720 likes | 1.2k Views
MODUL Pengelolaan Keuangan BLU. Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pembinaan PK BLU Maret 2013. Bab I Pendahuluan. Latar Belakang UU No.17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
E N D
MODUL PengelolaanKeuangan BLU Direktorat Jenderal Perbendaharaan Direktorat Pembinaan PK BLU Maret 2013
Bab IPendahuluan • LatarBelakang • UU No.17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara • UU No. 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara • UU No.23 Tahun 2005 tentangPengelolaanKeuangan BLU • RuangLingkup • PengelolaanKeuangan BLU padamodulinimembahaspengelolaankeuangan BLU dilingkunganpemerintahpusat.
Bab IIPengertian, Tujuan, danAsas • Pengertian BLU • InstansidilingkunganPemerintah yang dibentukuntukmemberikanpelayanankepadamasyarakatberupapenyediaanbarangdan/ataujasa yang dijualtanpamengutamakanmencarikeuntungandandalammelakukankegiatannyadidasarkanpadaprinsipefisiensidanproduktivitas. • BLU menerapkanfleksibilitaspolakeuanganberupakeleluasaanuntukmenerapkanpraktikbisnis yang sehatuntukmeningkatkanpelayanankepadamasyarakatsebagaipengecualiandariketentuanpengelolaankeuangannegarapadaumumnya.
TujuandanAsas • Tujuan BLU Meningkatkanpelayanankepadamasyarakatdalamrangkamemajukankesejahteraanumumdanmencerdaskankehidupanbangsadenganmemberikanfleksibilitasdalampengelolaankeuanganberdasarkanprinsipekonomidanproduktivitas, danpenerapanpraktikbisnis yang sehat. • Asas BLU • BLU beroperasisebagai unit kerja K/L untuktujuanpemberianlayananumum yang pengelolaannyaberdasarkankewenangan yang didelegasikanolehinstansiinduk. • BLU merupakanbagianperangkatpencapaiantujuan K/L dankarenanya status hukum BLU tidakterpisahdari K/L sebagaiinstansiinduk. • Menteri/PimpinanLembagabertanggungjawabataspelaksanaankebijakanpenyelenggaraanpelayananumum yang didelegasikankepada BLU darisegimanfaatlayanan.
Asas (lanjutan..) • Pejabat yang ditunjukmengelola BLU bertanggungjawabataspelaksanaankegiatanpemberianlayananumum yang didelegasikankepadanyaolehMenteri/PimpinanLembaga. • BLU menyelenggarakankegiatantanpamengutamakanpencariankeuntungan. • RKA serta LK dankinerja BLU disusundandisajikansebagaibagian yang tidakterpisahkandari RKA serta LK dankinerja K/L. • BLU mengelolapenyelenggaraanlayananumumsejalandenganpraktikbisnis yang sehat.
Bab IIIPersyaratan, Penetapan, danPencabutan • PersyaratanMenjadi BLU Suatusatkerdapatmenjadi BLU apabilamemenuhipersyaratansubstantif, teknis, danadministratif. • Substantif • Menyelenggarakanlayananumum yang berhubungandengan : • Penyediaanbarangdan/ataujasalayananumum. • Pengelolaanwilayah/kawasantertentuuntuktujuan. • Pengelolaandanakhususdalamrangkameningkatkanekonomidan/ataupelayanankepadamasyarakat. • Bidanglayananumumtsb. berupakegiatanpemerintah yang bersifatoperasionaldanmenghasilkanbarang/jasa semi publik(quasi public goods).
Teknis • Kinerjapelayanandibidangtugaspokokdanfungsinyalayakdikeloladanditingkatkanpencapaiannyamelalui BLU. • Kinerjakeuangansatuankerja yang bersangkutansehat. • Administratif • Pernyataankesanggupanuntukmeningkatkankinerjapelayanan, keuangan, danmanfaatbagimasyarakat. • Pola Tata Kelola(corporate governance). • Rencanastrategisbisnis • Laporankeuanganpokok • StandarPelayanan Minimum (SPM) • Laporan audit terakhirataupernyataanbersediauntukdiauditsecaraindependen.
