590 likes | 938 Views
Biomekanika : Postur dan Masalah Musculoskeletal Week 3. Laboratorium DSK & Ergonomi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti. What are the consequences of poor Ergonomics?.
E N D
Biomekanika : Postur dan Masalah MusculoskeletalWeek 3 Laboratorium DSK & Ergonomi Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknologi Industri Universitas Trisakti
What are the consequences of poor Ergonomics? Mengapa kita belajar Ergonomi sekarang? Apakah ada masalah yang benar-benar baru dalam lingkungan kerja? TIDAK! Konsekuensi dari desain tempat kerja yang buruk pertamakali dicatat pada abad ke-17.
Biomekanika Biomekanika adalah salah satu kajian ergonomi yang mempelajari tentang mekanika tubuh manusia dalam melakukan aktivitas tertentu.
Apakah anda pernah mendengar hal ini? Historic Occupational Disorders - • house-maid’s knee, • washer woman’s thumb, • writer’s cramp, • data-processing disease, • clergyman’s knee, • nun’s bursitis, • weaver’s bottom, • dustman’s shoulder, • tailor’s ankle
Do these historic occupational disorders still exist? Yes! • Hal - hal tersebut adalah bagian dari injuries dan disorders yang disebut Musculoskeletal Disorders (MSDs). • MSD tidak selalu disebabkan oleh trauma akut, tetapi terjadi secara lambat karena cedera yang berulang pada jaringan lunak (otot, tendon, ligamen, sendi, cartilage) dan sistem syaraf • MSD dapat terjadi pada siapa saja dari pekerja kantor atau pabrik sampai atlet dan hobiis Before Improved
Do these historic occupational disorders still exist? Yes! • Work-Related Musculoskeletal Disorders (WMSDs) adalah MSD yang disebabkan atau diperparah oleh metode dan lingkungan kerja. • WMSD ini terjadi ketika kapasitas fisik pekerja tidak sesuai dengan kebutuhan pekerjaan Before Improved
Image Credit: Cal OSH & NIOSH Common MSDs • Carpal tunnel syndrome • Low back pain • Eye strain • Tendinitis • Trigger finger
What are aliases for WMSDs? • Work-related MSDs mempunyai beberapa nama: • Repetitive Strain or Stress Injury (RSI) • Repetitive Motion Injury (RMI) • Cumulative Trauma Disorder (CTD) • Overuse Syndrome • Activity-related Pain Syndrome Ergonomi membantu mencegah WMSDs
Repetition Awkward Postures Static Postures Cold Temperatures What characteristics of your job put you at risk for MSDs? Dalam waktu yang lama, faktor resiko WMSDs yang terjadi berulang akan dapat merusak tubuh pekerja. Faktor resiko tersebut diantaranya: • Excessive Force • Vibration • Compression • Inadequate Recovery
Static Loading Repetition Force Contact Stress Awkward Posture Vibration Ergonomic Risk Factors • Risk of injury increases with: • Prolonged exposure to any of these ergonomic risk factors • Presence of multiple risk factors within a single job task
Repetition= melakukan gerakan yang sama berulang – ulang. Contoh Repetition: • Mengulang gerakan yang sama setiap beberapa detik atau mengulang siklus gerakan dengan menggunakan anggota tubuh yang sama lebih dari dua kali per menit selama lebih dari 2 jam • Menggunakan peralatan atau input device, seperti keyboard dalam posisi yang tetap selama lebih dari 4 jam per hari Repetisi gerakan yang berlebihan akan menyebabkan iritasi pada tendon dan menyebabkan tekanan pada syaraf
Ergonomic Risk Factors: Awkward Postures E l b o w s o u t Wrists bent or or from to up down side side Hands rotated Head or or up down Tilted or at waist twisting Bending above behind Arms or shoulders
Awkward Postures = Postur yang tidak alami. Postur Netral / alami adalah posisi optimal setiap sendi yang memungkinkan kekuatan dan kontrol yang maksimal Postur tidak alami menyebabkan tekanan pada syaraf dan melukai tendon Before: Teknisi Lab menunduk untuk melihat layar. Posisi tangan dan lengan juga tidak alami ketika ia menulis dokumen Perbaikan Ergonomi: Posisi layar ditinggikan sehingga pekerja dapat melihat layar dengan postur berdiri yang alami.
