390 likes | 712 Views
ALLAH YANG HADIR MELALUI KEPEMIMPINAN DI TENGAH UMAT (God in Our Leadership). KELUARAN 34. KEPEMIMPINAN ALLAH.
E N D
ALLAH YANG HADIR MELALUI KEPEMIMPINAN DI TENGAH UMAT(God in Our Leadership) KELUARAN 34
KEPEMIMPINAN ALLAH - Corak kepemimpinan Allah disebut theokrasi dimana Allah mempunyai kekuasaan dan kedaulatan yang tertinggi. Allah mempunyai hukum-hukum yang harus dilakukan oleh umat. Hukum ini merupakan pengungkapan kehendak Allah. Dengan tujuan agar umat mencerminkan kebenaran dan kekudusan yang terpancar dari ketaatan mereka terhadap Allah dan hukum-Nya.
Kitab Keluaran menggambarkan sifat Allah Kudus. Kata kudus menunjuk kepada sesuatu yang khusus, terpisah dari yang lainnya. Hal ini mau menunjuk kepada keilahian yang sama sekali berbeda dari kemanusiaan. Kepada yang ilahi itu manusia harus menunjukkan hormat dan takut kepada Allah.
- Kitab ini juga memperlihatkan sifat Allah yang penyayang, pengasih, panjang sabar dan berlimpah kasih setia. Sifat ini tercermin dalam sikap Allah yang selalu memperhatikan, menolong dan menyelamatkan umat-Nya. Allah senantiasa berinisiatif untuk memulihkan dan memperbaharui kehidupan umat. Ia bersedia mengampuni dosa manusia dan membebaskan dari hukuman (Kel 34:6-7)
- Di dalam 10 hukum Tuhan yang diberikan Allah melalui Musa sebenarnya menyatakan sikap Allah kepada manusia, apa yang boleh dan tidak boleh, apa yang benar dan salah agar manusia menjadi kudus seperti Allah. - Allah ingin agar manusia menyembah secara monotheistis bukan politheistis makanya Ia melarang umat menyembah siapapun dan apapun. Allah ingin agar bangsa Israel hanya berpaut kepada Dia.
- Allah menyuruh Musa untuk menghancurkan mezbah dan tugu berhala serta tiang berhala, agar umat tidak menyembah apalagi berbakti kepada alah lain dan Ia menyatakan bahwa diri-Nya sebagai Allah yang cemburu (Kel 34:14). Umat dilarang mempersembahkan korban kepada ilah lain. Allah ingin mengembalikan sikap beribadah Israel yang selama ini dipengaruhi oleh budaya sekitarnya.
- Dalam konteks dunia Timur Tengah, para dewa dan dewi sering digambarkan dengan berbagai bentuk manusia, binatang, bulan, matahari dalam bentuk patung, maka dari itu Allah melarang umat untuk tidak terpengaruh dengan kondisi sekitar karena hakekat Allah adalah tidak terwakili dengan bentuk apa pun dari ciptaan manusia. Bahkan manusia tidak pernah bisa melihat bentuk Allah.
- Sebagai akibat dari pengalaman Keluaran, orang Israel mulai berpikir secara baru mengenai Allah dan mengenai hubungannya dengan manusia. Di masa para Bapa Leluhur (Abraham, Ishak dan Yakub), Allah hanya memperlihatkan manusia secara perorangan yaitu seorang pria dan wanita bersama keluarga mereka. Janji Allah kepada para Bapa leluhur bersifat pribadi dan perorangan.
Akan tetapi pada masa Keluaran, orang Israel melihat bahwa Allah bertindak menyelamatkan orang banyak dari perbudakan dan membuat mereka menjadi suatu masyarakat yang tersusun secara baik. • Kepemimpinan yang Allah lakukan bersifat theokrasi yaitu pemerintahan yang dilakukan dan dipimpin oleh Allah, dimana Ia memilih manusia menjadi representasi dari dirinya dan
- memberikan hukum-Nya utuk mengatur kehidupan manusia. • Di dalam kepemimpinan Allah, hukum dari Allah yang disebut Dasa Titah (Kel 20:2-17) menjadi sangat penting karena memperlihatkan bagaimana pemikiran Israel tentang Allah dan rencana-Nya untuk umat manusia telah berubah sebagai akibat pengalaman Keluaran dari Mesir.
