1.23k likes | 3.39k Views
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN. DASAR HUKUM. UU No. 12/1985 tentang PBB sebagaimana telah diubah dengan UU No.12/1994 PP No.25/2002 KMK No. 1002/KMK.04/1985 KMK No. 1006/KMK.04/1985 KMK No. 1007/KMK.04/1985 KMK No. 523/KMK.04/1998 KMK No. 201/KMK.04/2000 KMK No. 552/KMK.3/2002.
E N D
DASAR HUKUM UU No. 12/1985 tentang PBB sebagaimanatelahdiubahdengan UU No.12/1994 PP No.25/2002 KMK No. 1002/KMK.04/1985 KMK No. 1006/KMK.04/1985 KMK No. 1007/KMK.04/1985 KMK No. 523/KMK.04/1998 KMK No. 201/KMK.04/2000 KMK No. 552/KMK.3/2002
TERMINOLOGI PBB BUMIpermukaaanbumidantubuhbumi yang adadibawahnya.Permukaanbumimeliputitanahdanperairanpedalaman (termasukrawa-rawatambakpengairan) sertalautwilayah RI BANGUNANkontruksiteknik yang ditanamataudiletakkansecaratetappadatanahdan/atauperairanuntuktempattinggal, tempatusahadantempat yang diusahakan
SUBJEK PBB • O.P atauBadan yang secaranyatamempunyaisuatuhakatasbumi,dan/ataumemperolehmanfaatatasbumi,dan/ataumemiliki, menguasaidan/ataumemperolehmanfaatatasbangunan yang meliputiantara lain: • Pemilik • Penghuni • Pengontrak • Penggarap • Pemakai • Penyewa
KETENTUAN SUBJEK PAJAK Subjekpajakmemanfaatkanbumidan/ataubangunanmilikorang lain bukankarenasesuatuhakberdasarkan UU ataubukankarenaperjanjian, ditetapkansebagai WP Orangataubadan yang manfaatkanobjekpajak yang masihdalamsengketaditetapkansebagai WP Orangataubadan yang diberikuasauntukmerawatobjekpajakditetapkansebagai WP
OBJEK PBB Bumi Bangunan Jalan Lingk. Fasilitas Lain JaLan Tol Kilang, Pipa BANGUNAN Kolam Renang Gal.Kapal, Dermaga Pagar Mewah Tempat Olahraga Taman Mewah
PENGECUALIAN a. Kepentingan umum dibid.ibadah, sosial kesehatan, dikbudnas Objek yg tdk Dikenakan PBB b. Kuburan, pening- galan purbakala c. Hutan lindung/suaka alam/ wisata, tmn nasional, tnh penggembalaan desa d. Perwkl.diplo/ kon sulat berdsr azas timbal balik e. Badan/Organ. Internasional diten menkeu
PENENTUAN KLASIFIKASI DAN BESARNYA NILAI JUAL OBJEK PAJAK • FAKTOR PENENTU KLASIFIKASI BUMI/TANAH • Letak • Peruntukan • Pemanfaatan • Kondisilingkungan, dll • FAKTOR PENENTU KLASIFIKAS BANGUNAN • Bahan yang digunakan • Rekayasa • Letak • Kondisilingkungan, dll
NILAI JUAL OBJEK PAJAK TIDAK KENA PAJAK (NJOPTKP) WP maksimalRp 12.000.000 BesarnyauntuksetiapKabupaten/Kota, ditetapkanolehKepala Kantor Wilayah DirektoratJenderalPajakatasnamaMenteriKeuangandenganmempertimbangkanpendapatanPemerintah Daerah Setempat
CONTOH (1) Pak Bambangmempunyaiobjekpajakberupabumidanbangunanantara lain didesasukamajudidaerahkabupatenbantul. Dengan NJOPTKP sebesarRp 8.000.000 Maka: NJOP bumiRp 10.000.000NJOP bangunanRp 30.000.000 NJOP dasarpengenaanpajakRp 40.000.000NJOPTKPRp 8.000.000 NJOP untukpenghitunganpajakRp 32.000.000
DASAR PENGENAAN • Dasarpengenaan PBB adalahNilaiJualObjekPajak (NJOP) • NJOP : harga rata-rata yang diperolehdaritransaksijualbeli • Jikatidakterdapattransaksijualbeli, NJOP ditentukandengan: • Perbandinganhargadenganobjek lain yang sejenis • Nilaiperolehanbaru • Nilaijualpengganti
DASAR PENGHITUNGAN • NILAI JUAL KENA PAJAKprosentasetertentudarinilaijual yang sebenarnyaserendah-rendahnya 20%setinggi-tingginya 100% • ASSESSMENT VALUE (presentase NJKP) • 40% (perkebunan, kehutanan, pertambangan, dan NJOP ≥ Rp 1.000.000.000) • 20% (NJOP < Rp 1.000.000.000)
TARIF PAJAK TARIF PBB = 0.5% PENGHITUNGAN PBB = TARIF PAJAK x NJKP = 0.5% x 20% x (NJOP - NJOPTKP) atau = 0.5% x 40% x (NJOP - NJOPTKP)
Contoh (2) Tn. Bayuberalamatdiperum x, bantul. Memilikiobjekpajakberupatanah 1000 m2 dengannilaijualRp 285.000/m2bangunan 800 m2 bernilaijualRp 595.000/m2 DenganNJOPTKP Rp 10.000.000 Presentase NJKP 20% PBB = ?