Penetapan BLU • Menteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasanmengusulkaninstansipemerintah yang memenuhipersyaratansubstantif, teknis, danadministratifuntukmenerapkan PK BLU kepadaMenteriKeuangan. • MenteriKeuanganmemberikeputusanpenetapanatausuratpenolakanterhadapusulanpenetapan BLU paling lambat 3 bulansejakdokumenpersyaratanditerimadenganlengkap. Penetapan BLU dapatberupapemberian status BLU secaraPenuhatau status BLU Bertahap. • Dalamrangkapenilaianusulan PK BLU, MenteriKeuanganmenunjuksuatu Tim Penilai. • Status BLU secarapenuhdiberikanapabilapersyaratansubstantif, teknisdanadministratiftelahdipenuhidenganmemuaskan. • Status BLU Bertahapdiberikanapabilapersyaratansubstantifdanteknistelahterpenuhi, namunpersyaratanadministratifbelumterpenuhisecaramemuaskan. Status BLU Bertahapberlaku paling lama 3 (tiga) tahundandapatdiusulkanuntukmenjadi BLU secaraPenuh.
Pencabutan Status BLU Penerapan PK BLU berakhirapabila: • DicabutolehMenteriKeuangansesuaidengankewenangannyaapabila BLU yang bersangkutansudahtidakmemenuhipersyaratansubstantif, teknis, dan/atauadministratif; • DicabutolehMenteriKeuanganberdasarkanusuldariMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasanapabila BLU yang bersangkutansudahtidakmemenuhipersyaratansubstantif, teknis, dan/atauadministratif; atau • Berubahstatusnyamenjadibadanhukumdengankekayaannegara yang dipisahkan. Pencabutaninidilakukanberdasarkanpenetapanketentuanperaturanperundang-undangan. MenteriKeuanganmembuatpenetapanpencabutanpenerapan PK BLU paling lambat 3 (tiga) bulansejaktanggalusulantersebutditerima.
Bab IVTata Kelola • Kelembagaan • Apabilainstansipemerintah yang menerapkan PK BLU memerlukanperubahanorganisasidanstrukturkelembagaan, makaperubahantersebutberpedomanpadaketentuan yang ditetapkanolehMenteri yang bertanggungjawabdibidangpendayagunaanaparaturnegara. • Desainorganisasiharusmemperhatikankeserasianantarabesaranorganisasidenganbebantugas, kemampuandansumberdaya yang dimiliki. • Desainorganisasiinstansipemerintah yang menerapkan PK BLU harusmenggambarkansecarajelasbaganorganisasimeliputikedudukan, susunanjabatan, danhubungankerjaantar unit
DewanPengawas • DewanPengawasadalah organ BLU yang bertugasmelakukanpengawasanterhadappengelolaan BLU. • PejabatPengelola BLU dikelolaolehPejabatPengelola BLU yang terdiridaripemimpin BLU, pejabatkeuangan, danpejabatteknis. • Pemimpin BLU Pemimpin BLU berfungsisebagaipenanggungjawabumumoperasionaldankeuangan BLU. • PejabatKeuangan Pejabatkeuanganberfungsisebagaipenanggungjawabkeuangan. • PejabatTeknis Pejabatteknisberfungsisebagaipenanggungjawabteknisdibidangmasing-masing.
Kepegawaian Pejabatpengeloladanpegawai BLU dapatterdiridaripegawainegerisipil (PNS) dan/atautenagaprofesional non PNS. Pemimpin BLU danPejabatKeuangansebaiknyadari PNS, mengingatPemimpin BLU bertindaksebagaipenanggungjawabkeuangandisampingoperasional, sedangkanpejabatkeuanganadalahpengelolapendapatandanbelanja. PejabatpengelolaanggaranyaituKuasaPenggunaAnggarandanBendaharaPenerimaan/Pengeluaranharusdijabatoleh PNS. SatuanPemeriksaan Intern Unit kerja yang berkedudukanlangsungdibawahpemimpin BLU yang bertugasmelaksanakanpemeriksaan intern BLU. Remunerasi Remunerasimerupakanimbalankerja yang dapatberupagaji, honorarium, tunjangantetap, insentif, bonus atasprestasi, pesangon, dan/ataupensiun. RemunerasidiberikankepadaPejabatPengelola, DewanPengawas, danPegawai BLU berdasarkantingkattanggungjawabdantuntutanprofesionalisme yang diperlukan.