- Di dalam kepemimpinan Allah, Ia menunjukkan bahwa Ia yang bertindak dan Ia sendirilah yang memutuskan apa yang harus dikerjakan-Nya. - Di gunung Sinai, Allah memberikan hukum- hukum-Nya sebagai aturan-aturan dasar yang mengatur tingkah laku mereka dalam hubungan mereka dengan Allah dan sesama.
Kepemimpinan Allah ini hendak membentuk bangsa yang persekutuan hidupnya didasarkan atas perdamaian, keadilan dan ketaatannya kepada Allah. • Hukum pertama sampai ke empat mengatur hubungan manusia dengan Allah, sedangkan hukum ke lima sampai ke sepuluh mengatur hubungan manusia dengan sesamanya. Jadi hukum ini sifatnya menuntun hidup manusia.
MUSA • Tujuan Allah memilih Musa bukan hanya untuk membawa umat Israel keluar dari perbudakan di Mesir, tetapi untuk menyatakan kehendak-Nya. Pada saat itu Israel tidak percaya kepada kuasa penyelamatan Allah dalam segala hal, melanggar perjanjian dan menolak Allah sebagai pemimpin mereka melalui pemberontakan mereka kepada Musa.
Musa adalah tokoh yang terpenting dalam sejarah dan agama Israel. Ia adalah pemimpin yang baik, hamba Allah yang sangat dipercaya untuk menyampaikan hukum Tuhan (pemberi hukum) dan ia menjadi perantara Allah dan manusia (nabi). • Musa dipercaya oleh Allah untuk menerangkan dan mengajarkan kehendak Allah, perintah dan hukum-Nya.
- Allah berbicara kepada Musa dan Musa berbicara kepada bangsa Israel. Kepada Musa diberikan keistimewaan yang luar biasa yaitu menyatakan perjanjian Allah. Maka dari itu bangsa Israel dituntut untuk mengenal Allah, dan mentaati perintah-Nya. Allah ingin menyatakan perbuatan yang ajaib kepada Israel, agar Israel percaya bahwa Allah itu hidup, hadir dan beserta dengan mereka.
Orang tua Musa bernama Amram dan Yokhebed dari suku Lewi. Kakaknya bernama Miryam dan Harun. Jadi ia adalah keturunan orang Lewi. • Musa lahir pada saat Firaun menyuruh untuk membunuh semua anak laki-laki orang Israel. • Musa disembunyikan 3 bulan di dalam rumah setelah itu dia dibawa ke sungai Nil dan diletakkan di dalam peti supaya ada orang Mesir yang merawat.
- Yokhebed, ibunya Musa diperintahkan oleh putri Firaun, yang bernama Hatsyepset untuk menyusukan dan mengasuh Musa dengan mendapat upah. • Setelah Musa disapih sekitar umur 3 tahun, putri Firaun mengangkatnya menjadi anak. • Nama Musa artinya anak yang ditarik dari dalam air.
- Di istana itu Musa mendaat pendidikan sebagai putera raja Mesir. Ia diberi pelajaran dalam segala ilmu pengetahuan orang Mesir, ia mempelajari banyak ilmu pengetahuan. - Tuhan mempersiapkan Musa untuk dididik oleh orang Mesir sebagai persiapan tugasnya yg berat untuk membebaskan dan memimpin Israel pergi ke Kanaan.
- Musa dididik dengan segala macam cara di Istana dimana Tuhan membekali dia untuk tugasnya nanti, namun sejak ia lahir sampai usia tiga tahun tetap diasuh oleh ibunya yang memberi pelajaran pertama dalam agama, sehingga ia tahu bahwa sesungguhnya ia adalah orang Israel yang harus berbakti kepada Allah.
Pada saat Musa berumur 40 tahun, ia melihat penderitaan bangsanya yang diperlakukan sebagai budak dan merencanakan untuk membebaskan mereka dari bangsa Mesir. • Musa membunuh seorang pengawas Mesir yang menyiksa orang Israel. Sikapnya ini mau memperlihatkan kepada bangsa israel bahwa ia sebagai pembebas.
