260 likes | 536 Views
Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis terhadap Jumlah Sel Busa (Foam Cell) pada Aorta Abdominalis Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar dengan Diet Tinggi Lemak. Penguji : dr. Sudiarto, MS Pembimbing 1: drg. Prasetyo Adi, MS Pembimbing 2: dr. Cholid Tri Tjahjono, M.Kes. Sp.JP.
E N D
Pengaruh Pemberian Ekstrak Propolis terhadap Jumlah Sel Busa (Foam Cell) pada Aorta Abdominalis Tikus Putih (Rattus norvegicus) Strain Wistar dengan Diet Tinggi Lemak Penguji : dr. Sudiarto, MS Pembimbing 1: drg. Prasetyo Adi, MS Pembimbing 2: dr. Cholid Tri Tjahjono, M.Kes. Sp.JP Oleh: Citra Ayu Lestari 0910714029
Latar Belakang Gaya hidup masyarakat Kondisi hiperlipidemia yang berkelanjutan memicu terbentuknya aterosklerosis yang menjadi dasar meningkatnya penyakit kardiovaskuler Sel busa (foam cell) sebagai lesi awal aterosklerosis Propolis, kaya akan antioksidan Penelitian tentang propolis dan pengaruhnya dalam pembentukan sel busa
Rumusan Masalah • Apakah pemberian ekstrak propolis dapat menurunkan jumlah sel busa (foam cell) pada pada dinding aorta abdominalis tikus wistar (Rattus norvegicus) Strain Wistar yang diberikan diet tinggi lemak?
Tujuan Penelitian • Mengetahui pengaruh ekstrak propolis terhadap jumlah sel busa (foam cell) pada pada dinding aorta abdominalis tikus wistar (Rattus norvegicus) Strain Wistar yang diberi diet tinggi lemak.
Manfaat Penelitian Manfaat Akademis • Mengetahui manfaat ekstrak propolis pada hiperlipidemia dan aterosklerosis. • Mengetahui pengaruh ekstrak propolis terhadap jumlah foam cell pada pada dinding aorta. • Memberikan pilihan kepada masyarakat untuk memanfaatkan propolis sebagai nutrisi alternatif untuk penderita hiperlipidemia. • Memperkenalkan kepada masyarakat bahwa propolis dapat sebagai nutrisi alternatif yang bermanfaat untuk mencegah aterosklerosis. Manfaat Praktis
Hiperlipidemia • Pengertian: bila terdapat peningkatan dari salah satu atau lebih dari kolesterol, kolesterol ester, fosfolipid, atau trigliserid. • Pasien dengan hiperlipidemia juga dapat memiliki hiperkolesterolemia, hipertrigliseridemia, atau gabungan dari keduanya (Braundwald, 2001).
Sel Busa dan Aterosklerosis • Sel busa (foam cell) adalah sel besar penuh lemak yang terutama berasal dari monosit darah (makrofag jaringan), tetapi sel otot polos juga dapat memakan lemak tubuh untuk menjadi sel busa. Masa lemak yang ada pada foam cell terutama berupa kolesterol ester dan kolesterol, yang berasal dari oksidasi LDL yang mengendap di pembuluh darah (Robbins, 2007).
Propolis • Substansi resin yang dikumpulkan oleh lebah dari pucuk daun pada berbagai jenis tanaman yang berbeda (Koo et al, 2002). (Wade,2005)
Propolis Polifenol Flavonoid Quercetin Propolis Polifenol Flavonoid Quercetin Kerangka Konsep Diet Tinggi Lemak Hiperlipidemia Peningkatan LDL LDL Radikal Bebas HDL LDL LDL HDL HDL Fagosit oleh Makrofag Ox-LDL Reverse Cholesterol Transport Terbentuknya Sel Busa Aterosklerosis
Hipotesis Penelitian • Pemberian ekstrak propolis dapat menurunkan jumlah sel busa (foam cell) pada dinding aorta abdominalis tikus (Rattus norvegicus) Strain Wistar yang diberikan diet tinggi lemak.
