320 likes | 571 Views
Psikologi sosial 2. Pendekatan kognitif. S our G rape. Psikologi Sosial. Sebelum 1970’an Psikologi sosial banyak didominasi oleh doktrin Behavioristik .
E N D
Psikologisosial 2 Pendekatankognitif
PsikologiSosial • Sebelum 1970’an PsikologisosialbanyakdidominasiolehdoktrinBehavioristik. • Saatitu, untukmemenuhikriteria ‘scientific’ parapsikologhanyamelakukanstudiperilaku yang nampak, dantidakmembuatkesimpulantentangapa yang terjadidalamdiriseseorang (pikirandanperasaan) • Padatahunsetelah 1970’an Psikologsosialmulaimenyadaribahwatidakmungkinuntukmemahami orang tanpamemperhatikanbagaimanamerekaBerfikirdanMerasa
Sebagaisubarea, kognisisosialmencakuppendekatanbaruuntukpenelitian klasik pada: • Teori atribusi (bagaimana orang menjelaskan perilaku dan peristiwa) • Impression formation/pembentukan kesan (bagaimana orang-orang membentuk kesan dari orang lain) • Stereotip(bagaimana orang berpikirtentanganggotakelompok) • Attitude (bagaimana orang merasatentangberbagaihal) • The Self (bagaimana orang berpikirtentangdirimerekasendiri)
Prinsip-prinsipintidaripendekatan ini adalahbahwa: (1) penelitiharusmenggunakankonsep-konsep umum dan teori daripadamicrotheoriestertentu, (2) proses-proses kognitif merupakanpenentuutama penilaian dan perilakumanusia, (3) model pengolahaninformasimenyediakanstrukturuniversalbergunauntukmemeriksakognisi, (4) proses mediasiharusdiukur(umumnyamenggunakanmetodeyangdipinjamdaripsikologi kognitif) daripadahanyamenduga, yangsemuanyamengimplikasikanbersama-sama (5) harus ada satu set konsepuniversal, prinsip, dan praktikmendasarisebagianbesar, jikatidaksemua, teori dan penelitianpsikologi.
Konsepdasarorientasikognitif (1) • Teori yang menitikberatkan proses sentral (sikap, ide, harapan) • BandingkandenganBehavioristik (rangsang-balas) danpsikoanalisis (ketidaksadaran)
Konsepdasarorientasikognitif (2) • Teori-teorikognitifmenjelaskantentangkonsep-konsepmentalistik • Behavioristikmempelajariperilakukasatmata.
Konsepdasarorientasikognitif (3) • Analisakognitifbersifatkeseluruhan (molar) • Analisisbehavioristikmenjelaskanbahwatingkahlakumerupakankumpulandarireflek-reflek (molekular)
Konsepdasarorientasikognitif (4) • Alirankognitiftidakmementingkanfaktorgenetik • Behaviristiklebihfokuspadafaktorgenetik
Konsepdasarorientasikognitif (5) • Teorikognitifberkeyakinanbahwa proses belajardapatterjaditanpadipenuhinyakebutuhantertentu. • Behavioristikberpendapatbahwasetiaptingkahlakudirangsangolehkebutuhan primer tertentu.
Istilah Scheerer • Kognisiadalahproses sentral yang menghubungkanperistiwa-peristiwa external dan di dalamdirisendiri(internal)
Istilah Festinger (1957) • Kognisiadalahelemenkognitif, yaituhal-hal yang diketahuiolehseseorangtentangdirinyasendiri, tentangtingkahlakunya, dantentangkeadaan di sekitarnya
Istilah Neisser (1967) • Kognisiada proses yang mengubah, mereduksi, memperinci, menyimpan, mengungkapkan, danmemakaisetiapmasukkan(input) yang datangdariindera.
Istilah(ttgstrukturkognitif) Zayong (1960) • Strukturkogitifadalahserangkaiansifat (attributes) yang terorganisirdandigunakanolehindividuuntukmengidentifikasidanmendiskriminasisuaruobyekatauperistiwa.
