170 likes | 400 Views
Masukan PSHK terhadap RUU tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan. Disampaikan dalam Rapat Dengar Pendapat Umum 27 September 2011. Pengantar. Proses perubahan UU 10/2004 menjadi momen penting dalam melakukan reformasi bidang legislasi dalam sistem peraturan perundang-undangan
E N D
MasukanPSHK terhadapRUU tentangPembentukanPeraturanPerundang-undangan DisampaikandalamRapatDengarPendapatUmum27 September 2011
Pengantar • Prosesperubahan UU 10/2004 menjadimomenpentingdalammelakukanreformasibidanglegislasidalamsistemperaturanperundang-undangan • Selamainimunculbeberapapermasalahandalamsistemperaturanperundang-undangan yang menunjukkanadanyakelemahandalam UU 10/2004 • PSHK menyampaikanmasukan/berbagiinformasiberdasarkanpengalamandanbeberapariset yang kamilakukan
Tindaklanjutputusan PUU MK dalamPembentukanUndang-undang • Peraturanperundang-undangan yang terkaitsaatinibelummengaturmengenaitindaklanjutputusan PUU MK yang membatalkanundang-undangataubagiandariundang-undang • Perludiaturmekanismeuntukmenindaklanjutiputusan MK yang membutuhkanrevisiataupembentukanbarusuatuundang-undang
Mekanismetindaklanjutiniperluuntukmembagiperanantarapemerintahdan DPR • Mekanismetindaklanjutjugauntukmemastikanpelaksanaandanperlindunganhakwarganegara
PraktekTindaklanjutPutusan MK MekanismePasif.Dalammekanismeini DPR maupunpemerintahmenunggureaksidaripihak lain (kelompok-kelompokdalammasyarakat) untukmengusulkanperubahanterhadap UU tersebut. Jangkawaktutindaklanjuttidakjelaskarenakedualembagatidakmenetapkanjadwal yang spesifikuntukmemprosesperubahantersebut. MekanismeReaktif.Dalammekanismeinipemerintahatau DPR menyikapiPutusan MK denganmembentuk Tim yang secarakhususakanmengkajidanmengajukanrancanganperubahanterhadap UU yang harusdiubah. MekanismeResponsif. DalammekanismeiniPemerintahdan DPR dengancepatmeresponPutusan MK denganmenyelenggarakanproses yang cepatdenganmemprioritaskanperancangandanpembahasanterhadapperubahan UU yang harusdiubah.
TindaklanjutPutusan MK terkaitPengundangandanPenyebarluasan • Selamainimunculkesulitandalammendapatkannaskahundang-undang yang jugamenjelaskanadanyaperubahansuatubagiandariundang-undangkarenaputusan PUU MK • Akibatnyatidakjelasapakahsuatubagiandalamundang-undangtelahdibatalkanoleh MK ataumasihberlaku
Perludiaturpemuatanamarputusanpembatalanatauperubahanbagiandariundang-undangkarenaputusan PUU MK kedalamsuatunaskahundang-undang • Penyatuanamarputusandengannaskah UU inidapatdilakukanbersamaamketikapengundanganputusan MK
PermasalahandalamPraktek(executive review) Permasalahanterkaitdengankewenanganpemerintah (pusat) dalammereview (membatalkan) suatuperda Permasalahandalampengaturanpembatalanperdaterkaitdenganinstrumenhukum yang digunakandantidakditerapkannyapengawasanberjenjangsebagaimanadiaturdalamperaturanperundang-undangan Fokus review pemerintahpadaperdaretribusidanpajakdaerah KoordinasiantaraKementerianKeuangandanKementerianDalamNegeridalampembatalanperdaretribusidanpajakdaerah. Tidaksemuaperda yang direkomendasikanpembatalanolehKementerianKeuangandibatalkanolehKementerianDalamNegeri
PermasalahandalamPraktek(judicialreview) • Prosesberacara yang dilakukansecaratertutupdanhanyapemeriksaanberkas. Tanpaadapemeriksaanataupermintaanketeranganparapihaktermasukahli, layaknyapemeriksaanjudicial review UU. • Jangkawaktupengajuanpermohonan 180 hari • Tidakadanyabataswaktu yang jelasdalammemeriksasampaidengankeluarnyaputusan MA • Penanganan yang langsungdilakukanoleh MA
Masukan(executive review) • Peranpemerintahdifokuskanpadapelaksanaanasistensi, konsultasidanpeningkatankapasitas legislator didaerah • Peranpemerintahhanyamemberikanrekomendasiatashasilevaluasiterhadapranperda. Tanpamemilikikewenanganuntukmembatalkan. • Pengaturan agar kementerianterkaitdapatbersinergidankoordinasilebihbaikdalammelakukanpembinaandanpengawasanterhadapdaerahterutamadalampembentukanperda
Masukan(judicial review) • penghapusanbataswaktupengajuanpermohonan • pelaksanaanpemeriksaanpermohonanterbukadenganmelibatkanpemohondantermohon • pengaturanmengenaipemeriksaanpermohonanjudicial review yang dilakukansecarabertingkat.
MasukanterkaitdenganMateriMuatan Pasal 8 PengaturanlebihlanjutketentuanUndangUndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun1945 Pengaturansecaralebihrinciterhadapmaterimuatanperaturanperundang-undangandapatmenghindarimasalahtumpangtindihataupenyimpangandalampengaturan. Olehkarenaitu, kamimengusulkan agar rumusanmengenaimaterimuataninidiaturseperti UU No. 10/2004.
UU No. 10/2004 Pasal 8 butir a MengaturlebihlanjutketentuanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang meliputi: • hak-hakasasimanusia; • hakdankewajibanwarganegara; • pelaksanaandanpenegakankedaulatannegarasertapembagiankekuasaannegara; • wilayahnegaradanpembagiandaerah; • kewarganegaraandankependudukan; • keuangannegara.
MasukanterkaitNaskahAkademik • Pasal 30 Ayat 1 RancanganUndangUndang yang berasaldari DPR, Presiden, atau DPD disertaipenjelasanatauketerangandan/ataunaskahakademik. • Ketentuaninibelummenjelaskansecarapastikedudukannaskahakademikdalampengajuan RUU.