520 likes | 1.39k Views
Program Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Paripurna. Status MDG Bidang Kesehatan. MDG 6: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan kasus baru T uberkulosis. Target yang telah tercapai. MDG 1 : Menurunkan prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi
E N D
Program Pencegahan HIV MelaluiTransmisiSeksual (PMTS) Paripurna
Status MDG Bidang Kesehatan • MDG 6: MengendalikanpenyebarandanmulaimenurunkankasusbaruTuberkulosis Target yang telah tercapai • MDG 1: Menurunkan prevalensi balita dengan berat badan rendah / kekurangan gizi • MDG 4: Menurunkan Angka kematian bayi & balita • MDG 6: Mengendalikan penyebaran dan mulai menurunkan kasus baru malaria Target yang diperkirakan akan dicapai Target yang menjadi perhatian khusus • MDG 5 : Menurunkanangka kematian ibumelahirkan • MDG 6 : MengendalikandanmulaimenurunkanjumlahinfeksibaruHIV
Motif PelanggandanPekerjaSeks • Pelanggan adalah subyek yang berhasrat (desiring man) mendapatkan petualang seksualnya dengan bebas , menentukan sikap dan tindakan terhadap kenikmatan (pleasures ) kepada Pekerja Seks. • Menjadi Pekerja Seks adalah pilihan untuk mempertahankan hidup, membantu keluarga, membiayai sekolah anak dan makan sehari-hari. Persoalan ekonomi bisa mengabaikan risiko kesehatan.
Jumlah Kasus AIDS Berdasarkan Pekerjaan Januari – September 2012
- Kondommasihpolemik- Layanan IMS kurangIntensif- KesadaranMasyarakatmasihrendah- DukunganPembiayaanlokalmasih minim
EstimasiPopulasiRawanTerinfeksiHIV-AIDSThn 2009 disulawesiutara
REKAPITULASI KASUS INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) PROVINSI SULAWESI UTARA
Kondisi Yang MempercepatPenularan? Laki-laki Perempuan 3.790 Wanita penjula sex 39.210 Pria Pembeli Sex (2-20% dari Pria Dewasa) 2.100 Pengguna Narkoba Suntik 19.000 Permpuan menikah dg pria pmbeli sex 7.990 Laki2 seks dngn laki2 Anak-anak Jumlah Penduduk Sulawesi Utara: 2,3 juta ? Commission on AIDS in Asia – Projections and Implications 12
DISTRIBUSI PENDERITA HIV-AIDS PROV. SULUTTAHUN 1997 s/dJUNI 2012
PERKEMBANGAN DARI HIV MENJADI AIDS: Tertular Periode Jendela HIV + AIDS 3 - 6 BULAN 3 - 10 TAHUN 1 - 2 TAHUN
Pola penyebaran HIV berdasarkan mobilitas PSK antar kab / kota BITUNG MINSEL MINAHASA KOTA MANADO MINUT SANGIHE BOLMONG
Pola penyebaran HIV berdasarkan mobilitas PSK antar propinsi PAPUA SUMATERA MALUKU SULUT JATIM,JABAR,JKT, JATENG KALIMANTAN MAKASSAR / BALI
Polapenyebaran HIV berdasarkanKontakseks PSK PSK6 SWASTA2 PSK7 SOPIR ISTERI OJEK1 ABK1 Buruh 1 PSK5 ABK3 SUAMI PSK 1 PNS1 Buruh 2 PNS2 PSK4 ABK 2 PSK8 SWASTA1 Pacar PSK 2 OJEK2 Buruh3 PSK 3 isteri
Penggunaan Kondom Pada Hubungan Seks Terakhir Menawarkan Kondom
Alasan Tidak Selalu Pakai Kondom Pada Hubungan Seks 1 Minggu Terakhir
Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010, Pencapaian Tujuan MDGs Untuk memfokuskan pelaksanaan pembangunan yang berkeadilan maka Presiden RI mengeluarkan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2010 tentang Program Pembangunan Yang Berkeadilan. Salah satu instruksinya adalah Pencapaian Tujuan MDGs. Pada kegiatan yang berkaitan dengan HIV dan AIDS pemerintah merencakan kegiatan sebagai berikut:Tindakan: Pengendalian Penyakit HIV dan AIDSKeluaran: 1) Jumlah Orang yang berumur 15 tahun atau lebih yang menerima konseling dan testing HIV, TARGET 300.000 orang tahun 2010 dan 400.000 orang tahun 20112) Presentase ODHA yang menerima ARV, TARGET 70% tahun 2010 dan 75% tahun 20113) Presentase kabupaten/kota yang melaksanakan pencegahan penularan HIV sesuai pedoman, TARGET 50% tahun 2010 dan 60% tahun 20114) Penggunaan kondom pada kelompok hubungan seks berisiko tinggi