Bab VStandardanTarifLayanan • StandarLayanan • BerupaStandarPelayanan Minimum (SPM) yang merupakanukuranpelayanan yang harusdipenuhiolehSatker yang menerapkan PK BLU. • SPM mempertimbangkankualitaslayanan, pemerataan, dankesetaraanlayanansertakemudahanmemperolehlayanan. • Standarlayanan BLU memenuhipersyaratanSMART : • Fokuspadajenislayanan(specific); • Dapatdiukur(measurable); • Dapatdicapai(attainable); • Relevandandapatdiandalkan(reliable); dan • Tepatwaktu(timely).
TarifLayanan • Dalammenetapkantariflayananharusmemperhatikan SPM yang telahditetapkanMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasan. • Dapatdigunakankebijakancost plus (memperhitungkanseluruhbiayaditambahimbalhasilatau margin), cost recovery (memperhitungkanseluruhbiaya yang dikeluarkan), cost minus (menutupsebagianbiaya yang dikeluarkan). • Usulantariflayanandiajukanoleh BLU kepadaMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasan, selanjutnyadiajukankepadaMenteriKeuanganuntukditetapkan. • Hal-hal yang wajibdipertimbangkandalammenyusuntariflayananadalah: • Kontinuitasdanpengembanganlayanan; • Dayabelimasyarakat; • Asaskeadilandankepatutan; • Kompetisi yang sehat.
TarifLayanan (Lanjutan) • Menteri/pimpinanlembagamengatur pedoman teknis penyusunantariflayanan BLU. • MenteriKeuanganmengaturpedomanumumpenyusunantariflayanan • MenteriKeuangandapatmendelegasikankewenanganpenetapantariflayanankepadamenteri/pimpinanlembaga dan/ataupemimpin BLU.
Bab VIPerencanaanAnggaran RencanaStrategiBisnis Renstrabisnisdiperlukankarenatantanganorganisasidimasadepansemakinkompleksdenganberbagaimacampermasalahandanpersaingan. Identifikasiterhadaplingkungan internal daneksternalmutlakdilakukangunamengetahuikekuatan, kelemahan, tantangansertaancamanorganisasi. Elemen-elementersebutkemudiandianalisisdanditransformasikankedalamsebuahtahapan-tahapanstrategiuntukmencapaivisidanmisiorganisasi. Satker BLU dituntutmampumenyusundanmenguraikanvisidanmisikedalamtahapan-tahapanstrategisuntukmencapaivisidanmisitersebut.
RencanaBisnisdanAnggaran (RBA) • Konsep, Definisi, danDasar-DasarPenyusunan RBA. • RBA berfungsisebagaidokumenperencanaanbisnisdanpenganggarantahunansatker BLU yang memuat program, kegiatan, target kinerja, dananggaran BLU. • Target pendapatandanbelanja yang tercantumdalam RBA harusdimasukkandalam APBN. Realisasiatas target pendapatan PNBP danbelanja yang bersumberdari PNBP harusdibukukandandipertanggungjawabkandalamkerangkakeuangannegara. • Posisi RBA terhadap APBN : Diagram posisi RBA terhadap APBN
Penyusunan RBA SkemaPenyusunan RBA : • RBA disusundenganmengacukepadaRencanaStrategisBisnis BLU danPaguAnggaranKementerian Negara/Lembaga /DewanKawasan. • RBA disusunberdasarkan : • basis kinerjadanperhitunganakuntansibiayamenurutjenislayanannya. • kebutuhandankemampuanpendapatan yang diperkirakanakanditerima. • basis akrual.
PenggunaanStandarBiaya • Bagi BLU yang telahmenyusunstandarbiayalayananberdasarkanperhitunganakuntansibiaya, RBA disusunmenggunakanstandarbiayatersebut. • Bagi BLU yang belummenyusunstandarbiayalayananberdasarkanperhitunganakuntansibiaya, BLU menggunakanstandarbiaya yang ditetapkanolehMenkeu. • RBA memuat paling kurang: • Seluruh program, kegiatandan target kinerja(output); • Kondisikinerja BLU tahunberjalan; • Asumsimakrodanmikro; • Kebutuhanbelanjadankemampuanpendapatandisusun per unit kerjapadasatker BLU. • Perkiraanbiayalayanan per unit kerja. • Prakiraanmaju(forward estimate).