Awkward Postures = Postur yang tidak alami. Contoh Postur yang tidak alami: • Bekerja dengan tangan pada posisi di atas kepala atau lengan diatas bahu yang dilakukan berulang-ulang lebih dari 2 jam per hari • Berlutut lebih dari 2 jam per hari • Bekerja dengan membungkuk atau menunduk lebih dari 2 jam per hari • Duduk tanpa menyangga kaki
Ergonomic Tips to Minimize Awkward Postures • Work near elbow height to avoid bending excessive bending • Avoid overhead reaching and kneeling when possible
Ergonomic Tips to Minimize Awkward Postures Where awkward postures are unavoidable, change tasks, stretch, and take short breaks frequently
In-line grip Pistol grip Ergonomic Tips to Minimize Awkward Postures Select the correct tool handle orientation based upon worksurface height/orientation (when possible)
Gerakan Flexion dan Extension extension flexion
Gerakan Abduction dan Adduction adduction abduction
Gerakan Supination dan Pronation pada Pergelangan Tangan pronation supination
Radial Deviation dan Ulnar Deviation pada Pergelangan Tangan radial deviation ulnar deviation
POSTUR • Tubuh Manusia merupakan sistem mekanis yang mengikuti hukum fisika • perlu mekanisme pengendalian postural dan keseimbangan • Yang berpengaruh terhadap postur • Kerangka (skeleton) • Otot (muscle) • Ligamen • Jaringan tubuh
Soft tissues of the body skeleton muscle Dasar Mekanis Tubuh
Lakukananalisissecaramekanikaterhadaptekanan yang bekerjapadaruas L5/S1 padagambardiatasdenganmenggambarkan diagram gayanya. • Berapakahbesarnyagaya yang bekerjapadaruas L5/S1 tersebut?
Static Postures= Menahan posisi yang sama menggunakan otot yang sama dalam waktu yang lama Postur statis yang dilakukan dalam jangka waktu yang lama akan menyebabkan aliran darah terganggu dan otot cedera Before: Mekanik menahan postur leher, punggung dan tangan untuk memberbaiki pesawat Ergonomic Improvement: Menggunakan Creeper yang mendekatkan posisi mekanik pada pekerjaannya
Cold Temperatures Bekerja pada suhu di bawah 68oF dapat menyebabkan kerusakan syaraf Bekerja pada suhu yang dingin akan mempengaruhi koordinasi dan kontrol manual pekerja karena menyebabkan pekerja menggunakan kekuatan lebih dari yang seharusnya
Force = A strong physical exertion Exertion = tekanan yang dihasilkan otot dan disalurkan melalui tendon Sebelum : resiko terjatuh dan cedera pada pekerja Tekanan yang berlebihan pada otot menyebabkan kelelahan dan dapat merusak otot dan jaringan lainnya. Perbaikan Ergonomi: pekerja lebih mudah dan lebih cepat dan lebih aman bekerjanya
Force = A strong physical exertion Contoh pengerahan tenaga yang berlebihan: • Lifting: • Lebih dari 75 pounds sekali angkat; • Lebih dari 55 pounds, lebih dari 10 kali per hari; • Lebih dari 25 pounds dari ketinggian di bawah lutut, di atas bahu, atau panjang lengan sebanyak lebih dari 25 kali per hari. • Pushing / pulling dengan tenaga awal 20 pounds selama lebih dari 2 jam per hari • Pinching (pencil type grip) benda yang lebih dari 2 pounds yang tidak tersangga selama lebih dari 2 jam per hari • Gripping benda dengan berat 10 pounds atau lebih selama lebih dari 2 jam per hari
Ergonomic Risk Factors - Force Carpal Tunnel Syndrome is one effect from excessive force on the hand.
