300 likes | 641 Views
METODOLOGI PENELITIAN Dr. Denny Ardyanto, Ir, MS FKM UNAIR. BAB II TAHAPAN PENELITIAN. Desain / Tahapan Penelitian. TAHAPAN PENELITIAN. Identifikasi dan perumusan masalah penelitian Studi kepustakaan dan Hipotesis Vari a bel Penelitian
E N D
METODOLOGI PENELITIANDr. Denny Ardyanto, Ir, MSFKM UNAIR BAB II TAHAPAN PENELITIAN
TAHAPAN PENELITIAN • Identifikasi dan perumusan masalah penelitian • Studi kepustakaan dan Hipotesis • Variabel Penelitian • Identifikasi, klasifikasi dan pemberian definisi operasional variabel • Penyusunan rancangan penelitian • Penentuan alat pengambil data (instrumen) • Pengaturan Pengumpulan data • Analisis data • Penyusunan laporan penelitian
Sumbangan Penelitian kepada IP-TEK • Penelitian menghasilkan : konsep, proposisi atau teori baru • Konsep, proposisi dan teori adalah penyusun sains • Jadi penelitian akan dapat mengembangkan sains • Aplikasi sains dalam kehidupan disebut teknologi • Jadi penelitian secara tidak langsung akan dapat mengembangkan teknologi
PROPOSISI • Definisi : pernyataan tentang sifat dari realita • Proposisi dapat diuji kebenarannya, jika dirumuskan sedemikian rupa dan diterima untuk diuji kebenarannya disebut HIPOTESIS • Dalam ilmu sosial, proposisi biasanya pernyataan dua atau lebih konsep
Proposisi (lanjutan) Contoh : • Tingkat modernitas suami istri adalah salah satu faktor penentu perilaku kontrasepsi mereka • Penerimaan kontrasepsi modern dipengaruhi oleh persepsi tentang nilai ekonomi Jika kedua proposisi dirumuskan akan menjadi hipotesis
DALIL • Proposisi yang telah memiliki jangkauan luas dan telah di dukung oleh data empiris dinamakan DALIL (scientific law) • Definisi : singkatan dari suatu pengetahuan tentang hubungan sifat tertentu yang bentuknya lebih umum jika dibandingkan dengan penemuan empiris dimana dalil tsb didasarkan.
TEORI • Definisi : sarana pokok untuk menyatakan hubungan sistimatis dalam gejala sosial maupun natura yang ingin diteliti. • Teori merupakan abstraksi dari pengertian atau hubungan dari proporsi atau dalil.
Teori (lanjutan) Menurut Kerlinger (1973), teori : a. Sebuah set konsep atau construct yang berhubungan satu dengan lainnya b. Suatu set dari proporsi yang mengandung suatu pandangan sistimatis dari fenomena
ATTENTION tentang Teori • Teori : sebuah set proposisi yang terdiri atas konstrak yang sudah didefinisikan secara luas dengan hubungan unsur dalam set tsb secara jelas. • Teori menjelaskan hubungan antar variabel atau antar konstrak sehingga pandangan yang sistimatis dari fenomena yang diterangkan oleh variabel dengan jelas terlihat • Teori menerangkan fenomena dengan cara menspesifikasikan hubunganvariabel satu dengan variabel lainnya
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu 1. Teori sebagai orientasi utama dari ilmu Fungsi utama teori adalah memberi batasan terhadap ilmu dengan cara memperkecil jangkauan dari fakta yang dipelajari. Banyak fenomena yang dapat dipelajari dari berbagai aspek seperti; fisik, ekonomi, kimia, sosiologi dsb. Dengan adanya teori maka fenomena dapat dicari dan ditentukan berdasar aspek tertentu
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan) 2. Teori sebagai konsepsualisasi dan klasifikasi Tugas ilmu : mengembangkan sistim klasifikasi dan struktur konsep. Ilmu memegang peranan penting karena konsep dan klasifikasi selalu berubah dimana fenomena selalu berubah
