300 likes | 680 Views
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN. Pertemuan 11 Siswanto. Batuan Permukaan dan singkapan Bantuan. - Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan - Peta Geologi Skala 1 : 250.000 Caranya: - Pengamatan kondisi persentase batuan dan singkapan batuan dipermukaan lahan dalam luasan tertentu.
E N D
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN Pertemuan 11 Siswanto
Batuan Permukaan dan singkapan Bantuan • - Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan • - Peta Geologi Skala 1 : 250.000 • Caranya: • - Pengamatan kondisi persentase batuan dan singkapan batuan dipermukaan lahan dalam luasan tertentu. • Analisis Peta Geologi • Data yang diperoleh: • Dianalisa dandiinterpretasikan menggunakan standard Puslittanak
2. Iklim, meliputi : • Curah hujan (CH) • Peta Agroklimat Indonesia • Data diperoleh dari beberapa stasiun pencatat hujan • Caranya: • Analisis peta agroklimat • Data hujan diperoleh dari beberapa stasiun hujan yang mewakili daerah tersebut. Seri data hujan dihitung hujan rata-ratanya menggunakan Metode Thiessen. Metode ini didasarkan pada rata-rata tertimbang luas wilayah yang diwakili oleh penakar hujan. Cara menghitungnya adalah:
Nilai Batas Kategori < 75 mm Kering 75 - 200 mm Lembab > 200 mm Basah 2. Iklim, meliputi : P1.A1 + P2.A2 + …. + Pn.An P = A1 + A2 +…. + An P = Hujan rata-rata P1…Pn = Tinggi hujan di stasiun 1 s/d n A1…An = Luas daerah yang diwakili oleh stasiun 1 s/d n b. Bulan basah dan bulan kering Data bulan basah dan bulan kering dihitung berdasarkan kriteria Oldemen (1980)
3. Tanah, meliputi: a. Jenis tanah - Pengamatan dan pengkuran langsung - Data diperoleh dari Peta Jenis Tanah Caranya: - Analisis karakteristik tanah kemudian di cocokan dengan pedoman klaasifikasi tanah US. Soil Taxonomy (2002) - Analisis Peta janis tanah.
3. Tanah, meliputi: Bahan Induk: - Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan - Peta Geologi Skala 1 : 250.000 Caranya: Pengamatan profil tanah Analisis Peta Geologi Data yang diperoleh: Dianalisa dandiinterpretasikan menggunakan standard Puslittanak
Kode Tipe Batuan KedalamanRegolit Kode 1 Batuan Beku lv • Batuan beku yang masih padu < 10 cm 0 lw • Batuan beku pelapukan lanjut 10 – 20 cm 1 lc • Batuan beku pelapukan sedang 20 – 40 cm 2 ls • Batuan pasir pelapukan sedang 40 – 60 cm 3 2 Batuan Sedimen 60 – 80 cm 4 Sl • Batuan kapur, kapur kurang padu 80 – 100 cm 5 Sf • Batuan sedimen halus Alluvium/Colluvium 100 – 200 cm 6 Sc • Batuan sedimen pasir, pasir berkapur > 200 cm 7 Sb • Batuan lempung hitam Klasifikasi dan Kode Untuk Tipe Batuan dan Kedalaman Regolit c. Solum Tanah - Pengkuran langsung di lapang (profil atau boring) Caranya: - Mengukur kedalaman tanah dari permukaan sampai regolit. - Melakukan pengeboran tiap interval kedalaman tertentu dilakukan pengamatan sampai regolit
Klasifikasi dan Kode Untuk Tipe Batuan dan Kedalaman Regolit
Data yang diperoleh: Dianalisa dandiinterpretasikan hasilnya. Tabel 8 : Klasifikasi dan Kode Kedalaman Tanah
d. Fisika Tanah Pengkuran langsung di lapang dan di laborato-rium (ketajaman perasaan) Caranya: Mengukur parameter fisik yang ditetapkan Melakukan analisis di laboratorium untuk meng-guatkan hasil pengukuran lapangan Data yang diperoleh: Dianalisa dandiinterpretasikan hasilnya (contoh tekstur dan struktur).
Kedalaman Tanah Klasifikasi dan Kode Kedalaman Tanah
Kimia Tanah • Pengkuran di laboratorium) • Caranya: • Melakukan analisis di laboratorium dari sampling tanah yang diambil di lapangan • Data yang diperoleh: • Dianalisa dandiinterpretasikan hasilnya.
Kimia Tanah Tabel : Kriteria Penilaian Sifat-Sifat Kimia Tanah (Puslittanak, 1997).
Erosi Tanah yaitu erosi permukaan/lembar(sheet erosion), erosi parit (rill erosion), jurang (gully erosion), erosi tebing sungai (streambank erosion) dan longsoran (landslide erosion). Sumber data: - Data dan informasi diperoleh langsung di lapangan - Peta Bahaya Erosi Skala 1 : 50.000 Caranya: Pengamatan profil tanah Analisis Peta Bahaya Erosi Data yang diperoleh: Dianalisa dan diinterpretasikan
Tanaman - Jenis Vegetasi dominan
PERENCANAAN PENGGUNAAN LAHAN Pertemuan 11 Siswanto