620 likes | 1.12k Views
SOSIOLOGI PENDIDIKAN by: Prof. Dr. H. Yetty Sarjono, M.Si. A. HISTORY OF EDUCATIONAL SOCIOLOGY KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN TERMASUK BARU, DIPELOPORI SOSIOLOG INGGRIS MULAI 1970 KEMUDIAN MUNCUL DUKUNGAN DARI PARA AHLI DI AS DAN DARI NEGARA LAIN. DOMINASI PENDEKATAN MAKRO SISTEMIK.
E N D
SOSIOLOGI PENDIDIKANby: Prof. Dr. H. Yetty Sarjono, M.Si. A. HISTORY OF EDUCATIONAL SOCIOLOGY KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN TERMASUK BARU, DIPELOPORI SOSIOLOG INGGRIS MULAI 1970 KEMUDIAN MUNCUL DUKUNGAN DARI PARA AHLI DI AS DAN DARI NEGARA LAIN
DOMINASI PENDEKATAN MAKRO SISTEMIK KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN KURANG MENARUH DIMENSI MIKRO SEPERTI FORMASI KESADARAN DAN PEMAHAMAN INDIVIDU TERHADAP APA YANG TERJADI DI BALIK FENOMENA. SETELAH 1970 AN SOSIOLOGI PENDIDIKAN TERUS MENGALAMI PERKEMBANGAN. TETAPI MASIH SEDIKIT SEKALI MEMBAHAS AKAR TEORI SOSIAL FORMAL.
BEBERAPA PENGERTIAN EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS THE SCIENCE WHICH AIMS TO REVEAL THE CONNECTIONS AT ALL POINTS BETWEEN THE EDUCATIVE PROCESS AND THE SOCIAL PROCESS (SOSIOLOGI PENDIDIKAN ADALAH ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI/MENUJU UNTUK MELAHIRKAN MAKSUD HUBUNGAN-HUBUNGAN ANTARA SEMUA POKOK-POKOK MASALAH ANTARA PROSES PENDIDIKAN DAN PROSES SOSIAL).
PENGERTIAN EDUCATIONAL SOCIOLOGY SHOULD ABOUT THE PROCESS OF INTERLEARNING ANE ANOTHER (SOSIOLOGI PENDIDIKAN ADALAH ILMU PENGETAHUAN YANG MEMPELAJARI ANTARA ORANG YANG SATU DENGAN ORANG YANG LAIN).
PENGERTIAN EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS INTERSTED IN THE IMPACT OF THE TOTAL CULTURAL MILIEU IN WHICH AND THOUGHT WHICH EXPERIENCE IN THE ACQUIRED AND ORGANIZED, IT IS INTERESTED IN THE SCHOOL BUT RECOGNIZES IT A SMALLPART OF THE TOTAL. EDUCATIONAL SOCIOLOGY IS PARTICULARLY INTERESTED IN FINDING OUT HOW TO MANIPULATE THE EDUCATIONAL PROCESS (SOCIAL CONTROL) TO ACHIEVE BETTER PERSONALITY DEVELOPMENT
PENGERTIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN ITU MEMPERSOALKAN PERTEMUAN DAN PERCAMPURAN DARI PADA LINGKUNGAN SEKITAR KEBUDAYAAN SECARA TOTALITAS, DENGAN DEMIKIAN MAKA TERBENTUKLAH TINGKAH LAKU DAN SEKOLAH DIANGGAP SEBAGIAN DARI PADA TOTAL KULTURAL MILIEU, SEDANG SOSIOLOGI PENDIDIKAN MEMPERBINCANGKAN DAN BERUSAHA MENEMUKAN BAGAIMANA MEMANIPULASI PROSES PENDIDIKAN UNTUK MENGEMBANGKAN KEPRIBADIAN.
