910 likes | 1.83k Views
Motivasi Kerja. Motivasi Kerja. Motivation . Motivation in regards to work behavior, energizes, directs, and sustains good behavior. It is argued that motivation has lost it’s meaning. Motivation cannot be measured directly. Motivation is a psychological process that causes
E N D
Motivation Motivation in regards to work behavior, energizes, directs, and sustains good behavior. It is argued that motivation has lost it’s meaning. Motivation cannot be measured directly. Motivation is a psychological process that causes the arousal, direction, and persistence of voluntary actions that are goal directed.
Konsep motivasi • Kekuatan yg mendorong dan mengarahkan perilaku seseorang dlm bekerja • Kecenderungan perilaku utk memuaskan kebutuhan (fisik atau sosial berupa prestasi) atau mencapai tujuan melalui insentif. • Menyebabkan seseorang bertindak • Mengarahkan perilaku melalui pencapaian tujuan • Usaha mencapai tujuan tersebut
Theories of Motivation • The first few theories were basic. Taylor’s theory was that money was the key to motivation. The Hawthorne studies believed that happiness was the key to motivation. • Need theories came next, with three important ones: Maslow’s hierarchy of needs, Alderfer’s ERG theory, and McClelland’s need to achieve theory.
Teori Motivasi Kerja • A. Berorientasipada need (Maslow, Alderfer, McClelland) • B. Berorientasipadarancangankerja (Herzberg, Hackman & Oldham) • C. Berorientasipadarasio (persepsikeadilan) • D. Teori goal setting • E. Teori reinforcement
A. Berorientasi pada need 1. Teori Hirarki Kebutuhan (Abraham Maslow 1965, 1976) mengatur kebutuhan dalam sebuah hirarki yg cenderung kaku terdiri dari : • kebutuhan aktualisasi diri • kebutuhan harga diri • kebutuhan sosial • kebutuhan rasa aman • kebutuhan fisik
A. Berorientasi pada need Abraham Maslow
A. Berorientasi pada need 2. Teori ERG (Alderfer, 1972) Merevisi teori Maslow mengkategorikan need kedalamkebutuhan : existence = fisikdan rasa aman relatedness = sosial growth = hargadiri & aktdiri
A. Berorientasi pada need Clayton Alderfer
A. Berorientasipada need Clayton Alderfer Catatan : Menurut Alderfer, semua need dpt terjadi scr simultan krn sulit dipisahkan menurut tingkatannya.
A. Berorientasi pada need David McClleland
A. Berorientasi pada need 3. TeoriMotivasiBerprestasi(McClelland, 1961, 1975)menekankan 3 motif utamadalamkerja N-ACHIEVEMENT • doronganutksuksesdalammelakukanpekerjaan • tinggi : sukatantangan, inginberhasil, tampilbaik, sukamenyelesaikanmasalah, sempurna
A. Berorientasi pada need N-AFFILIATION • kebutuhan untuk disukai dan diterima orang lain • tinggi : butuh persahabatan, peduli hubungan interpersonal, suka bekerja dg org lain, kurang suka kompetisi
A. Berorientasi pada need N-POWER • kebutuhan utk mengarahkan dan mengendalikan kegiatan orang lain serta berusaha mempengaruhi • tinggi : berorientasi status, mencari kesempatan utk mendpt pengaruh, berusaha mengendalikan org lain dsb
A. Berorientasi pada need David McClleland
Problems with need theories • Maslow’s and Alderfer’s theories cannot be tested very well. • McClelland’s theory can be tested much easier, although there are still problems with the theory. • The need to achieve is tested through a the Thematic Apperception Test. The scoring on the exam is still subjective. And you can be taught how to increase your need to achieve.
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • menekankanperbedaan individual dalamkebutuhanmenentukanmotivasikerja • Terdiridari : • TeoriDuaFaktor (Herzberg, 1966) • Teori Karakteristik Pekerjaan (Hackman & Oldham, 1976)
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Frederick Herzberg
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • TeoriDuaFaktor (Herzberg, 1966) • Herzberg menemukan hubungan antara kepuasan kerja dengan performansi kerja. • Teori dasarnya mengatakan bahwa memuaskan kebutuhan karyawan menyebabkan kepuasan dan performansi yang tinggi • Ia percaya bahwa ketidakpuasan disebabkan oleh hygiene factors, yaitu lingkungan kerja.
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Lanjutan : • Herzberg menambahkan bahwa untuk mencapai kepuasan kerja yang tinggi maka harus ada faktor motivator. Motivators : elemenygberkaitan dg pekerjaan, jikaadaakanmenyebabkankepuasan. Mis : tanggungjawab, prestasi personal, kesempatanmemperolehpengakuan, kesempatanberkembang
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • Hygiene : elemen yang berkaitan dg pekerjaan, jikatidakadaakanmenyebabkanketidakpuasan. Mis ; kebijakanperusahaan, hub. Interpersonal, kondisikerja, gaji, supervisi Tentangteoriini…….. dikritikkrnsulitmembedakankeduafaktor dan kemungkinan ada kesalahan atribusi.
