240 likes | 727 Views
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN DALAM KERANGKA KETAHANAN PANGAN. Oleh : Kusnandar. Berdasarkan hirarki kubutuhan Maslow pangan merupakan unsur utama dalam hirarki kebutuhan yang paling dasar. Pangan.
E N D
AKSESIBILITAS DAN KEAMANAN PANGAN DALAM KERANGKA KETAHANAN PANGAN Oleh : Kusnandar
Berdasarkanhirarkikubutuhan Maslow panganmerupakan unsurutamadalamhirarkikebutuhan yang paling dasar Pangan Ketidakstabilanproduksipanganakansangatmenggangguketahananpangandisuatunegara/wilayah yang padaakhirnyaakanmenggganggukestabilannegara/wilayahtersebut. Olehkarenaitubeberapanegaramenerapkansistemketahananpanganuntukmenjagakestabilannegaranyamasing-masing.
Konsepketahananpanganmengalamievolusidalambeberapadekade. Padatahun 1970an konsepketahananmenekankanpadaketersediaanpangan, sedangkansejaktahun 1980an konsepketahananpanganbergeserpadafokusaksespanganbaikfisikmaupunekonomi (Catula at al, 2008). Ketersediaanpangantidakcukupmenjaminadanyaketahananpangankarenabelumtentumasyarakatdapatmengaksespangandenganbaik. Padaperkembangannyaaksespanganiniharusmemenuhikuantitasdankualitasdaripangan yang diaksessehinggamutudankeamananpanganmenjadihal yang pentingdalammenjagaketahananpangan.
KonsepKetahananPangan MenurutUndang-undang No 7 Tahun 1996 tentangpangandan PP No 68 Tahun 2002 tentangketahananpangan yang dimaksudketahananpanganadalahterpenuhinyapanganbagirumahtangga yang tercermindaritersedianyapangan yang cukupbaikjumlahmaupunmutunya, amanmeratadanterjangkau.
Peningkatan aksesibilitas pangan beragam dan peningkatan mutu dan keamanan pangan merupakan pilar pembangunan pangan yang berkitan langsung terhadap ketahanan pangan sehingga membahas kedua pilar tersebut harus diletakkan dalam kerangka ketahanan pangan suatu wilayah. Kedua pilar tersebut harus diletakkan dalam kerangka sistem pembangunan pangan yang antar elemen satu dengan elemen yang lain saling terkait dan berhubungan dalam tujuan yang sama yakni pembangunan pangan.
Faktor yang terkaitdenganKetahananpangan kemiskinan, pertumbuhan penduduk yang cepat, rendahnya infrastruktur, hambatan ekologikal, keterbatasan akses lahan, kebijakan yang kurang, penyakit, kurangnya sanitasi dan air bersih, rendahnya pengetahuan gizi, konflik dan peperangan (Food and Nutrition Technical Assistance project, 2003) Beberapa hal tersebut perlu dikaji dan dievaluasi untuk merumuskan kebijkan dan aksi yang akan dilakukan dalam rangka ketahanan pangan.
SISTEM KETAHANAN PANGN Produksi Konsumsi Ketahanan Pangan Ekspor -Impor Distribusi
DemensiAksesiibilitasPangan mempunyaiimplikasibahwaintervensiuntukmeningkatkanaksespanganharusdikombinasikandenganintervensiuntukmeningkatkanutilisasipangansehinggaberdampakpadapeningkatan status gizi • Aksespangancukupnamunkondisi yang dibutuhkanuntukutilisasipangantidakmencukupibagianggotakeluarga.
Aksespangankeluargamungkintidakcukupuntukmerefleksikanaksespanganbagiindividuanggotakeluargatersebut.Aksespangankeluargamungkintidakcukupuntukmerefleksikanaksespanganbagiindividuanggotakeluargatersebut. Demensi yang keduamempunyaiimplikasibahwadalampengukuranaksespanganmakaindividudalamanggotakeluargaperlumenjadi unit analisisnya.
Demensi yang ketigamenunjukkanbahwaperubahanpendapatankeluargaperludilihatdandibandingkandenganhargapangan, sehinggakenaikanpendaptanharusdikaitkandenganhargapangan. • kecukupannyauntukmemperolehpangansangattergantungdarihargapangan.
Setiapkeluargamempunyaistrategiuntukmemperolehpendapatandalammemenuhipangan yang dibutuhkan. Demensikeempatmempunyaiimplikasibahwapengukuranpendapatnkeluargaharusmeliputisemuasumberpendapatan yang dimiliki.
Keluargamempunyaiketerbatasandalampenguasaansumberdayauntukmenjaminterpenuhinyakebutuhanpangan.Keluargamempunyaiketerbatasandalampenguasaansumberdayauntukmenjaminterpenuhinyakebutuhanpangan. Demensikelimamempunyaiimplikasibahwaasetkeluargamerupakan buffer pentingbagikeluargauntukdapatmemenuhipangankeluraga.
. Demensikelimamenunjukkanbahwapengukuranpendapatansecaracros sectiondalamsatutahunbelumcukupmemberikangambarannyatakarenafluktuasipendapatansangatmungkinterjadi. • Terdapatdemensiwaktudalammengakseskecukupanpangan. • Demensitersebutharusdiperhatikandalammerancangaksi program pangandan
Upayapeningkatanaksesibilitaspanganharusdilakukandenganpendekatansistem yang melihatpermasalahansecarakomprehensif yang melihatketerkaitanantarunsur yang terdapatdalamsistemaksesibilitaspangan.
PeningkatanAksesPangan Improved Agricultural Production or Food Availability increased agricultural production/farming systems productivity; 2. increased economic benefits through increases in production of specific crops; 3. improved profitability of production; and 4. improved post-harvest storage and handling.
Improved Natural Resource Management ! improved natural resource management in farming or fishing areas; ! improved watershed management; and ! improved land tenure security.
Rural Credit and Marketing ! ensure access to financial and technical services; ! train community savings and loans organizations/agro-businesses; ! increase access to markets; ! create and build capacity of marketing associations; ! increase the level of production for the market; ! increase processing of selected crops to increase economic benefits; and ! use improved processing and marketing channels/skills.
Infrastructure Development ! road development or improvement to increase farmer access; ! development of irrigation structures and flood preparedness; and ! rehabilitation of market/social infrastructure
Salahsatuhal yang krusialdalammenjaminmutudankeamananpanganadalahsistempengawasanpangan. Suatusistempengawasanpangan yang lengkapharusmencakup 12 unsuryaitu: • motivasidankepemimpinan, • peraturanperundang-undangan, • prosedurdankebijakan, • komitmenpendanaan, • organisasidanpengelolaan, • fasilitasdanperalatan, • instansipengawas, • sisteminformasi, • kerjasamadenganinstansidan • kesadarankonsumen.