1 / 52

Audit Investasi Sekuritas Dan Audit Saldo Kas

Audit Investasi Sekuritas Dan Audit Saldo Kas. Investasi Sekuritas. Investasi sekuritas adalah investasi pada saham (equity security) atau obligasi (debt security) yang diterbitkan oleh perusahaan lain. Investasi terjadi karena adanya kelebihan kas . Tujuan investasi :

amity-ramos
Download Presentation

Audit Investasi Sekuritas Dan Audit Saldo Kas

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Audit InvestasiSekuritasDan Audit Saldo Kas

  2. InvestasiSekuritas • Investasisekuritasadalahinvestasipadasaham (equity security) atauobligasi (debt security) yang diterbitkanolehperusahaan lain. • Investasiterjadikarenaadanyakelebihankas. • Tujuaninvestasi: • Untukmemanfaatkankas yang sementaratidakdigunakanuntukkegiatanoperasional. • Untukmendapatkanpengaruhbisnispadaperusahaan lain.

  3. BentukInvestasi • InvestasiSementara: • Available for sale (tersediauntukdijual): investasiakansegeradijualpadasaatperusahaanmembutuhkandana. • Trading (diperjualbelikan): investasiakandiperjualbelikanmengikutipergerakanhargapasarinvestasi.

  4. BentukInvestasi • Investasijangkapanjang: • Saham: • Diakuntansikandenganmetodekosataumetodeekuitas • Dibuatlaporankonsolidasi • Obligasi: dipertahankansampaidengantanggaljatuh tempo obligasi.

  5. TransaksiInvestasi • Pembelianinvestasi • Penerimaanpendapataninvestasi: dividenuntuksahamdanbungauntukobligasi. • Penjualaninvestasi • Penilaianinvestasipadaakhirtahun

  6. Tujuan Audit • Mengujikewajaranpelaporaninvestasi. • Kriteriakewajaranpelaporan: • Sesuaidenganbuktipendukung: buktitransaksidanbuktipembukuan. • Pembukandanpelaporansesuaidenganstandarakuntansi.

  7. Tujuan Audit • Aspekpengujianadalahketepatanasersimanajemen, mencakup: • Eksistensiatauterjadinya • Kelengkapan • Hakdankewajiban • Penilaianataualokasi • Penyajiandanpengungkapan

  8. Akun-akun yang digunakandalamtransaksisekuritas • InvestasiSekuritas (saham atau obligasi, trading atauavailable for sale) • Penyesuaian Harga Pasar • Laba/Rugi Investasi Belum Direalisasi (trading  masuk laporan laba/rugi, available for sale masuk pos modal) • Investasi Saham (metode kos) • Investasi Saham (metode ekuitas) • Investasi Saham (laporan konsolidasi)

  9. PotensiSalahSaji • InvestasiSementara: • Kesalahanpenentuankosinvestasi • Kesalahan perhitungan laba-rugi penjualan investasi. • Kesalahanpenilaianakhirtahun (perbandingankosdengannilaipasar). • Kesalahanperlakuanakuntansiatasselisihkosdenganhargapasar (available for sale dengan trading perlakuan akuntansinya berbeda).

  10. PotensiSalahSaji • InvestasiJangka Panjang: • Kesalahanpenentuankosinvestasi • Kesalahan pengakuan laba perusahaan anak  pada saat investasi dibukukan dengan metode ekuitas. • Kesalahan pencatatan pendapatan dividen  terdapat perbedaan akuntansi pada metode kos dan metode ekuitas. • Kesalahan pengakuan pendapatan bunga, ketika terjadi premium atau diskonto obligasi.

  11. Potensi Salah Saji • InvestasiJangka Panjang: • Kesalahan pisah batas (cut-off) pendapatan investasi, baik pendapatan bunga maupun pendapatan dividen. • Kesalahan pencatatan penghentian/ penjualan investasi.

  12. Ilustrasi Tujuan Khusus Audit • Pendapataninvestasi, realisasilabadanrugidanlabadanrugibelumterealisasi yang dicantumkandalamstatemenlabamerupakantransaksiatauperistiwa yang terjadidalamperioda audit (asersi eksistensi atau terjadinya). • Saldo investasijangkapendekdaninvestasijangkapanjangmencerminkaninvestasi yang adadalamtanggalneraca (asersi eksistensi atau terjadinya).

