350 likes | 860 Views
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK. Oleh: Santi Martini Bagian Epidemiologi FKM Unair. Besaran Masalah. Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik.
E N D
EPIDEMIOLOGI PENYAKIT REMATIK Oleh: Santi Martini Bagian Epidemiologi FKM Unair
Besaran Masalah • Kelainan otot dan tulang: penyebab utama nyeri dalam waktu yang lama (jangka panjang) dan kecacatan fisik. • Prevalensi meningkat seiring dengan usia, dan banyak dipengaruhi faktor gaya hidup (obesitas, kurang olahraga) • Terdapat > 150 macam kelainan ini • Biaya medis > 6000 US$/tahun/pasien
OSTEOARTRITIS (OA) • Definisi: kehilangan tulang rawan dalam persendian karena hipertrofi tulang (osteofit dan sklerosis tulang subkondral) dan penebalan kapsul.OSTEOARTRITIS.JPG • Dapat mengenai semua sendi, paling sering sendi panggul, lutut, tangan, kaki dan tulang belakang. • Gejala klinis: nyeri persendian, kekakuan sendi, pembengkakan, radang (inflamasi), pergerakan terbatas, deformitas.
OSTEOARTRITIS (cont’d) • Untuk studi epidemiologi, definisi OA: nyeri persendian (seringkali) & gambaran rontgen positif. • Klasifikasi OA: • OA Primer - penyebab belum diketahui pasti - sendi tangan (pdu), sendi lutut, panggul, tulang belakang, pergelangan kaki - gejala muncul pada umur >50 tahun • OA Sekunder - semua sendi - akibat fraktur, postur tubuh jelek - muncul gejala <50 tahun
OSTEOARTRITIS (cont’d) • Insidens & Prevalensi Di Australia: • Insidens OA wanita = 2,95 per 1000 pop pria = 1,71 per 1000 pop (semua kelompok umur) • Insidens paling tinggi: wanita = 65 -74 thn pria = ≥ 75 thn • Prevalensi meningkat ≈ peningkatan usia • Pria > wanita (usia <45 tahun) • Wanita > pria (usia >55 tahun) Di dunia: • OA: 9,6% pria dan 18% wanita (usia ≥60 thn) • OA lebih sering terjadi di Eropa dan AS dibandingkan negara lain. • Wanita Afrika Amerika cenderung terkena OA lutut dibandingkan wanita kulit putih. • Orang kulit putih Eropa lebih sering terjadi OA panggul daripada orang kulit hitam Jamaika, Afrika, atau orang Cina.
OSTEOARTRITIS (cont’d) • Faktor risiko: • Usia (prediktor paling kuat untuk terjadi dan progresi OA) • Jenis kelamin: wanita • Obesitas (OR=8) untuk OA panggul, lutut tangan BMI dan OA ---- hubungannya dose response • Hormon seks: - Spector, dkk. (1988): OA > pd orang dengan histerektomi - Hanan, dkk. (1990): Gagal mengkonfirmasi hubungan kausal atau efek protektif antara penggunaan HRT dengan OA • Ras: Orang Cina di Hongkong < orang kulit putih (OA paha) Suku asli Amerika > orang kulit putih Orang kulit hitam < orang kulit putih (Afsel) (OA sendi interfalang)
OSTEOARTRITIS (cont’d) • Trauma mayor • Aktivitas fisik: pekerjaan: RR=4,5 (bertani selama 1-9 thn) RR=9,3 (bertani selama ≥10 thn) Petani dengan OA panggul Pekerja tambang dengan OA lutut, tulang belakang lumbal. Pekerja tekstil dengan OA tangan. olahraga: penari balet, pitcher (baseball), tinju. • Merokok: Anderson & Felson (1988): melindungi terhadap OA Felson, dkk. (1989): risiko berkurang 25% untuk terjadi OA lutut pada perokok • Genetik
OSTEOARTRITIS (cont’d) • Dampak: - gangguan mobilitas terutama pada wanita - OA penyebab ke-8 beban penyakit yang non-fatal di dunia tahun 1990, kemudian menjadi penyebab ke-6. • Kecenderungan: - Insidens & prevalens meningkat seiring peningkatan usia. - UHH meningkat akan menghasilkan jumlah orang yang terkena OA lebih banyak. - Beban akan meningkat pada negara sedang berkembang karena UHH meningkat dan akses terhadap operasi (artroplasty & koreksi persendian) belum tersedia.
