1 / 15

EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )

EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN ). Oleh : Dr. Nur Indrawati Lipoeto. EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN ). PENDAHULUAN Defenisi

uyen
Download Presentation

EPISTEMOLOGI (CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN )

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. EPISTEMOLOGI(CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN ) Oleh : Dr. Nur Indrawati Lipoeto

  2. EPISTEMOLOGI(CARA MEMPEROLEH DAN MENYUSUN ILMU PENGETAHUAN ) • PENDAHULUAN • Defenisi Epistemologi adalah : Bagian dari ilmu filsafat yg mempelajari cara memperoleh dan menyusun suatu ilmu pengetahuan. • Epistemologi Berhubungan dgn pertanyaan kefilsafatan seperti : • Yang Ada ? 6. Materi ? • Kenyataan ? 7. Bentuk ? • Eksitensi ? 8. Perubahan ? • Esensi ? 9. Sebab Akibat ? • Substansi ? 10. Hubungan ?

  3. Tahu sebenar tahu kenyataan tahu Tidak tahu 1. Tidak mempunyai pengetahuan 2. Memiliki kesesatan II. Dasar Memperoleh & Menyusun Ilmu • Kerangka Pemikiran bersifat logis dengan argumentasi konsisten rasional • Penjabaran hipotesa merupakan deduksi dari kerangka pemikiran diatas • Melakukan verifikasi untuk pengujian kebenaran pernyataan secara faktual objektif, terbuka, • Jadi dasar penyusunan ilmu : “ LOGICO – HYPOTHETICO – VERIFIKATIF “ “ DEDUCTO – HYPOTHETICO – VERIFIKATIF “

  4. Kebenaran Ilmiah dgn terbuka terhadap kritikan mempunyai sifat : • Pragmatis • Kritis • Berfikir Ilmiah Dimulai Skeptis terhadap kebenaran Baru dibuktikan lewat prosedur keilmuan

  5. III. Metode Untuk Memperoleh Ilmu Pengetahuan melalui : • Cara memperoleh Ilmu Pengetahuan melalui : • Empiris Pengalaman John Lock Pengalaman Inderawi - Melihat - Merasa - Mendengar • Menurut Jhon Locke Akal manusia sewaktu lahir Buku catatan yang kosong ( Tabula rasa ) Pengetahuan diperoleh melalui catatan penglaman inderawi

  6. Melalui Pengetahuan & Membanding ide-ide yang diperoleh dari pengindraan. Refleksi dari pengalaman selama ini . • Objek Merangsang Alat Indrawi Diteruskan Ke Otak Didalam Otak Dianalisa & Diterjemahkan Pengalaman Individu

  7. 2.Rasionalisme Sumber Peng. berasal dari akal Pengalaman hanya sebagai perangsang pemikiran Kebenaran hanya diperoleh dari dalam pikiran Diperoleh dengan akal budi saja bapak Rasionalisme Descartes Akal- Budi Dipaham : Memakai Teknik Deduktif a. Dapat mengenal kebenaran b. Proses penalaran

  8. 3. Fenomenalisme Emanuel Kant • Ilmu Diperoleh dari fenomena hubungan sebab – akibat. • Kant membedakan 4 macam pengetahuan : • Analisa Apriori Pengetahuan yg tdk tergantung pengalaman • Sintesis Apriori Pengetahuan yg dihasilkan daripenyelidikan akal. • Analitis Posterior Pengetahuan yg dihasilkan dari pengalaman • Sintetis Posterior Pengetahuan yang dihasilkan dari penyelidikan empiris

  9. 4. Intuisionalisme Ilmu yg diperoleh dari intuisi pengalaman dan akal dibawah suatu intuisi manusia. 5.Metode Ilmiah Ilmu yg diperoleh dgn suatu prosedur atau metode tertentu dgn mengabungkan pengalaman dan akal sebagai pendekatan bersama. • Metode Ilmiah untuk Mengembangkan Ilmu mempunyai Unsur : • Hub. Antara kejadian secara sistematis. • Hipotesa : Kesimpulan/ saran sementara yg memerlukan verifikasi. • Dukungan Hipotesa : Dari Hasil pengamatan. • Prediksi / Asumsi : Ramalan dari kejadian yang akan ditemukan . Kejadian dari fenomena alam bersifat probabilitas.

  10. IV. Aliran Pemikiran Para Ahli dlm memandang berbagai metode Ilmiah • Skeptisme Aliran ini berpendapat bahwa sesungguhnya tdk ada cara mengetahui bahwa kita mempunyai pengetahuan. Keadaan ini disebabkan : a. Knisbian Indera b. Ada kesepakatan lebih dahulu • Realisme Suatu aliran yg tdk membedakan antara apa yg dilihatnya dgn apa yg diketahuinya. Namun kenyataannya sering yg dilihat mengalami ilusi dan halusinasi.

  11. 3. Idealisme Aliran ini berpendapat bahwa ide-ide yg nyata yg ditangkap melalui akal atau oleh Tuhan. • Realisme Kritik Aliran ini menolak adanya pemisahan suatu kejadian / fenomena dgn datanya. 5. Pragmatisme Aliran ini berpendapat bahwa kebenaran ilmiah mempunyai sifat pragmatis dan prosesnya berulang – ulang berdasarkan cara berfikir kritis.

  12. V. Azas Moral dalam Epistemologi : • Menemukan kebenaran. • Penuh kejujuran • Tanpa kepentingan langsung tertentu. • Berdasarkan kekuatan argumentasi. • Berfikir rasional • Argumentasi Objektif dan Faktual • Kritis dlm menarik kesimpulan • Terbuka terhadap kritikan dan kebenaran. • Pragmatis dalam pemilihan objek penelitian • Tidak merobah kodrat manusia.

  13. Ilmu merupakan sikap hidup untuk mencintai kebenaran dan membenci kebohongan. • Salah satu sebab menurut Mangunwijaya ilmu di indonesia sulit berkembang karena kita masih suka berbohong. • Ketidak jujuran dlm ilmu dapat dilihat dari gejala : • Nyontek. • Plagiat. • Joki UMPTN • Ijazah palsu • Kebocoran Ujian • Pikiran ilmiah bersandar pada kekuatan argumentasi yg dikandung bukan thd kekuatan sosial, politik dan ekonomi.

  14. VII. Sumber Ilmu Pengetahuan Dalam sejarah Filsafar ada 2 aliran : • Aliran Rasionalisme. • Aliran Empiris. Ad a. Aliran Rasionalisme : • Sumber pengetahuan itu dari akal budi. • Menolak kebenaran yg bersal dari panca indra. • Tokoh : - Plato - Rene descrates Ad b. Aliran Empiris • Pengetahuan yg baru apabila ada bukti yg kokoh atau ada pengalaman empiris • Tokoh : - Jhon Locke - David Hume

  15. Ad c. Aliran Sintetis. • Ilmu pengetahuan berasal • Dari Abstraksi akal manusia dari hasil kenyataan yg bisa diamati. • Tokoh : - Aristoteles - Immanuel Kant

More Related