2.47k likes | 6.81k Views
Perencanaan dan Pengendalian Produksi. Referensi. Sipper & Bulfin Jr., Production Planning, Control, and Integrations, McGraw Hill, 1997 Fogarthy D.W., Blackstone J.H., Hoffmann T.R., Production and Inventory Management, South Western Pub. Co, 1991
E N D
Referensi • Sipper & Bulfin Jr., Production Planning, Control, and Integrations, McGraw Hill, 1997 • Fogarthy D.W., Blackstone J.H., Hoffmann T.R., Production and Inventory Management, South Western Pub. Co, 1991 • Bedworth D.D., Bailey J.E., Integrated Production Control System, John Wiley & Sons, 1987. • ., LangSchonberger, R. J., Japanese Manufacturing Techniques, Macmillan, 1982 • Oden H.Wewater G.A., Lucier RA., Handbook of Material and Capacity Requirement Planning, McGraw Hill, 1991
Manufaktur dan Produksi • Istilah manufaktur (manufacture) • Pertama kali digunakan tahun 1622 • Berasal dari kata latin manufactum yang berarti made by hand • Istilah produksi (production) • Pertama kali digunakan pada tahun 1483 • Berasal dari kata latin producere yang berarti lead forward, yaitu membuat sesuatu yang baru (tangible/intangible) Pengertian manufaktur lebih sempit dari pada pengertian produksi
Definisi manufacturing • CIRP (International Conference on Production Engineering), 1983: • A Series of interrelated activities and operations involving the design, materials selection, planning, manufacturing production, quality assurance, management and marketing of products of the manufacturing industries.
Definisi Manufaktur dan Produksi • Kata manufacturing diartikan lebih luas • Manufacturing adalah proses konversi suatu desain menjadi produk akhir • Production adalah aktivitas fisik untuk mengubah suatu bentuk material menjadi bentuk lain yang lebih bernilai
Sistem Manufaktur • Sistem manufaktur adalah sistem yang melakukan proses transformasi/konversi keinginan (needs) konsumen menjadi produk jadi yang berkualitas tinggi • Keinginan konsumen diketahui dari studi pasar, yang kemudian keinginan ini diterjemahkan menjadi desain produk, dan kemudian menjadi desain proses • Komitmen terhadap kualitas produk harus dimiliki oleh setiap level dalam perusahaan pada setiap tahap proses produksi • Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai
Sistem Produksi • Sistem produksi adalah sistem yang melakukan proses transformasi atau konversi bahan mentah menjadi produk jadi dengan kualitas tinggi dan sesuai dengan desain produk yang telah ditetapkan • Dalam proses transformasi ini terjadi pertambahan nilai sehingga produk jadi mempunyai nilai yang lebih tinggi dari pada nilai bahan mentah
Sistem Produksi • Bahan • Mesin • Tenaga kerja • Dana • Manajemen Barang atau Jasa
Jenis proses transformasi • Fisik (manufacturing) • Lokasi (transport/storage) • Perdagangan (retail) • Fisiologis (healthcare) • Psikologis (entertainment) • Informasi (communications)
INTEGRATED MANUFACTURING Business Management Functional Resource Management Quality Management Information Management Functional Building Block Productdesignflow Process (Production Activity Control) Purchase order/ma-terial flow Manufacturing Planning Product/or-der flow
