210 likes | 663 Views
PERENCANAAN PENGAJARAN. Pokok Bahasan :. Manusia dan Karakter Diri Konsep Perencanaan Pengajaran Struktur dan Muatan KTSP Komponen Perencanaan Pendekatan Sistem Perencanaan Pengajaran Kalender Pendidikan UTS Rumusan Umum Perencanaan Pengajaran Silabus
E N D
PERENCANAAN PENGAJARAN Pokok Bahasan : • Manusia dan Karakter Diri • Konsep Perencanaan Pengajaran • Struktur dan Muatan KTSP • Komponen Perencanaan • Pendekatan Sistem Perencanaan Pengajaran • Kalender Pendidikan • UTS • Rumusan Umum Perencanaan Pengajaran • Silabus • Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) • Praktek I • Praktek II • Praktek III • UAS
Perencanaan Pengajaran…? Kurikulum dan Tujuan Peserta Didik Materi Subjek Sarana Prasarana • Perencanaan Rencana (rancangan; rangka sesuatu yang akan dikerjakan) • Perencanaan : proses, perbuatan, cara merencanakan (merancangkan sesuatu yang akan dikerjakan) yang mesti dilaksanakan sepenuhnya.
Pendidikan: Ibrahim Amini : “Memilih tindakan dan perkataan yang sesuai, menciptakan syarat-syarat dan faktor-faktor yang diperlukan, dan membantu seorang individu yang menjadi objek pendidikan supaya dapat dengan sempurna mengembangkan segenap potensi yg ada dlm dirinya, dan secara perlahan bergerak maju menuju tujuan serta kesempurnaan yang diharapkan.” Jean Sooto : “Pendidikan dan pengajaran adalah pembuka wujud diri. Manusia yang sudah terdidik adalah manusia yang dengan akalnya mampu mengendalikan berbagai daya dan tabiat hewaninya dan membimbingnya ke arah kesempurnaan… Oleh karena itu, mendidik adalah membantu anak untuk dapat menjadi pribadi yang bebas dan disiplin. Pengajaran : Ibrahim Amini : “mentransformasi ilmu kepada pelajar. Berbicara dan menyampaikan kata-kata dan tindakan yang mempunyai arti sehingga pelajar mengerti maknanya, dengan begitu ia dapat mengubah potensi kemampuan belajar dirinya menjadi kemampuan riil dan menjadi tahu.”
MANUSIA “Hewan yang mempunyai jiwa yang dapat berpikir dan memahami hakikat-hakikat universal. Jiwa dan akal inilah, yang merupakan zat dan hakikat manusia, yang menjadikannya berbeda dari seluruh hewan yang lain.” Insinyur Pertanian Guru Programer Insinyur Sipil • Firman Allah Swt, Q.S. al Insan : 2-3; Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur, yg Kami hendak mengujinya (dgn perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Sesungguhnya Kami telah menunjukinya jalan yg lurus, ada yg bersyukur dan ada pula yang kafir. Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku (QS. Adz Dzariyat : 56) Hablum minallah Manusia mempunyai tanggung jawab mengem-bangkan & menyempur- nakan dirinya. Manusia bagian dari masyarakat dan masyarakat bagian dari dirinya. Hablum minannas
Manusia adalah maujud yg harus bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri. • Manusia harus berusaha memberikan pencerahan kpd orang lain dgn mengajarkan ajaran2 Islam dan membela ajaran-ajarannya. • Manusia harus berusaha menjauhi perbuatan yg diharamkan dan melaksanakan apa yg diperintahkan. Tanggung Jawab Mendidik & Mengajar Sebagai makhluk sosial, manusia memerlukan bantuan manusia lain disekelilingnya. Masing-masing individu memiliki hak & kewajiban yg bila dilaksanakan secara benar maka terwujud kehidupan harmonis & menyenangkan. Tahap yg harus dilakukan pendidik dan pengajar: Tahapan pertama; Tahap memberikan penjelasan yg dpt dipahami oleh anak mengenai betapa pentingnya melaksanakan perintah agama. Tahapan kedua; tahapan mendisiplinkan peserta didik untuk melaksanakan kewajiban-kewajiban agama.
Karakter Anak Didik Guru akan berhasil menjadi pembimbing yg baik, jika mereka memiliki pengetahuan yg luas dan telah memepersiapkan perencanaannya dengan baik. A. Memahami karekter anak didik. • Seorang guru tidak akan mengalami kesulitan menangani anak didiknya, jika sebelumnya memiliki pemahaman yang benar tentang karakter anak didiknya. • Memahami potensi-potensi fisik, kecenderungan, cita-cita dan minat. • Informasi yang didapat sangat membantu untuk menyiapkan cara dan metode yang tepat dalam mengembang-kan potensi diri anak didik, • Bagaimana mengatasi kelemahan-kelemahan yang akan merintangi proses pengembangan didiknya. Jean Sato :“Setiap anak memerlukan metode penanganan tersendiri karena setiap individu manusia itu sangat unik. Seluruh karakter manusia itu harus didekati dan dipahami secara spesifik dan maksimal. Sel-sel otak menausia misalnya sangat luar biasa dan memerlukan pengetahuan yang luar biasa pula. Perbedaan manusia itu bukan hanya karena faktor-faktor IQ saja, tapi juga faktor lain yaitu karakter yang termasuk juga akhlak, kepribadian dan pembawaannya dll.”