B. THEORITICAL PERSPECTIVE: STRUCTURAL FUNGSIONALISM DALAM PERSPEKTIF INI DIHARAPKAN MAMPU MEMAHAMI DAN MENGEMBANGKAN PANDANGANNYA TENTANG PENDIDIKAN BAIK YANG BERKAITAN DENGAN KONTEKS SOSIAL YANG MELATARBELAKANGI, ASUMSI-ASUMSI, PERTANYAAN YANG DIAJUKAN, UNIT ANALISIS DAN METODOLOGI, SERTA KERANGKA PEMIKIRANNYA.
TOKOH-TOKOH STRUKTURAL FUNGSIONAL AUGUSTE COMTE, HERBERT SPENCER, EMILE DURKHEIM, TALCOTT PARSONS, ROBERT K. MERTON, DAN TOKOH YANG MENGEMBANGKAN NEO-FUNGSIONALISME, JEFFREY ALEXANDER. PARA PENGANUT STRUKTURAL FUNGSIONAL PERCAYA BAHWA MASYARAKAT CENDERUNG BERGERAK MENUJU EKUILIBRIUM DAN MENGARAH KEPADA TERCIPTANYA TERTIB SOSIAL.
MASYARAKAT SEPERTI TUBUH MANUSIA MASYARAKAT DIPANDANG SEBAGAI INSTITUSI YANG BEKERJA SEPERTI ORGAN TUBUH MANUSIA. MASYARAKAT DIKATAKAN SEHAT JIKA TERCIPTA TERTIB SOSIAL. ITU AKAN TERJADI JIKA SETIAP ORANG BERSEDIA MENYESUAIKAN DIRI DENGAN NILAI-NILAI KOLEKTIF YANG TUMBUH DI MASYARAKAT.
PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL MEYAKINI BAHWA TUJUAN UTAMA DARI INSTITUSI PENTING DI MASYARAKAT, SEPERTI PENDIDIKAN ADALAH MENSOSIALISASIKAN GENERASI MUDA MENJADI ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK DIJADIKAN TEMPAT PEMBELAJARAN, MENDAPATKAN PENGETAHUAN, PERUBAHAN PERILAKU DAN PENGUASAAN TATA NILAI YANG DIPERLUKAN AGAR BISA TAMPIL SEBAGAI BAGIAN DARI WARGA NEGARA YANG PRODUKTIF.
FOKUS KAJIAN PENDIDIKAN NILAI-NILAI DAN BUDAYA, SOSIALISASI, STRATIFIKASI, PERUBAHAN, PELEMBAGAAN, KONFLIK DAN KOHESI SOSIAL, AKSI DAN INTERAKSI, SERTA POLA-POLA RELASI. PENDIDIKAN HARUS DIPERANKAN SEBAGAI PENJAGA NILAI-NILAI SOSIAL DAN INSTITUSI PENEGAK TERTIB SOSIAL.
FUNGSI PENDIDIKAN PENDIDIKAN HARUS MEMAINKAN PERAN DAN FUNGSINYA MENCERDASKAN WARGA MASYARAKAT, KARENA SEBAGAI KUNCI TERPENTING DALAM MENENTUKAN KEBERHASILAN SESEORANG DALAM MEMBANGUN KEHIDUPAN. PENDIDIKAN HARUS MEMILIKI RELEVANSI DENGAN PENGEMBANGAN SISTEM EKONOMI DAN DEMIKIAN JUGA RELEVANSINYA DENGAN UPAYA MEMBANTU MENGINTEGRASIKAN MASYARAKAT.
KAJIAN PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL KAJIAN SOSIOLOGI PENDIDIKAN YANG MEMANFAATKAN PERSPEKTIF INI UNTUK MENCERMATI PERSOALAN-PERSOALAN MAKRO DALAM PENDIDIKAN, SEPERTI: KORELASI PENDIDIKAN DENGAN SISTEM EKONOMI, PENDIDIKAN DAN SISTEM DEMOKRASI, PENDIDIKAN DENGAN STABILITAS MASYARAKAT, DSB.
