10 likes | 174 Views
6 kerja. Hasil penelitian Ambara (2002) mendapatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan intensitas keterlibatan karyawan dalam aktivitas serikat pekerja di swalayan mirota kampus Yogyakarta.
E N D
6 kerja. Hasil penelitian Ambara (2002) mendapatkan adanya hubungan negatif yang signifikan antara kepuasan kerja dengan intensitas keterlibatan karyawan dalam aktivitas serikat pekerja di swalayan mirota kampus Yogyakarta. Rahman (2001) yang meneliti kepuasan kerja ditinjau dari dukungan sosial pada karyawan PT. Kertas Blabak Magelang, menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat signifikan antara dukungan sosial dengan kepuasan kerja karyawan. Hal ini berarti semakin besar dukungan sosial yang diberikan kepada karyawan, maka semakin tinggi kepuasan kerja yang diarasakan karyawan. Fatmawati (2001) yang meneliti mengenai loyalitas karyawan ditinjau dari kepuasan kerja dan motivasi berprestasi pada perusahaan swasta menunjukkan adanya hubungan positif antara kepuasan kerja dengan loyalitas karyawan. Hadiwaluyo (2001) menemukan adanya hubungan positif yang signifikan antara komunikasi dua arah dengan kepuasan kerja karyawan berdasar hasil penelitian yang dilakukannya terhadap karyawan PT. Tiga Serangkai Surakarta. Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan dengan jelas bahwa kepuasan kerja yang dirasakan karyawan merupakan hal yang penting karena akan menghindarkan karyawan dari sikap-sikap negatif yang muncul akibat ketidakpuasan. Wexley dan Yukl (1977) mengatakan bahwa ketidakpuasan dapat memunculkan prilaku penarikan diri atau prilaku agresif seperti sabotase, kesalahan yang disengaja, pemogokan, dan sebagainya. Kepuasan kerja penting mendapatkan perhatian organisasi karena berpengaruh terhadap tingkat absensi karyawan, perputaran (turn over) tenaga kerja,