200 likes | 620 Views
ESTETIKA. Yunani Kuno. Wisnu Adisukma , M.Sn. Socrates (469 – 344 SM). Dianggap sebagai perintis Estetika Guru dari Plato yang dikenal sebagai Dewa Estetika Pada saat itu belum ada istilah Estetika
E N D
ESTETIKA YunaniKuno WisnuAdisukma, M.Sn
Socrates(469 – 344 SM) DianggapsebagaiperintisEstetika Guru dari Plato yang dikenalsebagaiDewaEstetika PadasaatitubelumadaistilahEstetika Bermuladariperdebatan Socrates denganmuridnya yang bernama Hippias tentangalatukurkeindahan
H : Kebenaranharusdikatakanwahai Socrates “a beautiful maiden is the thing beautiful” : daracantikadalahsesuatu yang cantik S : Bagus Hippias, tapiakutidakmenanyakanapa yang bersifatcantik, akuingintahuapakahadasesuatu yang dinamakankecantikan, yang jikaadapadasesuatumakakitasebutbarangitucantik. Akutentutidakdapatmenyatakandemikian. Dara yang cantikadalahkecantikanitusendiri, jikaiapadasuatubarangmakabarangituberhutangkecantikandaripadanya. Tidakkahbarang yang cantikituindah??? H : Tentusaja Kemudianmerekamenyebutbarangdanmengkomparasikantentangbagaimanasesuatudapatdibilangindah…….
KeindahanBagi Socrates Keindahanterletakpadadiri orang yang melihat (“Beauty is in the eye of the beholder”) yaitudenganmelihatapa yang ada di balik yang nampak Keindahanadalahsegalasesuatu yang menyenangkandanmemenuhikeinginanterakhir
PLATO (Aristicle)Athena 428-348 SM “duniaadalahsebuahkenyataan yang mendahuluikeberadaanmanusia. Karenaitu, manusiaharustundukdanterikatkenyataanitu”
BUAH KARYA PLATO Terbagimenjaditigaperiode • Karya-karya yang didugamerupakandominasipikiran Socrates. • Karya-karyacampuranpikiran Plato dan Socrates. • Karya-karya yang mutlakhasilpikiran Plato
Realitasobyek, merupakanprasyaratdalamseni. Namun, jikasenimanberhasilmereproduksirealitasduniawi, diabarumencapairealitasterendah. Realitasobyekmerupakanrealitassemu, ataurealitastiruan adarealitastertinggi, heavenly reality, ideal, mutlakatauabadi EIDOS
KENYATAAN IDEAL transenden, ada di ‘alamsana’ letaknyatidakmenyatudenganbenda yang dapatdiamati KENYATAAN IDEAL hanyadapatdiraiholeh orang-orang tertentu, melaluitahapan-tahapantertentu.
Menurut Plato, keindahanituobjekcinta. Sumber rasa keindahanadalahcintakasih. Lewat rasa cinta-kasihitulahmanusiadapatkembalimenikmatikeindahan Melalui rasa cintakeindahandapatdiajarkan, sejakusiadini, melaluibeberapatingkatatautatarancinta: dari yang ragawiberangsur-angsurhingga yang abstrak; darirealitasbendawiketingkatrealitas yang ideal
MenjangkauEidosmemangtidakmudah, karenaharusmelaluiempattahapankeindahan: ragawi, ruhaniah, intelektual, dankeindahanmutlakataueidos Eidositutransenden, adadiluardirimanusia, terletakdidunia spiritual yang serbasempurna
Berdasarkantahapankeindahanitu, Plato memandangadanya 2 keindahan: • Keindahan yang melekatpadaobjekpersepsiatauduniaindrawi(the world of sense) • Keindahan yang berada di luarnya, yakniesensikeindahan yang adadalamdunia yang hanyadapatdimengertioleh “seseorang”(the intelligible world).
Plato ‘mengutuk’ seni karenadapatmerusakakalsehatakibatkandunganemosidanirrasionalitasnya. Emosipadakaryasenidapatmembangkitkan “banjiremosi” padamanusiayaknimembutakanakalsehatnyakarenatermanipulasikekuatan di luardirinya
Aristoteles Aristoteleslahir pada tahun 384 SM di Stageira. suatu kota di Yunani Utara. Ayahnyaadalahdokterpribadiamyntas II, raja Makedonia
Ciri-Ciri Keindahan • Harmoni, Berukuran dan Tepat Proporsinya • Murni dan Jernih, bahwa segalanya memberikan suatu kesan kejelasan, terang jernih, murni, tanpa adanya keraguan. • Sempurna (perfect), utuh, tidak ada cacatnya. kesatuan atau keutuhan yang dapat menggambarkan kesempurnaan bentuk, tak ada yang berlebih atau berkurang Aristoteles merumuskan sebagai berikut:
SenisebagaiKartasis Aristoteles menerangkan dalam seni ada tiga unsur yang terlibat: • Obyek kesenian • Media kesenian • Penampilan kesenian Pembebasan dari kesulitan dan ketegangan jiwa yang sedang menekan manusia ia namakan katarsis