklanjutnya. (3) Pelaksanaan dan pencapaiansasaranpenjaminanmutu minimal di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM yang terdokumentasi dan disosialisasikandenganbaik, serta ditindaklanjuti. (4) Pelaksanaan dan pencapaiansasaranpenjaminanmutu di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM (4) sarana prasarana, (5) keuangan, (6) manajemen yang terdokumentasi dan disosialisasikandenganbaik, serta ditindaklanjuti. (2) Pelaksanaan dan pencapaian sasaran penjaminan mutu minimal di bidang (1) pendidikan (2) penelitian (3) PkM terdokumentasitetapitidakdisosialisasikandenganbaik. (1) Pelaksanaan dan pencapaiansasaranpenjaminanmutu di bidang (1) pendidikan tetapitidakada di bidangpenelitianatauPkM

  20. 2.4.4 Perguruantinggimemilikisistempembinaanperguruantinggi yang mencakup: (1) pengembanganperguruantinggi, (2) penyusunandokumenakreditasidalambentukpelatihan, dana, daninformasi. (3) Perguruan tinggi memberikan pembinaanbaikdalam: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi. (4) Perguruan tinggi memberikan pembinaansangatbaikdalam: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi. (2) Perguruan tinggi memberikan pembinaancukupdalam: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi. (1) Perguruan tinggi memberikan pembinaankurangdalam: (1) pengembangan program studi, (2) penyusunan dokumen akreditasi dalam bentuk pelatihan, dana, dan informasi. Adanya unit yang bertugaspengembangan konsep dan desain pendidikan/akademik. Adanya program untukpelatihanpeningkatanakreditasisertadukungandanadaninformasi.

  21. 2.4.5 Kelengkapandanaksesibilitassistem basis data institusi yang mendukungpenyusunanevaluasidiriinstitusidanperguruantinggi. (3) Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, namun kurang mudah diakses. (4) Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, dan dapat diakses dengan mudah. (2) Basis data lengkap mencakup informasi tentang tujuh standar akreditasi, untuk penyusunan dokumen evaluasi diri institusi maupun program studi, namun sulit diakses. (1) Basis data kurang lengkap. EvaluasidirididukungdenganSistemInformasiManajemen

  22. 2.4.6 Status akreditasi BAN-PT untukseluruhperguruantinggidalamperguruantinggi. NA = Jumlah program studi dengan status akreditasi A NB = Jumlah program studi dengan status akreditasi B NC = Jumlah program studi dengan status akreditasi C NK = Jumlah program studi yang status akreditasinya kadaluwarsa NO = Jumlah program studi yang belum terakreditasi N = Jumlah seluruh program studi = NA + NB + NC + NK + NO Catatan: Program studi yang dihitung adalah yang sudah memiliki izin operasional lebih dari dua tahun, dan sudah ada sistem akreditasi BAN-PT. Rumus Skor = (4 x NA + 3 x NB + 2 x NC + NK + NO) / N.

More Related