Jenis dan Desain Penelitian Jenis Penelitian: in vivo Desain Penelitian: Control Group Post test Design
PropolisApis mellifera adalah bahan resin yang melekat pada bunga, pucuk dan kulit kayu, yang menempel pada lebah Apis mellifera. Propolis ini didapatkan dari Peternakan Lebah “Rimba Raya”, Jalan Dr. Wahidin No. 8, Lawang. EkstrakPropolis adalah propolis Apis mellifera diekstrak dengan teknik maserasi menggunakan etanol 70% di laboratorium farmakologi Universitas Brawijaya. Tikus Wistar yang digunakan adalah Tikus dengan galur Wistar jantan dengan berat badan 150-200 gr, diperoleh dari laboratorium farmakologi Universitas Brawijaya. Diet Tinggi Lemak adalah komposisi PARS 50%, tepung terigu 25%, kolesterol 1%, asam cholat 0,05%, minyak babi 2,5%, dan air 21,4%, yang diberikan pda tikus per hari selama 8 minggu. Sel Busa adalah bentukan makrofag berisi lemak, diamati pada lapisan aorta abdominalis tikus dengan menggunakan pengecatan HE dan diamati dengan mikroskop dengan pembesaran 400x Definisi Operasional
Alur Kerja 25 ekor tikus wistar Randomisasi menjadi 5 kelompok P2 Pakan Normal P3 Pakan Normal K(-) Pakan Normal K(+) Pakan Normal P1 Pakan Normal Pemberian pakan selama 7 hari K(+) Diet Tinggi Lemak P1 Diet Tinggi Lemak + ekstrak propolis 15 mg/ kgBB P2 Diet Tinggi Lemak + ekstrak propolis 30 mg/ kgBB P3 Diet Tinggi Lemak + ekstrak propolis 45 mg/ kgBB K(-) Diet Normal Perlakuan selama 59 hari
Perlakuan selama 59 hari Pembedahan, Pemotongan aorta, dan pembuatan slide aorta Pengecatan foam cell Penghitungan jumlah foam cell Analisa Data Hasil
Hasil Penelitian K(+) K(-) P2 P1 P3 Pengecatan HE, perbesaran 400x
Rerata Jumlah Sel Busa pada Kelompok Kontrol dan Perlakuan Diamati pada 10 lapang pandang dengan mikroskop perbesaran 400x
Ringkasan Nilai Signifikansi Uji Mann Whitney Keterangan: * = signifikan
Analisis Data Dari uji beda Kruskal Wallis, terdapat perbedaan yang bermakna atau signifikan jumlah sel busa setelah terpapar oleh ekstrak propolis pada berbagai dosis (p = 0,000) atau dengan kata lain perbedaan dosis ekstrak mengakibatkan perbedaan jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalis tikus. Uji korelasi non parametrik Spearman menunjukkan nilai signifikansi (P-value) = 0,000 (p<0,05) dan correlation coefficient-0,408 yang berarti terdapat korelasi bermakna antara dua variabel (dosis ekstrak terhadap jumlah sel busa).
Pembahasan Penurunan jumlah sel busa pada kelompok perlakuan membuktikan bahwa hipotesis awal penelitian yaitu ekstrak propolis dapat menurunkan jumlah sel busa terbukti benar. kemungkinan kesalahan teknis dalam pemberian diet tinggi lemak dan sonde ekstrak propolis Keterbatasan Penelitian jenis propolis yang beraneka ragam (pereira, 2003) Berat badan tikus yang tidak relevan bila dibandingkan dengan berat badan manusia
Kesimpulan • Ekstrak Propolis dapat menurunkan jumlah sel busa pada dinding aorta abdominalis tikus (Rattus norvegicus) strain wistar dengan diet tinggi lemak. • Dosis yang optimal untuk menurunkan jumlah sel busa adalah 45 mg/kgBB.
Saran • Perlu penelitian lebih lanjut mengenai efek dan toksisitas propolis terutama pada dosis lebih tinggi. • Perlu penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis ekstrak propolis yang efektif untuk manusia sebelum dapat diterapkan di masyarakat.