120 likes | 456 Views
Pendahuluan Pada bagian sebelumnya, telah dibahas cara menghitung respon transien pada sistem order-satu dan dua, berdasarkan fungsi transfer mereka. Hal ini selanjutnya akan digunakan untuk sistem kontrol umpan balik. Rincian pembahasan adalah :. Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum
E N D
Pendahuluan Pada bagian sebelumnya, telah dibahas cara menghitung respon transien pada sistem order-satu dan dua, berdasarkan fungsi transfer mereka. Hal ini selanjutnya akan digunakan untuk sistem kontrol umpan balik. Rincian pembahasan adalah : • Fungsi transfer untuk sistem umpan-balik umum • Sistem umpan-balik unity-gain, yang disebut bentuk kanonik • Efek penguatan terhadap respon sistem dengan bentuk fungsi transfer yang samaseperti sistem kontrol posisi azimuth antena. • Memperkenalkan root locus Bagian 10
5 Analisis dan Disain Sistem Umpan-Balik Umpan balik (feedback) membentuk topologi sistem kontrol seperti ditunjukkan oleh gambar 1, yang kemudian disederhanakan menjadi gambar 2 Gambar 1. Bentuk umpan balik pada topologi sistem kontrol Bagian 10
Untuk sistem yang disederhanakan Gambar 2.Topologi sistem kontrol umpan balik yang disederhanakan Bagian 10
Gambar 3 berikut adalah diagram blok sistem konrol "closed loop" tereduksi. Gambar 3. Sistem kontrol umpan balik tereduksi • 5.1 Interpretasi fungsi transfer closed-loop tergeneralisasi • Komponen persamaan (1) diinterpretasikan sebagai berikut : • Fungsi transfer G(s)H(s) dinamakan "fungsi transfer loop" • 1 + G(s)H(s) = 0 dinamakan "persamaan karakteristik closed-loop" / "closedloop characteristic equation" (CLCE) • Gc(s) dinamakan "fungsi transfer closed-loop" Bagian 10
5.2 Umpan balik unity-gain Bentuk kanonik dari "umpan balik unity-gain" ditunjukkan oleh gambar 4. Gambar 4. Bentuk kanonik umpan balik unity-gain Go(s) dinamakan "fungsi transfer open-loop". Bandingkan dengan model terdahulu, H(s) =1, sehingga dari persamaan (1) diperoleh : Bagian 10
5.3 Kinerja transien closed-loop Gambar 5 berikut menunjukkan contoh mekanisme servo Untuk sistem di samping ini : Gambar 5 • Terlihat bahwa fungsi transfer order-dua, yang dapat memiliki beberapa bentuk peredaman, bergantung pada nilai K. Jika K berubah, poleclosed-loop bergerak • menuju tiga bentuk perilaku, dari respon overdamped, ke critically-damped, hingga • underdamped • Pada K = 0, pole-pole akan sama seperti open-loop, yaitu p1,2 = 0,-a(ditandai dengan s1 pada gambar 6) Bagian 10
Untuk 0 < K < a2/4, pole-pole terletak pada (ditandai dengan s2 pada gambar 6) • Jika K naik, pole bergerak saling men-dekati di sepanjang sumbu-real danresponnya adalah overdamped(meskipun rise- dan settling-time ber-kurang), hingga kedua pole sampai pada p1,,2 = -a/2, ketika K = a2/4 danresponnya adalah critically-damped(s3 pada gambar 6) Gambar 6 Lokasi pole untuk sistem contoh Bagian 10
Jika K terus naik, pole menjadi bilangan kompleks, dengan bagian real d = -a/2dan bagian imajiner :yang akan meningkat dari sisi ukuran, pada saat K naik (s4pada gambar 6). Bagianreal akan bernilai konstan sementara rasio peredaman berkurang. Jadi, %OS akanmeningkat sementara nilai settling-time tidak mengalami perubahan. Hasil-hasil ini terangkum pada tabel berikut ini. Bagian 10
Contoh 5.1 Hitung Tp, %OS dan Tsuntuk sistem kontrol umpan-balik pada gambar berikut ini Jawab : dan = 0.5. Sehingga Jadi detik detik Bagian 10
Contoh 5.2 Untuk sistem pada gambar di bawah ini, tentukan gainK yang diperlukan untuk menghasilkan %OS sebesar 10%. Catatan :Untuk sistem ini, settling-time adalahTs = 4/() = 4/(2.5) = 1.6 detik. Sistem dengan settling-time yang lebihkecil tidak dapat didisain, karenabagian real dari pole bernilai tetap dantidak dapat diatur melalui gain K.Diperlukan komponen tambahan untukmemperoleh settling-time kurang dari2 detik Jawab : 2n = 5, n = K1/2, sehingga Untuk overshoot sebesar 10%, Bagian 10
5.4 Root-Locus Kembali pada sistem di gambar 5. Sistem tersebut memiliki fungsi transfer closed-loop : Pada gambar 9 di bawah ini, diperlihatkan hasil plot dua "kurva" kontinu melalui pole-pole untuk menunjukkan gerakan pole yang merupakan fungsi kontinu dari K Gambar 9 Gerakan poleclosed-loop pada sistemkontrol dengan fungsi transfer : Go(s) = K / (s(s + a)) Bagian 10
Kurva-kurva ini menggambarkan "locus" dari pole-poleclosed-loop pada saat Kmengalami kenaikan. "Root Locus" ini dapat dibuat untuk semua sistem yang fungsitransfer open-loop-nya diketahui. Pembuatan root locus dengan menggunakan Matlab untuk sistem yang memiliki fungsitransfer Go(s) = 1/s(s + 5) dan umpan balik unity-gain adalah sbb. : >> Go = tf([1],[1. 5. 0]) % Go(s) = 1/(s^2 + 5s) ! >> rlocus(Go) Gambar 10Hasil eksekusi pada Matlab Bagian 10