1.3k likes | 5.2k Views
Kala III Persalinan . Kala III Persalinan. adalah Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan. . Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikuti penyusutan volume ronggauterus setelah lahirnya bayi. Penyusutan
E N D
Kala III Persalinan • adalah • Periode waktu yang dimulai ketika bayi lahir dan berakhir pada saat plasenta seluruhnya sudah dilahirkan.
Otot uterus (miometrium) berkontraksi mengikutipenyusutan volume ronggauterus setelah lahirnya bayi Penyusutan Ukuran ini menyebabkan berkurangnya ukurantempat perlekatanplasenta Karena tempat perlekatan menjadi semakin kecil,sedangkanukuran plasenta tidakberubah maka plasentaakan terlipat,menebal &kemudain lepas daridinding uterus
MANAJEMEN AKTIF KALA III Tujuan Manajemen Aktif Kala II menghasilkan kontraksi uterus yang lebih efektif 1. Mempersingkat waktu 2. Mencegah perdarahan 3. Mengurangi kehilangan darah
LANGKAH 2 OKSITOSIN 10 U PEREGANGAN TALI PUSAT TERKENDALI(PTT) MELAHIRKAN PLASETA
Manajemen aktif kala III Oksitosin Merangsangfundus uteri untukberkontraksidengankuat & efektifsehinggadapatmembantupelepasanplasentadanmengurangikehilangandarah
LANJUTAN • Manajemen aktif kala III terbukti mengurangi kejadian perdarahan pasca persalinan. • Buku Acuan NasionalPelayananan Kesehatan Maternal dan Neonatal sudah merekomendasikan manajemen aktif kala III untuk setiap persalinan sebagai usaha untuk mengurangi komplikasi.
KOMPLIKASI PADA KALA III 1.ATONIA UTERI 2. RETENSIO PLASENT 3. PERLUKAAN JALAN LAHIR
Uterus berkontraksi miometrium akan menjepit anyaman pembuluh darah yang berjalan diantara serabut otot yang keluar dari bekasimplantasi tidak dapat terkendali Terjadi atonia ibu dapat mengalami perdarahan sekitar 350-500 cc/menit
Atonia uteri Adalah • Suatu kondisi dimana miometrium tidakdapat berkontraksi dan bila ini terjadimaka darah Kehamilan aterm alirandarah ke uterus sebanyak 500-800 cc/menit
Predisposisiperdarahanpascapersalinan disebabkanatonia uteri ♣Over distensi uterus (kehamilan) –Polihidramnion–Gemeli–Janin besar (makrosomia) ♣Kala satu/dua yang memanjang♣Persalinan cepat (partus presipitatus)♣Persalinan yang diinduksi/dipercepat dengan oksitosin (augmentsi)
Infeksi intrapartum♣Multiparitas tinggi♣Magnium Sulfat pada pasien preeklampsia/eklampsia
Penatalaksanaan Atonia Uteri • Atonia uteri terjadi jika uterus tidakberkontraksi dalam 15 detik setelahdilakukan rangsangan taktil (masase)fundus uteri
Kompresi Bimanual Internal • Tekanan kuat uterus diantara keduatangan. Kompresi uterus ini memberikantekanan langsung pada pembuluh darah yangterbuka (bekas implantasi plasenta didinding uterus dan juga merangsangmiometrium untuk berkontraksi
Kompresi Bimanual Eksternal • Mendekatkan tangan depan dan belakang agar pembuluh darah di dalam anyaman miometrium dapat dijepit secara manual. Menjepit pembuluh darah uterus dan membantu uterus untuk berkontraksi
Dinding Rahim : 1. Lapisan serosa (lapisan peritonium), diluar 2. Lapisan otot (lapisan miometrium), ditengah 3. Lapisan mukosa (endometrium), Didalam endometrium. Endometrium –Merupakan lapisan terdalam tempat ovum menempel. –Selama kehamilan dan persalinan endometrium disebut desidua –Bagian desidua : •Dibawah plasenta (desidua basalis) •Sisanya desidua vera/parietalis