Istliah(ttgstrukturkognitif) Scott (19630 • Strukturkognisiadalahstruktur yang terdiridarielemen-elemenberupa ide-ide yang secarasadardipertahankanolehseseorangatausatu set ide yang dipertahankanoleh orang yang bersangkutandansetiapwaktutersediabagikesadaran.
Rangsang (Scheerer) Ada tigaelemendari proses penginderaan • Rangsangdalambentukfisik (distal) • Rangsangsebagaikeseluruhan (proksimal) • Rangsangsebagairepresentasifenomenal
Respon • Proses pengorganisasianrangsang. • Karaketeristiknyakompleksampaimencapairepresentasifenomenal • Ada internal environmental yang terlibat • Karenanyaresponsulituntukdiukur, sulit pula dipelajari
Arti (meaning) • MerupakankonseputamadalamteoriKognitif • Artimerupakanhasildari proses belajar yang berujudgejalaistimewa (idiosinkratik) .Ausubel, 1965 • Info baruakanmengubahArtibaru
People think about other people more than any other topic, and probably more than about all other topics combined (Fiske & Taylor, 1991).
Proses psikologik • Persepsi • Belajar • Reinforcement
Persepsi (Scheerer, 1954) Persepsiadalahrepresentasifenomenal. • Hal yang diamatitergantungpoladarikeseluruhan • Sangat individual danbervariasidariwaktukewaktu, dantergantungfokuspancaindera • Cenderungberkembangkearahtertentu, tetapijikasudahterbentukcenderungmenetap.
Belajar Ausubel (1961) • Belajarmenerimasaja (reception learning) • Belajarmenemukansesuatu (discovery learning) • Belajardenganmenghafaltanpadipikir (rote learning) • Belajardenganmengartikan (meaningful learning)
Reinforcement(Motivasidanpenguat) • Kebutuhandiukurtinggirendahnyakebutuhanakankognisiitusendiri • Kebutuhanmunculdalamsituasiambigious situation atau structured situation (gamblang) • Satisfaction tidakdikaitkandengantension, goal, reiforcement
Cognitive Dissonance Theory • The theory that inconsistencies produce psychological discomfort, leading people to rationalize their behavior or change their attitudes • Leon Festinger
Justifying effort • effort justification the finding that when people suffer or work hard or make sacrifices, they will try to convince themselves that it is worthwhile • (Aronson & Mills, 1959) • It is a theory about how people rationalize their behavior so as to bring their attitudes into line with their actions.
MenurutFestinger, kehadirankognisidisonanmenimbulkankeadaanketeganganpsikologisyangtidakmenyenangkan. • Selainitu, semakinbesarjumlahkognisidisonan, dan kepentinganyanglebihbesaruntukindividu, semakinintensketeganganyangakan dihasilkan. • Setelahketegangantelahterangsang, individutermotivasiuntukmeringankannya. Secarakhusus, iamencobauntukmenemukan cara untukmengurangibesarnyadisonansi kognitif yangmendasaribertanggungjawabatasketegangan. • Beberapataktik yangtersedia, yangsemuanyamelibatkanrasionalisasidalamsatubentukataulainnya(Abelson, 1963).
Konsekuensidisonansi • Mengubahelemantingkahlaku (i.e. hptidak level hp di simpansaja) • Mengubahelemenkognitiflingkungan (i.eberusahameyakinkanhplagi trend) • Menambahelemenkognitifbaru (i.ecaridukunganbhwhplagingetrend) • Menghindaritimbulnyadisonansi (mencaridukunganinformasi yang bisamengangkatnilai)
HEIDER’S P-O-X THEORY • In 1946, social psychologist Fritz Heider proposed balance theory. Balance theory is sometimes called P-O-X theory because it focuses on situations con- taining three elements (triads): the person (P), the other person (O), and the attitude object (X). • Heider proposed that a person’s understanding of the relationships among P, O, and X was either “balanced” or “unbalanced.”
Balanced is the term for consistency. (For example, the principle that “my enemy’s enemy is my friend” is balanced, because there is something consistent about liking the person who has attacked your enemy.)