Artritis Rematoid (AR) • Definisi: kondisi inflamasi yang mengenai banyak persendian terutama sendi perifer (poliartritis kronis) yang terjadi simetris dan merupakan penyakit sistemik dengan manifestasi sistemik berupa: kelainan hematologi, paru, syaraf dan kardiovaskular. • Etiologi: infeksi, enzym lisosom, autoimun, kelainan metabolisme, endokrin, psikosomatik, herediter
Artritis Rematoid (cont’d) • Gejala Klinis: - Gejala prodromal: malaise, penurunan BB, kaku sendi pagi hari (makin siang makin berkurang), gangguan vasomotorik. - Stadium dini: nyeri pembengkakan, panas, merah kebiruan, efusi sendi (sendi membesar) - Stadium lanjut: atrofi otot & kulit sekitar sendi, deformitas, kontraktur. - Artritis pada 3 persendian atau lebih. - Faktor rematoid positif. - Erosi pada radiografi
Artritis Rematoid (cont’d) • Insidens & Prevalensi - meningkat seiring peningkatan usia sd usia 70 tahun setelah itu mulai turun. - Wanita: Pria = 3: 1 - Eropa Utara: insidens AR: 20-300 per 100.000 /tahun insidens AR juvenil: 20-50 per 100.000/thn - Prevalensi AR: di negara maju: 0,3%-1% di negara sedang berkembang: 0,3%
Artritis Rematoid (cont’d) • Studi di Soweto: - prevalensi AR pada orang kulit hitam di perkotaan = orang kulit putih Eropa - prevalensi AR pada orang kulit hitam yang tinggal di pedesaan rendah Kehidupan di kota berhubungan dengan kejadian AR
Artritis Rematoid (cont’d) • Faktor risiko: - genetik (kontribusi 60%) - hormon seks wanita - smoking - obesitas
Artritis Rematoid (cont’d) • Dampak: - lebih menyebabkan kecacatan dibandingkan OA ekstremitas bawah - 2/3 pasien AR: kecacatan ringan-sedang - 10% pasien AR: kecacatan berat - penyakit yang dimulai usia <45 thn kemungkinan menjadi cacat lebih parah dibandingkan onset penyakit mulai usia tua (≥70 thn). - terapi & oprasi: bisa mengurangi kecacatan sampai 25% di negara berkembang. - AR dihubungkan dengan harapan hidup berkurang. - Angka kematian AR di negara sedang berkembang sangat tinggi.
Artritis Pirai (Gout Artritis) • Definisi: artritis yang disertai gejala: 1. Kadar asam urat serum meningkat (7 mg/dl) 2. serangan artritis akut berkali-kali yang disertai kristal urat (monosodium) dalam lekosit dan cairan sinovial 3. Ada tophi (tu sekitar sendi ekstremitas) TOPHI_1.JPG TOPHI_2.JPG 4. Ada kelainan ginjal 5. Ada neprolitiasis (batu asam urat) • Etiologi: belum jelas—gangguan metabolisme purin
Artritis Pirai (cont’d) • Angka kejadian: - 90% pada laki-laki (umur >30 tahun) - pada wanita setelah menopause (jarang sebelumnya) - Pria : wanita = 20 : 1 - Ada faktor genetik
Artritis Pirai (cont’d) • Faktor Risiko 1. Hiperurisemia (≥ 7mg/dl) --- dose response 2. Berat badan - Campion, dkk. (1987); Roubenof, dkk. (1991): peningkatan BMI ~ peningkatan serum asam urat 3. Hipertensi - Campion, dkk. (1987): hipertensi ~ peningkatan risiko gout 3x lipat
Artritis Pirai (cont’d) 4. Asupan alkohol 5. Paparan timbal - Poor & Mituszova (1989) di Hungaria: studi pada 105 pekerja tempat penyimpanan baterai ---- peningkatan serum asam urat yang signifikan 6. Faktor genetik
Artritis Pirai (cont’d) • Gejala Klinis: - artritis akut dan hebat, sering pada sendi metarsofalang 1 (podagra) - tanpa terapi keluhan menurun dalam 4 – 10 hari - tophi sekitar sendi, tulang rawan telinga - kondisi serangan akut berlangsung kronis – artritis kronis, gangguan fungsi, progresif, destruksi sendi, cacat (invalid)
Pencegahan primer - Diet yang seimbang, rendah purin - menurunkan BB - olahraga - menghindari infeksi - menginformasikan tanda/gejala penyakit rematik spt: 1. linu/nyeri pada persendian atau sekitar sendi 2. bengkak pada persendian 3. sakit pada otot 4. gangguan gerak ekstremitas 5. panas badan Pencegahan sekunder - Deteksi dini & Ketersedian terapi yang tepat Pencegahan tersier - Rehabilitasi Pencegahan Penyakit Rematik
OSTEOPOROSIS • Definisi: ditandai rendahnya massa tulang dan penyusutan mikroarsitektur dari jaringan tulang. • Konsekuensi: fragilitas tulang meningkat dan rentan terhadap fraktur (patah tulang). • Diagnosis: pengukuran densitas (kepadatan) mineral tulang dan menghubungkannya terhadap rata-rata densitas mineral tulang dari wanita dewasa muda (T-score): • Osteoporosis: T-score densitas mineral tulang <-2,5 • Osteoponia (massa tulang rendah): -2,5< T-score densitas mineral tulang <-1
OSTEOPOROSIS (cont’d) • Secara klinis ditandai: patah tulang ok trauma ringan pada paha, tulang belakang, dan lengan bawah • Insidens & Prevalensi: - Di AS (bagian utara): 54% wanita kulit putih pasca menopause. - Di UK: 23% wanita usia ≥50 tahun • Prevalensi diukur melalui frekuensi orang dengan densitas mineral tulang berkurang atau jumlah orang dengan deformitas tulang belakang • Insidensi diukur secara tidak langsung melalui insidensi patah tulang ok trauma ringan.
OSTEOPOROSIS (cont’d) • Faktor risiko - usia - wanita - massa tulang sedikit - patah tulang sebelumnya • Dampak - nyeri, tidak bisa bergerak, mortalitas meningkat - harus dirawat inap dan operasi - dalam 1 tahun pertama: fraktur paha berkaitan dengan 20% kematian dan 50% kehilangan fungsi, 30% yang fungsinya kembali. - banyak pasien menjadi tergantung dan membutuhkan perawatan jangka panjang - mempengaruhi kualitas hidup - fraktur tulang belakang; mortalitas meningkat sekitar 5% setelah 5 tahun fraktur - Fraktur lengan bawah: 50% pasien mempunyai outcome baik dalam 6 bulan.