KONTEKS SOSIAL YANG MELATARBELAKANGI PERKEMBANGAN MASYARAKAT YANG DIPENGARUHI SEMANGAT RENAISSANCE. MUNCUL KESADARAN BARU TENTANG PERAN MANUSIA YANG SEMULA DIANGGAP TIDAK MEMILIKI OTORITAS APAPUN UNTUK MEMBANGUN KEHIDUPAN DI DUNIA. MASYARAKAT BERANGGAPAN BAHWA MANUSIA TIDAK MEMILIKI OTORITAS UNTUK MENJELASKAN FENOMENA DAN MENGELOLANYA, KARENA SEMUANYA DITENTUKAN OLEH YANG “DI ATAS”.
PANDANGAN FATALISME DI MANA MANUSIA TINGGAL MENJALANKAN APA YANG TELAH DITENTUKAN OLEH YANG “DI ATAS” INI KEMUDIAN DIPERSOALKAN. MEREKA BERANGGAPAN ATURAN “DARI ATAS” BUKAN UNTUK SELAMA-LAMANYA. ARTINYA ADA CELAH YANG DIBERIKAN OLEH YANG “DI ATAS” KEPADA MANUSIA UNTUK MENGELOLANYA SENDIRI.
TOKOH-TOKOH ABAD PENCERAHAN THOMAS HOBES, JOHN LOCKE, MONTESQUIEU, VOLTAIRE, ROUSSEAU DAN LAIN-LAIN ADALAH EKSPONEN AWAL ABAD PENCERAHAN YANG MENCOBA MEMUNCULKAN OTORITAS MANUSI LEBIH DARI YANG TELAH DIPERAGAKAN OLEH TATANAN ABAD PERTENGAHAN.
RENAISSANCE MEMUNCULKAN PERUBAHAN DAN FORMASI SOSIAL BARU PERTAMA: PERUBAHAN FORMASI SOSIAL DIWARNAI DENGAN REVOLUSI POLITIK. PARA BANGSAWAN DAN GEREJA YANG DULU MENDOMINASI KEHIDUPAN SOSIAL POLITIK BERGESER PADA PARA PEMILIK ALAT-ALAT PRODUKSI SEBAGAI ELITE BARU. SARANA UNTUK MENDAPATKAN PENGUASAAN ALAT-ALAT PRODUKSI TERSEBUT ADALAH PENGUASAAN ILMU PENGETAHUAN DAN SKILL.
KEDUA, PERUBAHAN PADA TATARAN NILAI NILAI-NILAI LAMA DITINGGALKAN, NAMUN YANG BARU BELUM MAPAN. KONDISI INI MENIMBULKAN ANOMI. LALU MENIMBULKAN SITUASI KEKACAUAN (CHAOS). KEMUDIAN TERJADI SITUASI YANG TIDAK MENENTU (UNCERTAINTY) AKIBAT PERUBAHAN YANG CEPAT TERSEBUT. MUNCULLAH TATANAN BARU.
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL MEMUNCULKAN FILSAFAT POSITIVISME PERTAMA, NATURALISME YANG BERANGKAT DARI ASUMSI BAHWA SETIAP HAL DI DUNIA INI PASTI ADA SEBABNYA. KEDUA, POSITIVISME/EMPIRISME YANG BERASUMSI SESUATU DAPAT DIOBSERVASI DAN DIUKUR SECARA EMPIRIS. DURKHEIM, MISALNYA MENGATAKAN, FAKTA SOSIAL ADALAH BERSIFAT OBJEKTIF YANG EFEKNYA DAPAT DIOBSERVASI.
KETIGA, RASIONALISME YANG BERASUMSI MANUSIA MEMPUNYAI AKAL UNTUK MENJELASKAN. MANUSIA MAMPU MENJELASKAN SEBAB-SEBAB SESUATU. KEEMPAT, EVOLUSI SOSIAL YANG BERASUMSI ADANYA PROSES DORONGAN PERUBAHAN YANG BERSIFAT EVOLUSIONER DENGAN SUATU POLA TERTENTU. ALIRAN INI KEMUDIAN MENDASARI PEMIKIRAN COMTE DAN SPENCER.