Keunikan dalam Diri Anak Keunikan : ciri-ciri dan sifat-sifat, khususnya yang dimiliki setiap individu tanpa memperhitungkan kematangannya (maturity) A. Keunikan secara individu ~ Perbedaan secara fisik. ~ Perbedaan dari sisi kognitif/intelektual. ~ Kecerdasan Emosi dan Karakter Sifat-sifat atau karakter-kareakter kadang bersifat perolehan (iktisabi) dan kadang-kadang warisan atau karena pengaruh lingkungan. Setiap karakter menuntut pendekatan dan penangan yang khusus, karena kalau melupakan keistimewaan individu maka hasil yang diharapkan tidak akan maksimal. B. Perbedaan Kematangan/Kedewasaan Jean Soto : “Setiap anak itu unik. Tujuan utama dari setiap pendidikan & pengajaran adalah kita mendidik anak-anak kita dengan segala kekurangan & segala potensi yg ada, sehingga potensi ini bisa kita kembangkan utk kebaikannya secara lebih maksimal.” • Hal-hal yg terjadi dan mempengaruhi kehidupan seseorang secara bertahap dalam diri manusia, sejak kecil hingga dewasa. (Perubahan Mental) • Kedewasaan: proses perubahan yang terjadi secara bertahap dalam diri seseorang, tidak hanya pada tubuh, tetapi juga dalam otak, kepribadian & emosi.
Terkadang kemampuan tsb dalam periode tertentu tidak berkembang sekaligus. Ia muncul dalam masa-masa tertentu dari perkembangan dan dalam kondisi tertentu. Sangat penting menyelami tahapan-tahapan perkembangan kedewasaan seorang anak, potensi serta kebutuhan-kebutuhan khusus mereka, berikut kekuatan fisik serta kemampuan daya serap pelajaran yang mereka miliki. Guru dapat memeberikan porsi pembinaan disesuaikan dengan wadah kapasitas anak didiknya sehingga tidak akan terjadi paksaan atau memaksakan sesuatu yang ada di luar kemampuan anak didik. Potensi dasar Potensi Pengembangan Kendala pendidikan : beranjak dari harapan guru yang tidak realistis. C. Pengawasan. Proses selanjutnya: mengawasi anak didik dan berusaha menggali terus potensi mereka, sehingga sekali waktu ia menemukan sesuatu yang baru dalam anak didiknya. Segera guru berusaha untuk membantu anak tersebut agar potensi tersebut tidak terganggu. D. Motivasi/Penghargaan Pemberian penghargaan dalam setiap perkembangan potensi anak didik akan memotivasi mereka untuk terus berkembang. Namun ketika guru belum menyelami kepribadian dan kekuatan fisik anak didik, memungkinkan penghargaan/ malah berakibat fatal bagi anak didik.
Hadits Rasulullah Saw: “Anak itu adalah tuan sampai berusia 7 tahun, dan budak dalam 7 tahun kedua, serta wazir (mitra) di 7 tahun ketiga. Setelah engkau membesarkannya selama 21 tahun, jika engkau suka akan karakternya maka itu adalah kebaikan. Dan jika itu tidak, maka biarkan ia demikian karena engkau telah mendapatkan uzur dari Allah Swt.” Imam Ali kwh: “Sayangilah dan layanilah anak sampai usia 7 tahun, kemudian didiklah anakmu selama 7 tahun, dan di 7 tahun ketiga suruhlah anakmu untuk ikut membantu urusan keluargamu.” Ja’far Shadiq ra: “Bebaskan anakmu untuk bermain ketika usianya 7 tahun, kemudian didiklah dan ajarkan akhlak yang baik selama 7 tahun, dan bimbinglah ia selama 7 tahun. Jika ia menjadi anak yang saleh maka itu keberuntungan utkmu, kalau tidak maka lepaskanlah anak itu.” Tahapan Perkembangan Manusia • Islam membagi tahapan kedewasaan manusia menjadi 3 bagian.