PerhitunganBiayaLayanan • KlasifikasibiayasatkerBLUpalingkurangmeliputi: • BiayaLangsung Biaya yang terkaitlangsungdenganpelayanankepadamasyarakat, antara lain meliputibiayapegawai, biayabahan, biayajasalayanan, biayapemeliharaan, biayadayadanjasa, danbiayalangsunglainnya. • BiayaTidakLangsung Biaya-biaya yang diperlukanuntukadministrasidanbiaya yang bersifatumumdantidakterkaitsecaralangsungdengankegiatanpelayanansatker BLU, antara lain meliputibiayapegawai, biayaadministrasiperkantoran, biayapemeliharaan, biayalangganandayadanjasa, biayapromosi, biayabungadanbiayaadministrasi bank. Biayalangsungdanbiayatidaklangsungterdiriatas: • Biayavariabel (variable cost) • Biayatetap(fixed cost)
IlustrasiPerhitunganBiaya per Layanan % sesuaiAlokasiBiaya
UU APBN (Oktober) • ALOKASI ANGGARAN (November) RKA K/L (Juli) • MekanismePengajuandanPengesahan RBA • Keterangan: • PenyusunanRencanaStartegisBisnis BLU • Penyusunan RBA • Penyusunan RKA K/L • Penelaahan RKA K/L • Penyusunan RBA Definitif PAGU ANGGARAN (Juni) 4 PAGU INDIKATIF (Maret) RBA RENSTRA K/L RENJA K/L 2 3 5 1 RSB BLU 2 RBA RBA DEFINITIF 5
Bab VIIPelaksanaanAnggaran • PengelolaanPendapatan BLU • Pendapatan BLU terdiridari: • pendapatandari APBN; • pendapatandarijasalayanandanhibahtidakterikat; • pendapatandarihasilkerjasamadenganpihak lain dan/atauhasilusahalainnya; dan • pendapatandarihibahterikat yang diperolehdarimasyarakatataubadan lain yang harusdiperlakukansesuaidenganperuntukannya. • Tata carapertanggungjawabanpendapatandari APBN (selain PNBP BLU) berpedomanpada PMK No.190/PMK.05/2012 • Tata carapertanggungjawaban PNBP BLU berpedomanpada PMK No.92/PMK.05/2011 dan PER -30/PB/2011
Penggunaan PNBP pada BLU Penuh • Dapatmenggunakanlangsungseluruh PNBP yang diperolehnyatanpaterlebihdahuludisetorkankeRekeningKas Negara. • Belanjadapatbertambahatauberkurangdari yang dianggarkansepanjangpendapatannyajugabertambahatauberkurangsetidaknyaproporsional (anggaranfleksibel). • Penggunaan PNBP pada BLU Bertahap • Dapatmenggunakanlangsung PNBP sebesar % tertentusesuaidenganKeputusanMenteriKeuangantentangpenetapansatker yang menerapkan PK BLU bersangkutan. • Wajibsecepatnyamenyetorkanbagianpendapatan yang tidakdapatdigunakanlangsungkeKas Negara.
PengesahanPendapatandan/atauBelanjaSatker BLU Satker BLU membuatSuratPerintahPengesahanPendapatandanBelanja BLU (SP3B BLU) dandisampaikanke KPPN setiaptriwulansebagaipertanggungjawabanpenggunaandana PNBP BLU. Penyampaian SP3B BLU dapatdilakukansatu kali ataulebihdalamsatutriwulan. Dalamhalsatker BLU menyampaikan SP3B BLU: Satu kali dalamsatutriwulan, satker BLU melakukancut off realisasipendapatandan/ataubelanja BLU sejaktigaharikerjasebelumakhirtriwulanberkenaan. Lebihdarisatu kali dalamsatutriwulan, satker BLU tetapmenyampaikan SP3B BLU padaakhirtriwulanberkenaansepanjangterdapatrealisasipendapatandan/ataubelanjasampaidenganakhirtriwulanberkenaan. BLU tidakmelakukancut off realisasipendapatandan/ataubelanja BLU terhadap SP3B BLU akhirtriwulan IV. Pengajuan SP3B BLU akhirtriwulan IV mengikutiketentuanmengenailangkah-langkahakhirtahunanggaran.
