180 likes | 643 Views
PENYAKIT BAKTERIAL. CORIZA/ SNOT/ SELESMA MENULAR PADA AYAM. Penyebabnya : Haemophillus paragalinarum. Masa inkubasi : 1-3 hari. Cara penularan : akibat kontak langsung dengan hewan yang sakit, lewat udara, secara tidak langsung melalui air minum.
E N D
CORIZA/ SNOT/ SELESMA MENULAR PADA AYAM • Penyebabnya : Haemophillus paragalinarum. • Masa inkubasi : 1-3 hari. • Cara penularan : akibat kontak langsung dengan hewan yang sakit, lewat udara, secara tidak langsung melalui air minum. • Hewan yang terserang secara kronis dan tampak sehat dapat menjadi sumber infeksi.
Gejala klinis : • Hewan yang terserang kurang nafsu makan dan minum, produksi telur dapat turun sampai 40 %. • Muka jadi bengkak, sesak nafas, ngorok. • Adanya cairan pada mata, terjadinya pembengkaan pada sinus nasalis. • Sinus intraorbitalis berisi eksudat perkejuan yang berbau busuk bila ada infeksi sekunder.
Perubahan pasca mati : • Kedua sinus infraorbitalis penuh dengan eksudat. • Pada mucosa saluran hidung menebal, dan terdapat bintik bintik perdarahan.
CHRONIC RESPIRATORY DISEASE [ CRD ] • Disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum. • Cara penularan : horizontal dan vertikal. • Menyerang semua umur. • Masa inkubasi : 4 – 21 hari. • Anak ayam angka morbiditas sampai 100%, ayam dewasa 35%.
Gejala klinis : • Nafas berbunyi, keluar ingus dari lubang hidung. • Muka bengkak. • Pertumbuhan terhambat.
Perubahan pasca mati : • Terlihat radang kantong hawa. • Terlihat pembengkakan pada sinus sinus infraorbitalis , kadang juga ditemukan nanah.
FOWL CHOLERA/ KOLERA PADA UNGGAS • Disebabkan oleh : Pasteurella multocida. • Bakteri tersebut dapat hidupdalam kotoran ayam selama 1 bln, bangkai 3 bln, litter 2 mg, setelah hewan mati. • Bakteri mudah mati oleh : formalin1%, NaOH 0,5%. • Penularan dapat terjadi secara kontak langsung, tidak langsung melalui pakan, air minum, alat yang tercemar. • Penyakit ini erat hubungannya dengan stress.
Gejala klinis : • Anoreksia, depresi, mulut dan hidung mengeluarkan eksudat. • Diare berwarna putih atau hijau. • Bentuk akut : hanya bertahan 2-3 hari . • Bentuk kronis : terjadi pembengkakan pial, persendian. • Kepala bengkak, bila bernafas berbunyi.
Perubahan pasca mati • Adanya purulent pleuropneumonia . • Adanya radang pada bronkus dan paru paru [ bronchopneumania ]. • Terlihat adanya rhinitis, sinusitis, tracheitis yang bersifat kataral. • Adanya purulent synovitis pada hock joint. • Juga bisa terlihat adanya peritonitis, haemoragi mucus pada mulut.
PULLORUM/ BERAK PUTIH • Disebabkan oleh Salmonella pullorum. • Penularan melalui horizontal dan vertikal. • Tingkat mortalitas : bisa sampai 100% pada kondisi akut. • Kematian tinggi pada anak ayam yang baru menetas, biasanya dibawah 4 mg.
Gejala klinis : • Depresi, tidak mau makan , cenderung berkumpul dibawah pemanas. • Diare putih, banyak kotoran yang menempel di kloaka. • Jengger dan pial berwarna pucat. • Bila selamat, anak ayam menunjukkan kekerdilan, bulu jarang, serang terjadi kelumpuhan karena radang sendi.
Perubahan pasca mati : • Terdapat nodul berwarna abu abu di jantung, hati, limpa, peritonium, lambung, usus dan pankreas. • Pada kasus akut : hati dan limpa membesar. • Ginjal bengkak pucat, ureter dipenuhi asam urat. • Ovarium abnormal dengan folikel yang tidak pucat pada ayam dewasa. • Pembesaran sendi. [ tibiotarsal ]. • Kadang ditemui peritonitis, acites.