1.68k likes | 3.43k Views
8. TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. 8. 7. 6. 5. 4. 3. PICTURE START. TATA NAMA SENYAWA DAN PERSAMAAN REAKSI. Team work :. Agita Fitriia (01) Agum W.S (02) Andre G. (05) Aulia Indri P (08) Devi Ainaul (11) Devinta L.A (12) Doni A.H. (13) Eko P.S. (14) Fairus R. (15).
E N D
8 TATA NAMA SENYAWA DANPERSAMAAN REAKSI
PICTURE START
Team work : • Agita Fitriia (01) • Agum W.S (02) • Andre G. (05) • Aulia Indri P (08) • Devi Ainaul (11) • Devinta L.A (12) • Doni A.H. (13) • Eko P.S. (14) • Fairus R. (15)
Team work : 10.Febillah H.A (19) 11.Lala Nabila (21) 12.M.Habibie (22) 13.Nur Rahmah (25) 14.Sandy Nur P (31) 15.Sarah M. (32) 16.Sheila N.T. (33) 17.Shinta P. (34) 18.Winda D.` (37) 19.Pretty O.P. (38)
1.Penamaan senyawa biner dari logam dan nonlogam, dimana logam memiliki 1 jenis muatan saja. • Dalam penamaan senyawa biner dari logam (memiliki 1 jenis muatan) dengan nonlogam, nama logam dituliskan di depan atau didahulukan, kemudian diikuti nama anion yang berakhiran –ida. • Maksud dari logam yang memiliki 1 jenis muatan adalah : • H-, tidak ada H2- • I-, tidak ada I2- atau I3- • Sedangkan Fe (besi), memiliki 2 jenis muatan : Fe2+ dan Fe3+
Contoh dari anion monoatomik Contoh suatu senyawa KH : kalium hidrida CaO : kalsium oksida ZnS : seng sulfida Mg3N2 : magnesium nitrida BaF2 : barium fluorida NaCl : natrium klorida Ag2S : perak sulfida • C4- karbida • Se2- selenida • Si4- silisida • Te2- telurida • N3- nitrida • F- fluorida • Br- bromida
Dalam penamaan suatu senyawa yang terdiri dari nonlogam dan logam yang memiliki jenis muatan lebih dari 1 ada dua cara : - Cara lama : penamaan unsur menggunakan nama latin. Unsur yang memiliki muatan lebih kecil berakhiran o sedangkan unsur dengan muatan paling besar berakhiran i. Sedangkan untuk nama anion berakhiran ida.
contoh kation dari logam yang memiliki jenis muatan lebih dari 1 : Contoh Suatu Senyawa CuCl : kupro klorida CuCl2 : kupri klorida FeCl2 : fero klorida FeCl3 : feri klorida • Mn2+ : mangano • Mn3+ : mangani • Fe2+ : fero • Fe3+ : feri • Hg22+ : merkuro • Hg2+ : merkuri • Cu+ : kupro • Cu2+ : kupri
- Cara baru atau cara Stock : penamaan unsur menggunakan nama Indonesia, diikuti tanpa jarak dalam kurung besarnya muatan dengan huruf romawi. • Contoh : • Cr2+ : kromium(II), sehingga senyawa CrS bernama kromium(II) sulfida • Cr3+ : kromium(III), sehingga senyawa Cr2S3 bernama kromium(III) sulfida • Fe2+ : besi(II), sehingga FeCl2 bernama besi(II) klorida • Fe3+ : besi(III), sehingga senyawa FeCl3 bernama besi(III) klorida INGAT : angka romawi (II) atau (III) adalah MUATAN POSITIF ion logam, bukan index dalam rumus kimia.
Teori • BilanganOksidasisuatuunsurdalamsenyawasamadenganjumlahelektron yang telahdilepaskanataupunditangkap / diikatoleh atom unsurpadapembentukansuatusenyawa.
