1.14k likes | 2.97k Views
GENRE SASTRA. Perbedaan karya sastra dan bukan KS (Djakob Sumardjo dan Saini KM). 1. Esai 2. Kritik 3. Biografi . Otobiografi . Sejarah . Catatan Harian . Surat-surat . dll. Sastra Non- Imajinatif. S A S T R A. P U I S I. . Epik . Lirik . Dramatik. 1. Novel
E N D
Perbedaan karya sastra dan bukan KS (Djakob Sumardjo dan Saini KM)
1. Esai • 2. Kritik • 3. Biografi • . Otobiografi • . Sejarah • . CatatanHarian • . Surat-surat • . dll. Sastra Non- Imajinatif S A S T R A P U I S I • . Epik • . Lirik • . Dramatik • 1. Novel • . Cerpen • . Novelet Fiksi Sastra Imajinatif P R O S A Drama Prosa • . Komedi • . Tragedi • . Melodrama • . Tragi-komedi Drama Drama Puisi Sumber: Buku Apresiasi Kesusastraan (Sumardjo & Saini, 1986: 18) GENRE SASTRA
Ciri-ciri sastra imajinatif dan nonimajinatif SastraImajinatif • Lebih banyak bersifat khayali • Cenderung menggunakan bahasa yang konotatif • Memenuhi syarat-syarat estetika seni (unity, balance, harmony, dan right emphasis) Sastra nonimajinatif • Cenderung mengungkapkan fakta • Cenderung menggunakan bahasa denotatif • Memenuhi syarat-syarat estetika seni.
Puisi • Puisi adalah karya sastra yang khas penggunaan bahasanya dan memuat pengalaman yang disusun secara khas pula. • Susunan kata dalam puisi relatif lebih padat dibandingkan prosa. Kehadiran kata-kata dan ungkapan dalam puisi diperhitungkan dari berbagai segi: makna, citraan, rima, ritme, nada, rasa, dan jangkauan simboliknya.
Prosa Ciri-ciri prosa:
Drama • Semi (1988) menyatakan bahwa drama adalah cerita atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan. • Istilah drama berasal dari bahasa Yunani “draomai” yang berarti berbuat, berlaku, bertindak, atau beraksi. • Perkataan drama sering dihubungkan dengan teater. Sebenarnya perkataan “teater” mempunyai makna yang lebih luas karena dapat berarti drama, gedung pertunjukan, panggung, grup pemain drama, dan dapat juga berarti segala bentuk tontonan yang dipentaskan di depan orang banyak
(1) Aku pulang malam sekali. Istriku terbangun, membukakan pintu. Ia tersenyum. "Tak apa, kalau tak ada siang di sini," katanya. Aku segera meletakkan tas. Aku lihat matanya, sebuah pemandangan baru mendapatkan sinar. "Bisakah besok kamu jadi ibu rumah tangga," katanya.
(2) Aku tak tahu lagi apakah masih ada dosa. Seks terlalu indah. Barangkali karena itu Tuhan cemburu sehingga Ia menyuruh Musa merajam orang-orang yang berzinah? Tetapi perempuan selalu disesah dengan lebih bergairah. Ke manakah pria yang bersetubuh dengan wanita yang dibawa orang-orang Farisi untuk dilempari batu di luar gerbang Yerusalem? Aku mencintai kamu. Aku mencintai kamu. Aku tidak ingin kamu dihukum. Tetapi kamu sungguh cantik, seperti dinyanyikan Kidung Raja Salomo.
SENO Perkenalkan karya terbesarku ini (dengan raut bangga, kedua tangannya meliuk di seputar benda berbentuk rumah- rumahan mungil dengan tekstur tanpa lekukan tajam). • GUN Apa itu? Seperti sebuah kota surat. Jadi? Aku tak mengerti maksudmu. Untuk apa kau perlihatkan padaku sebuah kotak surat? • SENO Mendekatlah, lihat baik-baik. Bagaimana? • GUN (mendekat dan meneliti kotak surat) Sebuah kotak surat tetap saja kotak surat. Tak ada bedanya.
Lalu, dari ketiga contoh di atas, manakah yang termasuk puisi, prosa, dan drama?
Membaca kutipan pertama, asosiasi pembaca awam lebih tertuju ke prosa. Bisa penggalan cerpen, bisa potongan novel. Sebaliknya, kutipan berikutnya lebih layak disebut puisi. Padahal kutipan pertama adalah puisi (Afrizal Malna, Usaha Menjadi Ibu Rumah Tangga 1997). Kutipan kedua adalah Novel (Ayu Utami, Saman 1998). Kutipan ke tiga adalah naskah drama Kotak Surat Terakhir karya Mochammad Asrori.
? ? ? ? KARYA SASTRA YANG BAIK ? ? ? ?
Karyasastra yang baikmengandungnilai-nilaiestetis (belles letter; indah), danuntukmemenuhinilai-nilaiestetissebuahkaryasastraperlumemunyaiunsur-unsur: 1. Disinterested contemplation (kontemplasiobjektif) : kontemplasi= perenunganpengarangdarisudutpandang yang objektiftanpamenggurui (meskiadaweltansaung) 2. Esthetic distance (distansiestetis) : jarak= perbedaankenyataandengankaryanya 3. Framing (penciptaankerangkaseni) : wadahsesuaidengangagasannya 4. (Hlm. 22)—unity in variety (kesatuandalamkeragaman) : adaberbagaipersoalantetapihakikatnyasatu. 5. (Hlm. 25) Horace/Horatius: karyaseni/sastra yang baikmemenuhiduaunsur, yaitudulce(kitamembacamerasasenang), dan (et) utile (daribacaanitukitamemperolehmanfaat). (Wellek & Warren, 1995:22-25)