Perencanaan & Pengendalian produksi (Production Planning & Control, PPC) • Perencanaan & Pengendalian Produksi (Production planning & control, PPC) • Tujuan perencanaan: pemanfaatan sumber secara efektif • Tujuan pengendalian: penyesuaian rencana dengan kegiatan sehari-hari • Issu dalam PPC: • apa (dilakukan pada level sistem manufaktur) • berapa banyak • kapan • siapa • bagaimana penyesuaian harus dilakukan
Kegiatan PPC • Peramalan kuantitas permintaan • Perencanaan pembelian/pengadaan: jenis, jumlah dan waktu • Perencanaan persediaan (inventory): jenis, jumlah dan waktu • Perencanaan kapasitas: tenaga kerja, mesin, fasilitas • Penjadwalan produksi dan tenaga kerja • Penjaminan kualitas • Monitoring aktivitas produksi • Pengendalian produksi • Pelaporan dan pendataan
STRATEGI RESPONS TERHADAP PERMINTAAN • DESIGN – TO – ORDER • PRODUK DIDESAIN DAN DIPRODUKSI SETELAH ADA PERMINTAAN • TIDAK MEMPUNYAI SISTEM INVENTORY • CONTOH : KAPAL, JEMBATAN DAN PRODUK BARU • 2. MAKE – TO – ORDER • PRODUK DIPRODUKSI SETELAH ADA PERMINTAAN • PUNYA DESAIN PRODUK • PUNYA MATERIAL STANDARD DALAM INVENTORY • CONTOH : SUKU CADANG MESIN, PRODUK KERAJINAN
STRATEGI RESPONS TERHADAP PERMINTAAN (2) • ASSEMBLE – TO – ORDER • PRODUK DIRAKIT SETELAH ADA PERMINTAAN • INVENTORY KOMPONEN & SUBASSEMBLIES • CONTOH : INDUSTRI OTOMOTIF, KOMPUTER • 4. MAKE – TO – STOCK • PRODUK DIPRODUKSI BERDASAR PERAMALAN • MEMILIKI INVENTORY PRODUK AKHIR • CONTOH : PAKAIAN, MAKANAN, CONSUMER GOODS • MAKE – TO – DEMAND • COMPLETELY RESPONSIVE TERHADAP PESANAN DENGAN SHORT DELIVERY TIME
STRATEGI DESAIN PROSES MANUFAKTURING • A. JOB SHOP • MENGORGANISASI PERALATAN DAN PEKERJA KE WORK CENTERS • POLA ALIRAN TERCAMPUR • TENAGA KERJA BERKETRAMPILAN TINGGI • FLEKSIBEL TERHADAP PERUBAHAN DESAIN / VOLUME PRODUKSI • B. PROJECT ( NO PRODUCT FLOW ) • MATERIAL, PERALATAN & PERSONEL, DIBAWA KE LOKASI PROYEK • CONTOH : PESAWAT TERBANG, KAPAL, JALAN, RUMAH
STRATEGI DESAIN PROSES MANUFAKTURING (2) • C. LINE FLOW • WORK STATION SESUAI SEKUENS OPERASI YANG MEMBUAT PRODUK (PRODUCT FLOW) • SMALL BATCH or INTERUPTED LINE FLOW • MEMPROSES BEBERAPA ITEM PRODUK DISKRET DALAM SMALL • BATCH • LARGE BATCH or REPETITIVE LINE FLOW • MEMPROSES SEDIKIT ITEM PRODUK DISKRET DALAM LARGE BATCH • CONTINUOUS LINE FLOW • MEMPROSES 1 ITEM PRODUK SECARA KONTINU DENGAN HIGH • VOLUME • ( CONTOH : SEMEN, GULA, OBAT dll)
STRATEGI DESAIN PROSES MANUFAKTURING (3) • D. FLEXIBLE MANUFACTURING SYSTEM ( FMS ) • AUTOMATED CELL ( INTEGRATING MATERIALS HANDLING AND PROCESSING EQUIPMENTS ) • MEMAKAI DATA BASE TERINTEGRASI UNTUK AKTIVITAS PRODUKSI • RESPON CEPAT & TEPAT (DESAIN VOLUME) • KEUNGGULAN DALAM HAL QCDF • BERSIFAT PADAT MODAL • E. AGILE MANUFACTURING SYSTEM ( AMS ) • BERSIFAT FILOSOFIS MENGADOPSI JIT • RESPON CEPAT & TEPAT TERHADAP PERMINTAAN • MENGELOLA PERUBAHAN-PERUBAHAN • TIDAK HARUS TEROTOMASI • KEUNGGULAN DALAM HAL QCDF
STRATEGI SISTEM PPC • PROJECT MANAGEMENT ( PM ) • PENYUSUNAN & PENDEFINISIAN PROYEK • PERENCANAAN PROYEK • PELAKSANAAN PROYEK • PENYELESAIAN & EVALUASI PROYEK • 2. MANUFACTURING RESOURCES PLANNING • SISTEM INFORMASI TERINTEGRASI DI ANTARA BERBAGAI • AKTIVITAS PRODUKSI DAN AREA FUNGSIONAL LAINNYA • JUST-IN-TIME ( JIT ) FILOSOFI • MEMPRODUKSI PRODUK YANG DIBUTUHKAN PADA SAAT DIBUTUHKAN, DALAM JUMLAH YANG DIBUTUHKAN, PADA TINGKAT KUALITAS PRIMA,DENGAN CARA WASTE ELIMINATION DAN CONTINUOUS IMPROVEMENT
