210 likes | 800 Views
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHAN OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns. PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2009. PENGKAJIAN. RIWAYAT KEPERAWATAN Data biografi Riwayat perkembangan
E N D
ASKEP PADA GANGGUAN SISTEM PERKEMIHANOLEH :WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns PRODI DIII KEPERAWATAN STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2009
RIWAYAT KEPERAWATAN • Data biografi • Riwayat perkembangan • Riwayat sosial (pekerjaan, kondisi sosial ekonomi, penggunaan bahan kimia : narkotik, nephrotoksin dan cholinergik, merokok)
Riwayat kesehatan masa lalu :Trauma, opreasi,Infeksi (ISK), • Diabetes melitus, gangguan pd jar. Penyambung, ISPA yg disebabkan streptokokus, hipertensi
Riwayat pengobatan, misal :Diuretik. • Faktor yang mempengaruhi kebiasaan berkemih : - Diet & asupan - Gaya hidup - Stres psikologis - Tingkat aktivitas • RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG, meliputi keluhan utama (keluhan yg paling dirasakan)
POLA BERKEMIH : • Frekuensi berkemih (miksi) • - Poliuri • - Oliguri • - Stranguri • - Urgensi • - Nokturia
Lanjut..... • Intermiten • Urine keluar secara menetes • Keraguan / kesukaran saat memulai berkemih • Inkontinensia urine
b. Kelainan miksi - Disuria - Adanya rasa panas sewaktu miksi - Hematuri - Piuri - Lituri
DATA OBJEKTIF • Karakteristik urin - Warna : kekuningan - Bau : aromatik - Berat jenis : 1,01 – 1,03 - Kejernihan : terang & transparan - PH : 4,5 – 7,5 - Protein : tdk ada - Darah : tdk ada - Glukosa : tdk ada
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK • URINALISIS - Paling banyak digunakan - Mengumpulkan urin pertama yg keluar - Meatus uretra eksterna dicuci bersih, urin dikumpulkan dlm wadah steril
Bila terpaksa menggunakan kateter • Urin harus segera diperiksa dlm waktu 1 jam (simpan di freezer) • Untuk memeriksa elektrolit, glukosa, protein, catechomine dan creatinine
IVP (INTRA VENOUS PYELOGRAM) • Untuk memvisualisasikan tract urinari dgn menggunakan cat radiopaque • Sebelumnya pasien dites alergi thd iodine • IVP dikontraindikasikan pd pasien yg mengalami penurunan fungsi ginjal
RENAL ANGIOGRAPHY • Untuk memvisualisasi pembuluh darah ginjal • Menggunakan cateter arterial yg dimasukkan ke arteri femoralis, kemudian divisualisasikan dgn teknik radiografik/komputerisasi • Pasien puasa 6-8 jam
Komplikasi trhombus dan embolus, peradangan lokal dan hematome • Monitor TTV & sirkulasi • Pasien diistirahatkan ±6 jam untuk mencegah trauma pd pembuluh darah femoralis
RENAL RADIONUCLIDE IMAGING • Untuk mengevaluasi struktur anatomi, fungsi dan perfusi ginjal • Radioisotop diinjeksikan ke dalam pembuluh darah detektor radiasi ditempatkan di atas ginjal • Akan menunjukkan perbedaan ke-2 ginjal
RENAL BIOPSY • Untuk mendeteksi munculnya keganasan • Komplikasi : pendarahan, hematome dan infeksi • Monitor TTV & tempat biopsy untuk mencegah perdarahan • Pasca prosedur pasien harus tetap menelungkup 30-60 menit & istirahat di tempat tidur 3-4 jam • Pasien tdk boleh mengangkat benda berat selama 1 minggu
CYSTOSCOPY • Untuk memeriksa kandung kemih, memasukkan catheter urethra, menghilangkan calculi, mendapatkan biopsi dan menghentikan perdarahan • Mungkin diperlukan anestesi lokal/umum • Komplikasi : rasa sakit pd kandung kemih, rasa terbakar saat berkemih, perdarahan urinari, ISK
DIAGNOSA KEPERAWATAN • Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan - Penurunan kapasitas atau iritasi kandung kemih akibat penyakit - Kerusakan pada saluran kemih - Efek pembedahan saluran kemih - Penurunan tonus otot akibat dampak pengobatan, dehidrasi atau faktor psikologis - Obstruksi saluran kandung kemih akibat konstipasi -Kapasitas kandung kemih sedikit (pada anak)
Retensi urine berhubungan dengan - Adanya hambatan pada sfingter akibat striktur, BPH - Penggunaan obat seperti antihistamin atau antikolinergik • Perubahan body image b.d inkontinensia dan enuresis • Resiko terjadi infeksi saluran kemih b.d pemasangan kateter, kebiasaan kebersihan perineum yang kurang • Resiko perubahan keseimbangan cairan dan elektrolit b.d gangguan drainase ureterostomi