DokumenPelaksanaanAnggaran BLU • DIPA BLU disusunberdasarkan RBA yang telahdisetujui (RBA definitif). • DIPA BLU memuatantara lain saldoawalkas, pendapatan, belanja, saldoakhirkas, besaranpersentaseambangbatas, proyeksiaruskas (termasukrencanapenarikandana yang bersumberdari APBN), sebagaimanaditetapkandalam RBA definitif. • DIPA BLU tidakmemuatantara lain: • Pengeluaranpembiayaan (danabergulir/investasi) dari APBN (Rupiah Murni) tahunsebelumnya; dan/atau • Pengeluaranpembiayaan (danabergulir/investasi) dari APBN (Rupiah Murni) tahunberjalan yang telahtercantumdalam DIPA lain. • Konsep DIPA BLU disampaikanolehMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasankepadaMenteriKeuanganc.q. DirjenAnggaran. DIPA BLU disahkan paling lambattanggal 31 DesemberdenganmenerbitkanSuratPengesahan DIPA BLU (SP-DIPA BLU).
Revisi RBA Definitifdan DIPA BLU Petikan DasarHukumrevisi RBA Definitifdan DIPA BLU Petikan yang sumberdananyaberasaldari PNBP BLU yaitu: PMK 32/PMK.02/2013 tentang Tata Cara RevisiAnggaranTahunAnggaran 2013 PMK 92/PMK.05/2011 tentang RBA sertaPelaksanaanAnggaran BLU. PerdirjenPerbendaharaanNomor PER-12/PB/2013 tentangPetunjukTeknisRevisiAnggaran Yang MenjadiBidangTugasDitjenPerbendaharaanTahun 2013.
Revisi DIPA Definitif • Revisi RBA Definitifdapatdilakukansepanjangtidakmengubah program pada DIPA BLU. • PengesahanRevisi RBA Definitifdiatursebagaiberikut: • DisahkanolehPemimpin BLU untukbelanjasampaidenganpaguDlPA BLU; • DisahkanolehPemimpin BLU dandiketahuiDewanPengawas/pejabat yang ditunjukdalamhal BLU tidakmempunyaidewanpengawas, untuk: • Belanja yang melebihipagu DIPA BLU, • Penggunaansaldoawalkas, dan • Belanja yang melebihipagu DIPA BLU pada BLU Bertahap. • Revisi RBA Definitif d isampaikankepadaMenteri/PimpinanLembaga/ KetuaDewanKawasandanMenteriKeuangan (DJA & DJPBN) danmerupakandasarmelakukankegiatansatker BLU.
Revisi DIPA BLU Petikan BatasanRevisi DIPA BLU Petikan : Dapatdilakukansepanjangtidakmengurangibiayaoperasional, kebutuhanpengadaanbahanmakanan, pembayarantunggakan, RM pendamping, danpekerjaan yang dikontrakkansehinggadananya minus. Dapatdilakukansetelahvolume output tercapaidantidakmengurangi volume output terhadapkegiatanprioritasnasionaldankebijakanprioritaspemerintah. Revisi DIPA BLU PetikandapatdilaksanakanKanwil DJPBmeliputi: Revisi DIPA BLU Petikandiataspagu APBN; Perubahanrinciananggaran yang tidakmengakibatkanperubahanpagu (pagutetap); Perubahanakibathal-halkhusus; Perubahan/ralatkarenakesalahanadministrasi. TabelRevisi DIPA BLU dapatdilihatpadalampiran.
SATKER PK BLU REKENING PENERIMAAN REKENING LAINNYA REKENING PENGELUARAN REKENING OPERASIONAL BLU REKENING PENGELOLAAN KAS BLU REKENING DANA KELOLAAN Bab VIIIPengelolaanKeuangandanBarang • PengelolaanKas • Satker BLU dapatmenggunakansisapendapatan yang belumdibelanjakanuntukdikeloladengantujuanmeningkatkanpendapatansatker BLU bersangkutan. • Dalamrangkapengelolaanrekening, Satker BLU dapatmembukarekeningpenerimaan, rekeningpengeluarandanrekeninglainnya.
PengelolaanKas (lanjutan..) • Pengaturanrekeninglainnyapadasatker BLU mengikutiketentuan PMK nomor 05/PMK.05/2010 tentangPengelolaanRekeningMilikKementerian Negara/Lembaga/Kantor/SatuanKerja. • RekeningOperasional BLU dipergunakanuntukmenampungseluruhpenerimaandanmembayarseluruhpengeluaran BLU yang dananyabersumberdari PNBP BLU pada Bank Umum. • RekeningPengelolaanKas BLU dipergunakanuntukpenempatanidle cash pada Bank Umumdalamrangkapengelolaankas BLU. • Rekening Dana Kelolaandipergunakanuntukmenampungdana yang tidakdapatdimasukkankedalamRekeningOperasional BLU danRekeningPengelolaanKas BLU pada Bank Umum, sepertidanabergulirataudana yang belummenjadihak BLU.
