150 likes | 363 Views
Pertambangan Illegal dan Potensi Kerugian Negara. Oleh Dr. Ali Masykur Musa Anggota IV Badan Pemeriksa Keuangan RI. Penerimaan Negara Dari Sektor Pertambangan. Ketentuan UU Pertambangan Mineral dan Batubara.
E N D
Pertambangan Illegal danPotensiKerugian Negara Oleh Dr. Ali MasykurMusa Anggota IV BadanPemeriksaKeuangan RI
Ketentuan UU Pertambangan Mineral dan Batubara • Mineral dan batubara sebagai sumber daya alam yang tak terbarukan merupakan kekayaan nasional yang dikuasai oleh negara untuk sebesar-besar kesejahteraan rakyat • Usaha pertambangan dilaksanakan dalam bentuk: • Izin Usaha Pertambangan • Izin Pertambangan Rakyat • Izin Usaha Pertambangan Khusus • Pemegang IUP, IPR, dan IUPK dikenakan iuran PNBP
Data Pertambangan Tanpa Izin • Berdasarkan data dari Kementerian ESDM dan hasil pengawasan lapangan oleh Pemerintah Daerah, Tahun 2013, terdapat kejadian pertambangan tanpa izin sebagai berikut: • Terjadi di wilayah 13 perusahaan kontrak karya • Terjadi di wilayah 6 perusahaan pemegang IUP
Dampak Pertambangan Tanpa Izin • PNBP tidak dibayarkan oleh Penambang Illegal • Kerusakan lingkungan akibat tidak terkendalinya pertambangan illegal dapat menimbulkan biaya untuk rehabilitasi
Pemeriksaan BPK • Pemeriksaan BPK terdiri atas pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu • Apabila dalam pemeriksaan ditemukan unsur pidana, BPK segera melaporkan hal tersebut kepada instansi yang berwenang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pemeriksaan Pertambangan Yang Dilakukan BPK (2008-2013) • Pengelolaan Pertambangan Batubara TA 2006 & 2007 pada Departemen ESDM, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kontraktor PKP2B, dan Pemegang Kuasa Pertambangan • Pengelolaan Pertambangan Emas dan Perak TA 2007-2009 pada Departemen ESDM, Pemerintah Kabupaten Halmahera Utara, Bolaang Mongondow, dan Bolaang Mongondow Timur, Kontraktor Kontrak Karya, dan Kuasa Pertambangan • Pengelolaan PNBP dan Dana Bagi Hasil Sektor Pertambangan Umum TA 2010 s.d. Semester I 2011 pada Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten/Kota serta Instansi Terkait Lainnya di Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah
Pemeriksaan Pertambangan Yang Dilakukan BPK (2008-2013) • Pengelolaan Pertambangan Mineral TA 2009-2011 pada Kementerian ESDM, Pemerintah Kabupaten Bogor, Perusahaan Kontra Karya (PT Freeport Indonesia dan PT Newmont Nusa Tenggara) dan Pemegang Izin Usaha Pertambangan (PT Aneka Tambang UPBE Pongkor) • Pemeriksaan atas Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara TA 2011-2012 pada Kementerian ESDM, Perusahaan Pertambangan di Provinsi Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Sumatera Selatan Dan Kepulauan Bangka Belitung (dalam proses)
Basis Pemeriksaan BPK • Pemeriksaan BPK berfokus kepada Penerimaan PNBP untuk perusahaan pertambangan yang telah memperoleh izin dari pemerintah, bukan pada perusahaan yang tidak mempunyai izin • Penanganan perusahaan yang melakukan usaha pertambangan tanpa memiliki izin usaha pertambangan menjadi kewenangan aparat penegak hukum
Temuan BPK: Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan • Berdasarkan hasil pemeriksaan atas perusahaan pemilik izin usaha pertambangan, ditemukan indikasi pelanggaran ketentuan: • Tahun 2008: • Satu PKP2B dan 34 Pemegang Kuasa Pertambangan pada 6 Kabupaten, yaitu Kab. Musi Banyuasin dan Musi Rawas di Prov. Sumsel, Kab. Tanah Bumbu di Kalsel, Kab Barito Timur, Barito Utara, & Gunung Mas di Kalteng melakukan kegiatan penambangan batubara di kawasan hutan tanpa izin pinjam pakai kawasan hutan dari Kemenhut • Tujuh KP di Kab Barito Timur, dan satu izin KP di Kab Kutai Timur lokasinya tumpang tindih dengan KP lain • Bupati memberikan izin kepada tiga KP yang lokasinya di luar wilayah kabupaten bersangkutan
Temuan BPK: Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan • Tahun 2009: • SepuluhpemegangKuasaPertambangandiKab. BolaangMongondowdanKabBolaangMongondowTimur, Sulawesi Utara yang beroperasidikawasanhutanbelummemilikiizinpinjampakaikawasanhutan • Tahun 2011 • KebijakanBupati Barito Timurmenerbitkansatu IUP dalamwilayahkonsesi PKP2B mengakibatkantumpangtindih • Lima pemegang IUP diKab Barito Timurtelahmelakukankegiatanpertambangandikawasanhutantanpaizinpinjampakaikawasanhutan
Temuan BPK: Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan • Tahun 2012 • Tigapemegang IUP diKabKotawaringinTimur, duapemegang IUP diKabSeruyan, duapemegang IUP diKab Raja Ampat, satupemegang IUP diKab. Nabire, danduapemegang IUP diKab Halmahera Timurmelakukaneksploitasitambangdidalamkawasanhutantanpaizinpinjampakaikawasanhutan • Satupemegang IUP operasiproduksidiKabMusiRawastelahmelakukankegiatankonstruksitanpaizinpinjampakaikawasanhutan • EmpatperusahaandiKabKutaiKartanegaradidugamelakukaneksploitasitambangdikawasankonservasiTahura Bukit Suharto • SatuperusahaandiKabKutaiKartanegaradidugatelahmelakukaneksploitasitambangdankolaborasipemanfaatankawasandalamkawasankonservasiTahura Bukit Suharto. • Duapemegang IUP diKab Halmahera Selatan , satupemegang IUP diKab Halmahera Utara, dantigapemegang IUP diKab Halmahera Timurtelahmelakukaneksplorasi Tambang diKawasanHutantanpaizinpinjampakaikawasanhutan
Temuan BPK: Ketidakpatuhan Terhadap Peraturan Perundang-Undangan Atastemuan-temuan yang berindikasitindakpidanatelahdisampaikankepenegakhukum