STRATEGI SISTEM PPC (2) • 4. CONTINUOUS PROCESS CONTROL • HIRARKI FUNGSIONAL : • PENGUKURAN PROSES & PENGENDALIAN I/O • PENGENDALIAN PROSES LANGSUNG (ALIRAN, TEMPERATUR, DAN • VARIABEL LAIN • PEMANTAUAN PROSES • MANAJEMEN PROSES • FLEXIBLE CONTROL SYSTEM FMS • AGILE CONTROL SYSTEM ACS • PERPADUAN ANTARA JIT – MRP II
PEMILIHAN STRATEGI RESPONS PRIMARY MATCH ANTARA MANUFACTURING PROCESS & RESPONS OF DEMAND SECONDARY MATCH ANTARA MANUFACT PROCESS & RESPONS OF DEMAND
RESPONS TERHADAP DEMAND A / a : AGILE CONTROL SYSTEM C / c : CONTONUOUS PROCESS CONTROL SYSTEM F / f : FLEXIBLE CONTROL SYSTEM J / j : JUST-IN-TIME “PULL” SYSTEM M / m : MATERIAL & CAPACITY REQUIREMENTS PLANNING (M&CRP)-MRP II SYSTEM P / p : PROJECT MANAGEMENT SYSTEM Huruf besar : “major applicability”; huruf kecil : “minor applicability”
Tahapan PPC Strategicplanning Tacticalplanning Executionplanning
Hirarki Perencanaan • Issues Perencanaan Strategis: • Penentuan produk yang akan dibuat • Perancangan Sistem Manufaktur • Issues Perencanaan Taktis: • Perincian Rencana Strategis • Disagregasi rencana agregat • Penentuan planned order releases • Issue Perencanaan Pelaksanaan • Dispatching planned order releases • Day-by-day basis • Minimizing mfg lead time and work in process Strategic planning Tactical planning Execution planning
Top management: • Vision • Strategic planning • Control Middle management berperan sebagai decoupler • Middle Management: • Analysis • Tactical planning • Control Execution
Hirarki Produk … Type Tipe 1 Tipe 2 Tipe n1 … Product family Famili 21 Famili 22 Famili 2n Item Produk … Sub-assembly Subrakit … Subrakit … Component Komponen …
Hirarki produk • Type: kelompok beberapa product families • Product family: kelompok beberapa items • Item: produk akhir individual yang dibeli (digunakan) oleh konsumen • Biasanya hirarki tersebut dimulai dari product family, karena bila sebuah pabrik membuat lebih dari satu jenis type maka operasi perusahaan itu akan menjadi sangat kompleks • Pengelompokan sejumlah item ke dalam sebuah product family dilakukan dengan teknik Group Technology (GT)
Agregasi dan Disagregasi • Proses agregasi (aggregation) adalah proses pengelompokan beberapa jenis item menjadi product family • Proses disagregasi (disaggregation) adalah proses derivasi product family menjadi item
Contoh proses agregasi • IBM memproduksi komputer laptop, desktop, notebook dan mesin teknologi tinggi lainnya. Proses agregasi adalah pengelompokan jenis-jenis komputer tersebut ke dalam family product (misalnya famili komputer). • Unit agregat yang biasa digunakan dalam proses agregasi: • Jam kerja buruh, mesin atau resource lainnya • Waktu standar • Harga jual, ongkos produksi • Satuan agregat dummy (pseudoproduct)
Contoh proses agregasi • Sebuah rumah sakit bisa melakukan agregasi jasa yang diberikan menjadi jumlah perawat atau dokter yang dibutuhkan • Perusahaan jasa pelatihan bisa melakukan agregasi kursus yang ditangani ke dalam jumlah instruktur yang harus disiapkan • PT Telkomsel bisa melakukan agregasi jumlah unit penjualan kartu prabayar (kartu Simpati) dan kartu pascabayar (kartu Hallo) menjadi jumlah rupiah penjualan yang diterima.