  13. Ilustrasi Tujuan Khusus Audit • Laporan laba-rugimencakup seluruhlaba-rugi transaksi investasi (asersi kelengkapan). • Saldo investasijangkapendekdanpanjangtelahmencakup seluruh investasi jangka pendek dan jangka panjang yang dimiliki perusahaan (asersi kelengkapan). • Seluruhsaldo investasiadalah milik perusahaan (asersi hak dan kewajiban). • Jumlah pendapataninvestasi danlaba/rugipenilaian atau penjualan investasi dilaporkan dengan benar (asersi penilaian atau alokasi)

  14. Ilustrasi Tujuan Khusus Audit • Saldo investasidalamneracadisajian berdasarkan hargapasar, cost, amortized cost, ataujumlah yang ditetapkanberdasarmetodeekuitas, sesuaidenganklasifikasinya (asersi penilaian atau alokasi). • Saldoinvestasitelahdilaporkan secaratepat dan diungkapkan secara cukup, misalnya menyangkut dasarpenilaian atau penggunaan investasi sebagai jaminan utang.

  15. Perencanaan Audit Perencanaan audit, yang mencakup sifat, saat, dan luas audit, ditentukan berdasarkan faktor-faktor sebagai berikut: • Inherent Risk (Risiko Bawaan) • Control Risk (Risiko Pengendalian) • Analytical Risk (Risiko Analitis) • Materiality (Materialitas) Silahkan dikaji ulang jenis-jenis risiko audit tersebut di atas.

  16. Dokumen dan Catatan • Sertifikatsaham (sekarang sudah paperless) • Sertifikatobligasi (sekarang sudah paperless) • Kontrak penerbitan obligasi (bond indenture) • Dokumen advis broker • Laporan broker • Buku jurnal • Buku pembantu investasi

  17. FungsidanKontrolTerkait • Fungsi otorisasitransaksiinvestasi • Pembeliansekuritas • Penjualansekuritas • Pencatatantransaksi • Pencatatanpembelian, penjualandanlaba • Pencatatan market adjustment danreklasifikasi

  18. Fungsi-Fungsi Transaksi • Fungsi penyeselesaiantransaksi • Penerimaankas • Pengeluarankas • Penilaiankinerjainvestasi

  19. PengujianSubstantifInvestasi • PerancanganPengujianSubstantif • Prosedurpendahuluan • Proseduranalitis • Pengujian detil transaksi • Pengujiandetilsaldo akun • Penyajiandanpengungkapan

  20. Prosedur Pendahuluan • Memahami industri dan bisnisklien: • Memahami volume transaksi dan saldo akun • Memahami kebijakanterhadap surplus saldokas • Memahami faktor-faktor ekonomi yang memicutransaksi investasi,termasukkemampuanentitasdalam menggunakanaruskasdariaktivitaspendanaan • Memahami praktik industritentang aktivitas investasidanpengaruhnyaterhadaplaba

  21. Prosedur Pendahuluan • Cocokkan saldoawalakuninvestasikekertaskerjatahunlalu. • Dapatkan daftar investasi: • Review seluruhtransaksi investasi dan pendapatan investasi, dan lakukan identifikasi atas transaksi dan saldo akun yang tidak lazim, baik dari jumlah maupun sumber transaksi. • Cocokkan data dalam daftar dengan data dalam buku bantu danbukubesar.

  22. Prosedur Analitis • Lakukan perhitungan rasio, misalnya: • Investasijangkpendek dg aktivalancar • Investasijangkapanjang dg total aktiva • Rasio pendapatan per klasifikasiinvestasi • Bandingan hasil perhitungan rasio dengan angka pembanding, misalnya: rasio per anggaran, rasio tahun lalu, atau rasio rata-rata industri (kalau ada).

  23. Pengujian Detil Transaksi • Lakukan vouching dan tracing, baikuntuktransaksidebit maupunkredit: • Debit/kredittransaksiperolehan/penjualaninvestasike broker’s advice danbuktikaskeluar/kasmasuksertaotorisasinotulenrapatdireksi • Debit/kreditakuninvestasidan market adjustment kedokumenkenaikan/penurunanhargapasar • Lakukan perhitungan ulang untuk investasisaham denganmetodeekuitas.

  24. Pengujian Detil Saldo Akun • Inspeksibukti-bukti kepemilikan investasi • Konfirmasiuntuksekuritas yang dijadikansebagai jaminanutang • Hitung-ulangpendapataninvestasi: • Laba/rugi transaksi investasi • Dividen • Pendapatandanpenerimaanbungainvestasiobligasi • Daftar amortisasipremiataudiskonto • Verifikasipendapataninvestasiyang dicatat dengan metodeekuitas

  25. Pengujian Detil Saldo Akun • Tentukanketepatanklasifikasiinvestasi, misalnya jangka pendek atau jangka panjang, dengan cara: • Melakukan verifikasi dokumen kebijakan investasi. • Mendapatkan suratpernyataanmanajemententangklasifikasi investasi.