ATURAN & CONTOH BILANGAN OKSIDASI • Bilanganoksidasiunsurbebas ( atom ataumolekulunsur) adalah 0 (nol) Contoh:Ne, H2, O2,Cl2,P4,C,Cu,Fe danNa
Bilanganoksidasi ion monoatomdanpoliatomsamadenganmuatanionnya. Contoh : - untuk ion monoatom Na+, Ca2+, danCl-memilikibilanganoksidasiberturut-turut +1,+2 dan -1. - untukion poliatom NH4+, SO42-, dan PO43-memilikibilanganoksidasiberturut-turut +1, -2, dan -3 c. Bilanganoksidasiunsur golongan IA adalah+1 danunsurgolongan IIA adalah +2. Misalnya, bilanganoksidasiunsur Na padasenyawaNaCl, Na2SO4,danNa2O adalah +1. Bilanganoksidasiunsur Ca padasenyawa CaCl2, CaSO4, danCaOadalah +2 d. Bilanganoksidasiunsurgolongan VIA padasenyawabineradalah -2dan unsurgolongan VIIA padasenyawabineradalah -1Misalnya, bilanganoksidasiunsur S pada Na2S danMgSadalah -2. BilanganoksidasiunsurClpadaNaCl, KCl, MgCl2, dan FeCl3adalah -1
e.Bilanganoksidasiunsur H padasenyawanyaadalah +1 Misalnya, bilangan oksidasi unsur H pada H2O, HCl, H2S, dan NH3 adalah +1. Bilangan oksidasi unsur H pada senyawa hidrida adalah -1. Misalnya, bilangan oksidasi unsur H pada NaH, CaH2, dan AlH3 adalah -1. f. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawanya adalah -2, kecuali pada senyawa biner dengan F, bilangan oksidasi unsur O-nya adalah +2. Bilangan oksidasi unsur O pada senyawa peroksida, seperti H2O2 dan BaO2 adalah -1. Dalam senyawa superoksida bilangan oksidasinya adalah -1/2 Misalnya: g.Jumlahbilanganoksidasiuntuksemua atom unsurdalammolekulatausenyawaadalah 0. Jumlahbilanganoksidasiuntuk atom atauunsurpembentuk ion poliatomsamadenganmuatan ion poliatomnya. Misalnya, ion NH4+mempunyaijumlahbilanganoksidasiunsur N adalah -3 dan H adalah +1.
Senyawa Karbon SENYAWA KARBON: senyawa yang mengandung tidakhanyaunsur C dan H tetapijugaunsur lain seperti O , N , S , P atau halogen
Carbon sebagaiunsurpokokmemilikikeistimewaansbb : 1. Denganev = 4 membentuk 4 ikatankovalen Sbb : | ― C ― | 2. Dapatmembentukrantaikarbon , yaituikatanantara atom karbon yang satudengan atom karbon yang lain.
Perhatikan istilah ini • Rantai karbon yang terbuka disebut : Rantai alifatik • Rantai karbon yang tertutup disebut : Rantai alisiklik • Rantai karbon yang hanya dihubungkan oleh ikatan tunggal disebut rantai jenuh • Rantai karbon yang hanya dihubungkan oleh ikatan rangkap baik rangkap 2 atau rangkap 3 disebut rantai tak jenuh • Rantai karbon alisiklik yang memiliki ikatan konyugasi yaitu ikatan tunggal dan rangkap selang seling disebut Rantai karbon aromatik.
CH CH CH CH CH CH CH2―CH2 | | CH2―CH2 senyawahidrokarbonalisiklik jenuh CH2 • CH2 ― CH―CH3 senyawaaromatik alisiklikjenuhbercabang • CH2―CH | || CH2―CH alisikliktakjenuh
ADA 4 JENIS ATOM C • Atom C primer : bilamenggunakan 1 valensi untukmengikat atom C yang Lain. • Atom C secunder: menggunakan 2 valensi • Atom C Tersier: menggunakan 3 valensi • Atom C kwarterner: menggunakanseluruh valensiuntukmengikat atom C yang lain.
INDUK DARI SENYAWA KARBON ADALAH ALKANA( R – H) • Senyawa karbon dibentuk dari substitusi/ pergantian atom H dari alkana dengan gugusan lain, seperti • R- H + -OH --------------- R - OH ( alkanol ) • - 0-R -------------- R – 0 – R ( alkoksi alkana ) • -COOH ----------- R – COOH ( alkil alkanoat )
1. Alkanol ( alkohol ) IUPAC Nama lain • Bentuk umum : R - OH • Gugus fungsional : - OH ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n+2 0 • Tatanama : IUPAC : Cari rantai terpanjang , gugus fungsional harus diberi nomor rendah. nama cabang ( abjad ) + alkanol Nama lain : alkil alkohol ( berlaku hanya jika jumlah C < 5 )
PERHATIKAN CONTOH • CH3- CH2- OH ....................................................... • CH3-CH-CH3 .................................................................................. l 0H CH3 l • CH3 – C – OH ........................................................ l CH3
LANJUTAN CH3 lCH3 – CH – CH – CH- CH2- CH3 ............................................. l l C2H5 0H OH lCH3 – CH – CH – CH- CH2- CH3 ...................................... l l C2H5 C2H5
PEMBAGIAN ALKOHOL • Berdasarkan jumlah gugus OH alkohol dibedakan atas 1. alkohol monovalen ( terdapat sebuah gugus OH ) 2. alkohol polivalen ( terdapat > sebuah gugus OH ) alkohol bivalen ( 2 buah OH ) , trivalen ( 3 buah OH ) Berikut adalah contoh alkohol polivalen : CH2- CH2 CH2 - CH - CH2 l l l l l 0H 0H OH OH OH ............................ .............................
