470 likes | 1.71k Views
CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT, KESEIMBANGAN ASAM BASA. Ginus Partadiredja. Massa Tubuh Total. ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan intra selular ECF = extra cellular fluid = CES = cairan ekstra selular. 40% Solids. 45% Solids. 2/3 ICF. 55% Fluids. 60% Fluids. Cairan interstisial.
E N D
CAIRAN TUBUH, ELEKTROLIT, KESEIMBANGAN ASAM BASA Ginus Partadiredja
Massa Tubuh Total ICF = Intra cellular fluid = CIS = cairan intra selular ECF = extra cellular fluid = CES = cairan ekstra selular 40% Solids 45% Solids 2/3 ICF 55% Fluids 60% Fluids Cairan interstisial 80% 1/3 ECF 20% Plasma Perempuan Laki-laki
CES: - Plasma • - Cairan interstisial: • - Cairan limfe - Aqueous humor & vitreous body • - Cairan serebrospinal - Endolimfe, Perilimfe • - Cairan synovial - Cairan pleura, pericardium, • peritoneum • Pertukaran cairan dan elektrolit: • Filtrasi - Difusi • Reabsorbsi - Osmosis
Sumber-sumber cairan (input & output) 2500 2000 1500 1000 500 0 GIT 100 ml Minum 1600 ml Metabolik 200 ml Ginjal 1500 ml Paru 300 ml Makanan 700 ml Kulit 600 ml Input Output • Metabolik respirasi seluler aerobik (produksi ATP) • sintesis dehidrasi • (glukosa + fruktosa sukrosa + H2O)
Dehidrasi Saliva Osmolaritas darah Volume darah Mulut & pharynx kering Stimulasi osmoreseptor hypothalamus Tekanan darah Produksi renin oleh Sel2 juxtaglomeral ginjal Stimulasi pusat Haus hypothalamus Angiotensin II Rasa haus Minum Cairan tubuh Regulasi Pemasukan Cairan
Asupan NaCl Konsentrasi plasma Na+ & Cl- Osmosis air dari CIS Interstisial plasma Volume darah Regangan atrium jantung Produksi renin Angiotensin II Atrial Natriuretic Peptide (ANP) GFR Aldosterone Na+ & Cl- via urine (Natriuresis) Reabsorbsi NaCl oleh ginjal Kehilangan air di urine via osmosis Volume darah Regulasi Hormonal Na+ & Cl- Renal
Osmolaritas cairan tubuh ADH protein aquoporin 2 membran apical sel permeabilitas terhadap air osmosis ke darah • Volume darah • Dehidrasi • Hiperventilasi • Vomitus ADH • Diare • Demam • Keringat banyak • Combustio (luka bakar)
Pertukaran air • Konsumsi banyak air keracunan air • Kehilangan cairan ganti air tawar osmolaritas CES osmosis CES CIS • Enema
Konsentrasi Elektrolit & Anion Protein di Plasma, Cairan Interstisial, dan Cairan Intrasel mEq/L Plasma Cairan interstisial Cairan intra sel 175 150 125 100 75 50 25 0 142 145 140 100 117 3 2 2 100 20 2 50 2 2 35 24 27 15 1 1 20 10 5 3 0.2 4 4 Na+ K+ Ca+2 Mg+2 Cl- HCO3- HPO42- SO42- Anion Protein
Fungsi ion dari elektrolit: • Kontrol osmosis air • Keseimbangan asam – basa • Aliran listrik potensial aksi (pada neuron) • Kofaktor enzim • Cairan interstisial >< plasma protein tekanan koloid osmotik plasma • Cairan ekstra sel: Na+ & Cl- • Cairan intra sel: K+, protein, HPO42-
Natrium • Pengaruhi ½ osmolaritas CES (142 mOsm/L dari 300 mOsm/L) • Aldosteron reabsorbsi Na+ meningkat • Hyponatremia ADH ekskresi air meningkat • Hormon ANP ekskresi Na+ meningkat • Gagal ginjal retensi Na+ volume darah , • Hiperaldosteronisme edema • Insufisiensi adrenal aldosteron • Diuretik ekskresi Na+ hipovolemia
Chlorida • Mudah keluar masuk antara CES & CIS • Untuk keseimbangan anion H+ + HbO2 HbH + O2 O2 + HbH HbO2 + H+
Kalium • Resting membrane potential & repolarisasi • Aldosterone sekresi K+ • Bicarbonate (HCO3-) • Ginjal: pengatur utama HCO3- • Kalsium • 98% skeleton & gigi • Pembekuan darah, neurotransmiter, tonus otot, eksitabilitas saraf & otot • Hormon parathyroid & calcitriol Ca2+