Contoh proses disagregasi • Nilai penjualan total perusahaan dikelompokan ke dalam nilai penjualan masing-masing produk yang di buat atau Jam produksi total dikelompokan ke dalam jam produksi masing-masing produk • Nilai penjualan masing-masing produk tersebut dibagi dengan harga jual masing-masing sehingga diperoleh jumlah unit yang akan diproduksi
Peramalan • Peramalan adalah seni dan ilmu untuk memprediksi masa depan. • Peramalan adalah tahap awal, dan hasil ramalan merupakan basis bagi seluruh tahapan pada perencanaan produksi • Proses peramalan dilakukan pada level agregat (part family); bila data yang dimiliki adalah data item, maka perlu dilakukan agregasi terlebih dahulu • Terminologi: perioda, horison, lead time, fitting error, forecast error, data dan hasil ramalan
Aggregate planning (AP) • Tujuan AP adalah membangkitkan (generate) top level production plans • Basis AP adalah hasil ramalan dan target produksi. Target produksi ditentukan oleh top level business plan yang memperhatikan kapasitas & kapabilitas perusahaan • Peran AP adalah sebagai interface antara perusahaan/sistem manufaktur dan pasar produknya. • Analisis dilakukan dalam kelompok produk (product family) dengan unit agregat • Melibatkan pemilihan srategi manufaktur
Company top level plans Aggregate Planning
Jadwal Produksi Induk Manajemen demand Factory Market
Master Production Schedule, MPS • Jadwal Produksi Induk (Master Production Schedule, MPS) atau JPI merupakan output disagregasi pada Rencana Agregat • JPI berada pada tingkatan item • JPI bertujuan untuk melihat dampak demand pada perencanaan material dan kapasitas • JPI bertujuan untuk menjamin bahwa produk tersedia untuk memenuhi demand tetapi ongkos dan inventory yang tidak perlu dapat dihindarkan • Teknik disagregasi: persentase dan metoda Bitran and Hax
Prosedur teknik persentase • Hitung persentase kuantitas item masing-masing terhadap kuantitas famili pada data masa lalu (semua dalam unit agregat) • Gunakan persentase ini untuk menentukan kuantitas item masing-masing dari Rencana Agregat. Output adalah MPS dalam satuan agregat • Lakukan pembagian MPS (yang masih dalam satuan agregat) dengan nilai konversi sehingga dihasilkan MPS dalam satuan individu item
Contoh Data item (unit) Perioda 1 2 3 4 5 6 Harga per unit Produk A 200 220 240 230 250 260 Rp. 3000 Produk B 600 650 700 690 720 770 Rp. 2000 Produk C 50 55 60 58 60 60 Rp. 5000 Data Agregat (Rp. 1000) Perioda 1 2 3 4 5 6 Total Persentase Produk A 600 660 720 690 750 780 4200 29,6% Produk B 1200 1300 1400 1380 1440 1540 8260 58,3% Produk C 250 275 300 290 300 300 1715 12,1% Family X 2050 2235 2420 2360 2490 2620 14.175 100,0%
Peramalan t At tAt t2 1 2050 2050 1 2 2235 4470 4 3 2420 7260 9 4 2360 9440 16 5 2490 12450 25 626201572036 21 14175 51390 91 b = 101,6 a = 2007 Ft = 2006,9 + 101,6 t