KELIMA, SOCIAL REFORM YANG BERASUMSI ADANYA SUATU PERUBAHAN YANG MENUJU KE ARAH YANG LEBIH BAIK MELAHIRKAN IDE TENTANG KEMAJUAN (PROGRESS) DAN BERSIFAT LINIER. KEENAM, KONFORMISME YANG BERASUMSI BAHWA SETIAP INDIVIDU DALAM MASYARAKAT AKAN MENYESUAIKAN DIRI DENGAN KEHENDAK UMUM/SOSIAL.
PERTANYAAN YANG DIAJUKAN PERTANYAAN STRUKTURAL FUNGSIONAL DI RANAH SOSIAL • APA YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT SEHINGGA MEREKA MEMILIH SUATU ORDE TERTENTU DAN MENOLAK ORDE YANG LAIN? • FAKTOR APA SAJAKAH YANG MELATAR BELAKANGI KESATUAN MASYARAKAT?
PERTANYAAN LANJUTAN 3. FAKTOR-FAKTOR APAKAH YANG MEMBUAT SISTEM SOSIAL ATAU MASYARAKAT TERINTEGRASI? 4. HAKIKAT SISTEM SOSIAL MACAM APAKAH YANG SEDANG DIANALISIS? 5. BERKAITAN DENGAN KONSEKUENSI KESEIMBANGAN, APAKAH ADA FUNGSI LATEN YANG HARUS DIKEMBANGKAN UNTUK MEMBANGUN SISTEM YANG FUNGSIONAL?
PERTANYAAN LANJUTAN 6. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN AGAR MASYARAKAT TETAP TERINTEGRASI DAN HIDUP DALAM KESEIMBANGAN? 7. NORMA-NORMA MACAM APAKAH YANG DAPAT BERFUNGSI DENGAN BAIK DALAM MASYARAKAT SEHINGGA MASYARAKAT TERSEBUT TETAP TERINTEGRASI, PENUH KETERATURAN DAN KESEIMBANGAN?
PERTANYAAN LANJUTAN 8. BERKAITAN DENGAN PELAPISAN SOSIAL DIPERTANYAKAN POSISI MACAM APA YANG MENENTUKAN PRESTISE SOSIAL? ATAU DENGAN KATA LAIN, SEBERAPA JAUH POSISI SOSIAL MEMPENGARUHI PRESTISE, PRIVELESE DAN ATAU KUASA WIBAWA SESEORANG DI TENGAH SISTEM SOSIAL TERTENTU?
PERTANYAAN DI RANAH PENDIDIKAN • APA FUNGSI PENDIDIKAN BAGI MASYARAKAT SECARA KESELURUHAN? JAWABANNYA ADALAH UNTUK MEMELIHARA KONSENSUS DAN SOLIDARITAS SOSIAL • APA HUBUNGAN PENDIDIKAN DENGAN ASPEK KEHIDUPAN LAINNYA? • APA SUMBANGAN PENDIDIKAN BAGI TERCIPTANYA INTEGRASI SOSIAL?
PERTANYAAN LANJUTAN 4. APAKAH SISTEM DAN JENIS PENGETAHUAN YANG DIKEMBANGKAN DI SEKOLAH BISA BERFUNGSI SEBAGAI ‘BABY SITTING’ ATAU PENJAGA PERILAKU DAN NILAI-NILAI SISWA? 5. ADAKAH ELITE MEMILIKI RUANG YANG CUKUP UNTUK MENGENDALIKAN INPUT, PROSES, OUTPUT MAUPUN OUTCOME PENDIDIKAN?