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan dipandangpositifutkpengembanganjob enrichment Job enrichment : (program motivasi dg merancangkembalipekerjaanutkmemberikesempatan pd pekerjadptikutberperandlmpengambilankeputusan, pelaksanaandanevaluasikerjanya)
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Elemenjob enrichment : Meningkatkan rasa tanggungjawab, Menuntaskankerja, Memberikan feedback, Mendorongkarybelajarlbhdalammengenaipekerjaannya
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan 2. Model KarakteristikPekerjaan(Hackman & Oldham, 1976) Mengatakan bahwa elemen pekerjaan yang pasti akan menciptakan motivasi dan kepuasan menekankanpadaaspekkarakteristikpekerjaanygdptmembuatkaryawantermotivasi agar dpttermotivasiperludicermati : • Pekerjaanmerupakansst yang berarti • Karyharuspunya rasa tggjawabthdpekerjaan • Kary hrs punyapengetahuansbghasilusahanya
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Karakteristikkerjaygdimaksud : • Variasiketrampilansebuahpekerjaanmenuntutkaryutkmenunjukkanberbagaikemampuandanketrampilanshgmenjaditantangan • IdentitastugasSebuahpekerjaanharusdpttuntasdilakukanshgkarydptmelihathasilnya • SignifikansitugasSebuahpekerjaanmempunyaipengaruhmendalampada org lain didlmdandiluarorganisasi
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • OtonomiSebuahpekerjaanmemberikebebasandankemandirianutkmemilihcaradlmmelakukantugas • UmpanbalikSebuahpekerjaandptmenyediakaninformasijelasdanlangsungttgefektivitaskinerjakaryawan • Variasiketrampilan, Identitastugas, danSignifikansitugas mempengaruhipengalamanttgberartinyasebuahtugas
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • Otonomimempengaruhi rasa tggjwbthdtugas • Umpanbalikmempengaruhipengalamanttghslkerja Motivasi internal tinggi, Kinerjaberkualitastinggi, Kepuasankerjatinggi, absensidan turn over rendah
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan • Formula MPS (motivating potential score) : V + I + S MPS = -------------- x O x U 3 • moderator ygmempengaruhikeberhasilanmotivasiadalahkekuatandarikebutuhanutkberkembang (keinginanuntukpengembangandiri) alatygdipakaiutkmengukurkarakteristikkerjaadala JDS (Job Diagnostic Survey) atau Job Characteristics Inventory
B. Berorientasi pada Rancangan Pekerjaan Merancang pekerjaan untuk tim : • Tim harus dapat diidentifikasi, melakukan pekerjaan yang spesifik dan dapat mengatur diri • Key behaviors: Bertanya, memberi saran, mendengarkan orang lain, berbagi informasi, menolong orang lain. TUJUAN YG DAPAT MEMOTIVASI : Spesifik, sulit / menantang, diterima dan ada umpan balik
C. BerorientasipadaRasio / kognitif Rasio (perbandingan) dalam pekerjaan berkaitan dengan masalah persepsi terhadap keadilan di tempat kerja. • Karyawan menilai apakah situasi kerja mereka adil • Persepsi thd keadilan ini berkaitan dengan : Job Satisfaction, Organizational Commitment, Job Performance, Withdrawal Behaviors, Counterproductive behaviors, Self-perceptions
C. Berorientasi pada Rasio-siop TEORI EQUITY ADAM (berkaitandengankeadilandistributif, yaituketikasumberdayadidistribusikansesuai dg kemampuandankontribusikaryawan) • Karyawanmenghitungrasioantaraapa yang diberikanuntukorganisasidenganapa yang diperolehdariorganisasi • Karyawanmemilihrekankerjadanmembadingkan.
C. Berorientasi pada Rasio • Karyawanmembandingkanrasio, danbereaksiberdasarkanperbandinganitu.Rasiotidakseimbangmenciptakan ‘equity distress,’ ygakanmemunculkanberbagairesponsepertimerubahkualitaskerja. • Macam-macam reaksi : mengubah input, mengubah hasil, meninggalkan situasi, mengubah perilaku melalui karyawan lain, mengubah situasi, mengubah perbandingan
Teori Goal Setting -siop • Orang selalu merancang tugas yg ada tujuannya • Untuk mencapai tujuan mengandalkan usaha dan waktu • Tujuan harusnya : spesifik (tdk “do your best”), menantang tapi terjangkau, diterima • Umpan balik diperlukan setelah orang menunjukkan kinerjanya
Teori Reinforcement -siop • Karyawan akan mengulang respon yang positif • Efek akan muncul pada periode tertentu pada saat penguat diberikan (bisa bulanan, per waktu atau per penyelesaian pekerjaan)
Peran psikolog I/O • Merancang model Manajement By Objectives (karyawandanmanajermenetapkantujuanbersama) • Menetapkan program modifikasiperilaku • Memberinasehatdibidangsistem reward. **