PengelolaanPiutang • Pengelolaanpiutang BLU mengikutiketentuan PMK No.230/PMK.05/2009 tentangPenghapusanPiutang BLU. • Pemimpin BLU wajibmenetapkanpedomanpengelolaanpiutang BLU yang disetujuiMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasan yang bersangkutan. • Pedomanpengelolaanpiutang BLU paling kurangmencakup: • Prosedurdanpersyaratanpemberianpiutang; • Penatausahaandanakuntansipiutang; • Tata carapenagihanpiutang; dan • Pelaporanpiutang. • Dalamhalpiutang BLU tidakterselesaikan, BLU menyerahkanpengurusanpenagihantersebutkepadaPanitiaUrusanPiutang Negara (PUPN).
PengelolaanPiutang (lanjutan..) • PenghapusansecarabersyaratterhadapPiutang BLU dilakukandenganmenghapuskanPiutang BLU daripembukuan BLU tanpamenghapuskanhaktagihnegara. • PenghapusansecarabersyaratterhadapPiutang BLU ditetapkanoleh: • Pemimpin BLU untukjumlahs.d. Rp.200.000.000 per penanggungutang; • Pemimpin BLU denganpersetujuanDewanPengawasuntukjumlahlebihdari Rp.200.000.000 s.d. Rp.500.000.000 per penanggungutang. • Penghapusansecarabersyarat, untukjumlahlebihdari Rp.500.000.000 per penanggungutangdilaksanakansesuaiketentuanperaturanperundang-undangandibidangpenghapusanPiutang Negara.
PengelolaanUtang • BLU dengan status penuhdapatmengadakanpinjamanjangkapendekatasnamanyasendirisesuaikebutuhan. • BLU dapatmelakukanperikatanpinjamanjangkapendekdenganpihak lain yaitulembagakeuanganperbankanmaupun non perbankan, badanusahalainnyaatau BLU. • Persyaratan : • Kegiatantelahtercantumdalam RBA TA berjalan, namundana yang tersediadari PNBP tidak/belummencukupi; • Kegiatan yang akandibiayaibersifatmendesakdantidakdapatditunda; • Saldokasdansetarakas BLU tidakmencukupiatautidakmemadaiuntukmembiayaipengeluarandimaksud; dan • Pinjamanjangkapendek yang masihadaditambahpinjamanjangkapendek yang akanditariktidakmelebihi 15% darijumlahpendapatan BLU TA sebelumnya yang tidakbersumberlangsungdari APBN (Rupiah Murni) danhibahterikat.
PengelolaanUtang (lanjutan) • Kewenanganpersetujuanataspinjamanjangkapendekdiberikanoleh: • Pemimpin BLU untukpeminjaman yang bernilais.d. 10% darijumlahpendapatan BLU TA sebelumnya. • Pemimpin BLU ataspersetujuanDewanPengawasuntukpeminjaman yang bernilaidiatas 10% s.d. 15% darijumlahpendapatan BLU TA sebelumnya. • Pemimpin BLU ataspersetujuanMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasanbagi BLU yang tidakmemilikiDewanPengawasuntukpeminjaman yang bernilaidiatas 10% s.d. 15%.
PengelolaanUtang (lanjutan..) • PerjanjianPinjaman paling kurangmemuat: • Pihak-pihak yang mengadakanperjanjianpinjaman • Jumlahpinjaman • Peruntukanpinjaman • Persyaratanpinjaman • Tata carapencairanpinjamandan • Tata carapembayaranpinjaman. • PejabatKeuangan BLU melaksanakanpembayaranpokokpinjaman, bunga, danbiayalainnyapadasaatjatuh tempo sesuaiperjanjianpinjaman. • BLU yang beralihstatusnyamenjadibadanhukum lain dengankekayaannegara yang dipisahkanatauturunstatusnyamenjadi BLU bertahap, maka BLU harusmenyelesaikansisakewajiban yang timbulsebagaiakibatdariperjanjianpinjaman.