PERTANYAAN LANJUTAN 6. APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN DUNIA PENDIDIKAN AGAR MASYARAKAT TETAP TERINTEGRASI DAN HIDUP DALAM KESEIMBANGAN? 7. NORMA-NORMA MACAM APAKAH YANG DIKEMBANGKAN DI DUNIA PENDIDIKAN YANG DAPAT BERFUNGSI SEHINGGA OUTCOME PENDIDIKAN DAPAT MEMBANTU PENGEMBANGAN MASYARAKAT YANG TERINTEGRASI PENUH KETERATURAN DAN KESEIMBANGAN?
PERTANYAAN LANJUTAN 8. NILAI-NILAI DAN JENIS PENGETAHUAN MACAM APA YANG HARUS DIKEMBANGKAN PENDIDIK AGAR OUTCOME PENDIDIKAN MENGHASILKAN SUMBERDAYA MANUSIA YANG BISA MENGISI STATUS DAN POSISI SOSIAL YANG TINGGI DI TENGAH MASYARAKAT?.
UNIT ANALISIS STRUKTURAL FUNGSIONAL TEORI YANG BERADA DALAM PARADIGMA FAKTA SOSIAL INI TERUTAMA MEMFOKUSKAN PERHATIANNYA KEPADA ANALISIS PADA LEVEL MAKRO OBJEKTIF (OBJECTIVE POINT OF VIEW). MISALNYA PENDIDIKAN DAN INTERELASINYA DENGAN STRUKTUR SOSIAL, BIROKRASI, ARSITEKTUR, TEKNOLOGI, JUGA BAHASA, DSB.
METODOLOGI YANG DIPAKAI TEORI FUNGSIONAL ADALAH PENGANUT FAHAM POSITIVISME. TIDAK DIDEKATI SECARA NORMATIF, MELAINKAN SECARA KATEGORIS, DENGAN TUJUAN MEMBANGUN ILMU DAN BUKAN UNTUK TUJUAN PRAKTIS. BERTUJUAN MENEMUKAN HUKUM-HUKUM UNIVERSAL (GENERALISASI) BUKAN MENCARI KEUNIKAN-KEUNIKAN (PARTIKULARITAS).
THEORITICAL PERSPEKTIVE: EDUCATION AND SOCIAL REPRODUCTION PENDIDIKAN BERKAITAN ERAT DENGAN REPRODUKSI SOSIAL, YAITU BAGAIMANA MASYARAKAT DITATA, DISUSUN,DISELENGGARAKAN DAN DITUMBUH KEMBANGKAN. DALAM HAL INI PERSPEKTIF STRUKTURAL KONFLIK MEMILIKI PERHATIAN LEBIH DIBANDING PERSPEKTIF LAINNYA.
KONFLIK MENURUT MEREKA SEBAGAI AKAR PENYEBAB TERJADINYA PERUBAHAN DI MASYARAKAT. KARENANYA TEORITISI KONFLIK LEBIH MEMFOKUSKAN PERHATIANNYA KEPADA PROSES KETEGANGAN SOSIAL, KEKERASAN DAN JUGA PERSEBARAN PERUBAHAN SOSIAL. DALAM DUNIA PENDIDIKAN TEORI KONFLIK MEMFOKUSKAN PULA DALAM MELIHAT KETERLIBATAN PENDIDIKAN DALAM PRODUKSI DAN REPRODUKSI KETEGANGAN DI MASYARAKAT DAN PERAN PERUBAHAN YANG HENDAK DIMAINKAN.
PENDIDIKAN DI MATA TEORI MARXIAN ADALAH INSTRUMEN BAGI PEMILIK MODAL. MEREKA ITULAH YANG MENGENDALIKAN PROSES REKRUITMEN PENDIDIKAN TINGGI, MELAKUKAN SELEKSI DAN ALOKASI PERAN, DI SAMPING MEMANIPULASI PUBLIK AGAR MENGESAHKAN PRIVELESE YANG DIMILIKI PARA PEMILIK MODAL.
