1.09k likes | 3.78k Views
SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230). Koordinator Matakuliah Sosiologi Pedesaan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/. Ketimpangan Struktural Ekonomi dan Politik Yang Dihadapi Desa.
E N D
SOSIOLOGI PEDESAAN (KPM 230) Koordinator Matakuliah Sosiologi Pedesaan Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id/
Ketimpangan Struktural Ekonomi dan Politik Yang Dihadapi Desa
Poin Pembahasan • Masyarakat dan Terminologi Ketimpangan Struktural • Teorisasi Tentang Ketimpangan: - Redfield: Hubungan Desa dengan “Luar Desa” - Urban-Rural Income Disparities • Ketidakseimbangan Transformasi Ekonomi Desa Dengan Transformasi Politik • Akibat Ketimpangan: Perusakan Sumberdaya Alam dan Ancaman Bencana di Pedesaan • Kapitalisasi Pedesaan dan Ancaman Ketimpangan Yang berkelanjutan
Konstruksi Masyarakat BASIS SUPRASTRUKTUR: Sistem Nilai, Pranata Sosial, dan Kebudayaan Kebudayaan (Koentjoningtat, Redfill), Irasional-Rasional (Comte), Kel. Kekerabatan/Etnik (Polanyi, Tonnies, Durkheim) Konstruksi Masy. RELASI: Masyarakat Imaginer KEWILAYAHAN: Masyarakat Menetap Masy. Berkelas (Marx), Tradisional-Modern (Spancer), Masy. Profesi (Sipil, Meliter, Private) BASIS INFRASTRUKTUR: Ekonomi, Teknologi, Demografi, Ekologi
Ilustrasi Ketimpangan Desa Desa di Sulawesi Desa di Sumatera Desa di Jawa
Ketimpangan Struktural • KETIMPANGAN: ketidakadilan/ ketidakmerataan/ketidakseimbangan/kesenjangan • KETIMPANGAN STRUKTURAL: ketidakadilan/ketidakmerataan/ketidakseimbangan yang disebabkan oleh tekanan struktur (kekuasaan: kebijakan, tekanan sistem rezim yang berkuasa, aktor/agen berkuasa, dll)
Bentuk Ketimpangan Desa Redfiled: Pola Relasi Desa – “Luar Desa”/Kota KOTA Budaya Agung Penguasa Pemodal Pemasok Bahan Mentah Upeti Budaya Kecil DESA
Urban-Rural Income Disparities Faktorpenyebab: Transformasiekonomi-politik yang tidakseimbang Pembangunan berorientasikota; Tidakmemperhatikankondisidesakekinian; Lebihmementingkansektorjasaketimbangagraria
Ketidakseimbangan Transformasi Ekonomi Desa dengan Transformasi Politik Era 1970-1995 masyarakat dan desa pernah menikmati penerangan listrik, pengembangan prasarana pelayanan kesehatan dan pendidikan dasar. Pencapaian itu melalui penerapan pendekatanpembangunansentraliasi dengan mengejar pertumbuhan ekonomi yang prosesnya mengandalkan hutang luar negeri dan eksploitasi sumberdaya alam Menghadapi persoalan struktur agraria akibat penguasaan lahan dan sumberdaya alam lebih menguntungkan golongan menengah dan “atas” di desa, bahkan pengusaha dan pemodal dari perkotaan
Employment Commodity relations Migrasi Korporasi Antarabangsa Buruh tani tak berlahan Buruh tani dengan akses atas lahan Petani buruh Agribisnis Petani Fokus utama: menjaga pola nafkah (ketahanan pangan), ketahanan kolektif melalui hubungan mutualisme, kewajiban sosial tinggi. Pertanian Subsisten (including own subsistence) + Pertanian Industri dan Eksport + Penerimaan + Upah Pertanian Industri dan Eksport + Pangan Subsisten + Luxury food crops in urban fringe Pertanian Industri dan Eksport; Luxury foods Buruh Upahan Produksi pangan subsisten with surplus extracted as rents and taxes variable amounts sold in local markets apparent surplus used to secure livelihood in moral economy. + INDUSTRI PEDESAAN Bekerja demi upah (di lingkungan buruh tani, industri pedesaan, local services, artisanry) + SISTEM EKONOMI KOTA BESAR-MENENGAH Penerimaan LAND FRONTIER Sektor Pemusatan Modal Sektor Subsisten
Akibat-akibat Ketimpangan Hilangnya Lahan Pertanian sebagai Sumber Pangan
Derita Kelaparan & Gizi Buruk 18 – 27 % 21 – 26 % Populasi Penduduk Dunia yang Kelaparan Penderita Gizi Buruk Anak-anak di Dunia Sumber: Food and Agricultural Organization of the United Nations (FAO), Food Security Statistics, Prevalence of Undernourishment in Total Population [online database], available at: http://www.fao.org/economic/ess/ess-fs/fs-data/ess-fadata/en/
Peningkatan Bencana Alam KTI KBI
Latennya Desa Tertinggal & Penduduk Miskin • 45,2% desaterkategorisebagaidesatertinggal • 65,9% pendudukdesaterkateogrimiskin
Kapitalisasi Pedesaan & Ancaman Ketimpangan yang Keberlanjutan KapitalisasiSektorPertanian BelengguBagiPetani NEOLIBERALISASI DESA
Kapitalisasi Sektor Tambang • 1 Hari = 98.000-150.000 barel • 1 Barel = 198.000 U$ = Rp. 1.940.400.000 • 1 Stasiun Eksplorasi = Rp. 190-Rp.291 Trilyun/Hari Produksi Stasiun Eksplorasi Migas • 80% pendudukmiskin penghasilan KK = Rp.300.000-500.000/bulan; • Pendiidkan = Max. SMA (15-20% KK); • Saranakesehatandantenagakesehatan minim; • Infrastrukturjalanrusak total; • Krisis BBM; • Infrastrukturlistrik minim. 1 Desa = 5-10 Stasiun Eksplorasi yang dikuasai PMA (Korporasi Asing) Desa Sekitar Tambang
199 Kab. di Indonesia Teridentifikasi Tertinggal Ancaman ke Depan 123 Kabupaten 58 Kabupaten 18 Kabupaten
Ketimpangan Kemakmuran Antar Golongan DANA PIHAK KETIGA (DPK)
Solusi Keluar dari Ketimpangan MeretasJalanuntukMenyelesaikanKetimpanganPedesaan STRATEGI Menjembatani (Bridging) Menciptakan (Create) Membangun “Jembatan” Tindakan AKSI KOBORATIF bersama Warga Desa untuk menyelesaikan ketimpangan desa MenciptakandanMemperkuat JEJARING KOMUNITAS DESA Mengikat (Bonding) Memperkuatpemahamandanpengetahuanrakyat (termasukpemuda) di desaakanbahayaketimpangan
Memahami Dimensi Hubungan Kekuasaan Sumber yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan Bagaimana pembuatan pengetahuan merubah perhatian/pandangan pihak yang terlibat Siapa yang terlibat dalam pembuatan pengetahuan Sumber: Gaventa dan Cornwall dalam Reason dan Bradbury (2002)
TERIMAKASIH Koordinator Matakuliah Sosiologi Pedesaan (KPM-230) Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia - Institut Pertanian Bogor http://skpm.fema.ipb.ac.id