30 likes | 192 Views
Manajemen Umum VIII. VIII / 1 - 9 WEWENANG. I. Tujuan Istruksional Umum. 1. 2. 3. Mengerti dan memahami wewenang seseorang dalam suatu organisasi. Mmengerti dan memahami Pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi Mengerti dan Memahami maksud sentralisasi dan desentralisasi dari
E N D
Manajemen Umum VIII VIII / 1 - 9 WEWENANG I. Tujuan Istruksional Umum.. 1. 2. 3. Mengerti dan memahami wewenang seseorang dalam suatu organisasi. Mmengerti dan memahami Pelimpahan wewenang dalam suatu organisasi Mengerti dan Memahami maksud sentralisasi dan desentralisasi dari pelimpahan wewenang. II. Tujuan Instruksional Khusus 1.. 2. 3. 4. 5. Mampu mendefinisikan kekuasaan (Power), Pengaruh (influence), dari wewenang atas otoritas dan menerangkan pentingnya semua itu dalam kehidupan organisasi. Mampu mengenali dan menguraikan sumber-sumber kekuasaan manajerial dan kekuasaan. Mampu membedakan otoritas lini dan staf, dan menguraikan bermacam- macam jenis staf pribadi, staf khusus, dan staf fungsional Mampu menerangkan pentingnya pelimpahan wewenang dalam organisasi dan menguraikan bagaimana pelimpahan wewenang itu dapat dilaksasnakan secara efektif. Mampu untuk mengenali dan menguraikan factor-faktor yang mempengaruhi tingkat desentralisasi dalam organisas. III. Pokok Bahasan. A. WEWENANG 1. 2. 3. Kekuasaan Tanggung Jawab dan akuntabilitas Pengaruh B. LINI DAN STAF 1. 2. 3. 4. Jenis-jenis Staf Wewenang Lini, Staf, Dan Fungsional Sumber Konflik Lini Staf Delegasi wewenang http://www.mercubuana.ac.id Wewenang Moesadin Malik, Ir., M.Si
Manajemen Umum VIII / 3 - 9 VIII. wewenang, Pelimpahan Wewenang, dan Desetralisasi A. WEWENANG Wewenang dapat diartikan sebagai hak untuk memerintah orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu agar tujuan dapat tercapai. Chester Barnard mengatakan bahwa seseorang bersedia menerima komunikasi yang bersifat kewenangan bila memenuhi: 1. 2. 3. 4. Memahami komunikasi tersebut Tidak menyimpang dari tujuan organisasi Tidak bertentangan dengan kepentingan pribadi Mampu secara mental dan phisik untuk mengikutinya. Agar wewenang yang dimiliki oleh seseorang dapat ditaati oleh bawahan, maka diperlukan adanya: 1. Kekuasaan, yaitu kemampuan untuk melakukan hak tersebut, dengan cara mempengaruhi individu, kelompok, keputusan. Menurut jenisnya kekuasaan dibagi menjadi dua, yaitu: a. b. Kekuasaan posisi, yang didapat dari wewenang formal, biasanya ini tergantung pada besarnya pendelegasian orang yang menduduki posisi tersebut. Kekuasaan pribadi, berasal dari para pengikut dan didasarkan pada seberapa besar para pengikut mengagumi, respek dan merasa terikat pada pemimpinnya. Menurut sumbernya wewenang dibagi menjadi: a. b. c. d. Kekuasaan balas jasa (reward power), berupa uang, suaka, perkembangan karier dan sebagainya yang diberikan untuk melaksanakan perintah atau persyaratan lainnya. Kekuasaan paksaan (coercive power), berasal dari apa yang dirasakan oleh seseorang bahwa hukuman akan diterima bila tidak melakukan perintah. Kekuasaan sah (legitimate power), berkembang dari nilai-nilai intern karena seseorang tersebut telah diangkat sebagai pimpinannya. Kekuasaan pengendalian informasi (control of information power) , berasal dari pengetahuan yang tidak dipunyai orang lain, ini http://www.mercubuana.ac.id Moesadin Malik, Ir., M.Si Wewenang
Manajemen Umum 1) VIII / 5 - 9 Terbatas dalam pemberian nasehat dan bantuan serta tidak mempunyai kekuasaan terhadap elemen-elemen dalam organisasi. 2) 3) Nasihat dan bantuan yang diberikan kepada seluruh bagian dan seksi Nasihat dan bantuannya hanya untuk lapangan tertentu b. Staf Pribadi. Memberikan saran, bantuan dan jasa kepada manajer Staf pribadi ini dua macam yaitu: 1) 2) Staf Asisten, disebut juga asisten manajer, atau asisten direktur. Staf lini, yaitu asisten yang berada pada masing-masing fungsional yang ada dalam perusahaan. 2. Wewenag Lini, Staf, dan Fungsional. a. b. c. Wewenang Lini, yaitu atasan langsung memberi wewenang kepada bawahannya, wujudnya dalam wewenang perintah dan tercermin sebagai rantai perintah yang diturunkan kebawah melelui tingkatan organisasi Wewenang Staf, hak staf atau spesialis untuk menyarankan, memberi rekomendasi atau konsultasi pada personalia Wewenang Fungsional, yaitu hubungan terkuat yang dimiliki staf dengan satuan lini. Bila staf khusus diberi wewenang fungsional oleh menajemen puncak, maka dia mempunyai hak untuk memerintah satuan lini sesuai dengan kegiatannya. 3. Sumber Konflik Lini Staf. a. b. c. Perbedaan umur dan pendidikan, dimana orang staf biasanya lebih muda dan berpendidikan daripada orang lini Perbedaan tugas, orang lini tugasnya lebih teknis dan generalis, sedang staf adalah spesialis. Perbedaan sikap yang tercermin dalam: 1) Orang staf cendrung memperluas wewenangnya dan cendnrung memberikan perintah pada orang lini untuk membuktikan eksistensinya. http://www.mercubuana.ac.id Wewenang Moesadin Malik, Ir., M.Si