Strategi Penanggulangan HIV dan AIDS Tigaskenario: • Tanpapeningkatan program • Dengan program 2006-2010 • Cakupanmeningkat, ttpefektifitasterbatas • SRAN 2010-2014 • Cakupanterhadappopulasikunci minimal 80%, dengan program yang efektifsecaraberkelanjutan
(Prev.= 1,00%) (Prev.= 0,49%) (Prev.= 0,43%) (Prev.= 0,34%) PilihanStrategik
Prakiraan peningkatan epidemi HIV ke depan(dengan data pencapaian 2006-2010)) #InfeksiBaru HIV Tahunan 97,508 WPS LSL Penasun Pelanggan PasanganIntim Lo-Risk Men 2020 2025
Rapat Pleno Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 13 Januari 2010, Kantor Kemenkokesra, Jalan Medan Merdeka Barat No. 3 Jakarta Pusat Hasil: Disepakati SRAN Penanggulangan HIV dan AIDS 2010-2014, yang disusun mengacu ke RPJMN 2010-2014 (Permenkokesra 8/2010) Rapat dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Dr. H. Agung Laksono, dihadiri oleh Menteri Kesehatan, Menteri Hukum dan HAM, Menteri Komunikasi dan Informatika, Menteri Sosial, Ketua BKKBN, dan perwakilan dari Depbudpar, Setkab, Depkeu, Depdagri, Mabes TNI, Dephan,Mabes POLRI, Kesra, Bappenas, Kadin, Kementrian Ristek, BPPT, Dephub, BNN, Depkumham, BKKBN, Depkes, Kemenpora, Kemeneg PP, Depnakertrans, Depag, Depsos, Depdiknas,PMI Pusat, Spiritia, IAKMI, IDI, IBCA, IPPI, JOTHI, GWL –INA dan OPSI
Tujuan SRAN 2010-2014 • Mencegahpenularan HIV • Meningkatkanmutuhidup ODHA • Mengurangidampaksosialekonomiepidemi AIDS • Meningkatkanlingkungankondusif • Individuproduktif & berperanaktifdlm PEMBANGUNAN Permenkokesra No.8 / Tahun 2010
Upayastrategisterhadap 3M (Mobile Man with Money) • Intensifikasi pencegahan melalui intervensi struktural dengan fokus pada LelakiBerisiko Tinggi/LBT: • Di TempatKerja: Peransektorswasta, peranaktifpimpinanperusahaandanpersonalia. Terintegrasidalam K3 (KeselamatandanKesehatankerja). • Di Lokasi Transaksi SeksBerisiko (Hotspot): Program Pencegahan Penularan Melalui Transmisi Seksual (PMTS)berupa komitmen stakeholder lokal untuk pemberdayaan pekerja seks, promosi penggunaan kondom dan pemeriksaan IMS. Hal inimelibatkanpemberdayaankomunitasdanmasyarakat. • Penguatan sistem, perluasan dan mutu layanan kesehatan yang berkesinambungan
Tujuan Layanan Komprehensif Berkesinambungan • Meningkatnya akses dan cakupan upaya promosi, pencegahan, pengobatan HIV & IMS serta rehabilitasi berkualitas, serta memperluas layanan hingga tingkat Fasyankes Primer dan berfokus pada Populasi Kunci. • Meningkatnya pengetahuan dan tanggung jawab dengan memperkuat koordinasi antar pelaksana layanan HIV & IMS melalui peningkatan partisipasi komunitas dan masyarakat madani
KerangkaKerjaLayananKomprehensifBerkesinambungan KOMISI PENANGGULANGAN AIDS (KPA)
PengorganisasianKomunitasDalam LKB Community Organizer Kondomsatupaket dg obat IMS Seluruh Pop. Kunci di Kab/Kota IMS, LJASS, VCT, CST • PE Pekerja Seks • PE LBT • PE GWL • PE ODHA • PE Penasun LKB PE = Pendidik Sebaya. Sebaya dalam aspek tempat, waktu, dan aktivitas
Tujuan PMTSMelalui Intervensi Struktural • Mencegah IMS dan HIV-AIDS (Penggunaan Kondom yang Konsisten) • Mengobati IMS • Perubahan Perilaku
Pencegahan HIV Melalui Transmisi Seksual (PMTS) Pendekatan:
