1 / 54

Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH)

Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH). Menerapkan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup. Mendeskripsikan Kesehatan. Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja

mostyn
Download Presentation

Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Keselamatan, Kesehatan, dan Lingkungan Hidup (K3LH) Menerapkan Kesehatan, Keselamatan, dan Lingkungan Hidup

  2. Mendeskripsikan Kesehatan Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental dan sosial seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga menunjukan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

  3. Status kesehatan seseorang, menurut Blum (1981) • Lingkungan, berupa lingkungan fisik (alami, buatan) kimia (organik / anorganik, logam berat, debu), biologik (virus, bakteri, microorganisme) dan sosial budaya (ekonomi, pendidikan, pekerjaan) • Perilaku yang meliputi : sikap, kebiasaan, tingkah laku • pelayanan kesehatan : promotif, perawatan, pengobatan, pencegahan kecacatan, rehabilitasigenetik, yang merupakan faktor bawaan setiap manusia

  4. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Keselamatan kerja atau OccupationalSafety, dalam istilah sehari hari sering disebut dengan safety saja, secara filosofi diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

  5. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Secara filosofis, keselamatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan manusia baik jasmani maupun rohani serta karya dan budayanya yang tertuju pada kesejahteraan manusia pada umumnya dan tenaga kerja pada khususnya. Secara keilmuan, keselamatan kerja adalah ilmu pengetahuan dan penerapannya yang mempelajari tentang tata cara penanggulangan kecelakaan kerja di tempat kerja .

  6. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Menurut Ridley, John (1983) yang dikutip oleh Boby Shiantosia (2000, p.6), mengartikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan aman baik itu bagipekerjaannya, perusahaan maupun bagi mas yarakat dan lingkungan sekitar pabrik atau tempat kerja tersebut

  7. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Menurut Simanjuntak (1994), Keselamatan kerja adalah kondisi keselamatan yang bebas dari resiko kecelakaan dan kerusakan dimana kita bekerja yang mencakup tentang kondisi bangunan, kondisi mesin, peralatan keselamatan, dan kondisi pekerja

  8. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Jackson (1999, p. 222), menjelaskan bahwa Kesehatan dan Keselamatan Kerja menunjukkan kepada kondisi-kondisi fisiologis-fisikal dan psikologis tenaga kerja yang diakibatkan oleh lingkungan kerja yang disediakan oleh perusahaan

  9. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Menurut Mangkunegara (2002, p.163) Keselamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada khususnya, dan manusia pada umumnya, hasil karya dan budaya untuk menuju masyarakat adil dan makmur

  10. Mendeskripsikan Keselamatan Kerja Mathis dan Jackson (2002, p. 245), menyatakan bahwa Keselamatan adalah merujuk pada perlindungan terhadap kesejahteraan fisik seseorang terhadap cedera yang terkait dengan pekerjaan. Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan stabilitas emosi secara umum

  11. Indikator penyebab keselamatan kerja • Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi:1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang diperhitungkan keamanannya.2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya. • Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi:1. Pengaman peralatan kerja yang sudah usang atau rusak.2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik Pengaturan penerangan.

  12. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja • Agar setiap pegawai mendapat jaminan keselamatan dan kesehatan kerja baik secara fisik, sosial, dan psikologis • Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan sebaik-baiknya selektif mungkin • Agar semua hasil produksi dipelihara keamanannya • Agar adanya jaminan atas pemeliharaan dan peningkatan kesehatan gizi pegawai • Agar meningkatkan kegairahan, keserasian kerja, dan partisipasi kerja • Agar terhindar dari gangguan kesehatan yang disebabkan oleh lingkungan atau kondisi kerja • Agar setiap pegawai merasa aman dan terlindungi dalam bekerja

  13. Dasar hukum keselamatan kesehatan kerja Undang-undang nomor 1 tahun 1970 yaitu tentang keselamatan kerja meliputi: • 1) Bahwa setiap tenaga kerja berhak mendapat perlindungan atas keselamatannya dalam melakukan pekerjaan untuk kesejahteraan hidup dan meningkatkan produksi serta produktivitas nasional • 2) Bahwa setiap orang lain yang berada di tempat kerja perlu terjamin pula keselamatannya • 3) Bahwa setiap produksi perlu dipakai dan dipergunakan secara aman dan efisien

  14. UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN YANG MENGATUR PELAKSANAAN K3 Pada awalnya pelaksanaan K3 mengacu kepada Veiligheidsreglement tahun 1919 (Stbl.No.406), namun dengan dikeluarkannya Undang-undang nomor 14 tahun 1969 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok mengenai Pekerja, maka disusun undang-undang yang memuat ketentuan-ketentuan umum tentang keselamatan kerja yang sesuai dengan perkembangan masyarakat, industrialisasi, teknik dan teknologi. Undang-undang tersebut adalah Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.