  26. Pengujian Detil Saldo Akun • Dapatkanbuktipendukungnilai pasar investasi per tanggal neraca, misalnya melalui: • Informasi nilai pasar investasi • Estimasi nilai wajar investasi • Kelayakan model penilaian investasi

  27. Penyajian dan Pengungkapan • Bandingkanpenyajiandenganstandar akuntansi yang berlaku. • Pastikan bahwasaldoinvestasitelahdiidentifikasidandiklasifikasidengan tepat dalam laporan keuangan • Pastikan kecukupan pengungkapantentang dasarpenilaianinvestasi, komponen realized dan unrealized gain or losses, daninvestasi yang dijadikanjaminan utang.

  28. Audit Saldo Kas Komponen Saldo Kas • Penerimaan yang belumdisetor, kasdi bank dalamrekeninggiro, dana yang dikelola dengan sistem dana tetap (imprest system), seperti dana kas kecil dan rekening gaji. • Saldokastertentusepertitabungan, deposito, bond sinking fund cash, saldovalutaasingdanakun lain yang terbataspenggunaannyadisajikansebagai pos investasi

  29. HubunganSaldoKasDenganSiklusTransaksi • Siklus Pendapatan: Penjualan  Piutang Dagang  Kas • Siklus Pengeluaran: Pembelian  Utang Dagang  Kas • Siklus Pendanaan: Emisisaham/obligasi  Kas • Siklus Investasi: Pembelian/penjualanInvestasi  Kas • Siklus SDM/Penggajian: Gajidan Upah  Kas

  30. Tujuan Audit SaldoKas • Eksistensi atau Terjadinya Kas yang tersaji dalam laporan posisi keuangan benar-benar ada, dan sesuai dengan transaksi yang terjadi. • Kelengkapan Saldo kas mencakup seluruh kas yang dimiliki perusahaan pada tanggal laporan posisi keuangan. • Hak dan Kewajiban Kas yang disajikan dalam neraca adalah hak milik perusahaan.

  31. Tujuan Audit SaldoKas • Penilaian atau Alokasi Saldo kas dapat direalisasikan sesuai dengan jumlah yang dilaporkan, serta sesuai dengan data-data pendukungnya. • Penyajian dan Pengungkapan Saldo kas disajikan sesuai dengan standar yang berlaku, dan informasi penting yang berhubungan dengan kas diungkapkan secara memadai.

  32. Perencanaan Audit SaldoKas • Kas adalah aset perusahaan yang sangat mudah disalahgunakan atau disimpangkan. Secara umum saldo kas dalam neraca relatif kecil, karena untuk membuat kas menjadi produktif, kas dialirkan dan ditanaman dalam berbagai kegiatan dan aset perusahaan.

  33. Perencanaan Audit SaldoKas • Materialitas. Terdapat dua macam materialitas, yaitu materialitas saldo akun dan materialitas salah saji. • Materialitas saldo akun atau materialitas transaksi. Seluruh kegiatan organisasi berhubungan dengan kas, baik kas masuk maupun kas keluar, baik berhubungan langsung maupun berhubungan tidak langsung. Dengan pertimbangan karakteristik arus kas yang semacam ini, maka audit saldo kas harus dilakukan dengan tingkat kecermatan yang tinggi.

  34. Perencanaan Audit SaldoKas • Materialitas salah saji. Penentuan materialitas salah saji dipengaruhi oleh tingkat efektifitas pengendalian aliran kas, semakin kuat sistem pengendaliannya maka semakin besar ukuran materialitasnya (toleransi salah sajinya), dan semakin lemah materialitas maka semakin kecil ukuran materialitasnya (toleransi salah sajinya).

  35. Perencanaan Audit SaldoKas • Inherent risk(risiko bawaan) saldo kas. Risiko bawaan saldo kas relatif tinggi, karena transaksi kas berhubungan dengan seluruh kegiatan organisasi dan dapat dipastikan volume transaksinya tinggi, dengan potensi penyimpangan yang tinggi.

  36. Perencanaan Audit SaldoKas • Analytical risk (risiko analitis) Risiko analitis adalah risiko kesalahan kesimpulan hasil pengujian analitis. Risiko analitis saldo kas dipengaruhi oleh risiko bawaan dan risiko pengendalian. Semakin tinggi risiko bawaan dan risiko pengendalian, risiko analitis akan semakin tinggi (risiko kesalahan dalam menyimpulkan hasil uji analitis akan menjadi semakin tinnggi).

  37. Perencanaan Audit SaldoKas • Control risk (risiko pengendalian). Adalah risiko sistem pengendalian gagal dalam mencegah timbulkan salah saji material. Risiko pengendalian dipengaruhi oleh beberapa faktor penentu efektifitas sistem pengendalian sebagai berikut: • Control environment (lingkungan pengendalian) • Risk assessment (pengukuran risiko) • Control activities (aktivitas pengendalian) • Information and communication systems (sistem informasi dan komunikasi) • Monitoring (monitoring)

  38. Perencanaan Audit SaldoKas • Untuk mengukur tingkat risiko pengendalian (control risk), auditor harus merancang dan melaksanakan program audit untuk menguji tingkat efektifitas elemen-elemen pengendalian interen seperti tersebut di atas, mulai dari lingkungan pengendalian sampai dengan monitoringnya.