KOMPONEN IPENINGKATAN PERAN POSITIF PEMANGKU KEPENTINGAN TUJUAN : menciptakan lingkungan yang kondusif untuk perubahan perilaku berisiko pada individu dan kelompok dengan melakukan transformasi tatanan sosial
KOMPONEN IIKOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU Pemberdayaan PS danPelanggan PSuntuk: • Perilakuseksual yang tidakberisikotertular IMS termasuk HIV (perilakuhidupsehat) • Perilakumencaripengobatan yang tepat Perubahanperilakuseluruhpemain yang adadilokasiuntukmendukungtercapainyaperilakuhidupsehat yang berkesinambungan
KOMPONEN IIIMANAJEMEN PASOKAN KONDOM & PELICIN TUJUAN : Menjamin agar kondom dan pelicin selalu tersedia dan terjangkau dalam jumlah cukup di lokasi RUANG LINGKUP : • Persiapan & penggalian kebutuhan • Pengadaan & pemasokan • Penyimpanan • Pendistribusian • Mekanisme promosi ke PS, pelanggan PS, dan pemangku kepentingan lokal
KOMPONEN IVPENGENDALIAN IMS KOMPREHENSIF & TERPADU • Pengobatan IMS rutin berdasarkan gejala dan pemeriksaan laboratorium sederhana • Pengobatan Presumtif Berkala (PPB) • Sasaran: seluruh PS (terjadwal) & PS baru (setiap waktu) – total coverage • Tidak melihat ada penyakit atau tidak, ada keluhan maupun tidak PPB / Pengob IMS SELALU harus dg konseling penggunaan KONDOM
Siapasajapemain yang adaditingkatlokal? PenentuKebijakan Tingkat Lokal (PekerjaSeks, Mucikari, Pemilikwisma/bar, Pokja, RT/RW, dsb) Warga sekitar lokasi Pihakberkepentingan lain (ct: preman, tk. parkir, dsb) PopulasiRisti Pengelola Outlet Kondom Puskesmas/klinik IMS PS yang Berdaya PetugasPenjangkau/PendidikSebaya
Strategi Implementasi Program TUJUAN • Basic Program • Penguatanparapemangkukepentingan • Komunikasidanperubahanperilaku • Peningkatanaksessaranapencegahan • Peningkatanaksessaranapengobatan yang “bersahabat” • Penguatansistem monitoring danevaluasiberkelanjutan ↓Resiko • Program ditempatkerja • Integrasidalam K3 • Pengembanganrekreasi “sehat” ↓ Penularan • Program dilokasiberisiko • Implementasiseluruhkomponen PMTS ↑ Produktivitas Di dukungLingkKondusif KebijakanNasional, KebijakanspesifikK/L, Kebijakanspesifikperusahaan, Kebijakandilokasi, CSR, sistemdistribusilogistik
Upayapencegahandalammasyarakatumum: • ketahanan agama & ketahanankeluarga • upayapencegahan/ penghapusanstigma & diskriminasithdOdha & keluarganya • pendidikan & pemberdayaanremajadangenerasimuda – MAMPU mengatakan: “TIDAK”padaseksbebasdannarkoba • Penjangkauanditempatkerja: fokuslelaki !! • Perlindungan & pemberdayaanperempuan & remajaputeri
Tantangan • Jangkauan + efektifitas untuk universal access masih belum memadai. • Keterlibatan stakeholder Pariwisata (Pemerintah dan Swasta belum optimal) • Terdapat kesenjangan sumber daya (keuangan dan manusia) untuk memenuhi kebutuhan program • Sistem layanan kesehatan dan komunitas masih lemah. • Masih perlu peningkatan tata kelola pemerintahan untuk koordinasi antar sektor, harmonisasi kebijakan, manajemen, penyediaan informasi strategik monitoring dan evaluasi serta implementasi program. • Masih perlu lingkungan kondusif utk mengurangi stigma,diskriminasi, ketidaksetaraan gender dan HAM.
Kesimpulan • Epidemi HIV dan AIDS sudah pada tahap mengkhawatirkan • Inpres 3/2010: percepatan pencapaian MDG Goal 6 Penggunaan KONDOM pada seks berisiko harus • Pendekatan komprehensif/ struktural: PMTS Paripurna • PMTS-Umum, fokus = Lingk. Kondusif di Hotspot Pekerja Seks (P, W, L) • PMTS-LBT, fokus = 4M (Lelaki Risiko Tinggi) • PMTS-LSL, fokus = GWL
Ingat !!! Bila kita bukan bagian dari SOLUSI … … B e r a r t i … …Kita adalah bagian dari MASALAH