250 likes | 787 Views
KEMENTERIAN KEUANGAN RI. FUNGSI PAJAK DALAM MENOPANG APBN DAN APBD. disampaikan dalam : Sosialisasi PMK 64/PMK.05/2013 dan PMK 132/PMK.03/2013. 2014. Alur Belanja APBN ke Daerah. MONEY FOLLOWS FUNCTION AND CAPACITY. PENDAPATAN. Mendanai kewenanga n 6 Urusan. Dana Vertikal
E N D
KEMENTERIAN KEUANGAN RI FUNGSI PAJAK DALAM MENOPANG APBN DAN APBD • disampaikandalam: • Sosialisasi PMK 64/PMK.05/2013 dan PMK 132/PMK.03/2013 2014
Alur Belanja APBN ke Daerah MONEY FOLLOWS FUNCTION AND CAPACITY PENDAPATAN Mendanaikewenangan 6 Urusan Dana Vertikal di Daerah Melalui AnggK/L Dana Dekonsentrasi Dana TgsPembantuan PNPM Belanja Pemerintah Pusat Mendanaikewenangan di luar6 Urusan Melalui Angg Non K/L SubsididanBantuan APBN BELANJA Masuk APBD Mendanai kewenangan Daerah (Desentralisasi) Hibah Transfer KeDaerah • Dana Perimbangan • Dana Otsus dan • Penyesuaian PEMBIAYAAN Pinjaman 2
Belanja APBN-P 2013 (Triliun Rupiah) Sumber : APBN-P2013 Total Belanja = Rp1.726,20 T Dana ke Daerah = 693.07 (61,54%)
PERKEMBANGAN APBN TA 2011-2014 • 2011 • 2012 • 2013 • APBNP • 2014 • PENDAPATAN NEGARA • PenerimaanDalamNegeri • PenerimaanPerpajakan • Penerimaan Negara BukanPajak • PenerimaanHibah • BELANJA NEGARA • BelanjaPemerintahPusat • Belanja K/L • Belanja non K/L • Transfer ke Daerah • Dana Perimbangan • Dana OtsusdanPenyesuaian • KESEIMBANGAN PRIMER • SURPLUS/(DEFISIT) • PEMBIAYAAN • 1.210,6 • 1.205,3 • 873,9 • 331,5 • 5,3 • 1.295,0 • 883,7 • 417,6 • 466,1 • 411,3 • 347,2 • 64,1 • 8,9 • (84,4) • 130,9 • 1.338,1 • 1.332,3 • 980,5 • 351,8 • 5,8 • 1.491,4 • 1.010,6 • 489,4 • 521,1 • 480,6 • 411,3 • 69,4 • (52,8) • (153,3) • 175,2 • 1.502,0 • 1.497,5 • 1.148,4 • 349,2 • 4,5 • 1.726,2 • 1.196,8 • 622,0 • 574,8 • 529,4 • 445,5 • 83,8 • (111,7) • (224,2) • 224,2 • 1.667,1 • 1.665,8 • 1.280,4 • 385,4 • 1,4 • 1.842,5 • 1.249,9 • 637,8 • 612,1 • 592,6 • 487,9 • 104,6 • (54,1) • (175,4) • 175,4
Tren Transfer Ke Daerah Tahun 2008 - 2014 (Rp Triliun)
Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014 dalammiliar rupiah
…lanjutan Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014 dalammiliar rupiah • PPh Ps. 25 dan Ps.29 WPOPDN • PPh Ps.21
Skema DBH Pajak DBH PAJAK Dibagi rata keKab/Kota (6,5%) Pusat (10%) InsentifKab/Kota (3,5%) PBB Provinsi (16,2%) Daerah (90%) Kab/Kota (64,8%) BiayaPungut (9%) • PPh Ps. 25 dan Ps.29 WPOPDN, • PPh Ps.21 Pusat (80%) Provinsi (8%) Daerah (20%) Kab/Kota (12%) Pusat (98%) Provinsi (30%) CukaiHasilTembakau Kab/Kota Penghasil (40%) Daerah (2%) Kab/Kota Pemerataan (30%)
…lanjutan Postur Transfer ke Daerah dalam APBN 2014 dalammiliar rupiah
TREN PENDAPATAN DAERAH TA 2008-2013 • Pendapatandaerahsetiaptahunnyasemakinmeningkat; • Pendapatanterbesarberasaldaridana transfer; • PAD merupakankomponenterkecildaripendapatan.