Ca2+ plasma PTH stimulasi osteoclasts • lepas Ca2+ darah (resorbsi ) • reabsorbsi Ca2+ (ginjal) • Calcitriol absorbsi Ca2+ (GIT)
Fosfat (H2PO4-, HPO42-, PO43-) • 85% kalsium fosfat (tulang) • HPO42- buffer H+, molekul organik, asam nukleat, ATP • PTH resorbsi HPO42- darah • inhibisi reabsorbsi HPO42- • Calcitriol absorbsi fosfat & Ca+2 • Magnesium • Kofaktor enzim • Pompa Na+ – K+ • Aktivitas neuromuskular • Transmisi sinaps • Fungsi myokardium
Orang-orang beresiko: Bayi, orang tua, infus, drainase, kateter, diuretik, atlit, militer, dll. • Penyakit kronik (gagal jantung kongestif, diabetes, chronic obstructive pulmonary diseases (COPD), kanker)
Mekanisme eliminasi H+ • Sistem buffer • Ekshalasi CO2 • Ekskresi H+ via ginjal • Sistem buffer • Kebanyakan: asam lemah & garamnya • Konversi asam/ basa kuat lemah
Sistem Buffer Protein • Protein Hb & Albumin • R R • NH2 – C – COOH NH2 – C – COO- + H+ • H H • (sebagai asam, ketika pH meningkat) • R R • NH2 – C – COOH + H+ +NH3 – C – COOH • H H • (sebagai basa, ketika pH turun)
Darah di kapiler sistemik: • CO2 + H2O H2CO3 • H2CO3 H+ + HCO3- • Hb-O2 + H+ Hb-H + O2 O2 + HbH HbO2 + H+
Sistem Buffer Asam Karbonat – Bikarbonat • Ginjal mensintesis & reabsorbsi HCO3- • pH turun H+ + HCO3- H2O + CO2 paru • (basa lemah) • pH naik H2CO3 H+ + HCO3- • (asam lemah) • - Tak dapat mengkoreksi pH gangguan respirasi (CO2)
Sistem Buffer Fosfat • - H2PO4- = dihydrogen fosfat (asam lemah) • - HPO42- = monohydrogen fosfat (basa lemah) • OH- + H2PO4- H2O + HPO42- • H+ + HPO42- H2PO4- • Ekshalasi CO2 • CO2 H+ pH • CO2 + H2O H2CO3 H+ + HCO3- • - Ventilasi CO2 H+ pH
Stimulus pH ( [H+] ) Reseptor – kemoreseptor sentral & perifer (medulla oblongata, aorta, & a. karotis) Area inspirasi medulla oblongata Diafragma kontraksi Ekshalasi CO2 H2CO3 , pH Umpan Balik Negatif pH Darah oleh Sistem Respirasi
Ketidak Seimbangan Asam – Basa • pH darah normal 7,35 – 7,45 • Asidosis & alkalosis • Asidosis: Depresi sistem saraf pusat, koma, mati • Alkalosis: Eksitabilitas saraf meningkat, spasme otot, kejang, mati • Kompensasi: sempurna/ parsial • pH berubah (metabolik) kompensasi respiratorik (jam) • pH berubah (respiratorik) kompensasi renal (berhari-hari) • Asidosis/ alkalosis respiratorik pCO2 • Asidosis/ alkalosis metabolik HCO3-
Asidosis respiratorik • CO2 exhalation pH • Emphysema, edema paru, obstruksi jalan nafas, gangguan otot respirasi, kerusakan pusat respirasi di medulla oblongata. • Kompensasi oleh ginjal: - Ekskresi oleh H+ • - Reabsorbsi HCO3- • - Terapi ventilasi, HCO3- intra vena • Alkalosis respiratorik • pCO2 < 35 mmHg • Hiperventilasi, defisiensi O2 (ketinggian), rangsangan pada area inspirasi batang otak, penyakit paru, stroke, cemas • Kompensasi renal: - Ekskresi H+ • - Reabsorbsi HCO3-
Asidosis metabolik • - HCO3- < 22 mEq/ L • Diare, disfungsi renal, ketosis, kegagalan ginjal mengeluarkan H (protein) • Terapi: hiperventilasi (kompensasi respiratorik), NaHCO3 intra vena • Alkalosis metabolik • HCO3- > 26 mEq/ L • Vomitus, gastric suctioning, diuretik, penyakit-penyakit endokrin, obat alkalin (antasida), dehidrasi • Terapi: hipoventilasi, cairan koreksi defisiensi Cl-, K+
Diagnosis Gangguan Asam – Basa • pH – HCO3- - pCO2 • pH Alkalosis/ asidosis? • pCO2/ HCO3-? • pCO2 respiratorik; HCO3- metabolik
Orang tua: Volume CIS menurun, K+ menurun, lemak meningkat • Orang tua rawan dehidrasi, hipernatremia, hiponatremia, hipokalemia, asidosis. • Referensi • 1. GJ Tortora & B Derickson. Principles of Anatomy & Physiology, Chapter 27: Fluid, Electrolyte, and Acid-Base Homeostasis