Peristiwa pembunuhan yang dilakukan oleh Musa telah disiarkan oleh orang Israel sehingga Firaun yang mendengar peristiwa itu memutuskan untuk menangkap Musa karena takut kalau Musa memimpin pemberontakan di antara bangsa Israel terhadap dia. • Keadaan ini yang membuat Musa dari Mesir ke Midian. Bangsa Midian adalah keturunan Abraham dengan Ketura.
- Di Midian, Musa menikah dengan Zipora dan mempunyai anak bernama Gersom. Ia bekerja menggembalakan ternak mertuanya Yitro selama 40 tahun. Pengalaman di padang gurun ini membuat ia tahu dimana terdapat mata air dan mengeluarkan air dari dalam bukit karang. Bahkan bekerja sebagai gembala, melatih dirinya menjadi seorang yang sabar dan bersedia berkorban.
Musa dipanggil Tuhan meninggalkan Midian untuk pergi ke gunung Sinai atau Horeb. Di tempat ini, Musa bertemu dengan Allah. Tanda kehadiran Allah adalah semak belukar yag bernyala namun tidak hangus terbakar. • Hasilnya Musa percaya bahwa Allah mengutus dia untuk pergi ke Firaun dan memerintahkan Firaun untuk membebaskan orang Israel.
- Musa diberikan tanda-tanda yang membuktikan bahwa ia memiliki kekuasaan Allah yaitu tongkat menjadi ular (Kel 4:3); tangannya yang sebelum sehat, tiba-tiba terserang penyakit kusta dan sembuh (Kel 4:6); mengubah air dari sungai Nil menjadi darah di Mesir.
- Musa dipanggil Tuhan sehingga ia meninggalkan Midian untuk pergi ke gunung Sinai atau Horeb. Tuhan mengutus Musa untuk mengeluarkan bangsa Israel dari Mesir. • Musa didampingi saudaranya Harun untuk menjadi juru bicara karena kesulitan Musa untuk berbicara dihadapan umat (Kel 4:14-16). • Musa melakukan tanda-tanda mujizat (10 tulah) di Mesir untuk mengeluarkan bangsa Israel karena Firaun tidak mengizinkan mereka pergi.
Setelah orang Israel dibebaskan oleh Firaun, mereka dibawa ke gunung Horeb. Mereka mendirikan kemah sekitar gunung dan Musa naik ke atas gunung untuk berbicara selanjutnya dengan Allah dan tinggal 40 hari di atas puncak gunung. • Selama di sana, bangsa Israel memutuskan perjanjian dengan Allah dengan beribadat kepada lembu emas. Cara menyembah ini diambil dari orang Mesir yang memuja lembu jantan.
- Dari puncak gunung, Musa membawa dua loh batu yang berisi sepuluh perintah Tuhan. Namun kedua batu ini dilempar oleh Musa ketika melihat sikap bangsa Israel yang tidak setia kepada Allah. Bahkan ia juga melempar anak lembu emas ke dalam api, sehingga terbakar sampai hangus dan menjadi abu.
Musa disuruh Allah mendaki gunung Horeb lagi untuk memahat dua lot batu seperti yang dahulu. Maka ia tinggal disana selama 40 hari dan 40 malam dengan berpuasa untuk menulis segala perkataan Allah yaitu 10 hukum Tuhan. • Musa juga menyertai 40 tahun kehidupan bangsa Israel di padang gurun menjelang masuk ke Kanaan.
KESIMPULAN - Kepemimpinan Allah direpresentasikan lewat kepemimpinan Musa, yang dipilih dan dipersiapkan oleh Allah sendiri. Sebagai pemimpin umat, Musa tidak hanya diperlengkapi secara teknis dengan pertumbuhan dan pendidikannya di Mesir (Kis 7:22). Ia juga dibina menjadi pemimpin yang ulung berkat kesetiaannya mengikuti Allah oleh iman (Ibr 11:23-29; Kis 7:23-37).
- Dalam kepemimpinan Allah, setiap orang yang dipakai-Nya harus percaya kepada Dia, mengasihi dan setia kepada-Nya bahkan melakukan setiap perintah-Nya sehingga orang itu bisa menyatakan kehendak Allah kepada orang lain. Kekurangan yang ada dalam diri manusia tidak menjadi halangan bagi orang itu untuk tetap melayani Allah karena Allah pasti memperlengkapi orang tersebut.