  15. Gambar perlengkapan safety

  16. Mendeskripsikan Kecelakaan Kerja Pengertian Kecelakaan Kerja (accident) adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

  17. Pengertian Hampir Celaka Pengertian Hampir Celaka, yang dalam istilah safety disebut dengan insiden (incident), ada juga yang menyebutkan dengan istilah “near-miss” atau “near-accident”, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses .

  18. Faktor – faktor Kecelakaan Kerja • Sembrono dan tidak hati – hati • Tidak mematuhi peraturan • Tidak mengikuti standar prosedur kerja • Tidak memakai alat pelindung diri • Kondisi badan yang lemah

  19. Berikut berbagai arah K3 • Mengantisipasi keberadaan faktor penyebab bahaya dan melakukan pencegahan sebelumnya • Memahami jenis-jenis bahaya yang ada di tempat kerja • Mengevaluasi tingkat bahaya di tempat kerja • Mengendalikan terjadinya bahaya atau komplikasi

  20. Keluhan yang sering terjadi saat menggunakan komputer Penggunaan komputer secara terus-menerus dapat menyebabkan keluhan-keluhan pada beberapa anggota tubuh, misalnya “Ah, otot leher saya rasanya kaku dan pegal semua!” atau “Mengapa mata saya menjadi kabur? Apakah saya terlalu lama di depan komputer?”.

  21. Mengurangi beberapa keluhan saat menggunakan komputer Untuk mengurangi beberapa keluhan tersebut,faktor penggunaan komputer merupakan hal utamayang perlu diperhatikan. Dari hasil penelitian paraahli, tempat kerja harus dirancang dengan tepat. Contohnya adalah dengan menempatkan papan ketik dan tempat duduk pada ketinggian yang tepat.Selain posisi duduk, mata juga harus diperhatikan. Mata merupakan indera yang bekerja paling keras saat anda menggunakan komputer. Oleh karena itu,anda harus memperhatikan mata anda sehingga keluhan mata, seperti iritasi mata atau kelelahan mata dapat dihindari.

  22. K3 dalam menggunakan perangkat TIK • Mengatur posisi duduk • Memperkirakan jarak pandang dengan monitor • Menggunakan computer dan teknologi computer sesuai prosedur

  23. Cara posisi duduk saat menggunakan komputer • Kaki ditempatkan dengan posisi kaki kiri agak maju dan kaki kanan sedikit agak ke belakang • Tangan diletakkan di keyboard dengan posisi yang benar menurut sistem pengetikan mengggunakan sistem 10 jari • Posisi badan jangan bungkuk, tapi usahakan tegak dan rileks karena dapat menyebabkan kelelahan pada bagian otot, terutama pada pinggang yang mudah lelah • Pandangan mata usahakan ke naskah yang akan disalin/diketik

  24. Cara menjaga kesehatan mata saat menggunakan komputer • Istirahatkan mata anda, dengan melihat pemandangan yang bernuansa sejuk dan jauh ke depan secara rutin. • Jagalah agar kacamata atau lensa kontak (jika anda menggunakannya), dan layar tampilan selalu bersih. • Gunakan tambahan layar anti radiasi • Usahakan jarak dari mata ke monitor minimal ½ meter bagi monitor standar • Atur resolusi warna dengan baik. Begitu juga dengan kecerahan monitor jangan terlalu terang atau gelap • Ketika bekerja dengan komputer, penerangan dalam ruangan tersebut haruslah cukup

  25. Menggunakan computer dan teknologi computer sesuai prosedur Seluruh perangkat teknologi informasi dan komunikasi, baik hardware maupun software-nya telah dilengkapi standart tertentu, termasuk standart untuk kesehatan dan keselamatan. Oleh karena itu, bacalah terlebih dahulu petunjuk yang diberikan bersamaan dengan produk yang kita beli/gunakan

  26. DASAR HUKUM K3 Pasal 27 (2) UUD1945 Undang-undang Ketenagkerjaan Pasal 86 Pasal 87 • UU No.1/1970 • Per. Menaker No. 05/Men/1996 • Kep.Menaker No. Kep.19/Men/1997 PP Penerapan SMK3 Sangsi pelanggaran

  27. UU No.13 tahun 2003 • Pasal 86 • Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas • a. keselamatan dan kesehatan kerja • b. moral dan kesusilaan; dan • c. perlakuan yang sama yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama • (2) Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja • (3) Perlindungan sebagaiamana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku Peraturan Pemerintah

  28. UU No.13 tahun 2003 • Pasal 87 • Setiap perusahaan wajib menetapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan • (2) Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan

  29. Konsep Lingkungan Hidup • Menurut Prof. Dr. Emil Salim Lingkungan Hidup adalah segala benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati dan mempengaruhi hal-hal yang hidup termasuk kehidupan manusia.

