190 likes | 810 Views
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL. Karakteristik : Kelemahan utama pendekatan kardinal dalam Teori Permintaan : adanya asumsi bahwa utilitas dapat diukur .
E N D
TEORI PERMINTAAN : PENDEKATAN UTILITAS ORDINAL Karakteristik : • Kelemahan utama pendekatan kardinal dalam Teori Permintaan : adanya asumsi bahwa utilitas dapat diukur. • Ketidakmampuan mengkuantifikasi utilitas me-nyebabkan para ekonom mencari model alterna-tif yang mengarah pada analisis utilitas secara ordinal, dimana selera dan preferensi konsumen ditunjukkan oleh rangking utilitas dari berba-gai barang yang dikonsumsi • Meskipun pendekatan ini agak kurang penting, namun cukup menarik karena memunculkan suatu alat yang baik bersifat analitis sebagai lanjutan penting dari model utilitas kardinal.
Teori Utilitas Ordinal = Teori Kurva Indeferen • Memperbaiki kelemahan teori utilitas kardinal • Kurva indeferen sbg. alat analisis utama dalam teori permintaan dan bisa dimanfaatkan pada teori-teori di bidang ekonomi yang lain. • Pendekatan kurva indeferen konsumen tidak dituntut lagi mengukur utilitas secara absolut, tetapi cukup bisa membedakan atau mengurut-kan utilitas-utilitas mana yang lebih tinggi atau yang rendah dari beberapa kombinasi penggu-naan barang-barang. • Konsep2 Dasar : • Kurva Indeferen, • Garis Anggaran, • - Keseimbangan Konsumen.
1 Kurva Indeferen • Beberapa kombinasi konsumsi barang oleh konsumen dimungkinkan utilitasnya indeferen. • Kombinasi dan Utilitas dilukiskan dalam kurva indeferen. ● P R’ R P’ P Q’ Q A’ A ● A ● Q C’ C B’ B ● R ● B ● C Y X Y1 X2 Y2 X1 0 Kombinasi : A = B = C (KI1) Kombinasi : P = Q = R (KI2) Kombinasi : PQR > ABC (KI2 > KI1)
Melalui tabel yang didasarkan pada salah satu jenis persamaan (tiga dimensi), kurva indeferen bisa didrivasi: Barang Y
Metode Grafik Total Utilitas = 10X – 0,5 X2 + 24Y – 0,5Y2
Dari data utilitas sebesar 126, 176 dan 208, gambar kurva indeveren dapat dibuat sbb. : Y 5 4 TU = 208 TU =176 Tu = 126 2 5 X • Beberapa ciri/asumsi kurva indeferen antara lain : • Kurva indeferen merupakan fungsi kontinyu umumnya • berbentuk cembung dilihat dari titik origin (convex), • (2) Kurva yang berlaku yang berslope negatif. • (3) Beberapa kurva indeferen merupakan "map" atau peta, • (4) Kurva-kurva indeferen tidak pernah berpotongan.
