1 / 25

OLEH Ns.I Gede Satria Astawa, S.Kep

BBLR. OLEH Ns.I Gede Satria Astawa, S.Kep. ASKEP BBLR. PENGERTIAN BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr. Gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ. Kematian. PEMBAGIAN BBLR. 1. Bayi kurang bulan murni (premature) - Lahir masa gestasi < 37 minggu

toby
Download Presentation

OLEH Ns.I Gede Satria Astawa, S.Kep

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BBLR OLEH Ns.I Gede Satria Astawa, S.Kep

  2. ASKEP BBLR PENGERTIAN BBLR adalah bayi baru lahir dengan berat badan < 2500 gr. Gangguan pertumbuhan dan pematangan (maturitas) organ. Kematian

  3. PEMBAGIAN BBLR 1. Bayi kurang bulan murni (premature) - Lahir masa gestasi < 37 minggu BB sesuai masa gestasi - Immaturitas system organ 2. Bayi kecil Masa Kehamilan (KMK) - BB tidak sesuai dengan masa gestasi

  4. PREMATURE Penyebab kelahiran prematur • Faktor ibu • Faktor janin • Faktor plasenta • Tidak,diketahui

  5. Faktor Ibu : • Toksemia gravidarum, yaitu preeklampsi dan eklampsi. • Kelainan bentuk uterus(mis. uterus bikornis, inkompeten serviks) . • Tumor(mis. mioma uteri, sistoma). • Ibu yang menderita penyakit : @ Akut dengan gejala panas tinggi (mis. tifus abdominalis, malaria). @ Kronis (mis. TBC, penyakit jamung, gromerulonefritis kronis).

  6. Trauma pada masa kehamilan antara lain: @ Fisik (mis. jatuh). @ Psikologis (mis. stres) . • Usia ibu pada waktu hamil kurang dari 20 tahun atau lebih dari 35 tahun. • Plasenta antara lain plasenta praevia, solusio plasenta

  7. Faktor Janin • Kehamilan ganda • Hidramnion • Ketuban pecah dini • Cacat bawaan • Infeksi (mis. rubeolla, sifilis, toksoplasmosis) • Insufisiesi plasenta • Inkompatibilitas darah ibu dan janin (faktor Rhessus, golongan • darah ABO)

  8. Faktor plasenta * Plasenta previa • Solusio plasenta * Tidak diketahui

  9. Penyulit yang dapat terjadi • Hipotermi • Sindrome Gawat Nafas • Hipoglikemia • Perdarahan intrakranial • Rentan terhadap infeksi • Hiperbillirubinemia • Kerusakan integritas kulit

  10. DISMATURE Faktor yang menyebabkan • Faktor janin. Kelainan kromoson, infeksi janin kronik, dis­oronomia familial, retardasi, kehamilan ganda, aplasiapankreas. 2. Faktor plasenta. Berat plasenta kurang, plasenta berongga atau keduanya, luas permukaan berkurang, plasentitis vilus, infark tumor (korio angiona) plasenta yang lepas, sindrom transfusi bayi kembar.

  11. 3. Faktor ibu. Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi(penyakit jantung sionatik, penyakit paru)malnutrisi, anemia sel sabit,ketergantungan (obat narkotik, alkohol, rokok).

  12. Difisit in uteri dpt menyebabkan gawat janin yang digol. Mjd. 3 : Gawat janin akut. Defisit mengakibatkan gawat perinatal tetapi tidak mengakibatkan retardasi pertumbuhan dan pelisutan Gawat janin subakut, bila defisit tersebut menunjukkan tanda pelisutan tetapi tidak mengakibatkan retardasi penumbuhan Gawat janin kronik. Bila bayi jelas menunjukkan retardasi per­ tumbuhan.

  13. Masalah Bayi Dismature • Sinrome aspirasi mekonium • Hipoglikemia simtomatik • Penyakit membran hialin • Hiperbillirubinemia • Aspiksia neonaturum

  14. ASUHAN KEPERAWATAN PENGKAJIAN • Keadaan Umum : * Tingkat kesadaran/keaktifan bayi * BB < 2500 gr * PB < 45 cm * LK < 33 cm * LD < 30 cm * TD : 80/46 mmHg * Nadi : 120-160 x/menit * Pernafasan : 40 –60 x / menit * Suhu : 36,5-37 °C * Posture cenderung ekstensi

  15. Sistem Pernafasan : • Distress pernafasan • Pernafasan cuping hidup (PCH) • Peningkatan frekuensi nafas • Sianosis • Apnoe • Takipnoe • Retraksi dada • Sistem Kardiovaskuler • bradikardi • Nadi perifer dan perfusi jaringan menurun

  16. Sistem Gastrointestinal * Distensi * Konstipasi * Muntah * Glukosa pada feses • Ginjal * Gula, protein, asam amino dan garam

  17. Sistem Integumen * Perubahan warna kulit * Perubahan tekstur kulit (tipis, transparan, kuning) * Hipotermi/hipertermi • Sistem Imun • Immatur (bayi premature)

  18. Masalah Keperawatan Bayi dg BBLR • Risiko tinggi gawat pernapasan • Risiko tinggi hipotermia atau hipenemia • Gangguan nutrisi, kurang dari kebuthan tubuh • Kekurangan volume cairan • Perubahan persepsi-sensori • Risiko tinggi infeksi • Resiko cedera • Kurang pengetahuan

  19. Penatalaksanaan Bayi BBLR • Pengaturan Suhu tubuh : * Pertahankan dalam suhu 36,5– 37 ºC * Letakkan pada tempat yang hangat (lampu), kering, dalam incubator, menunda memandikan bayi & gunakan metode kanguru 2. Nutrisi * Berikan ASI/PASI dengan dot/sendok sedikit demi sedikit  60 cc / Kg BB/ hari pada hari I, dinaikkan setiap hari sampai 200 cc / Kg BB sehari pada minggu ke II, Lakukan pijat bayi.

  20. 3. Bayi BBLR mudah terkena infeksi : Oleh sebab itu : • Pisahkan bayi BBLR dengan bayi yang terinfeksi • Cuci tangan sebelum & sesudah memegang bayi • Jangan merawat bayi bila sedang menderita infeksi saluran nafas (gunakan masker)

  21. 4. Bayi BBLR bila terjadi kesulitan bernafas : • Cegah terjadi kedinginan dan infeksi • Beri ASI/PASI sedikit demi sedikit & sesering mungkin • Bila terjadi sesak lakukan : • Bersihkan jalan nafas • Jaga suhu tubuh bayi • Berikan oksigen jika tampak tanda-tanda cyanosis

  22. TERIMAKASIH TERIMAKASIH

More Related