390 likes | 1.21k Views
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS. Oleh:Ahmad Jais, MKes. Pengertian Ansietas. Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami.
E N D
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN DG ANSIETAS Oleh:Ahmad Jais, MKes
Pengertian Ansietas • Ketakutan/kekuatiran pada sesuatu yang tdk jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya (helplessness). • Perasaan isolasi, terasing, dan terancam mungkin dialami. • Individu mempersepsikan kepribadiannya terancam. • Manusia muali merasakan sejak bayi • Berhenti kalau mati.
Karakteristik Ansietas • Mpk emosi dan bersifat subyektif. • Sumber tdk jelas (takut ~ sumber jelas). • Bisa ditularkan • Terjadi akibat adanya ancaman pada harga diri, identitas diri. • Perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan kecemasan
Tingkat Ansietas • Ansietas ringan: pd kehidupan sehari-hari. Individu sadar. Lahan persepsi meningkat (mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya). Perlu untuk memotivasi belajar, pertumbuhan, dan kreativitas. • Ansietas sedang: lahan persepsi menyempit (melihat, mendengar, meraba menurun dpd sblmnya). Fokus pd perhatian segera.
Tingkat Ansietas • Ansietas berat: lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pd yg detil, tdk yg lain. Semua perilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas. • Panik: hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah
Panik • Hilang kontrol • Tak bisa melakukan sesuatu tanpa perintah atau arahan. • Disorganisasi kepribadian. • Meningkatnya aktivitas motorik • Menurunnya kemampuan menghubung-hubungkan. • Distrosi persepsi • Hilangnya pikiran rasional • Hilangnya komunikasi dan fungsi efektif. • Bila berlangsung berkepanjangan menyebabkan exhaustion ~ kematian
Pengkajian • Faktor Predisposisi • Faktor Presipitasi • Mekanisme Koping • Perilaku
Faktor Predisposisi • Teori Psikoanalisa: ansietas mpk konflik elemen kepribadian id dan super ego (dorongan insting dan hati nurani). Ansietas mengingatkan ego akan adanya bahaya yg perlu diatasi. • Teori interpersonal: ansietas terjadi krn ketakutan penolakan dlm hub interpersonal. Dihubungkan dg trauma masa pertumbuhan (kehilangan, perpisahan) yg menyebabkan ketdkberdayaan). Idv yg harga diri rendah mudah mengalami ansietas.
Faktor Predisposisi • Teori perilaku; ansitas timbul sbg akibat frustrasi yg disebabkan oleh sesutu yg mengganggu pencapaian tujuan. Mrpk dorongan yg dipelajari utk menghindari rasa sakit/nyeri. Ansietas meningkat jika ada konflik (konflik ~ ansietas ~ helplessness) • Kondisi keluarga: ansietas dpt timbul secara nyata dlm keluarga. Ada overlaps gg ansietas dan depresi.
Faktor Predisposisi • Keadaan biologis: dpt dipengaruhi dan mempengaruhi ansietas. Ansietas terjadi akibat GABA >>. Ansietas dpt memperburuk penyakit (hipertensi, jantung, peptic ulcers). Kelelahan mengakibatkan idv mudah terangsang dan merasa ansietas.
Faktor Presipitasi • Ancaman integritas fisik: ketidakmampuan fisiologis dan menurunnya kemampuan melaksanakan ADL. • Ancaman thd sistem “diri”; mengancam identitas, harga diri, integrasi sosial. Mis: phk, kesulitan peran baru. • Gabungan: penyebab timbulnya ansietas gabungan dr genetik, perkembangan, stresor fisik, stresor psikososial.
Perilaku • Ansietas dpt diekspresikan lgs melalui perubahan fisiologis dan perilaku scr tdk lgs melalui timbulnya gejala/mekanisme koping utk mempertahankan diri dari ansietas. • Respon fisiologis dpt terjadi pd sistem kardiovaskuler, pernafasan, meuromuskuler, GI, perkemihan, dan kulit • Perilaku: motorik, afektif, kognitif
Efek fisiologis ansietas • Kardiovaskuler: palpitasi, berdebar-debar, TD, pinsan, TD, N . • Pernafasan: P, nafas pendek, dada sesak, nafas dangkal, rasa tercekik, terengah-engah. • Neuromuskuler: refeks, terkejut, mata berkedip-kedip, insomnia, tremor, kaku-kaku, gelisah, wajah tegang, kelemahan umum, gerakan lambat, kaki goyah.
Efek fisiologis ansietas • Gastrointestinal: hilang nafsu makan, menolak makan, abdomen tdk nyaman, nyeri abdomen, mual, perih, diare. • Sistem perkemihan: tekanan utk b.a.k., sering b.a.k. • Kulit: wajah kemerahan, keringat lokal, gatal-gatal, rasa panas dingin, wajah pucat, berkeringat seluruh tubuh.
Respon Perilaku • Motorik: gelisah, ketegangan fisik, tremor, sering kaget, bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung celaka, menarik diri, menghindar, menahan diri, hiperventilasi. • Kognitif: gg perhatian, tak bisa konsentrasi, pelupa, salah tafsir, pikiran blocking, menurunnya lahan persepsi, bingung, kesadaran diri berlebihan, waspada berlebihan, hilangnya obyektivitas, takut hilang kontrol, takut luka/mati.