Berdasarkan letak gugus OH , alkohol dibedakan atas : • 1. Alkohol primer : Bila gugus OH terikat pada C primer. • 2. Alkohol secunder : Bila gugus OH terikat pada C secunder. • 3. Alkohol tersier : Bila gugus OH terikat pada C tersier ( pengelompokan ini hanya berlaku untuk alkohol monovalen saja , untuk alkohol polivalen tidak dinyatakan ) COBA TERAPKAN ISTILAH INI PADA CONTOH DIATAS
2. ALKOKSI ALKANA ( ETER ) • Bentuk umum : R - O - R • Gugus fungsional : - O - ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n+2 0 • Tatanama : IUPAC : Alkoksi = R-O- (pilih yang pendek ) sedangkan R sisanya adalah alkana NAMA LAIN : Sebut kedua alkil yang mengapait atom O dan tambahkan kata eter. (penamaan ini hanya berlaku untuk R<5)
Perhatikan contoh berikut • CH3 – O – CH2-CH3 CH3 l • CH3-CH-O-CH2-CH3CH3-CH- O – C -CH3 ll l CH3 CH2 CH- CH3 | l CH3 CH3 • (CH3)3C – O- CH(CH3)2
3. ALKANAL ( ALDEHIDA ) O ll • Bentuk umum : R - C - H • Gugus fungsional : - CHO ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n 0 • Tatanama : IUPAC : Cari rantai terpanjang , gugus fungsional harus diberi nomor rendah. nama cabang ( abjad ) + alkanal Nama lain : sesuai dengan nama asam + dehida c=1 ( formal ) , C=2 ( asetal ) , c=3 ( propional ) c=4 ( butiral ) , C=5 ( valeral)
Perhatikan contoh berikut • CH3- CH2- C=O I H-C=O H l • CH3-CH-CH2-CHOH l CH3 CH3 I CH3 -CH -C-CH2-C=O I I I CH3 CH3 C2H5 H l • CH3 – C – CHO l C2H5
4. ALKANON ( KETON ) O II • Bentuk umum : R - C - R • Gugus fungsional : - CO - ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n 0 • Tatanama : IUPAC : Cari rantai terpanjang , gugus fungsi diberi nomor rendah Nama cabang ( abjad ) + alkanon NAMA LAIN : Sebut kedua alkil yang mengapait CO dan tambahkan kata keton. (penamaan ini hanya berlaku untuk R<5)
Perhatikan contoh berikut • CH3- CH2- C- CH3 CH3 - C - CH3 II II O O O II • CH3-CH –C - CH-CH3 l I O CH3 CH3 CH3 II I CH3 -C – C - CH -CH3 I I CH3 O C2H5 CH3 l II • CH3 – C – C - CH3 l C2H5
5. ASAM ALKANOAT( asam alkana karboksilat ) O ll • Bentuk umum : R - C - OH • Gugus fungsional : - COOH ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n 02 • Tatanama : IUPAC : Cari rantai terpanjang , gugus fungsional harus diberi nomor rendah. nama cabang ( abjad ) + alkanoat Nama lain : sisihkan dulu gugus fungsinya , cari rantai terpanjang beri nomor sehingga gugus fungsi jatuh pada nomor rendah nama cabang (abjad) + alkananya + karboksilat
Perhatikan contoh berikut O II CH3 CH3 O • CH3- C - OH I I II CH3- CH – CH – CH –C -OH l • CH3-CH-CH2-COOHC2H5 l CH3 CH3 I CH3 -CH –C - CH2-C=O I I I CH3 CH3 C2H5 OH l • CH3 – C – CH2-COOH l C2H5
6. ALKIL ALKANOAT ( ESTER ) O ll • Bentuk umum : R - C – O- R • Gugus fungsional : - COO- ( gugusan yang khas ) • Rumus empiris : CnH2n 02 • Tatanama : IUPAC : alkil adalah gugus R yang terikat pada atom O ( ester adalah senyawa yang berasal dari asam alkanoat dimana atom Hnya diganti dengan gugus alkil.
Perhatikan contoh berikut : O II O • CH3- C – O- CH3 II CH3– CH2 –C –O- CH- CH3 l • CH3-CH-CH2-COO-C2H5C2H5 l CH3 O CH3 II I H-C – O- C-CH3 I • CH3 – CH2 –COO-CH-CH3 CH3 I O CH3 II CH3-CH-CH2-O-C- CH3 I CH3
Kemampuan suatu zat kimia tertentu, zat terlarut (solute), untuk larut dalam suatu pelarut • Kelarutan dinyatakan dalam jumlah maksimum zat terlarut yang larut dalam suatu pelarut pada kesetimbangan. • Pelarut umumnya merupakan suatu cairan yang dapat berupa zat murni ataupun campuran. Zat yang terlarut, dapat berupa gas, cairan lain, atau padat. • Nilai kelarutan zat berbeda-beda, semakin besar nilai kelarutan maka zat tersebut akan mudah larut. • Bedasarkan nilai kelarutannya dalam air, senyawa dapat dibagi 2 yaitu • Senyawa Mudah larut • Senyawa Sukar larut