300 likes | 620 Views
SOSIOLOGI UMUM (KPM 130). Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id. POKOK BAHASAN 4 KELEMBAGAAN SOSIAL. Sub Pokok Bahasan.
E N D
SOSIOLOGI UMUM (KPM 130) Koordinator Matakuliah Sosiologi Umum Departemen Sains Komunikasi dan Pengembangan Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Website: http://skpm.fema.ipb.ac.id
Sub PokokBahasan PengertianKelembagaanSosial PerspektifKelembagaanSosialdanCiri-cirinya PelembagaanSosial PenggolonganKelembagaanSosial KontrolSosial, KonformitasdanDeviasi
“Social institution”BUKAN“Institute” (lembaga yang merujukkepadasuatu badan atau asosiasi atau organisasi) • “Social institution”diterjemahkansebagai : • “Lembagakemasyarakatan” (Soekanto, 1990) • “Pranatasosial” (Koentjaraningrat, 1964) • “Bangunansosial” (Soziale-Gebilde) “KelembagaanSosial”atau“Kelembagaan”
MasyarakatdanKebudayaan --- Kelembagaan Kebudayaan “Sistem Norma” Masyarakat “Kelakuan Berpola” “Kelakuanberpoladarimanusiadalamkebudayaannya” (Koentjaraningrat, 1964)
Sistem Norman Kelakuan Berpola Peralatan Fisik Personel KomponenKelembagaanSosial (Koentjaraningrat, 1964)
Kelembagaan(Institution) Kelembagaan Tata Abstraksi Tata Abstraksi “Sistem Norma” Kelompok Organisasi Birokrasi Komunitas “Kumpulan Orang” “Tata abstraksi yang lebih tinggi dari grup, organisasi, dan sistem sosial lainnya”(Bertrand, 1974)
Kongkrit Abstrak Assosiasi Kelembagaan Institut Pertanian Bogor Perguruan Tinggi Keluarga Perkawinan Bank BRI Perkreditan Rumahsakit PMI Kesehatan Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Penelitian “Wujudkongkritkelembagaansosialadalahassosiasi (association)” (Soekanto, 1990)
Koentjaraningrat (1964) • “Suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas-aktivitas untuk memenuhi kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat” • SoerjonoSoekanto (1990) • “Himpunannorma-normadarisegalatingkatan yang berkisarpadasuatukebutuhanpokokdi dalamkehidupanmasyarakat”
FungsiKelembagaanSosial • Memberi pedoman berperilaku kepada individu / masyarakat; • Menjaga keutuhan; • Memberi pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan kontrol sosial (social control);
PerspektifPertama Kompleksperaturandanperanansosialsecaraabstraksedangkanassosiasisebagaibentukorganisasikongkrit • Secaraprinsipilmemandangpenting proses pelembagaan(institutionalization)danpembaharuankelembagaansosial
PerspektifKedua Bahwakelembagaanmaupunasosiasisebagaibentukorganisasisosial • Kelembagaanbersifatlebihuniversaldanpenting • Asosiasibersifatkurangpentingdanbertujuanlebihspesifik Mampumembedakanberagamasosiasisebagaibentuk-bentukorganisasisosialdengantujuan-tujuanspesifik
Ciri-ciri pokokyang membedakan kelembagaan sosial dengan konsepsi lain (Soekanto, 1990): • Merupakan pengorganisasian pola pemikiran yang terwujud melalui aktivitas masyarakat & hasil-hasilnya • Memiliki kekekalan tertentu • Mempunyai satu atau lebih tujuantertentu • Mempunyai lambang-lambang yang secara simbolik menggambarkan tujuan • Mempunyai alat untuk mencapai tujuan tertentu • Mempunyai tradisi tertulis atau tidak tertulis
Pelembagaan sosial: proses perkembangan kelembagaan sosial • Meliputi lahirnya peraturan dan norma-norma baru (proses strukturalisasi dan enkulturasi) • Terjadi dimana-mana dan terus menerus dalam masyarakat • Proses pengaturan dan pembinaan pola-pola prosedur (tatacara) disertai beragam sanksi dalam masyarakat (mengenalmengakuimenghargaimentaati menerimainternalisasi) Tingkat internalisasi “dinilai” berdasarkan kuat atau lemahnya ikatan yang dimiliki oleh norma tersebut
Tingkatan Norma • Cara(usage), lebihmenonjolpadahubunganantarindividudalammasyarakatataumenunjukpadasuatubentukperbuatan • Kebiasaan(folkways),mempunyaikekuatanmengikat yang lebihbesardibandingkancara • Tata kelakuan(mores),merupakankebiasaan yang dianggapsebagaicaraberperilakudanditerimasebagainorma-normapengatur • Adatistiadat(customs),adalahtata-kelakuan yang kekalsertakuatintegrasinyadenganpola-polaperilakumasyarakat
PenggolonganKelembagaanSosialBerdasarkanKebutuhanPokok (Khusus) KehidupanManusia
Penggolongankelembagaanberdasarsektor (Uphoff, 1992): • SektorPublikdi tingkatlokalmencakupadministrasidanpemerintahlokaldenganbirokrasidanorganisasipolitiksebagaibentukorganisasi yang mutakhir. • SektorPartisipatorisesuaidengannamanya, tumbuhdandibangkitkanolehmasyarakatsecarasukarela, misalnyaorganisasi non-pemerintah (Ornopatau NGO atau LSM). • SektorSwastayang berorientasikepadaupayamencarikeuntungan, yaknidalambidangjasa, perdagangan, danindustri.
PenggolonganKelembagaanberdasarkanSektordi Tingkat Lokalitas
Tujuan: mencapai keserasian antara stabilitas dengan perubahan-perubahan dalam masyarakat, • Berdasarkan sifatnya, pengendalian sosial (kontrol sosial) dapat berupa preventif atau represif, atau keduanya • Suatu proses pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan pelbagai cara: tanpa kekerasan (persuasive) ataupun dengan paksaan (coersive) • Conformity berarti proses penyesuaian atau penyelarasan diri dengan masyarakat, dengan cara mengindahkan kaidah-kaidah dan nilai-nilai • Deviationadalah penyimpangan terhadap kaidah-kaidah dan nilai-nilai dalam masyarakat
Baca BukuTeks • Tim Editor SosiologiUmum IPB. 2003. SosiologiUmum. Bogor: BagianIlmu-IlmuSosial, KomunikasidanEkologiManusiaJurusanSosialEkonomiFakultasPertanian IPB (Halaman 29-37) • SoerjonoSoekanto. 1990. SosiologiSuatuPengantar. Jakarta: PT RajaGrafindoPersada (Halaman 217-250) • Koentjaraningrat, 2004. KebudayaanMentalitetdan Pembangunan. Jakarta: PenerbitDjambatan (Halaman 23-26 dan 59-68)