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan) 3. Teori meringkaskan fakta Dengan adanya teori, generalisasi dari hasil penelitian dapat dilakukan dengan mudah. Teori dapat memadu generalisasi satu sama lain secara empiris sehingga dapat diperoleh suatu ringkasan hubungan antar generalisasi atau pernyataan
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan) 4. Teori memprediksi fakta Penyingkatan fakta oleh teori akan menghasilkan uniformitas dari pengamatan. Dengan adanya uniformitas, maka dapat dibuat prediksi terhadap fakta yang akan datang
Peranan Teori Sebagai Alat Dari Ilmu (lanjutan) 5. Teori memperjelas celah kosong Karena meringkas fakta sekarang dan memprediksi fakta yang akan datang, maka teori dapat memberi petunjuk dan memperjelas daerah mana dalah khazanah ilmu pengetahuan yang belum dieksplorasi
FAKTA • Definisi : pengamatan yang telah diverifikasikan secara empiris. • Fakta dapat menjadi ilmu juga tidak. Jika fakta diperoleh sacara random maka tidak kan menghasilkan ilmu. Jika dikumpulkan secara sistimatis, maka fakta akan menghasilkan ilmu
FAKTA ILMIAH • Definisi : produk dari pengamatan yang bukan random dan mempunyai arti. • Fakta harus relevan dengan teori, sehingga fakta dan teori tidak pernah bertentangan. • Dengan demikian teori memperlihatkan hubungan antar fakta atau suatu pengurutan fakta dalam bentuk yang mempunya arti
Peranan Fakta Terhadap Teori 1. Fakta memprakarsai teori • Banyak fakta yang ditemui secara empiris menjurus pada penemuan baru. • Fakta tidak secara langsung menghasilkan teori, tetapi kumpulan fakta dapat dibuat generalisasi. • Kumulan generalisasi tsb. bukan tidak mungkin menghasilkan sebuah teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan) 2. Fakta memformulasikan kembali teori yang ada • Tidak semua fakta menghasilkan teori, tetapi fakta hasil pengamatan dapat membuat teori lama untuk dikembangkan • Secara umum fakta sesuai teori, tetapi jika banyak fakta yang kurang sesuai teori yang ada, maka teori tsb. Harus disesuaikan dengan fakta. • Fakta dapat me-reformulasi teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan) 3. Fakta dapat menolak teori
Peranan Fakta Terhadap Teori (lanjutan) 4. Fakta mengubah orientasi teori
RASIONAL-EMPIRIS DEDUKTIF KUANTITATIF PROBLEM-TEORI- HIPOTESIS-EMPIRIS ANALISIS KUANTITATIF EMPIRIS-RASIONAL INDUKTIF KUALITATIF PROBLEM-EMPIRIS-TEORI-HIPOTESIS ANALISIS KUALITATIF PENDEKATAN
LOGIKA DEDUKTIF • UMUM >>>> SPESIFIK • PREMISE MAYOR • PREMIS MINOR • KESIMPULAN • PREMISE HARUS BENAR • PROSEDURAL HARUS BENAR
CONTOH : DEDUKTIF • Setelah terpapar bising semua tenaga kerja mengalami penurunan pendengaran • JIKA : Tommy adalah tenaga kerja yang terpapar bising • MAKA : Tommy akan mengalami penurunan pendengaran • Semua monosakarida rasa manis • JIKA : Glukosa termasuk monosakarida • MAKA : Glukosa rasanya manis
LOGIKA INDUKTIF • SPESIFIK >>>> UMUM • GENERALISASI HARUS BENAR • BABI ADA MULUTNYA, • SAPI ADA MULUTNYA, • KUDA ADA MULUTNYA • BABI, SAPI, KUDA ADALAH BINATANG • BINATANG ADA MULUTNYA
CONTOH : INDUKTIF • KEDELAI MENGANDUNG PROTEIN • KECIPIR MENGANDUNG PROTEIN • KACANG MENGANDUNG PROTEIN • KEDELAI, KECIPIR, KACANG ADALAH POLONG • POLONG MENGANDUNG PROTEIN