PROPORSI PENDAPATAN PROVINSI DAN KAB./KOTA • TA 2008-2013 • Rasiopendapatanterbesaruntukkab./kotabersumberdaridana transfer; • Komposisi PAD untukkab./kotameningkatsetiaptahunnya, berkisar 6-10%; • Rasiopendapatanprovinsidaridanatranfersecaraumumsemakinmenurun, dancukupberimbangdibandingkandengan PAD;
PROPORSI PAD PROVINSI DAN KAB./KOTA • TA 2008-2013 • JenisPajakProvinsi: • PKB, penyumbangterbesar; • BBN-KB; • PBB-KB; • Pajak Air Permukaan; • PajakRokok. JenisPajakKab./Kota: Hotel; Restoran; Hiburan; Reklame; PeneranganJalan; Mineral BukanLogamdanBatuan; Parkir; Air Tanah; SarangBurungWalet; PBB-P2; dan BPHTB.
TREN BELANJA DAERAH TA 2008-2013 • Belanjadaerahsetiaptahunnyasemakinmeningkat; • Belanjaterbesardisediakanuntukpegawai; • Trenbelanja modal masihbelummencapai 30%.
PROPORSI BELANJA PROVINSI DAN KAB./KOTA TA 2008-2013 • Rasiobelanjakab./kotaterbesaradalahbelanjapegawaiyang berkisar 44-51%; • Rasiobelanja modal kab./kotamaupunprovinsimasihbelummencapai 30%; • Rasiobelanjabarangdanjasakab./kotaberkisar 17-19%, sedangkanprovinsi 22-27%. • Rasiobelanjalainnyauntukprovinsisemakinmeningkatsetiaptahunnya.
SUMMARY • Penerimaan APBN terbesarberasaldaripenerimaanperpajakan; • Sebesar 31,7% belanja APBN merupakan transfer kedaerah; • Tingkat ketergantungan APBD terhadap APBN tinggidiatas 50%; • Belanja APBD untukProvinsitertinggiadalahBelanjaLainnya (Hibah, Bansos, dll); • Belanja APBD untukKab./Kota tertinggiterletakpadaBelanjaPegawai.
PMK 64/PMK.05/2013 Denganfungsipajak yang menjadipenopangutama APBN dan APBD, khususuntukmengamankanpenerimaanpajakpusat, telahditetapkan PMK Nomor 64/PMK. 05/2013 tentangMekanismePengawasanTerhadapPemotongan/Pemungutan Dan PenyetoranPajak Yang DilakukanOlehBendaharaPengeluaranSatuanKerjaPerangkat Daerah/KuasaBendaharaUmum Daerah 17
Penggunaan IKD dalamMendukungTugas DJP PMK 16/PMK.03/2013 PMK 64/PMK.05/2013 Pasal 13 Ayat 2 Data APBD PerhitunganPotensiPenerimaanPajakatasBelanja Daerah
MengapaInformasiperlu? Sebagaidasar/bahananalisispengambilankebijakan Transparansipublik Let’s Data Talk
IKD disampaikan kepada: Peranan Data: Sebagaibahanperumusankebijakandanpengendalianfiskalnasional; Sebagaibahanpenyajian IKD secaranasional; Sebagaibahanperumusankebijakankeuangandaerah: danaperimbangan, pinjamandaerah, danpengendaliandefisitanggaran, penghitungankapasitasfiskaldaerah; Sebagaibahanpemantauan, pengendaliandanevaluasi: danadesentralisasi, dekonsentrasi, tugaspembantuan, pinjamandaerah, dandefisitanggarandaerah.
“Mengingat bahwa Pajak merupakan penyumbang terbesar dalam Penerimaan Dalam Negeri, dan sebagian besar atas penerimaan tersebut merupakan Belanja Transfer ke daerah (DAU, DAK, dll), maka diharapkanperanpemerintahdaerahuntukmendukung / men-support data yang diperlukanPemerintahPusat”.
TERIMA KASIH DIREKTORAT EPIKD GEDUNG RADIUS PRAWIRO LANTAI 8 JALAN DR. WAHIDIN NO. 1 JAKARTA PUSAT TELEPON: 021-3452590, FAKSIMILI: 021-3505103 www.djpk.depkeu.go.id