250 likes | 968 Views
Diskusi Topik Mata Tenang dan Visus Turun Mendadak. Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, 0906639726 Hanifah R Nursanti, 0906487814 Lutfie, 0906487871 Modul Klinik Ilmu Penyakit Mata 2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Kasus.
E N D
Diskusi TopikMata Tenang dan Visus Turun Mendadak Oleh: Calvin Kurnia Mulyadi, 0906639726 Hanifah R Nursanti, 0906487814 Lutfie, 0906487871 Modul Klinik Ilmu Penyakit Mata2012/2013 Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Kasus • Seorang laki-laki, 60 tahun, mengeluh penglihatan mata kiri kabur sejak 2 hari yang lalu, tidak merah dan tidak sakit. Sebetulnya, penglihatan sudah berkurang sejak 2 tahun terakhir ini. Trauma (-). Riwayat DM sejak tiga tahun yang lalu terkontrol, 6 bulan terakhir tidak terkontrol. • Pemeriksaan Fisik: dalam batas normal
Kasus (2) • Status Oftamologi: • AVOD 6/20, AVOS 1/300 p.b • Kedudukan bola mata orthophoria, gerakan bola mata baik ke segala arah • Segmen anterior : • Tenang, pupil isokor, refleks cahaya OD (+), OS lambat (+), lensa katarak ringan ODS • Fundus okuli: • Refleks fundus merah, detail tidak jelas
Pertanyaan • Apakah diagnosis utama? Apakah diagnosis banding? • Terangkan patogenesis gejala-gejala yang terjadi pada pasien ini • AVOD 6/20, AVOS 1/300 p.b turun mendadak • Lensa katarak • Perlukah pemeriksaan tambahan? Bila ada, untuk apa? • Bagaimana pengobatan sebagai dokter umum? • Bagaimana pengobatan dokter mata yang anda ketahui?
Diagnosis • Diagnosis Kerja • Perdarahan vitreous ec retinopati diabetik proliferatif OS • Diagnosis Banding • Neuritis optik • Ablasio retina • CRAO • CRVO
Patogenesis Gejala • AVOD 6/20 • Penurunan visus ODS dapat diakibatkan baik oleh retinopati diabetik maupun katarak • Faktor risiko retinopati diabetik: • Riwayat DM yang lama • Kadar gula darah tidak terkontrol • Kehamilan • Hipertensi • Nefropati • Lain-lain, seperti hiperlipidemia, merokok, operasi katarak.
Patogenesis Gejala (2) • Tahap patogenesis retinopati diabetik: • Kerusakan selular • Akumulasi sorbitol intraselular, stres oksidatif, AGE • Kapilaropati • Matinya perisit, penebalan membran basal, hilangnya otot polos vaskular, proliferasi endotel • Neovaskularisasi • Hipoksia retina pelepasan faktor proangiogenik
Patogenesis Gejala (3) • Klasifikasi Retinopati Diabetik • Background diabetic retinopathy (BDR) • Mikroaneurisma, perdarahan dot dan blot, eksudat • Prepoliferative diabetic retinopathy (PPDR) • Cotton wool spots, perubahan vv, intraretinal microvascular anomalies (IRMA), perdarahan retina dalam • Risiko tinggi akan progresi ke neovaskularisasi retina • Proliferative diabetic retinopathy (PDR) • Neovaskularisasi, baik NVD (disc) maupun NVE (elsewhere) • Advanced diabetic eye disease • Ablasio retina tipe traksi, perdarahan vitreus persisten, glaukoma neovaskular
Patogenesis Gejala (3) • Lensa katarak pada Diabetes
Patogenesis Gejala (4) • Katarak pada diabetes dapat berupa: • Katarak senilis • Muncul pada usia lebih muda dengan progresi lebih cepat • Snow flake/snow storm cataract • Akibat overhidrasi osmotic lensa
Patogenesis Gejala (5) • AVOS 1/300 p.b • Dapat disebabkan oleh perdarahan vitreus pada retinopati diabetik tahap proliferatif • Gejala bervariasi tergantung pada derajat perdarahan. • Perdarahan ringan penglihatan menjadi buram mendadak dan floaters, tapi tidak mempengaruhi akuitas visual. • Perdarahan berat penurunan visus berat
Patogenesis Gejala (6) • Penyebab perdarahan vitreous: • Spontan berhubungan dengan robekan retinal terkait posterior vitreous detachment (PVD) • Trauma, baik tumpul ataupun penetrasi • Inflamasi, seperti pada erosi pembuluh pada korioretinitis akut • Gangguan vaskular • Metabolik, contoh diabetik retinopati • Blood dyscrasias, contoh retinopati anemia, leukemia • Gangguan perdarahan, seperti purpura, hemofilia • Neoplasma • Idiopatik
Perjalanan Perdarahan Vitreus • Absorpsi sempurna dalam 4-8 minggu • Organisasi perdarahan dengan terbentuknya debris yang berwarna putih kekuningan • Komplikasi: likuefaksi vitreus, degenerasi, dan glaukoma sel khaki • Retinitis proliferans (dapat berkomplikasi menjadi ablasio retina traksional)
Pemeriksaan Tambahan • B-scan ultrasonography • Pada perdarahan vitreus yang belum membentuk klot, akan terlihat gambaran kelabu uniformis. Aggregat seluler akan memunculkan partikel ekoik. • Elektroretinografi • Slit lamp
Pengobatan sebagai Dokter Umum • Terapi konservatif, meliputi tirah baring, elevasi kepala, dan menutup kedua mata. • Mengontrol faktor risiko penyebab, yaitu diabetes. • Merujuk ke spesialis mata untuk vitrektomi
Pengobatan oleh Dokter Mata yang Diketahui • Vitrektomi diindikasikan pada PDR dengan perdarahan vitreus non-clearing setelah 1-6 bulan, perdarahan pre-retina masif, tractional retinal detachment, dan proliferasi fibrovaskular berat yang tidak responsif terhadap tindakan laser
Terima kasih Sesi Diskusi dan Umpan-Balik
Referensi • Riordan-Eva P, Whitcher JP. Vaughan and Asbury’s General Ophthalmology [ebook]. 17th ed. Philadelphia: The McGraw-Hill Companies, Inc; 2007. • Khurana AK. Comphrehensive Ophthalmology: disease of the vitreous [ebook]. 4th ed. New Delhi: New Age International; 2007. • Kanski JJ, Bowling B. Clinical Ophthalmology A Systematic Approach: retinal vascular disease [ebook]. 7th ed. Edinburgh: Elsevier Saunders; 2011. • Artini W, Hutauruk JA, Yudisianil. Pemeriksaan Dasar Mata: mata tenang visus turun mendadak. Edisi pertama. Jakarta: Badan Penerbit FKUI; 2011.
Patogenesis Gejala (5) • Tipe traksi statik: • Tangensial • Anteroposterior • Bridging / trampolin • Diabetik retinopati terutama menyebabkan ablasio retina tipe traksi • Patogenesis: • Kontraksi progresif dari membran fibrovaskular yang mencakup area cukup besar pada adhesi vitreoretinal • Sifat: gradula dan inkomplit akibat eksudasi komponen plasma ke gel vitreous