260 likes | 648 Views
TINDAK LANJUT COP 15 COPENHAGEN: RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR PERTANIAN. Sumardjo Gatot Irianto. BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010. ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTANIAN MENYIKAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM.
E N D
TINDAK LANJUT COP 15COPENHAGEN:RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI GRK SEKTOR PERTANIAN Sumardjo Gatot Irianto BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN PERTANIAN KEMENTERIAN PERTANIAN 2010
ARAH DAN KEBIJAKAN UMUM SEKTOR PERTANIAN MENYIKAPI DAMPAK PERUBAHAN IKLIM BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
PERSOALAN MENDASAR SEKTOR PERTANIAN • Antara lain: • Konversi, degradasi/kerusakan SDL & lingkungan • Ancaman variabilitas & perubahan iklim • Keterbatasan infrastruktur, sarana prasarana, lahan, & air. • Status dan luas kepemilikan lahan (9,55 juta KK <0.5 Ha). • Masih rawannya ketahanan pangan dan energi • Peningkatan provitas & opt. SDL/Air • Penambahan areal pertanian (baru) masih diperlukan BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
PROGRAM PRIORITAS Antara lain: Audit & sertifikasi lahan pertanian Pencetakan 100 ribu Ha lahan baru per tahun pemanfaatan lahan terlantar 2 juta ha Infrastruktur (Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani dan Jaringan Irigasi Desa). Subsidi pupuk anorganik dan pupuk organik. Revitalisasi Teknologi dan Industri Hilir Alat-mesin pertanian pengolah tanah sd pasca panen, pengelolaan air sd pupuk organik/ kompos BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
STRATEGI UMUM MENYIKAPI PERUBAHAN IKLIM • Program aksi adaptasi pada sub-sektor tanaman pangan dalam upaya melestarikan dan memantapkan ketahanan pangan nasional, SEBAGAI PRIORITAS UTAMA • Program aksi mitigasi pada sub-sektor perkebunan melalui pengembangan teknologi ramah lingkungan dan penurunan emisi GRK, • Sub-sektor lain melakukan adaptasi & mitigasi,namun tetap prioritaspencapaian sasaran pembangunan. BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
OPTIMALISASI SUMBERDAYA LAHAN • Optimalisasi lahan eksisting peningkatkan produktivitas & IP dengan dukungan inovasi teknologi SEBAGAI PRIORITAS UTAMA • Penambahan areal pertanian baru diarahkan untuk memanfaatkan lahan terlantar dan/atau terdegradasi, • Menprioritaskan penambahan lahan pertanian baru pada tanah mineral, • Memanfaatkan lahan gambut secara selektifterutama lahan yang telah mendapat ijin dan/ atau dibuka/terlantar. BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
KEBIJAKAN & STRATEGI UMUM PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT (1) • Lahan Eksisting:Mengembangkan & menerapkan teknologi rendah emisi & ramah lingkungan: • reklamasi, pengaturan drainasedan tata lahan • penggunaan teknologi amelioran dan pemupukan rendah emisi • Lahan Baru: • Pengembangan LG hanya ditujukan pada lahan gambut potensial sesuai dengan PERMENTAN No.14/2009 • Sangat selektif & mempertimbangkan: keberlan-jutan sistem pertanian & kelestarian SDL/ lingkungan BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
KEBIJAKAN&STRATEGI UMUM PEMANFAATAN LAHAN GAMBUT (2) • Pengembangan PLTB Pengendalian dan pengawasan & sistem insentif untuk menghindari terjadinya kebakaran hutan dan gambut • Pengusaha yang memperoleh IUP, tetapi tidak memenuhi syarat (tidak layak) memanfaatkan fasilitas & mekanisme REDD (REDD plus) • Litbang: • Delineasi & reevaluasi kesesuaian & dampak lingkungan secara empirik dan komprehensif • Pengembangan inovasi teknologi rendah emisi & ramah lingkungan BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
TINDAK LANJUT COP 15 COPENHAGEN BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
TINDAK LANJUT COP 15 COPENHAGEN • Koordinasi dan sosialisasi hasil COP 15 • Penyelesaian dan Lounching : (a) Road Map Strategi Sektor Pertanian Menghadapi Perubahan Iklim & (b) Peta Kerentanan dan Dampak Perubahan Iklim Terhadap Sektor Petrytanian (Program 100 hari) • Penyususunan Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK Sektor Pertanian & Areal Pertanian di Lahan Gambut • Penyusunan/Penetapan Arah & Staregi Kebijakan Perluasan Lahan Pertanian Baru • Penyusunan strategi dan proposal program terkait REDD++ BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
SESI KELOMPOK DISKUSIIMPLIKASI COPENHAGEN ACCORD DARI SUDUT PANDANG NASIONAL Rencana Aksi Nasional Perubahan Iklim untuk Penurunan Emisi GRK bidang REDD/LULUCF BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
