1 / 10

Kelompok Dua Teori Pembelajaran Sosial Julian Rotter

Kelompok Dua Teori Pembelajaran Sosial Julian Rotter. BK Kelas A Kiki Dyan L. (09104241001) Siyam Putri A. (09104241013) Teguh Pangesti R. (09104241030) Sri Ayu Pujiarti L. (09104241034) Intan Imannawati (09104141038). Biografi. Lahir 22 Oktober 1916 Brooklyn , New York

jeroen
Download Presentation

Kelompok Dua Teori Pembelajaran Sosial Julian Rotter

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KelompokDuaTeoriPembelajaranSosialJulian Rotter BK Kelas A Kiki Dyan L. (09104241001) SiyamPutri A. (09104241013) TeguhPangesti R. (09104241030) Sri AyuPujiarti L. (09104241034) IntanImannawati (09104141038)

  2. Biografi • Lahir22 Oktober 1916 Brooklyn , New York • KebangsaanAmerika • LatarBelakangPsikologi • LembagaUniversity of Connecticut • Alma mater Indiana University • Dikenalatasteoribelajarsosial , Rotter Incomplete Sentence Blank danLokusKontrol • PengaruhKurt Lewin , Alfred Adler , Spence Kenneth , Clark Hull , BF Skinner , Tolman Edward dan George Kelly • TerpengaruhWalter Mischel

  3. “TeoriPembelajaranSosial”Julian Rotter • Untuk memahami teori pembelajaran-sosial Rotter, kita harus lebih dahulu mendeskripsikan prinsip-prinsip yang terbangun. Empat konsep pokok adalah potensi perilaku, harapan, nilai penguatan, dan situasi psikologis. • Dua konsep luas akan didiskusikan, yakni: kebebasan gerakan dan level tujuan kecil.

  4. EmpatKonsepPokokadalah : -PotensiPerilaku -Expectancy(pengharapan) -Nilai penguatan(reinforcement value) -Situasi Psikologis • Konsep Luas -Kebebasan Bergerak -Tingkat Tujuan Minimal -Motivasi Perilaku -Kontrol Penguatan Internal versus Eksternal

  5. PotensiPerilaku Terdapat persamaan dengan pandangan-pandangan Skinner dalam konsep ini; Rotter berusaha untuk memprediksi kemungkinan bahwa seseorang akan berperilaku dalam hal tertentu dengan keberadaan variabel-variabel internal,kognitif,danlingkungan.

  6. Expectancy(pengharapan) menjelaskan tentang kepercayaan individu bahwa dia berperilaku secara khusus pada situasi yang diberikan yang akan diikuti oleh penguatan yang telah diprediksikan. Kepercayaan ini berdasarkan pada pola atau probabilitas atau kemungkinan penguatan yang akan terjadi. Tingkat harapan ini ditentukan oleh beberapa factor.

  7. Nilai penguatan(reinforcement value) merupakan penjelasan mengenai tingkat pilihan untuk satu reinforcement sebagai ganti yang lain. Jika seseorang berada pada situasi yang sama dimana situasi ini memungkinkan dapat terjadinya satu dari beberapa reinforcement, berapa banyak orang-orang yang akan memilih satu reinforcement sebagai ganti yang lain??

  8. SituasiPsikologis merupakanhal yang pentingdalammenentukanperilaku. Rotterpercayabahwakitasecaraterusmenerusmemberikanreaksipadalingkungan internal maupunlingkunganeksternalkita. Selanjutnyamasing-masinglingkunganinisecarakonstansalingmempengaruhi yang lain. Kita tidakhanyamerespon stimulus eksternalsajatetapijugakedualingkungan. Penggabunganinilah yang disebutRotterdengansituasipsikologis. Situasidipertimbangkansecarapsikologiskarenakitamereaksilingkunganiniberdasarkanpola-polapersepsikitaterhadap stimulus eksternal.

  9. Rotter mengajukan enam kategori kebutuhan, antara lain: • Pengakuan-Status. Kebutuhan untuk dianggap kompeten atau baik dalam aktivitas profesional, sosial pekerjaan, atau permainan; kebutuhan untuk memperoleh posisi sosial atau kerja – yakni lebih terlatih atau lebih baik daripada yang lainnya. • Proteksi-Dependensi Kebutuhan untuk mendorong orang lain atau kelompok orang untuk mencegah frustrasi atau hukuman, atau untuk memberikan kepuasan kebutuhan orang lain. • Dominasi Kebutuhan untuk mengarahkan atau mengontrol tindakan-tindakan orang lain, termasuk anggota-anggota keluarga dan teman, kebutuhan untuk melakukan tindakan yang dilakukan oleh orang lain sebagaimana yang ia sarankan.

  10. Independensi Kebutuhan untuk membuat keputusan sendiri dan bergantung pada diri sendiri, bersama-sama dengan kebutuhan untuk mengembangkan skill untuk memperoleh kepuasan secara langsung, tanpa mediasi dari orang lain. • Cinta dan afeksi. Kebutuhan untuk diterima dan disukai oleh individu-individu lain, yang bertentangan dengan kebutuhan untuk pengakuan-status, bukan yang berhubungan dengan posisi sosial atau profesional namun mencari rasa hormat dari orang lain. • Kenyamanan fisik Kebutuhan terpelajari terhadap kepuasan fisik yang berhubungan dengan pemerolehan keamanan.

More Related