Marginal Rate Of Substitutions • Konsekuensi dari konveksitas kurva indeferen adalah adanya tingkat pergantian dari perubahan (marginal rate of substitusion = MRS) antar 2 barang yang dikonsumsi. • MRS adalah tingkat dimana konsumen bersedia mengganti beberapa unit dari suatu barang dg. beberapa unit barang lain, sementara tingkat utilitasnya tetap sama.trade off Y negatif mulai dari Y1 s/d Y4 relatif sama, sementara X dari X1 s.d X4 makin besar, sehingga dipastikan MRS semakin kecil. A Y1 Y2 Y3 Y4 B C D X1 X2 X3 X4
Pengertian lain MRS : Merupakan slope pada • titik2 di sepanjang kurva indeferen yang negatif. • Bergeraknya titik yang satu ke titik yang lain tsb. • terjadi trade off diantara 2 macam barang dengan • tidak adanya perubahan utilitasnya TU = 0 A Y1 Y2 C B X1 X2 TU/Y(-Y) + TU/X(+X) = 0 MUy(-Y) = -MUx (+ X) MUx/MUy = dY/dX Y1 ke Y2 =- Y A ke C = -TU = TU/Y(-Y) X1 ke X2 =+ X C ke B = +TU = TU/X(+X) Jadi MRS dapat dihitung dengan : (1) MRS = MUx/MUy (3 dimensi) (2) MRS = dY/dx (2 dimensi)`
2. Garis Anggaran (BL) dan Pergeseran BL • BL adalah sebuah garis yang merupakan lokus berbagai • kombinasikomsumsi 2 macam barang pada harga tertentu • dengan anggaranyang sama. • Fungsi anggaran ini merupakan fungsi Kendala bagi • konsumen dalam memaksimumkan tujuannya (kepuasan) dan • anggaran harushabis dibelanjakan. • Formulasi : Z = Px X + Py Y Y = Z/Py – (Px/Py) X • Grafik , misalnya : $50 = $5X +$2Y • Y = 25 – 2,5X Kombinasi A dan B rasional, selu-ruh anggaran terpakai. Kombinasi C tidak rasional, masih ada tersisa dana. Kombinasi D tidak rasional, melam-paui kemampuan anggaran. D A B C
PERGESERAN GARIS ANGGARAN Garis anggaran bergeser sejajar, artinya terjadi perubahan dana tanpa adanya perubahan harga barang X dan Y 90 = 5X + 2Y 70 = 5X + 2Y 50 = 5X + 2Y Garis anggaran bergeser dengan berporos pada titik M/Py, artinya harga barang X berubah tanpa adanya perubahan harga Y dan dana 50 = 2X + 2Y 50 = 3X + 2Y 50 = 5X + 2Y
3. Keseimbangan Konsumen • Keseimbangan adalah : dengan jumlah • anggaran tertentu konsumen dapat • mencapai kepuasansemaksimal mungkin. • Secara grafik keseimbangan dpt.dilihat pada • titik persinggungan antara garis anggaran • dansalah satu kurva indeferen, di titik E . • Dengan kata lain, persinggungan tsb. terjadi • jika slope garis anggaran= slope dari salah • satu kurva indeeferen yangrelevan. A D E B K I1 K I2 K I3 C • Titik A, E dan C dilihat dari sisi anggaran adalah sama. Tetapi jika • dilihat dari sisi kurva indeferen, E > A atau C, karena E terletak • pada KI2 yanglebih tinggi dari KI1. • Titik D tidak mungkin dicapai karena melampaui kemampuan BL. • Titik B juga tidak boleh karena ada sisa anggaran.
DERIVASI FUNGSI PERMINTAAN Pendekatan Grafik TU Pendekatan Matematis (dua cara) : I. Maksimumkan : U = f(X,Y) (1) Kendala : M = Px.X + Py.Y (2) Z = U + (M – Px.X – Py.Y) (3) E1 E2 X X1 X2 P E1 P1 P2 E2 X X1 X2
II. Maksimumkan : U = X1/2 Y1/3 (1) Kendala : M = Px . X + Py . Y (2) Z = X1/2 Y1/3 + (M – Px.X – Py.Y) (3) Z/X = ½ X-1/2 Y1/3 – Px = 0 = (Y1/3) / (2Px.X1/2 ) (4) Z/Y = 1/3 X1/2 Y-2/3 – Py = 0 → = (X1/2) / (3 Py Y2/3) (5) (4) = (5) : (Y1/3) / (2 Px X1/2) = (X1/2) / (3 Py Y2/3) X = 1½ . (Py/Px) . Y → Hukum Permintaan (6) [X = f ( Px , Py , Y )] (6) : Y = (2/3) (Px/Py) X (7) (7) (2) : M = Px . X + Py. 2/3(Px/Py) X M = 12/3 Px . X X = (3/5) (M/Px) → Hukum Permintaan (8) X = f (M, Px) 3/5 = kecuraman kurva permintaan M = faktor penggeser kurva permintaan Px = harga barang X, berhubungan negatif dengan permintaan X