Respon Perilaku • Afektif: tdk sabar, tegang, nervous, takut berlebihan, teror, gugup, sangat gelisah.
Mekanisme Koping • Task Oriented (orientasi pd tugas) • Dipirkan utk memecahkan masalah, konflik, memenuhi kebutuhan. • Realistis memenuhi tuntutan situasi stres • Disadari dan berorientasi pd tindakan • Berupa reaksi: melawan (mengatasi rintangan utk memuaskan kebutuhan), menarik diri (menghilangkan sumber ancaman fisik atau psikologis), kompromi (mengubah cara, tujuan utk memuaskan kebutuhan)
Mekanisme Koping • Ego oriented: • Task oriented tdk selalu berhasil • Melindungi “self” • Berguna pd ansietas ringan ~ sedang • Melindungi dr perasaan inadequacy dan buruk • Berupa penggunaan mekanisme pertahanan diri (defens mechanism)
Kompensasi Denial Displacement Disosiasi Identifikasi Intelektualisasi Introyeksi Isolasi Proyeksi Rasionalisasi Reaksi formasi Regresi Defens Mechanism
Diagnosis Keperawatan Menurut NANDA: • Ansietas • Koping individu tidak efektif • Takut Contoh dx lengkap: • Ansietas berat b.d. konflik seksual ditandai dg mencuci tangan berulang-ulang, pikiran kotor dan adanya kuman yg sering timbul. • Ansietas sedang b.d. prestasi sekolah yg buruk dimanifestasikan dg denial dan rasionalisasi yg berlebihan. • Koping individu tak efektif b.d. kematian anak, dimanifestasikan dg ketdkmampuan mengingat kembali peristiwa kecelakaan.
Tujuan • Menurunkan tingkat kecemasan klien. • Mendukung dan melindungi klien
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik Tujuan: memberi dukungan, melindungi, dan menurunkan tingkat ansietas pada tkt sedang atau ringan. • Bina hubungan saling percaya dan terbuka: dengarkan keluhan, dukung utk menceritakan perasaan, jawab pertanyaan scr lags, menerima tanpa pamrih, hargai pribadi klien.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik • Sadari dan kontrol perasaan diri perawat: bersikap terbuka sesuai perasaan, terima perasaan positif maupun negatif termasuk perkembangan ansietas, menggali penyebab ansietas, pahami perasaan diri secara terapeutik.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik • Yakinkan klien ttg manfaat mekanisme koping yg bersifat melindungi dan tdk memfokuskan diri pd perilaku maladaptif: terima dan dukung klien; tdk menentang klien; nyatakan perawat bisa memahami rasa sakit tetapi tdk memfokuskan pada rasa tersebut; beri umpan balik thd perilaku, stresor, dampak stresor dan sumber koping; dukung ide keh fisik berhub dg kesehatan mental; batasi perilaku maladaptif dg cara suportif.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik • Identifikasi dan mencoba menurunkan situasi yg menimbulkan ansietas: sikap tenang; lingkungan tenang; batasi kontak dg klien lain; identifikasi dan modifikasi hal yg menimbulkan cemas; terapi fisik: mandi air hangat, pijat • Anjurkan melakukan aktivitas di luar yg menarik; share aktivitas yg sering dilakukan; latihan fisik; buat rencana harian; libatkan keluarga dan support system.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Berat - Panik • Tingkatkan kesehatan fisik: beri obat-obatan yg meningkatkan rasa nyaman; observasi efek samping obat dan beri pendidikan kesehatan yang sesuai.
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang • Bina hubungan saling percaya: • Dengar dengan hangat dan responsif • Beri waktu kepada klien untuk berespon • Beri dukungan utk ekspresi diri. • Perawat menyadari dan mengenal ansietasnya sendiri: • Kenali perasaan diri • Kenali sikap dan perilaku perawat yg berdampak negatif pd klien • Bersama klien menggali perilaku dan respon shg dapt belajar dan berkembang
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang • Bantu klien mengenalansietasnya: • Bantu klien mengekspresikan perasaan. • Bantu klien menghubungkan perilaku dg perasaan klien. • Memvalidasi kesimpulan dan asumsi. • Pertanyaan terbuka. • Memperluas kesadaran berkembangnya ansietas: • Bantu klien menhubungkan situasi dan interaksi yg menimbulkan ansietas. • Bantu klien meninjau kembali penilaian klien thd stresor yg dirasa mengancam dan menimbulkan konflik. • Mengaitkan pengalaman saat ini dg pengalaman masa lalu
Tindakan Keperawatan pd Ansietas Sedang • Bantu klien mempelajari koping yg baru • Menggali pengalaman klien menghadapi ansietas sebelumnya. • Tunjukkan akibat negatif koping yg saat ini. • Dorong klien untuk mencoba koping adaptif yg lalu • Memusatkan tanggung jawab perubahan pada klien • Terima peran aktif klien. Mengaitkan hubungan sebab-akibat keadaan ansietasnya. • Bantu klien menyusun kembali tujuan memodifikasi perilaku • Anjurkan penggunaan koping yg baru
Didik klien untuk memakai ansietas ringan untuk pertumbuhan diri. • Dorong aktivitas fisik untuk menyalurkan energi • Mengerahkan dukungan sosial ~ koping adaptif diterapkan oleh klien.