PEMIKIRAN WEBERIAN DALAM TRADISI KONFLIK SEPERTI YANG DIKEMBANGKAN RANDALL COLLIN LEBIH MEMFOKUSKAN PADACREDENTIALISM SEBUAH TEKNIK YANG DIPERLUKAN UNTUK MENINGKATKAN POSISI KE LEVEL YANG LEBIH TINGGI YANG DIPAKAI OLEH INDIVIDU YANG BERUNTUNTUNG KEMUDIAN DIPAKAI DASAR DALAM MENAIKKAN STATUS MEREKA.
PAHAM TEORITISI KONFLIK MEREKA BERKEYAKINAN SELAMA SISTEM EKONOMI DAN POLITIK TIDAK BERUBAH, MAKA OMONG KOSONG JIKA MENGATAKAN BAHWA SEKOLAH BISA MENDORONG TERJADINYA REFORMASI SOSIAL MENUJU SISTEM MASYARAKAT YANG BERKEADILAN. PERSPEKTIF TEORI KONFLIK MUNCUL SEBAGAI KRITIK TERHADAP TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL.
TEORI KONFLIK TEORI INI MENGANDAIKAN MASYARAKAT DITANDAI DENGAN PERSAINGAN KELOMPOK MASYARAKAT. MEREKA MEMILIKI ASPIRASI YANG BERBEDA SATU SAMA LAIN. MEREKA MEMILIKI PERBEDAAN PELUANG MENDAPATKAN AKSES KEHIDUPAN. MEREKA TIDAK MEMPEROLEH KEUNTUNGAN YANG SAMA DARI KEHIDUPAN MASYARAKAT, MELAINKAN BERBEDA SATU KELOMPOK DENGAN KELOMPOK LAINNYA.
PANDANGAN TEORI KONFLIK MEREKA YANG LEBIH BERUNTUNG, MEMPEROLEH KESEJAHTERAAN, PENDIDIKAN DAN STATUS SOSIAL, CENDERUNG MENGENDALIKAN, DAN BAHKAN MELAKUKAN EKSPLOITASI, OPRESSI, DAN DOMINASI TERHADAP MEREKA YANG TIDAK BERUNTUNG. MASYARAKAT PADA UMUMNYA TIDAK DALAM UPAYA MEMBERI SUMBANGAN TERCIPTANYA HARMONI.
PANDANGAN TEORI KONFLIK LANJUTAN PENDIDIKAN SELALU DIKENDALIKAN OLEH NEGARA. NEGARA DALAM HAL INI BERADA DI BAWAH KENDALI MEREKA YANG MEMILIKI KEKUASAAN. KONTROL ITU DIARAHKAN UNTUK MEREPRODUKSI KETIDAK ADILAN DI MASYARAKAT. DEMIKIAN PULA KONTROL NEGARA ITU JUGA UNTUK MELEGITIMASI IDE-IDE YANG MEMPERKUAT PRIVELESE KELOMPOK DOMINAN.
PANDANGAN TEORI KONFLIK LANJUTAN PENDIDIKAN MERUPAKAN SISTEM TRANSFORMASI PENGETAHUAN YANG TIADA LAIN BERFUNGSI SEBAGAI INSTRUMEN TRANSFORMASI DARI HAK-HAK PRIVELESE KELOMPOK DOMINAN. PENDIDIKAN DISELENGGARAKAN DENGAN CARA MEMPERTAHANKAN STATUS QUO (CONNEL DAN WHITE, 1989).
LANJUTAN DI SEKOLAH ANAK-ANAK YANG BERASAL DARI KELAS BAWAH MAKA AKAN MENJADI KELAS BAWAH PULA KETIKA MENJADI DEWASA. DEMIKIAN PULA MEREKA YANG DARI KELAS MENENGAH DAN ATAS, AKAN MENJADI KELAS MENENGAH DAN ATAS PULA KETIKA MENJADI DEWASA. MELALUI PRAKTEK PENDIDIKAN SEDEMIKIAN INILAH DIMUNGKINKAN BERLANGSUNGNYA PRIVELESE DAN KESEJAHTERAAN BAGI KELAS ELITE.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL HANLEY (2004) BERPENDAPAT BAHWA PENDIDIKAN HARUS MEMBERI SUMBANGAN DALAM MENUMBUHKAN KESADARAN AKAN PLURALISME BUDAYA. PRINSIP KEBIJAKAN MONOKULTUR HARUS BERUBAH KE MULTIKULTUR. HAL INI BERLAKU PADA MANAJEMEN SEKOLAH, KURIKULUM, DESAIN PEMBELAJARAN, MODEL EVALUASI DAN BERBAGAI PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA.
