110 likes | 361 Views
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pertemuan 4. Matakuliah : PBB, BPHTB, BEA METERAI DAN PAJAK- PAJAK DAERAH Tahun : 2009. Learning Outcomes. Keberatan dan Banding Pengurangan PBB Pengenaan PBB dalam hal-hal tertentu Pembagian Hasil PBB. Outline Materi. Keberatan dan Banding
E N D
PAJAK BUMI DAN BANGUNAN Pertemuan 4 Matakuliah : PBB, BPHTB, BEA METERAI DAN PAJAK- PAJAK DAERAH Tahun : 2009
Learning Outcomes • Keberatan dan Banding • Pengurangan PBB • Pengenaan PBB dalam hal-hal tertentu • Pembagian Hasil PBB
Outline Materi Keberatan dan Banding Pengurangan PBB Pengenaan PBB dalam hal-hal tertentu Pembagian Hasil PBB
KEBERATAN DAN BANDING Pasal 15 dan 16 • Keberatan diajukan atas : • Surat Pemberitahuan Pajak Terutang (SPPT); • Surat Ketetapan Pajak (SKP). • Jangka waktu pengajuan keberatan adalah 3 (tiga) bulan setelah SPPT atau SKP diterima oleh WP kecuali WP dalam keadaan di luar kekuasaannya. • Direktur Jenderal Pajak harus memberikan keputusan atas keberatan WP paling lama 12 bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima. • Atas keberatan yang diajukan, Direktur Jenderal Pajak dapat menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah jumlah pajak terutang. • Keberatan dapat diajukan dalam hal terjadi perbedaan persepsi antara Wajib Pajak dan Fiskus • Wajib Pajak dapat mengajukan banding atas keberatan terhadap keputusan Direktur Jenderal Pajak kepada Pengadilan Pajak. • Ketentuan banding PBB mengikuti ketentuan Pasal 27 UU No. 6 Tahun 1983 tentang KUP sebagaimana telah diubah dengan UU No. 27 Tahun 2008.
PENGURANGAN Pasal 19 dan 20 • Menteri Keuangandalam hal : • - Kondisi tertentu Objek pajak yang ada hubungannya dengan subjek pajak/sebab -sebab tertentu lainnya • - Objek pajak terkena bencana alam atau sebab lain yang luar biasa PAJAK TERUTANG Dirjen Pajak atas permintaan WAJIB PAJAK karena hal-hal tertentu DENDA ADMINISTRASI
PENGENAAN PBB TERHADAP OBJEK PAJAK YANG DINILAI SECARA INDIVIDUAL KMK No. 523/KMK.04/1998 Objek Pajak yang bersifat khusus adalah sebagai berikut : • Jalan tol • Pelabuhan laut/sungai/udara • Lapangan golf • Industri semen/pupuk • PLTA, PLTU, PLTG • Pertambangan • Tempat rekreasi • Dan lain-lain sejenisnya OBJEK PAJAK YANG BERSIFAT KHUSUS DAPAT DITENTUKAN BERDASARKAN PENILAIAN SECARA INDIVIDUAL KEP. DIRJEN PAJAK NO. KEP. 16/PJ.6/1998
PEMBAGIAN HASIL PENERIMAAN PBB Pasal 18 DATI I I 64,8 % DATI I 16,2 % PEM. PUSAT 10 % BIAYA PEMUNGUTAN 9 % - Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 83/KMK.04/1994 tanggal 19 Maret 1994, 10% bagian pemerintah pusat dibagikan kepada seluruh Daerah Tingkat II - SKB DJA-DJP KEP. 56/A/44/1996 KEP. 50/PJ.6/1996
ALUR PENERIMAAN PBB BANK PERSEPSI/ KANTOR POS Pelimpahan TEMPAT PEMBAYARAN Pembayaran WAJIB PAJAK Pelimpahan Pembayaran BANK/ OPERASIONAL V PETUGAS PEMUNGUT Pembagian 64,8% 16,2% 10% 9% BIAYA PEMUNGUTAN PEM. PUSAT Propinsi Kab/Kota