Peramalan dan Rencana Agregat • Berdasarkan model ramalan tersebut, dapat dihitung permintaan agregat pada perioda ke 7, yaitu: • F7 = 2.006.900 + 101.600 x 7 = 2.718.100 • F8 = 2.006.900 + 101.600 x 8 = 2.819.700 • F9 = 2.006.900 + 101.600 x 9 • Bila dalam penentuan rencana agregat (aggregate plan) diasumsikan menggunakan strategi chase, maka nilai rencana agregat akan sama dengan nilai ramalan
Disagregasi Rencana Agregat Dengan demikian nilai rencana agregat pada perioda ke 7 adalah: Rp. 2.718.100 Dengan teknik persentase, disagregasi dilakukan untuk memperoleh MPS, yaitu: Produk A = x Rp. 2.718.100 = Produk B = x Rp. 2.718.100 = Produk C = x Rp. 2.718.100 = 0,296 Rp. 804.557,6 0,583 Rp. 1.584.652,3 0,121 Rp. 328.890,1 MPS ini masih dalam unit agregat, sehingga perlu dilakukan konversi untuk memperoleh unit item. Konversi ini menggunakan harga jual per unit masing-masing produk
Master Production Schedule (MPS) Jumlah unit (pembulatan) Produk Nilai Penjualan Harga jual A Rp. 804.557,6 Rp. 3000 B Rp. 1.584.652,3 Rp. 2000 C Rp. 328.890,1 Rp. 5000 269 793 66 MPS pada perioda ke 7: Produk A: 269 unit Produk B: 793 unit Produk C: 66 unit
Perencanaan material • Perencanaan material adalah penentuan jumlah material yang diperlukan untuk memenuhi MPS dan saat pemenuhan material tersebut • Pendekatan dalam perencanaan material: independent-demand dan dependent demand. • Independent demand mengasumsikan bahwa produk-produk (atau komponen) tidak saling bergantungan. Artinya, perencanaan material untuk masing-masing produk dilakukan secara independen • Biasanya pendekatan independent demand ini dilakukan untuk produk-produk jadi (finished product), yang satu dengan yang lainnya tidak saling bergantungan
Perencanaan material • Teknik dalam independent demand ini antara lain Economic Order Quantity (EOQ) • Dependent demand melakukan perencanaan material untuk produk-produk (komponen-komponen) secara bergantungan. Artinya, jumlah dan saat material dibutuhkan untuk suatu produk/komponen tergantung kepada jumlah dan saat material yang dibutuhkan untuk produk/komponen yang lain • Ketergantungan antar produk/komponen digambarkan dalam bill of material atau product structure
Bill of material/product structure . Level-0 Level-1 … Level-2 … Level-3 … … … Level-…
Perencanaan material • Dependensi: Vertical dependency dan horizontal dependency • Vertical dependency menunjukkan hubungan parent-children atau exploding • Horizontal dependency menunjukkan hubungan saat selesai pemrosesan children untuk suatu parent tertentu atau time phasing • Teknik dalam dependent demand adalah material requirements planning (MRP)
Shop floor control • Pembuatan rencana menggunakan beberapa asumsi: mesin selalu tersedia, material datang tepat waktu, waktu proses tertentu, tenaga kerja produktif, tidak ada perubahan jumlah demand dan due date, dan lain-lain • Dalam implementasi rencana sangat mungkin asumsi tersebut tidak berlaku. Oleh karena itu perlu tindakan penyesuaian yang dikenal dengan istilah pengendalian • Pengendalian adalah tindakan penyesuaian rencana dan pelaksanaan, agar tetap operational dan performansi sistem manufaktur tetap acceptable, meskipun perlu perubahan-perubahan dalam rencana.