PERTANYAAN KUNCI(SEBAGAI BAHAN/ARAH DISKUSI KELOMPOK) • Pertimbangan • Prioritas & Keberlanjutan Pembangunan Ekonomi Nasional • Prioritas Pemantapan Ketahanan Pangan (Kemandirian Pangan) • Keuntungan diplomasi & kehati-hatian • Legal Binding • Monitoring & pelaporan ke UNFCC • Peluang pendanaan (kenyataannya??) • Kepedulian terhadap PI & lingkungan BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
AKANKAH INDONESIA MENGIKUTI COPENHAGEN ACCORD? • Pernyataan Presiden RI di Pittsburgh & Copenhagen “Indonesia akan menurunkan emisi secara sukarela sampai 26% (41%)” secara moral Indonesia sudah mengasosiasikan diri dengan CA tsb. • Informasi mengenai tingkat emisi dalam skenario BAU dan target penurunan emisi perlu didokumentasi sebagai bahan/titik tolak MRV tingkat penurunan emisi. Haruskah Indonesia mengasosiasikan diri dengan Copenhagen Accord dan memasukkan informasi mengenai target penurunan emisi dan sekaligus Rencana Aksi Mitigasi BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
RENCANA AKSI PERLU DILAPORKAN Apa saja opsi NAMAs di bidang REDD/LULUCF? Flexible options dengan tetap memperhatikan laju pembangunan ekonomi, antara lain: • Restocking lahan terlantar/semak belukar dengan tanaman perkebunan/HTI (tergantung status kawasan) • Pengelolaan lahan gambut: ameliorasi, tata air Perlu dalam rangka mendukung komitmen nasional tersebut. BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
BAGAIMANA MENGHUBUNGKAN PROGRAM NASIONAL DARI MASING-2SEKTOR/PROGRAM RENCANA UNTUK IMPLEMENTASI? Baseline Emission NAMAs • Action A • Action B • Action C, etc Target ER Emission Reduction +transaction costs Measuring Reporting Verifying Institutional supports Source of funding Implementa tion
APAKAH DIPERLUKAN PROGRAM PENGEMBANGAN KAPASITAS? Ya, terutama dalam bidang: • MRV (Metodologi, Mekanisme, Sarana & Peralatan) • Negotiasi di tingkat lokal (dengan masyarakat), nasional dan internasional (antara penyedia & pengguna jasa karbon) • Pemahaman & implementasi teknologidalam pelaksanaan NAMA’s, REDD/LULUCF dan MRV • Penyiapan panduan mekanisme pengusulan dan pelaksanaan NAMA’s, REDD/LULUCF dan MRV BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
JENIS DAN JUMLAH DANA DALAM MENYUSUN RENCANA AKSI • Sumber dana:APBN; Swasta; Swadaya masyarakat; Luar Negeri (transaksi/ kompensasi) BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
INDIKATOR KEBERHASILAN ATAU KEMAJUAN APA YANG SUDAH DIPEROLEH SELAMA INI? Substantif (Taktis) • Data base nasional penutupan lahan dari >300 plot di seluruh indonesia (Ditjen Plan) • Analisis emisi C dari lahan gambut (Bappenas, IPB, Dephut, Deptan) • Base line (inventory GRK) Nasional 2nd National communication • Beberapa hasil penelitian oleh lembaga nasional (KP3I) dan internasional • Pencapaian target penurunan GRK dalam periode yang telah ditentukan MRV BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
INDIKATOR KEBERHASILAN (2) Strategis (Politis) • Setiap Pelaksanaan Program Aksi tidak menurunkan laju pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi sebaliknya dapat memacu/meningkatkan PDB, Devisia , dll. • Dituangkan dalam Kerangka Kerja Logis (Log-Frame work) RAN-PEGRK masing-masing Program/Kegiatan & Sektor BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN GRK SD 2020 • 1. Target Penurunan Emisi Sektor Pertanian: • a) 8 juta ton CO2 eq kemampuan sendiri • b) 11 juta ton CO2 eq dengan bantuan negara donor • 2. Sasaran: • Sub Sektor : Pangan, Perkebunan, Peternakan, PLA & Pendukung (Litbang) • Lahan Pertanian Mineral dan Gambut • a) Lahan mineral: 5 kegiatan utama dan 1 pendukung • b) Lahan gambut: 2 kegiatan utama dan 1 pendukung BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN GRK SD 2020 AREAL PERTANIAN DI LAHAN GAMBUT BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
SKENARIO PENURUNAN EMISI PADALAHAN GAMBUT Skenario 1: • Pemberlakuan Permentan No.14/2009 secara utuh/efektif dapat menurunkan emisi CO2 sekitar 7-10% dari tingkat emisi BAU, Skenario 2: • Skenario 1, diikuti PLTB serta perbaikan pengelolaan air dapat mengurangi emisi CO2 menjadi sekitar 19-25%. Skenario 3: • Skenario 2, diikuti dengan penambahan amelioran, dapat mengurangi emisi CO2: 25-31%. BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
TARGET PENURUNAN EMISI DAN SKENARIO EFEKTIVITAS PROGRAM Lahan Mineral (Umum) Lahan Gambut
PENUTUP • Keseragampahaman • Komitmen bersama (semua sub sektor dan stake holders) • Cross cutting issues antar sektor • Komunikasi dan sosialisasi BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian
Kondisi glasiers di Amerika Selatan (Andes) pada tahun 1928 (atas) dan 2004 (bawah) Terima Kasih 1928 Wabillahi taufiq wal hidayah WASSALAMUALAIKUM, WR,WB 2004 BBSDLP-Balitbang-Kementerian-Pertanian