PengelolaanInvestasi Investasijangkapanjangantara lain berupapenyertaan modal, pemilikanobligasijangkapanjangatauinvestasilangsung (misal; pendirianperusahaan). Kecualiuntuksatker BLU PusatInvestasiPemerintah (PIP), satker BLU tidakdapatmelakukaninvestasijangkapanjangkecualiataspersetujuanMenteriKeuangan. PengelolaanBarang Pengadaanbarangdan / jasa PeraturanMenteriKeuangan (PMK) No.08/PMK.02/2006 tentangKewenanganPengadaanBarang/Jasapada BLU. BLU Penuhdapatdiberikanfleksibilitasberupapembebasansebagianatauseluruhnyadariketentuanpengadaanbarangdanjasapemerintahbilaterdapatalasanefektivitasdan/atauefisiensi.
PengelolaanBarang (lanjutan…….) • Dalampenetapanpenyediabarang/jasaolehPanitiaPengadaan, terlebihdahuluharusmemperolehpersetujuandari: • Pemimpin BLU untukpengadaanbarang/jasa yang bernilaidiatasRp 50 miliar; atau • Pejabat lain yang ditunjukolehPemimpin BLU untukpengadaan yang bernilaisampaidenganRp 50 miliar. • Pengelolaanasetsatker BLU • Baranginventarissatker BLU dapatdihapuskandan/ataudialihkankepadapihak lain dengancaradijual, dipertukarkan, ataudihibahkan. • BLU tidakdapatmengalihkandan/ataumenghapusasettetap, kecualiataspersetujuanpejabat yang berwenang. • Penggunaan asset tetapuntukkegiatan yang tidakterkaitlangsungdengantugaspokokdanfungsisatker BLU harusmendapatpersetujuanPengelolaBarang (MenteriKeuangan).
Bab IXAkuntansi, PelaporandanPertanggungjawaban Akuntansi BLU menerapkanStandarAkuntansiKeuangan (SAK) yang diterbitkanolehAsosiasiProfesiAkuntansi Indonesia. BLU setidak-tidaknyamengembangkantigasistemakuntansi : SistemAkuntansiKeuangan Sistemakuntansi yang menghasilkanlaporankeuanganpokokuntuktujuanumum (general purpose). Sistemakuntansikeuanganmenghasilkanlaporankeuanganpokoksesuaidengan SAK danStandarAkuntansiPemerintahan (SAP). Laporankeuangansesuai SAK digunakanuntukkepentinganpelaporankepadapenggunaumumlaporankeuangan BLU Laporankeuangan yang sesuaidengan SAP digunakanuntukkepentingankonsolidasilaporankeuangan BLU denganlaporankeuanganKementerian Negara/Lembaga.
Akuntansi (lanjutan…….) SistemAkuntansiAsetTetap Menyajikaninformasitentangjenis, kuantitas, nilai, mutasi, dankondisiasettetapmilik BLU ataupunbukanmilik BLU tetapiberadadalampengelolaan BLU. Pengembangansistemakuntansiasettetapdiserahkansepenuhnyakepada BLU yang bersangkutan. SistemAkuntansiBiaya Menghasilkaninformasitentanghargapokokproduksi, biayasatuan (unit cost) per unit layanan, danevaluasivarian. Komponensistemakuntansiantara lain mencakup : KebijakanAkuntansi Pertimbanganpemilihankebijakanakuntansimanajemenantara lain : Penyajianwajar Substansimengunggulibentuk (substance over form) Materialitas
Akuntansi (lanjutan…….) SistemAkuntansiBiaya (lanjutan…….) SubsistemAkuntansi ProsedurAkuntansi Prosedur yang digunakanuntukmenganalisis, mencatat, mengklasifikasidanmengikhtisarkaninformasiuntukdisajikandilaporankeuangan. BaganAkunStandar (BAS) Daftarperkiraanbukubesar yang ditetapkandandisusunsecarasistematisolehPimpinan BLU untukmemudahkanperencanaan, penganggaran, pelaksanaananggaran, sertaakuntansidanpelaporankeuangan.