  30. Konsep Lingkungan Hidup • Menurut Prof.Dr.Otto Soemarwoto, Lingkungan adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang kita tempati yang mempengaruhi kehidupan kita.

  31. Konsep Lingkungan Hidup • Menurut UU No.4 Tahun 1982 tentang pokok-pokok pengelolaan Lingkungan Hidup, jumto UU No. 23 Tahun 1997, Pasal I bahwa lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan dan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk lainnya

  32. Konsep Lingkungan Hidup • Adapun berdasarkan UU No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya

  33. Arti Penting Lingkungan dalam Kehidupan • Lingkungan sebagai tempat tinggal • Lingkungan sebagai tempat mencari makan

  34. Lingkungan sebagai tempat tinggal • Individu : makhluk hidup tunggal • Populasi : kumpulan individu yang sejenis yang hidup pada suatu daerah tertentu • Komunitas : kumpulan populasi yang hidup pada suatu daerah tetentu • Ekosistem : kumpulan komunitas yang berinteraksi dengan lingkungannya dan membentuk suatu system

  35. Lingkungan sebagai tempat mencari makan Keseimbangan lingkungan atau ekosistem akan terjadi jika rantai makanan, jarring makanan, dan piramida makanan tepat. Rantai makanan dalam suatu lingkungan. Pada dasarnya tiap-tiap komponen dalam lingkunga hidup dapat dikatakan sebagai “ satu untuk yang lain”. Contoh rumput dimakan rusa dan rusa dimakan harimau dan seterusnya

  36. KOMPONEN-KOMPONEN EKOSISTEM • Unsur Fisik (abiotik) • Unsur Hayati (biotic) • Unsur Budaya

  37. Unsur Fisik (abiotik) Unsur fisik yang terdapat didalam lingkungan hidup terdiri atas tanah, air, sinar mathari, senyawa kimia, dan sebagainya.fungsi unsure fisik didalam lingkungan sebagai media untuk berlangsungnya kehidupan. Sebagai contoh air dioperlukan oleh semua makhluk hidup untuk mengalirkan zat-zat makanan dan matahari merupakan energi utama untuk bergerak atau berubah

  38. Unsur Hayati (biotic) Unsur hayati dalam lingkungan hidup terdiri atas semua makhluk hidup yang terdapat di bumi, mulai dari tingkat yang paling rendah sampai ke tingkat tinggi, mulai dari bentuk yang paling kecil hingga yang paling besar.sebagai contohnya adalah manusia, hewan, tumbuhan dan jasad renik

  39. Unsur Budaya Disamping lingkungan fisik alamiah, manusia juga memiliki lingkungan lain sebagai pelengkap kehidupan yang disebut dengan lingkungan budaya. Lingkunga budaya merupakan abtraksi yang berwujud nilai, norma, gagasan dan konsep dalam memahami dan menginterpretasikan lingtkungan

  40. Konsep pembangunan berwawasan lingkungan Pembangunan berwawasan lingkungan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan unsur lingkungan hidup termasuk sumber daya kedalam proses pembangunan

  41. Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) • Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan berkelanjutan • Mengoptimalkan partisipasi masyarakat • Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan pengawasan

  42. Kerusakan Lingkungan Hidup • Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam • Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia

  43. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam • Letusan gunung berapi • Gempa bumi • Angin topan

  44. Kerusakan Lingkungan Hidup karena Faktor Manusia • Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai dampak adanya kawasan industri. • Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak pengrusakan hutan. • Terjadinya tanah longsor, sebagai dampak langsung dari rusaknya hutan

  45. UPAYA PELESTARIAN LINGKUNGAN Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan lingkungan Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992

  46. Gagasan penting kesepakatan hasil KTT Bumi • Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup • Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang

  47. Ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan • Menjamin pemerataan dan keadilan • Menghargai keanekaragaman hayati • Menggunakan pendekatan integratif • Menggunakan pandangan jangka panjang

  48. Upaya Pemerintah dalam Pelestarian Lingkungan • Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata Guna Tanah. • Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. • Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan). • Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan, dengan tujuan pokoknya: 1) Menanggulangi kasus pencemaran. 2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3). 3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL). • Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon

  49. Pertolongan pertama kecelakaan Pertolongan Pertama (PP) merupakan segala bentuk bantuan yang diberikan kepada seseorang yang mengalami cedera atau sakit yang memerlukan tindakan medis segera. Melihat luasnya cakupan pertolongan yang diberikan maka sangat diperlukan pemahaman minimal terhadap apa apa yang harus dikerjakan sebagai bagian dari pertolongan pertama. Sering kejadian seseorang yang ingin menolong korban kecelakaan malah akan membuat cidera yang dialami korban makin berat.

  50. Kotak Pertolongan Pertama Kotak PP adalah kotak yang berisi obat obatan dan peralatan yang menunjang kegiatan pertolongan pertama yang berisi antara lain perban, mitela, obat merah, dll

More Related