Ergonomic Tips to Minimize Force • Use mechanical lift assists and carts when available • Avoid manually handling heavy objects (more than 35 pounds) • Avoid carrying objects more than 100 feet • Practice Proper Cart Handling • Push instead of pulling • Use both hands when pushing • Stand directly behind the cart when pushing (avoid twisting your body) • Maintain good control and limit speed • Ensure cart is not overloaded
Ergonomic Tips to Minimize Force • Use proper lifting techniques when lifting • Examine the load and the surrounding area • Bend knees when lifting a load • Look forward to keep back straight • Position the load close to the body • Maintain a firm grip on the load • Use smooth, controlled movements • Keep arms in front of body • Turn feet in direction of movement to avoid twisting • Get help before performing tasks requiring excessive force
Ergonomic Tips to Minimize Force A Two-Person Lift Is Appropriate When. . . • A lift, hoist or other mechanical assistance is unavailable • The object is heavier than you are capable of lifting alone (typically more than 35 pounds) • The object is not heavier than what two people are capable of lifting (typically less than 60 pounds) • The object is awkward or oversized. • Any object that does not have its weight equally distributed within the load. • Remember some objects are too heavy or awkward to be handled with two people
Ergonomic Tips to Minimize Force • Use the correct tools / powered tools for the task • Powered tools tend to require less exertion to perform a task • Ensure that the weight of a powered tool (and cording) does not create additional force issues • Use only the amount of force necessary to complete the task
Vibration - Single Point Penyebab Risiko • Menggunakan alat – alat yang menimbulkan getaran tinggi selama lebih 30 menit per hari • (chain saws, jack hammers, percussive tools, riveting or chipping hammers). • Menggunakan alat-alat yang menimbulkan getaran sedang selama lebih dari 2 jam per hari • (jig saws, grinders or sanders). Paparan getaran pada tangan atau lengan disebabkan oleh alat yang menimbulkan getaran seperti power tools. Before: Sailor is exposed to vibration above ACGIH TLV guidelines Ergonomic Improvement: Lower vibration tool reduces vibration to safe levels
Ergonomic Tips to Minimize Vibration & Torque • To lessen vibration: • Pad tool handles with a soft compressible surface • Use vibration damping (gel filled) gloves • Select tools (hammers and chippers) with built in damping systems (springs/hydraulics) • To lessen torque reaction: • Use electric tools as opposed to air driven tools • Use pulse tools or auto-shutoff tools
Vibration - Whole Body Paparan getaran pada seluruh tubuh disebabkan oleh kendaraan seperti forklifts, cranes, truk, bus, subways dan pesawat. Paparan getaran pada seluruh tubuh dapat menyebabkan cedera otot dan low-back pain
Compression = jaringan lunak mengalami tekanan antara tulang dan benda yang keras atau tajam Tekanan karena aktivitas memegang atau kontak dengan pegangan alat mengakibatkan konsentrasi tekanan pada sebagian area tubuh, mengurangi aliran darah dan transmisi syaraf, dan merusak tendon. Ergonomic Improvement: Worker rests her wrists and forearms on a padded surface. Wrist and forearms are in a neutral position. Before: Worker rests his wrists on the sharp tray edges. His wrist is extended into a non-neutral posture.
Compression = jaringan lunak mengalami tekanan antara tulang dan benda yang keras atau tajam Before: Tool handles are small and angular requiring the worker to grasp tightly against sharp edges Ergonomic Improvement: Tool handle is formed to fit the worker’s hand which requires less grip strength or force and a more user-friendly tool
Dapatkah Faktor Lain Menyebabkan MSDs? Tidak semua faktor risiko ergonomi merupakan faktor fisik, beberapa faktor lainnya berkaitan dengan lingkungan kerja. Stres dalam pekerjaan, tekanan rekan kerja, kebosanan,konflik dengan rekan kerja atau atasan, deadlines, dapat memberikan kontribusi (bukan menjadi penyebab) terjadinya MSDs
Umur dan Gender Kebiasaan postur yang tidak baik Cedera lampau Kondisi fisik Kondisi Medis (diabetes dan arthritis) Kehamilan Obesitas Konsumsi obat-obatan Merokok Kelelahan Apakah Faktor Personal memberi kontribusi pada MSDs? Beberapa orang mengalami MSDs disebabkan karena faktor personal, diantaranya:
Faktor Resiko Ergonomi merupakan Interaksi dari 3 Hal: Pekerja Pekerjaan Lingkungan
Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Pekerja Fisik, psikologis, atau aktivitas/hal-hal yang tidak berkaitan dengan pekerjaan dapat menjadi faktor yang khas
Faktor Risiko yang berkaitan dengan Pekerjaan Prosedur Kerja, peralatan kerja, desain tempat kerja
Faktor Risiko yang Berkaitan dengan Lingkungan Lingkungan fisik dan psikososial.
Apakah Gejala dari MSD ? • Sakit pada persendian dan otot • Sakit dan bengkak • Jari-jari tangan dan kaki pucat • Radang pada sendi • Kaku dan susah bergerak • Rasa panas • Sakit ketika malam hari
Bagaimana Jika Anda mengalami Gejala MSD? • Laporkan pada supervisor atau atasan anda • Jika gejala sakit tidak hilang dengan beristirahat, pergilah ke dokter