  39. Praktik Kecurangan Saldo Kas • Check Kiting Adalah kecurangan dalam bentuk manipulasi pisah batas (cut-off) transfer kas antar bank untuk tujuan memberbesar saldo kas per tanggal neraca, untuk menutupi problem likuiditas perusahaan. Audit check kitingdilakukan dengan cara analisis transfer kas antar bank untuk menguji ketepatan pisah batas transaksi.

  40. Praktik Kecurangan Saldo Kas • Ilustrasi check kiting PT Permata memiliki dua rekening Bank A dan Bank B. Tanggal 31 Desember mentransfer dana dari Bank A ke Bank B sebesar Rp10.000.000,00. PT Permata mencatat setoran di Bank B, tetapi tidak mencatat transfer dari Bank A, sehingga total dana di Bank A dan Bank B bertambah sebesar Rp10.000.000,00.

  41. Praktik Kecurangan Saldo Kas Ilustrasi Check Kiting Ilustrasi di atas menggambarkan bahwa melalui kecurangan transfer kas antar bank (check kiting), saldo kas tanggal 31 Des. 2012 menjadi Rp310.000.000,00, karena transfer dari Bank A ke Bank B baru dicatat pada tanggal 2 Januari 2013.

  42. Praktik Kecurangan Saldo Kas • Lapping Adalah kecurangan yang dilakukan oleh oknum staff perusahaan dalam bentuk menggunakan untuk keperluan pribadi hasil penerimaan kas, dan menutupnya dengan penerimaan kas berikutnya. Audit atas lapping: • Lakukan konfirmasi piutang • Lakukan perhitungan kas mendadak • Bandingkan detil penerimaan kas dengan detil setoran bank

  43. Praktik Kecurangan Saldo Kas • Ilustrasi Lapping

  44. Praktik Kecurangan Saldo Kas • Ilustrasi Lapping Dalam ilustrasi lapping di atas, pada penerimaan kas tahap pertama, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp200.000,00, yaitu penerimaan kas Rp600.000,00 disetorkan ke bank Rp400.000,00. Pada penerimaan kas tahap kedua, staf keuangan melakukan lapping sebesar Rp100.000,00, yaitu dari penerimaan kas sebesar Rp500.000,00 disetorkan ke bank Rp400.000,00.

  45. PengujianSubstantifSaldoKas • Prosedur Pendahuluan • Prosedur Analitis • Prosedur Pengujian Detil Transaksi • Prosedur Pengujian Detil Saldo Akun • Penyajian dan Pengungkapan

  46. Prosedur Pendahuluan • Memahami industri dan bisnisklien untuk tujuan: • Memahami pola dan volume arus kas. • Memahami pola kebijakan pemanfaat surplus kas. • Melakukan prosedur awal atas dokumen pendukung saldo kas: • Mencocokkan saldoawalkaskekertaskerjaaudit tahunlalu. • Mengidentifikasi mutasi kas yang tidak lazim, baik dari jumlah maupun sumbernya. • Mencocokkan kesesuaian rincian saldo kas dengan saldo dalam buku besar kas.

  47. Prosedur Analitis • Lakukanproseduranalitis, misalnya: • Membandingkan saldokasdengansaldo per anggaran atau saldotahunlalu. • Membandingkan rasio kasdari aktiva lancar, dengan rasio per anggaran atau rasio tahun lalu.

  48. Pengujian Detil Transaksi • Lakukanpengujianketepatan cut-off transaksi kas: • Lakukan pengujian bahwaseluruhpenerimaan dan pengeluaran kasmenjelangtutupbuku, untuk memastikan bahwa semuatransaksi telah dibukukan dengan tepat. Perhatikan ketepatan akuntansi setoran dalam perjalanan dan cek beredar.

  49. Pengujian Detil Transaksi • Lakukan pengujian terhadap penerimaan dan pengeluaran kas beberapa hari sebelum dan sesudah tutup buku, untuk memastikan bahwa semua transaksi telah dibukukan dengan tepat. Perhatikan ketepatan akuntansi setoran dalam perjalanan dan cek beredar.

  50. Pengujian Detil Saldo Akun • Hitungkas yang belumdisetorkanke bank dantentukanbahwajumlahtersebuttelah masuk ke dalam saldo kas. • Dapatkan konfirmasi bank atas rekeninggiro, tabungan,pinjaman, saldokompensasi, garansipinjaman, serta komitmen-komitmen lain yang berhubungan dengan saldo kas di bank. • Periksa rekonsiliasi bank dan atau pengujian kas.

More Related