Pelaporan TujuanLaporanKeuangan Menyediakaninformasimengenaiposisikeuangan, operasionalkeuangan, aruskas BLU yang bermanfaatbagipenggunalaporankeuangandalammembuatdanmengevaluasikeputusanekonomi. TanggungjawabatasLaporanKeuangan Pimpinan BLU bertanggungjawabataspenyusunandanpenyajianlaporankeuangan BLU yang disertaidengansuratpernyataantanggungjawab. KomponenLaporanKeuangan LaporanRealisasiAnggaran/LaporanOperasional Neraca LaporanArusKas CatatanatasLaporanKeuangan
Pelaporan (lanjutan…….) • PelaporanKeuangan Komponenlaporankeuanganmenyajikaninformasiantara lain : • Nama BLU atauidentitas lain; • Cakupanlaporankeuangan, apakahmencakuphanyasatu unit usahaataubeberapa unit usaha; • Tanggalatauperiodepelaporan; • Mata uangpelaporandalam Rupiah; dan • Satuanangka yang digunakandalampenyajianlaporankeuangan. • KonsolidasiLaporanKeuangan BLU dalamLaporanKeuanganKementerian/Lembagameliputi : • LaporanRealisasiAnggaran/ LaporanOperasional; • Neraca. Dalamhalsistemakuntansikeuangan BLU belumdapatmenghasilkanlaporankeuanganuntuktujuankonsolidasidenganlaporankeuanganKementerian/Lembaga, BLU perlumelakukankonversilaporankeuangan BLU berdasarkan SAK kedalamlaporankeuanganberdasarkan SAP.
Pelaporan (lanjutan…....) • KonsolidasiLaporanKeuangan BLU dalamLaporanKeuanganKementerian/Lembaga (lanjutan…….) Proseskonversimencakuppengertian, klasifikasi, pengakuan, pengukuran, danpengungkapanatasakun-akunneracadanlaporanaktivitas/operasi. • Pertanggungjawaban Menteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasanbertanggungjawabataskeberhasilanpencapaiansasaran program berupahasil (political accountability), sedangkanpimpinan BLU bertanggungjawabataskeberhasilanpencapaiansasarankegiatanberupakeluaran (operational accountability) danterhadapkinerja BLU sesuaidengantolokukur yang ditetapkandalam RBA.
Bab XPembinaan, Pengawasan, danPemeriksaan Pembinaan Pembinaanteknis BLU dilakukanolehMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasan, sedangkanpembinaandibidangkeuangandilakukanolehMenteriKeuangan. PengawasanolehDewanPengawas PembentukanDewanPengawasberlakupada BLU yang memilikirealisasiomzettahunan minimum Rp15.000.000.000 dan/ataunilaiaset minimum Rp75.000.000.000. KetentuanjumlahanggotaDewanPengawas : AnggotaDewanPengawasberjumlah 3 orangbilanilaiomzetnya Rp15.000.000.000 s.d. Rp30.000.000.000 dan/ataunilaiaset Rp75.000.000,- s.d. Rp200.000.000.000; AnggotaDewanPengawasberjumlah 3 atau 5 orangbilanilaiomzetnyalebihdari Rp30.000.000.000 dan/ataunilaiasetlebihdari Rp200.000.000.000.
PengawasanolehDewanPengawas (lanjutan..) KeanggotaanDewanPengawasterdiridariunsurpejabatdariKementerian Negara/Lembaga/DewanKawasan, KementerianKeuangandantenagaahli (profesional). DewanPengawasbertugasmelakukanpengawasanterhadappengelolaan BLU yang dilakukanolehPejabatPengelola BLU mengenaipelaksanaanRencanaStrategisBisnis, RBA danperaturanperundang-undangan. MasajabatananggotaDewanPengawasditetapkanselama 5 (lima) tahundandapatdiangkatkembaliuntuk 1 (satu) kali masajabatanberikutnya. DewanPengawasmenyampaikanlaporanpengawasankepadaMenteri/PimpinanLembaga/KetuaDewanKawasandanMenteriKeuangan paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) semester. Selainlaporan per semester, DewanPengawassewaktu-waktumenyampaikanlaporanapabilaterjadihal-hal yang secarasubstansialberpengaruhterhadappengelolaan BLU
PemeriksaanolehPemeriksa Intern FungsipemeriksaaandilaksanakanolehSatuanPemeriksaan Intern (SPI). ApabilaSatker BLU belummemungkinkanuntukpembentukan SPI makafungsipengawasan internal BLU diserahkankepadaInspektoratJenderalKementerian Negara/Lembaga yang bersangkutan. Catatan: PengawasandapatdilakukanolehBadanPengawasKeuanganPemerintah (BPKP). PemeriksaanolehPemeriksaEksternal BadanPemeriksaKeuangan (BPK) sebagaimanadimaksuddalamUndang-undangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalahpemeriksaeksternal. Jenis-jenisPemeriksaan: PemeriksaanKeuangan PemeriksaanKinerja PemeriksaandenganTujuanTertentu