2.RETENSIO PLASENTA • Batasan • Jikaplasentabelumlahirdalamwaktu 15menit,telahdiberikan 10 unit oksitosin IMkedua,pengosongankandungkemihdandilakukan PTT, plasentatidaklahirsetelah 30menitbayilahir. • SEBAB 1. Plasentabelumterlepasdaridindingrahimkarenatumbuhmelekatlebihdalam 2. Plasentasudahterlepastetapibelumkeluarkarenaatonia uteri danakanmenyebabkanperdarahan yang banyak
PLASENTA ADHESIVA Melekat pada desidua endometrium lebih dalam PLASENTA INGKRETA Vili khorialis tumbuh lebihdalam dan menembusdesidua sampai kemiometrium
PLASENTA PERKRETA Vili khoriolis menembusserosa atau peritoniumdinding rahim Plasenta inkarserata Plasenta sudah lepas tetapi belum keluar karena atonia
Asuhan Retensio Plasenta Plasenta belum lahir setelah 30 menit 1. Lakukan periksa dalam dengan lembut,jika plasenta ada di vagina kelurkan dengan hati-hati sambil melakukan tekanan dorso kranial 2.Jika plasenta masih dalam uterus& perdarahan minimal,berikan oksitosin 10 unit IM,pasang infus menggunakan jarum besar (16/18) berikan RL–Rujuk –Dampingi ibu
2.Jika plasenta masih dalam uterus &terjadi perdarahan berat,pasang infusmenggunakan jarum besar (16/18) berikanRL dengan 20 unit oksitosin – Coba lakukan manual plasenta – Bila tidak memenuhi syarat plasenta manual ditempat/tidak kompeten,segera rujuk – Dampingi ibu
Manual Plasenta • Plasenta manual adalah tindakan untuk melepasplasenta secara manual (menggunakan tangan) dari tempat implantasinya dan kemudian melahirkannyakeluar dari kavum uteri
PERLUKAAN/lASERASI JALAN LAHIR • Laserasi serviks dan vagina • Menyebabkan : • –Perdarahan–Jaringan parut–Infeksi–Nyeri saat bersenggama–Kematian
Robekan serviks dan vagina bagian atas dapat terjadi karena : 1.Persalinan lama/macet Apabila serviks terjepit diantara kepala bayidan simfisis pubis,sisi anterior dapatmembengkak,tidak teregang denganbaik,kemungkinan akan ruptur 2. Kelahiran dengan alat/bantuan forsep,ekstraksi vakum,ekstraksi pada bokong sebelum serviks berdilatasi penuh
3.. Persalinan Presipitatus Secara spontan atau distimulasi dengan oksitosin 4. Kegagalan serviks untuk berdilatasi karena kelainankongenital atau jaringan parut akibat luka terdahulu
Komplikasi Awa 1. Perdarahan • Pembuluh darah yang tidak terikat dengan baik. Pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus yang atonik 2. Hematoma • Mengumpulnya darah pada dinding vagina yangbiasanya terjadi akibat komplikasi luka pada vagina. • Terlihat pembengkakan vagina/vulva,nyeri hebat 3.Retensio urine
1. Retensio urine • Maternal harus dianjurkan untuk berkemih,jika tidak bisa kateter. • Menghindari ketegangan kandung kemih • 2. Infeksi • Infeksi saat menjahit robekan, jika infeksi • jahitan harus dilepas dan dijahit ulang
Komplikasi Lanjut • 1. Jaringan parut dan stenosis (penyempitan) vagina Nyeri senggama • Persalinan macet pd persalinan berikut • 2. Jaringan parut pada serviks • 3. Vesiko-vagina,vesiko-serviks/fistula rekto-vagina
Laserasi Perineum • –Perhatikan dan temukan penyebab perdarahan dari laserasi perineum–Nilai perluasan laserasi perineum–Laserasi diklasifikasikan berdasarkan luasnya robekan
Derajad Satu • –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum • Tidak perlu dijahitjika tidak adaperdarahan
Robekan Derajat • –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum–Otot perineum • Robekan Derajat dua harus Dijahit
Derajad Tiga Derajad Tiga –Mukosa vagina–Komisura posterior–Kulit perineum–Otot perineum–Otot sfingter ani Derajad Tiga harus dirujuk