220 likes | 985 Views
Kajian Pornografi. Diskusi kelompok 2 Diklat Prajab Gol.III Bapelkes Cikarang Materi Etika PNS. Kelompok 2. Anggota Tim : 1. dr. Handry carlos 2. dr. Adhrie 3. Erlina Hamzah 4. dewi 5. ana yuli 6. ana ria 7. isnen 8. Shinta Pramartasari 9. Heti 10. dr. Lady.
E N D
Kajian Pornografi Diskusi kelompok 2 Diklat Prajab Gol.III Bapelkes Cikarang Materi Etika PNS
Kelompok 2 Anggota Tim : 1. dr. Handry carlos 2. dr. Adhrie 3. Erlina Hamzah 4. dewi 5. ana yuli 6. ana ria 7. isnen 8. Shinta Pramartasari 9. Heti 10. dr. Lady
Penyebabmasalah & Contoh/Fakta yang ada Jumlah website pornografi
Pornografi memicu agresifitas dan pada akhirnya memicu seseorang untuk melakukan perbuatan kriminal. Selain itu, resiko terhadap psikologis dan pendidikan • Ketiga, resiko kesehatan. Keempat, resiko kultural yaitu pergeseran nilai-nilai.
Kajian Etika • Dalamkajianetikakasuspornografidipandangtidaksesuaidenganprinsipprinsipetikayaitukeindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasandankebenaran. • Secaramanusia, setiaporangmempunyaidoronganseksual. Tapiperbedaanantarasatuorangdengan yang lainnyaadalahmasalahpenyikapandanpenyalurannya. • Gambar porno adalahmasalahutamapadakesehatan mental masyarakatduniasaatini. InitakCumamemicuketagihan yang seriustapijugapergeseranpadaemosidanperilakuseksual. Pornografisekaliterekamdalamotak, image porno itumendekamdalamotakselamannya.
Dalam pandangan hidup dan budaya kita, pornografi adalah fenomena di luar sistem nilai. • Hidup social memerlukan sejumlah batasan antara apa yang termasuk ruang public dan privasi. Pornografi adalah wilayaha publik yang bergantung pada apresiasi banyak orang sebagai pengguna, tapi juga berhubungan dengan konsep martabat kemanusiaan.
Secara Moral • Dilihat dari segi moral, pornografi berdampak merusak tatanan, norma-norma dalam masyarakat, merusak nilai moral masyarakat, seperti nilai cinta kasih, kesetiaan, keadilan, dan kejujuran, dimana nilai ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat agar dapat tercipta dan terjamin interaksi yang sehat dan harmonis dalam masyarakat.
Secara agama • Dalam kajian secara agama, pada umunya pornografi dilarang dan bagi pelanggarnya dikenakan sanksi berupa dosa. Dalam Islam, seorang muslim diperintahkan untuk menahan pandangannya dan menjaga kehormatan (Qs. An-Nur: 31); serta dilarang mendekati zina (Qs. Al-Isra: 32). • Dalam Kristen/Katolik, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa roh Allah diam di dalam kamu?” (Alkitab 1 Korintus 3: 16) sehingga harus dijaga dan diberi hal-hal yang baik.
Solusi • Dalam hal mengatasi pornografi, dibutuhkan kerjasama lintas sector baik kesehatan, agama, pendidikan dan hukum. • Dari segi hukum hendaklah UU anti pornografi dapat diterapkan dengan tegas • Dari segi pendidikan, hendaklah sejak kecil mendapat pendidikan moral, agama dan kesehatan dan sex yang baik dan benar. • Masalah pornografi itu seperti narkoba, selama masih ada demand, akan ada suply