Sejak lahir hingga berusia 7 tahun, merupakan tahap perkembangan I. Harus mendapatkan perawatan dan pengawasan yang sangat baik, memberikan nutrisi yang cukup, asuhan dan kasih sayang, karena seorang anak tahap pertama masih tidak berdaya dan lemah. 7 tahun Pertama Strategi yang paling baik bagi anak di tahap pertama ini adalah menyuruhnya bermain-main. Permainan anak-anak bisa mengembangkan bakatnya, mendayagunakan motirik, juga memberikan pengalaman dasar yang baru, serta belajar melakukan interikasi sosial. • Tahapan kedua, ketika anak berusia 7 – 14 tahun. • Secara fisik dan kecerdasan dianggap telah matang. • Bisa membedakan antara baik dan buruk, serta secara intelektual siap untuk memulai proses pembelajaran. • Anak dididik untuk mengembangkan sifat-sifat yang baik dan menjauhi sifat yang buruk. • Sudah bisa mempelajari sesuatu: berhitung, menulis, dan membaca. • Mereka mesti mengalami pembiasaan mengamalkan karakter-karakter baik yang praktis dan menanggalkan sifat-sifat yang tidak baik. • Ada dua keterampilan penting yang harus diberikan kepada mereka : • Keterampilan dasar (berhitung, menulis, dan membaca) • Pendidikan watak. 7 Tahun Kedua Dalam Hadits dikatakan anak di tahapan kedua ini harus dilatih untuk mengemban tanggung jawab dan juga diajarkan kemampuan-kemampuan dasar.
7 tahun Ketiga Tahapan ketiga, merentang antara usia 14 tahun hingga 21 tahun. Masa untuk belajar secara serius dan melatih pengem-bangan watak serta potensi secara maksimal. Mempraktekkan apa yang telah diajarkan dan terlibat dalam aktivitas keluarga (diposisikan sebagai asisten keluarga). Diserahi tanggung jawab sesuai kemampuannya dengan atau tanpa pengawasan. Tahapan ini merupakan tahapan kritis. Terjadi perubahan hormon di dalam tubuh, maka terjadi juga perubahan-perubahan mental dan fisik. Remaja akan merasa ia bukan lagi anak- anak yang belum balig, tetapi juga bukan orang dewasa yang sudah benar-benar matang sekali. Berwatak tempramental dan emosional. Dorongan biologis mulai muncul sehingga timbul hasrat terhadap lawan jenis. Hasrat biologis tersebut sangat fatal jika dibiarkan bebas berkeliaran.
Ciri khas lain : hasratnya untuk tidak dikekang, ingin mandiri, tidak mau diatur, diperlakukan seperti orang dewasa, bebas mengambil keputusan sendiri, dan melakukan apa yang disukainya. • Sangat memerlukan seorang sahabat tempat curhat dan membantu mengatasi persoalan dalam dirinya. • Diperlukan pembimbing yang penuh pengertian dan mau memberikan mimbingan, untuk mengatasi kesulitan dan kegamangan dalam hidupnya. • Peran orang tua tidak boleh diserobot orang lain yang memanfaatkan mereka. Harus mempercayai anak muda mereka sebagai partner dalam kehidupan. • Pembimbing harus selalu dekat dengan mereka sambil mengawasi segala aktivitasnya dengan segala kebijakan dan bukan seperti seorang komandan yang kaku kepada anak buahnya. • Orang tua yang bijak akan memahami keinginan mereka, mengajak berdialog, tidak terkesan menjerat kebebasan, sehingga mudah untuk mengarahkan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) • Kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan (sekolah) • Mengacu kepada standar isi, standar kompetensi lulusan, dan berpedoman pada panduan yang disusun oleh BSNP (Badang Standar Nasional Pendidikan) Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan Pendidikan Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut: • Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. • Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. • Tujuan pendidikan menengah kejuruan adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.
Materi Pelajaran • Mata Pelajaran; pada jenjang pendidikan dasar dan menengah yang tertuang, meliputi lima kelompok mata pelajaran sebagai berikut: (1) Kelompok MP agama dan akhlak mulia (2) Kelompok MP kewarganegaraan dan kepribadian (3) Kelompok MP ilmu pengetahuan dan teknologi (4) Kelompok MP estetika (5) Kelompok MP jasmani, olahraga dan kesehatan • Muatan Lokal • Kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi sesuai ciri khas/potensi/keunggulan daerah • Materinya tidak dikelompokkan ke dalam MP • Substansinya ditentukan sekolah • Kegiatan Pengembangan Diri • Bukan MP yang harus diasuh guru • Bertujuan mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai kebutuhan, bakat, minat siswa • Difasilitasi oleh konselor, guru, tendik dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler • Kegiatan pelayanan koseling pribadi, sosial, belajar, dan karir
Sarana & Prasarana • Menganalisa potensi saranan dan prasarana sekolah : - Lokal kelas - Sarana bermain - Laboratorium - Sarana olahraga - Media pengajaran - Audio visual - Kantor - Perpustakaan Agama dan akhlak mulia kewarganegaraan dan kepribadian ISLAM ilmu pengetahuan dan teknologi estetika, bahasa, sastra jasmani, olahraga, dan kesehatan