90 likes | 570 Views
Filsafat Hukum Islam. M. Sularno , Program Studi Hukum Islam, Fakultas Ilmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia.
E N D
Filsafat Hukum Islam M. Sularno, Program StudiHukum Islam, FakultasIlmu Agama Islam, Universitas Islam Indonesia
IV MAQASID (TUJUAN) HUKUM ISLAMA. ABU ZAHRAH DAN AHMAD AZHAR B : 1. Mendidik Pribadi : diwujudkan dlm penerapan macam-macam ibadah (setiap orang yg konsisten dlm menjalankan peribadatan pribadinya akan terdidik dg sendirinya).2. Menegakkan keadilan: keadilan yg hendak ditegakkan oleh hk Islam meliputi : a. keadilan pribadi, b. keadilan hukum, c. Keadilan sosial, d. keadilan internasional, dll.3. Mewujudkan kemaslahatan hidup yg hakiki :tujuan utama dari disyari’atkannya hk Islam adalah kemaslahatan manusia dunia dan akhirat, yang bersifat hakiki, bukan semu, yg secara umum, bukan terbatas orang tertentu.
B. AS-SYATIBI DAN HASBI AS-SIDDIQI : 1. Mencegah kerusakan manusia dan menghadirkan maslahat.Sesuai kaidah, mencegah mafsadah didahulukan dr pd menarik manfaat.2. Mengendalikan dunia dengan kebenaran, keadilan, dan ke-bajikan. Jika hukum Islam dijalankan dg baik dan merata, maka kehidupan di dunia ini akan terkendali di atas nilai: kebenaran, keadilan, serta kebajikan.3. Menerangkan tanda-tanda jalan yg harus dilalui pada akal manusia : Hukum Islam berfungsi sbg pelita bagi manusia untuk dpt melihat mana jalan yg harus dilewati, apabila akalnya dpt berfungsi sbgmn mestinya. *Tujuan Allah mensyari’atkan hukumnya adalah untuk memelihara kemaslahatan manusia, sekaligus hindarkan mafsadat dunia dan akhirat. Tujuan tsb hendak dicapai lewat taklif. Ada lima pokok yg hrs dipelihara/ diwujudkan, yakni: agama, jiwa, akal, keluarga, danharta. Penetapan lima hal itu didasarkan atas dalil Qur’an –Hadis. Dalil-dalil tsb berfungsi sbg al-qawa’d al-kulliyyat.
* DARURAT : Keadaan yg mengancam kemaslahatan daruriyah (esensi) jika tidak mengerjakan yg diharamkan. Kaidah : - Keadaan darurat membolehkan mengerjakan hal yg dilarang.* TAKMILAH DAN TATIMMAH - Tahsiniyah merupakan mukamilah (penyempurna) bg hajiyah - Hajiyah merupakan mukamilah bagi daruriyah - Mencederai daruriyah = merusak yg hajiyah dan tahsiniyah - Mencederai tahsiniyah dan hajiyah tidak langsung merusak daru- riyah.Kaidah : Hal yg pokok harus didahulukan atas sesuatu yg me- nyempurnakan, maka tidaklah seyogyanya mengutama- kan sesuatu yg menyempurnakan sampai batas membatalkan yg pokok.
C. FATHURRAHMAN DJAMIL : * Teori Maqasid al-Syari’ah.- Masalah tujuan hukum Islam merpakan kajian utama dlm Filsaft Hukum Islam - Bahasan penting di dlmnya adalah mengenai hikmat dan illat. - Pengetahuan ttg maqasid al-Syari’ah menjadi kunci keberhasilan mujtahid dlm ijtihadnya, terutama dlm persoalan hukum bidang mu’amalat. - Tujuan Allah mensyari’atkan hukumnya adalah untuk memeliha ra kemaslahatan manusia, sekaligus hindarkan mafsadat, baik di dunia maupun akhirat. Tujuan tsb hendak dicapai melalui taklif. Ada lima unsur pokok yg hrs dipelihara dan diwujudkan, yaitu: 1) agama, 2) jiwa, 3) akal, 4) keturunan, 5) harta. - Guna kepentingan menetapkan hukum, lima unsur di atas dibe- dakan menjadi tiga peringkat, yakni : 1.Daruriyat (kebutuhan esensial/ primer 2. Hajiyat (kebutuhan sekunder) 3. Tahsiniyat (kebutuhan pelengkap / komplementer).
* Lima pokok kemaslahatan dan peringkatnya :1. Memelihara Agama (hifzud- Din) a. Peringkat Daruriyat : Memelihara /melaksanakan kewajiban agama yg primer, misal : salat lima waktu. Jika diabaikan, mk terancamlah eksistensi agamanya. b. Peringkat Hajiyat : Melaksanakan kewajiban agama dg maksd hindarkan kesulitan, misal : salat jama’ dan qasar bg yg safar. C. Peringkat Tahsiniyat: Mengikuti petunjuk agama guna menju njung tinggi martabat manusia dan sempurnakan kewajiban, misal : menutup aurat di wkt salat dan di luar salat.2. Memelihara Jiwa (hifzun-nafs) a. Peringkat Daruriyat : Memenuhi kebut pokok berupa makann tuk mempertahankan hidup, jk tidak dpt membahayakan ek- sistensi manusia. b. Peringkat Hajiyat : Seperti : diperbolehkannya berburu bina- tang tuk menikmati kelezatan yg halal. Jk tdk boleh dpt me- nyulitkan. C. Peringkat Tahsiniyat : Sep: ditetapkannya etika makan dan minum. Jk tdk dilakukan tak akan mengancam eksistensi dan menyulitkan manusia.
3. Memelihara Akal (hifzul-aql) a. Peringkat Daruriyat : Seperti: diharamkan minum khamr. Jika tdk mengindahkan hal ini dpt mengancam eksistensi akal. b. Peringkat Hajiyat : Seperti : dianjurkannya menuntut ilmu penge- tahuan. Jika tdk melakukan hal ini akan menyulitkan kehidupan. C. Peringkat Tahsiniyat : Seperti: menghindarkan dari menghayal. Jk tdk melaksanakannya tdk mengancam eksistensi akal, hanya kurang beretika/ berakhlaq.4. Memelihara Keturunan (hifzun-nasl) a. Peringkat Daruriyat : Seperti: dsyari’atkannya nikah dan diharam kannya zina. Jika menyalahi akan mengancam eksistensi ketu- runan. b. Peringkat Hajiyat : Seperti : menyebutkan mahar di wkt akad ni- kah, dan diberi hak talaq bg suami. C. Peringkat Tahsiniyat : Seperti : disyari’atkannya khitbah dan wali mah nikah.5. Memelihara Harta (hifzul-mal) a. Peringkat Daruriyat : Sep: larangan mencuri, dan tata cara kepe milikanharta yh sah. b. Peringkat Hajiyat : Sep: Jual beli salam. C. Peringkat Tahsiniyat : Sep: menghindarkan diri dari pengecohan atau penipuan thd harta.