KEHIDUPAN MAJEMUK PARADIGMA YANG BERKEMBANG MENUNJUKKAN CARA ORANG MELIHAT, MERASAKAN, MEMAHAMI, SERTA MENDEFINISIKAN FENOMENA KEHIDUPAN LEBIH DITENTUKAN OLEH ASAL USUL SOSIAL BUDAYA. KARENA ASAL USUL SOSIAL BUDAYA MEREKA SANGAT BERAGAM MAKA CARA MELIHAT, MERASAKAN, MEMAHAMI SERTA MENDEFINISIKAN FENOMENA PUN JUGA BERANEKA RAGAM.
CARA BERFIKIR SAMA PENDIDIKAN MONOKULTUR HANYA AKAN MELAHIRKAN MANUSIA YANG HANYA BISA BERGAUL DENGAN ORANG LAIN YANG PANDANGANNYA SAMA, CARA BERPIKIRNYA SAMA, BAHASANYA SAMA, BENDERANYA SAMA, CARA MENGUCAP SALAM DAN MENUTUP PIDATO PUN JUGA SAMA, BAHKAN PILIHAN POLITIKNYA JUGA SAMA.
MUSUH YANG HARUS DISINGKIRKAN PENDIDIKAN MONOKULTUR MEMANDANG ORANG LAIN YANG BERBEDA BAHASA, BENDERA, PILIHAN POLITIK, CARA MENGUCAP SALAM DAN MENUTUP PIDATO BERBEDA-SEBAGAI PIHAK LAIN YANG TIDAK PERLU DIPERHATIKAN, DILAYANI DAN BAHKAN DIDEFINISIKAN SEBAGAI ANCAMAN, ATAU BAHKAN MUSUH YANG HARUS DISINGKIRKAN.
PERBEDAAN ADALAH SESUATU YANG WAJAR PENDIDIKAN MULTIKULTURAL MELAHIRKAN MANUSIA-MANUSIA YANG SIAP BERGAUL, BERINTERAKSI, BEKERJASAMA, SALING ISI MENGISI, SALING HARGA MENGHARGAI, HORMAT MENGHORMATI DENGAN ORANG LAIN, MESKI CARA HIDUP BERBEDA, CARA PANDANG BERBEDA, LIFE STYLE NYA BERBEDA, DAN SEBAGAINYA.
PENDIDIKAN MULTIKULTURAL BERKAIT DENGAN PERUBAHAN SOSIAL YAITU PERUBAHAN YANG BERKAIT DENGAN IMAJINASI, PENGEMBANGAN GAGASAN, PEMIKIRAN DAN KOMITMEN MEMBANGUN PANDANGAN INKLUSIF DAN BUKAN EKSKLUSIF, MENGHARGAI PERBEDAAN DAN BUKAN SENSITIVE SERTA MEMUSUHI SETIAP PERBEDAIDAN. PENDIDIKAN MULTIKULTURAL ADALAH UPAYA MENGANTAR PERJALANAN HIDUP MANUSIA MEMBANGUN KEHIDUPAN YANG ADIL, MENUJU KEHIDUPAN YANG DEMOKRATIS.