NJOPbumi : 1.000 m2 x Rp 285.000 = Rp 285.000.000bangunan : 800 m2 x Rp 595.000 = 476.000.000 NJOP dasarpengenaanpajak 761.000.000 NJOPTKP 10.000.000 NJOP 751.000.000 NJKP: 20% x Rp 751.000.000 150.200.000 PBB terutang: 0.5% x Rp 150.200.000 Rp 751.000
TAHUN, SAAT, dan TEMPAT yang MENETUKAN PAJAK TERUTANG Tahunpajak: jangkawaktu 1 tahuntakwim(1 januari -31 desember) Saat yang menentukanpajak yang terutangadalahmenurutkeadaanobjekpajakpada 1 januari Tempatpajakterutang: u/ daerah Jakarta: diwil. DKI Jakarta u/ daerahlainnya: diwil. KabupatenDati II atauKotamadyaDati II u/ daerahBatam : diwil. ProvinsiDati I Riau
SURAT PEMBERITAUAN OBJEK PAJAK • Surat yang harusdiisioleh WP tentangobjekpajaknya • Harusdiisikansecarajelas, benardanlengkap • SPOP harusdisampaikanselambat-lambatnya 30hari setelahtanggalditerimanya SPOP • SPOP hanyadiberikanapabila: • Objekpajakbelumterdaftar/data belumlengkap • Objekpajaktelahterdaftartapi data belumlengkap • NJOP berubah • Objekpajakdimutasikan/laporandariinstansi yang berkaitanlangsungdenganobjekpajak
SURAT PEMBERITAHUAN PAJAK TERUTANG (SPPT) SPPT diterbitkanberdasarkanlaporanobjekpajakdarisubjekpajakpada SPOP Pajak yang menurut SPPT terutang, harusdilunasiselambat-lambatnya 6 bulansejakditerimanya SPPT Pajakterutang yang tidakdibayaraitaukurangbayarkenadendaadministrasi 2% sebulan, jangka paling lama 24 bulan
SURAT KETETAPAN PAJAK KURANG BAYAR SKPKB timbulapabila: SPOP tidakdisampaikansesuaidenganketentuan.Besarnyapajak yang terutangadalahsebesarPokokPajakditambahdendaadministrasi 25% dariPokokPajak Berdasarhaslpemerikasaanatauketerangan lain, ternyatajumlahpajak yang terutanglebihbesardaripadajumlahpajak yang dihitungdalan SPOP yang disampaikan WP.Besarnyapajak yang terutangadalahsebesarPokokPajakditambahdendaadministrasi 25% dariselisihpajak yang terutangmenurut SPPT
TATA CARA PEMBAYARAN Pajak yang terutangberdasar SPPT harusdilunasiselambat-lambatnya 6 bulansejakditerimanya SPPT Pajak yang terutangberdasar SKPKB dilunasiselambat-lambatnyasebulansejakditerimanya SKPKB Pajak yang tidak/kurangdibayardikenakandenda 2% perbulandarijumlah yang tidak/kurangbayar Dendaadministrasiditambahutangpajak yang belum/kurangdibayarditagihdengansurattagihanpajakdilunasiselambat-lambatnyasebulansejakditerimanya STP Jumlahpajakterutangberdasar STP yang tidakdibayarpadawaktunyaditagihdengansuratpaksa Menkeulimpahkankewenanganpenagihanpajakpadagubernurdan/ataubupatidan/atauwalikota
TEMPAT PEMBAYARAN Bank pemerintah (Bank Persepsi) kecuali Bank Pembangunan Indonesia dan Bank Tabungan Negara Kantor pos dangiro Petugaspemungut yang ditunjuk (collector) secararesmi.Petugas yang ditunjukharusmenyetorkanhasilpenagihansetiaphariketempatpembayaranyaitu Bank Persepsi/Kantor Pos danGiro.
PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PBB • 10% PEMERINTAH PUSAT • 90% PEMERINTAH DAERAHRincian: • 16.2% Provinsi • 64.8% kabupaten/kota • 9% biayapemungutan yang dibagikanpadaDitjenPajakdandaerah
PEJABAT DALAM ADMINISTRASI PBB • Pejabat yang dalamjabatannyaatautugaspekerjaannnnyaberkaitanlangsungdenganobjekpajak: • Camatsebagaipejabatpembuataktatanah • Notaris/pejabatpembuataktatanah • Pejabatpembuataktatanah • Pejabat yang adahubungannyadenganobjekpajak: • Kepalakelurahanataukepaladesa • Pejabatdinastatakota • Pejabatdinaspengawasanbangunan • Pejabatagraria/badanpertanahannasional • Pejabatbalaihartapeninggalan • Pejabat lain yang ditunjukMenkeu/DitjenPajak
KEWAJIBAN PEJABAT TERKAIT OBJEK PAJAK • Yang berkaittanlangsungdenganobjekpajak, wajib: • Menyampaikanlaporanbulanantentangmutasidanperubahankeadaanobjekpajak, tertuliskeDitjenPajak • Memberikanketerangan yang diperlukanataspermintaanDitjenPajak • Yang berhubungandenganobjekpajak • Memberikanketerangan yang diperlukanataspermintaanDitjenPajak
Sanksiadministrasidanpidana Sanksibagipejabatyang tidakmeyampaikandokumen yang diperlukan, dantidakmenunjukkan data yang diperlukan dipidanaselama-lamanya 1 tahunataudendasetinggi-tingginyaRp 2 juta Sanksibagi WP1. yang tidakmengembalikan SPOP2. mengembalikan SPOP tapiisinyasalah3. memperlihatkansuratataudokumenpalsu4. tidakmemperlihatkansuratataudokumen yang diperlukan Pidanakurunganselama-lamanya 2 tahunataudendasetinggi-tingginya 5 kali pajakterutang
KETENTUAN KHUSUS PBB PERUSAHAN YANG DIKHUSUSKAN DALAM PEMBAYARAN PBB: Rumahsakitswasta Perguruantinggiswasta
PBB RUMAH SAKIT SWASTA PAJAK = 50% DARI YANG SEHARUSNYA TERUTANGSYARAT: 25% tempattidurdigunakanuntukpasien yang tidakmampu SisaHasil Usaha digunakanuntukreinvestasididalampengembangan RS bukanuntukpengembangandiluar RS
CONTOH (3) Rumahsakit “amanah” memilikiobjekpajak: Tanah seluas 10.000 m2 (termasukkelas A10) Bangunan 3 lantaiseluas 18.000 m2 (termasukkelas A8) 25% kapasitastempattidurnyauntukpasientidakmampu, dan SHU-nyadigunakanuntukreinvestasipengembangan RS NJOPTKP Rp 12.000.000 PBB = ?
NJOP tanahdanbangunan:bumi (A10) : 10.000 m2 x Rp 1.722.000 =Rp 17.220.000.000bangunan (A8) : 18.000 m2 x Rp 365.000 = 6.570.000.000 Jumlah NJOP Rp 23.790.000.000 NJOPTKP 12.000.000 NJOP dasarpenghitunganpajakRp 23.778.000.000 NJKP : 40% x Rp 23.778.000.000 =Rp 9.511.200.000 PBB terutang : 0.5% x Rp 9.511.200.000 =Rp 47.556.000 PBB yang harusdibayar : 50% x Rp 47.556.000 =Rp 23.778.000
PBB PERGURUAN TINGGI SWASTA PAJAK = 50% DARI YANG SEHARUSNYA TERUTANG SYARAT: Luasbangunan = 2000 m2 ataulebih Luastanah 20.000 m2 ataulebih Jumlahlantai≥ 4 Jumlahmahasiswa≥ 3000 orang Jumlahpungutandalam 1 tahun≥Rp 2 juta
CONTOH (4) Yayasan “wiratama” menyelenggarakan PTS Dengantanahseluas 20.000 m2 (termasukkelas A20), bangunan 3 lantai @ 5.000 m2 (termasukkelas A6). PTS menerima SPP RP 5.000.000 per mahasiswa. NJOPTKP Rp 8.000.000 PBB = ?
NJOP tanahdanbangunan:bumi ( A20) : 20.000 m2 x Rp 537.000 =Rp 10.740.000.000bangunan (A6) : 15.000 m2 x Rp 505.000 = 7.575.000.000 Jumlah NJOP Rp 18.315.000.000 NJOPTKP 8.000.000 NJOP dasarpenghitunagnpajakRp18.307.000.000 NJKP : 40% x Rp 18.307.000.000 =Rp 7.322.800.000 PBB terutang : 0.5% x Rp 7.322.800.000 =Rp 36.614.000 PBB yang harusdibayar : 50% x Rp 36.614.000 =Rp 18.307.000