SOAL UJIAN SEMESTERSOSIOLOGI PENDIDIKAN • BAGAIMANA ANDA MEMAHAMI PERSPEKTIF STRUKTURAL FUNGSIONAL, DAN PERSPEKTIF TEORITISI KONFLIK, SERTA PENDIDIKAN MULTIKULTURAL. • BUATLAH MAKALAH SALAH SATU DARI TEMA BERIKUT, DAN LENGKAPI DENGAN REFERENSI JURNAL DAN TATA CARA PENULISAN ILMIAH: KERTAS KUARTO SPASI GANDA, ANTARA 15 S/D 20 HALAMAN, KEMUDIAN DIJILID: A. EDUCATIONAL SOCIOLOGY IN INDONESIA B. THE ISLAMIC REFORM AND SOCIAL CHANGE C. TRENDS SOCIOLOGIES TOWARD AND ISLAM SOCIETIES D. METHODS OF SOCIOLOGY RESEARCH. ys.
TUGAS SURVE PENELITIAN KELOMPOK: A 1. Carilah artikel atau jurnal di internet mengenai pendidikan anak-anak miskin di kota 2. Mendiskripsikan Pendidikan anak-anak miskin yang dikelola oleh Pemkot Solo; nama, alamat, jenis atau modelnya seperti apa, kapan berdiri, siapa yang bertanggung-jawab, siapa pengelolanya, berapa jumlah muridnya, berasal dari kalangan mana saja, berapa jumlah gurunya, bagaimana proses pembelajarannya, ada ujian persamaan atau tidak, rata-rata usia berapa, kelasnya berjenjang atau tidak, dananya diperoleh dari mana saja, dan seterusnya semakin lengkap datanya semakin baik. 3. Carilah data selengkap mungkin seperti diatas baik dengan wawancara maupun dokumen serta foto berwarna dari lembaga Pemberdayaan Perempuan dan anak pinggiran (PPAP) Seroja, alamat: Petoran, Jebres, Solo. 4. Carilah data tiga tahun terakhir dari tingkat SD s/d SLTA tentang jumlah anak peserta ujian, lulus, dan putus sekolah sekecamatan Jebres, dan Banjarsari. Berapa jumlah sekolah baik negeri maupun suasta dari SD s/d SLTA se Surakarta sebutkan sumbernya. Ketentuan: Nomor 1 dijilid sendiri, no. 2, 3 dan 4 dijilid jadi satu dibuat laporan diketik 1,5 spasi, time new roman 12, dilengkapi Daftar Pustaka. Cara mengutip sumber, bila buku: nama, tahun: halaman, bila orang: nama, kapan wawancara, (yang diwawancarai pejabatnya, guru, dan siswa).
TUGAS SURVE PENELITIAN KELOMPOK: B 1.Carilah artikel atau jurnal di internet mengenai pendidikan anak-anak miskin di kota 2. Mendiskripsikan Pendidikan anak-anak putus sekolah dan bekerja yang dikelola oleh Dinsosnakertrans Solo; nama, alamat, jenis atau modelnya seperti apa, kapan berdiri, siapa yang bertanggung-jawab, siapa pengelolanya, berapa jumlah muridnya, berasal dari kalangan mana saja, berapa jumlah gurunya, bagaimana proses pembelajarannya, ada ujian persamaan atau tidak, rata-rata usia, kelasnya berjenjang atau tidak, dananya diperoleh dari mana saja, dan seterusnya semakin lengkap datanya semakin baik. 3.Carilah data selengkap mungkin seperti diatas baik dengan wawancara maupun dokumen serta foto berwarna dari LSM SARI Solo. 4. Carilah data tiga tahun terakhir dari tingkat SD s/d SLTA tentang jumlah anak peserta ujian, lulus, dan putus sekolah sekecamatan Pasar Kliwon dan Serengan. Sebutkan berapa jumlah Perguruan Tinggi baik negeri maupun suasta di Surakarta, sebutkan sumbernya. Ketentuan: Nomor 1 dijilid sendiri, no. 2, 3 dan 4 dijilid jadi satu dibuat laporan diketik 1,5 spasi, time new roman 12, dilengkapi Daftar Pustaka. Cara mengutip sumber, bila buku: nama, tahun: halaman, bila orang: nama, kapan wawancara, (yang diwawancarai pejabatnya, guru, dan siswa).