340 likes | 833 Views
PERENCANAAN PRODUKSI. Usaha peternakan merupakan suatu lapangan hidup, tempat seseorang dapat menanamkan modal untuk keperluan hidup keluarganya atau sekelompok masyarakat. USAHA PETERNAKAN. Faktor Lingkungan Makro. Faktor klimatik Faktor edafik Faktor biotik Faktor teknologi
E N D
PERENCANAAN PRODUKSI Usaha peternakan merupakan suatu lapangan hidup, tempat seseorang dapat menanamkan modal untuk keperluan hidup keluarganya atau sekelompok masyarakat USAHA PETERNAKAN
Faktor Lingkungan Makro • Faktor klimatik • Faktor edafik • Faktor biotik • Faktor teknologi • Faktor ekonomi finansial • Faktor Sosial budaya • Faktor Kebijakan Umum Pemerintah
Faktor Klimatik Faktor klimatik atau iklim, meliputi curah hujan, suhu udara, kelembaban udara,radiasi sinar matahari dan kecepatan angin. • Faktor Edafik Termasuk ke dalam faktor edafik adalah air dan tanah. • Faktor Biotik Termasuk ke dalam faktor biotik adalah flora dan fauna
Faktor Teknologi Teknologi yang digunakan tergantung kondisi setempat, apakah teknologi sederhada, madya atau teknologi tinggi? Teknologi dapat diartikan sebagai : Perangkat keras (hard ware), dilihat dari tiga segi yaitu mekanis, kimia atau biologis. Perangkat lunak (soft ware), dalam hal ini meliputi ketrampilan dan pengetahuan kerja , organisasi, rencana/disain usaha.
Faktor Sosial Budaya Terkait dengan pengadaan tenaga kerja. Kebiasaan hidup sehari-hari dan status kesegaran jasmani calon tenaga kerja yang dapat berpengaruh terhadap produktivitas usaha. Faktor Kebijakan umum Termasuk di dalamnya Undang-Undang dan Kebijakan Pemerintah
Faktor Lingkungan Mikro Semua sifat teknis komoditi dalam aspek produksi, reproduksi dan pengolahan Feeding, Breeding dan Manajemen Termasuk ke dalam faktor mikro ini adalah pengertian Satuan Ternak dan Koefisien teknis
Ancaman Lingkungan Usaha • Ancaman Lingkungan Usaha (Environment threats), adalah perubahan mendadak yang tidak dapat diramalkan sebelumnya dari salah satu unsur makro, sehingga status kelayakan usaha yang sebelumnya baik, menjadi terancam kedalam keadaan tidak layak
SATUAN TERNAK DAN KOEFISIEN TEKNIS a).Satuan Ternak Ukuran yang digunakan untuk menghubungkan bobot badan ternak dengan jumlah makanan ternak yang dimakan. Satu Satuan Ternak yaitu setara dengan satu ekor sapi dewasa 1 ST = 1 ekor sapi dewasa
Penggunaan Satuan Ternak Satuan Ternak digunkan untuk menghitung daya tampung pakan ternak suatu padang rumput atau daya tampung sisa hasil usaha tani suatu areal lahan pertanian terhadap jumlah ternak, dan untuk perhitungan berbagai masukkan dan keluaran fisik Masukkan Fisik : rumput, hijauan dan pakan ternak lainnya, luas kandang, luas padang rumput, jumlah air minum, obat, perkawinan ternak, dan tenaga buruh. Keluaran Fisik : Jumlah pupuk kandang, jumlah bobot badan, dan tenaga kerja ternak.
b) Koefisien Teknis Angka standar yang mematuhi kaidah-kaidah yang sudah ditentukan, yang dipilih. Koefisien Teknis (KT), dapat berbentuk persentase (%), ukuran linier (cm, m, dsb.)ukuran berat (kg,ton, dsb.), ukuran volume (l, ml, dsb.), ukuran waktu (jam, dsb), rasio antara sumber daya(gain – feed ratio, dsb)
Koefisien Teknis Usaha Bibit • Umur awal induk dan jantan, untuk menentukan pada tahun berapa diafkir. • Umur pasar betina bibit dan jantan muda bibit, untuk menentukan penjualan setiap tahun. • Sex rasio anak yang lahir, untuk menentukan jumlah jantan dan betina pada setiap kelahiran yang direncanakan. Pada umumnya secara alamiah peluang jantan dan betina adalah sama. • Net Lamb Crop/Net Kid Crop
Koefisien Teknis Penggemukan • Umur awal • Bobot badan awal • Pertambahan bobot badan harian • Lama penggemukan • Bobot badan yang diinginkan pasar atau bobot pasar
PROYEKSI FISIK DAN FINANSIAL
Komponen Fisik Usaha Peternakan • Komponen yang bersifat biologis , yaitu ternak dan tanaman pakan ternak, pagar hidup. • Komponen non biologis , tanah, bangunan, benda modal bergerak (kendaran traktor) dan tidak bergerak lainnya (pompa, air, peralatan, pagar)
Ternak Bibit Awal Ternak bibit awal adalah aset keras yang menyusut nilainya setiap tahun.Pada akhir masa manfaat ternak bibit awal berubah fungsinya menjadi ternak potong dengan nilai yang menurun. Besarnya nilai penyusutan ternak adalah merupakanpPerbedaan nilai ternak bibit awal dengan nilai jual diakhir masa manfaat .
Ternak sisa atau Stock On Hand (SOH) : Sisa ternak setelah penjualan sejumlah ternak pada akhir tahun usaha yang direncanakan. SOH adalah sejumlah induk , pejantan dan hasil keturunannya. Nilai jual perkiraan dari SOH termasuk suatu sisa atau Value On Hand (VOH) • Tanah, nilainya tidak mengalami penyusutan, jika penggunaan tanah atas dasar sewa atau Hak Guna Usaha (HGU), maka biaya sewa atau biaya penggunaan dimasukkan sebagai salah satu komponen biaya usaha. Nilai tanah itu sendiri tidak termasuk komponen biaya usaha.
Bangunan dan Benda Modal Lain Masa manfaat benda modal tergantung dari kualitas benda modal, intensitas penggunaan dan tingkat perawatanya.Besarnya penyusutan setiap tahun berlaku secara umum. • Penyusutan Benda Modal. Tiga cara penghitungan yang berlaku adalah : 1. Metode garis lurus 2. Metode Neraca yang menurun 3. Metode jumlah angka tahun
1. Metoda Garis Lurus Metoda garis Lurus Menggunakan besarnya penyusutan yang sama besar setiap tahunnya, dengan rumus sebagai berikut : Naks = Nakt – Nb T Dimana : Naks = Nilai benda modal akhir tahun sekarang Nakt = Nilai benda modal akhir tahun lalu Nb = Nilai beli (pertama kali) T = jumlah tahun masa manfaat Nb = besarnya penyusutan masa manfaat , benda modal T tersebut mempunyai nilai 0
2.Metoda Neraca Menurun Digunakan untuk menghitung penyusutan benda modal yang masa manfaatnya lebih dari 5 tahun. Besarnya persentase penyusutan setiap tahun telah diketahui terlebih dahulu.Besarnya penyusutan setiap tahun adalah besarnya persentase penyusutan dikali dengan nilai buku benda modal pada tahun tersebut.Jadi besarnya penyusutan menurun setiap tahun. Rumus yang digunakan sebagai berikut : Naks = Nakt – X% x Nakt Dimana : Naks = Nilai benda modal akhir tahun sekarang Nakt = Nilai benda modal tahun yang lalu X = Besarnya persentase penyusutan
3. Metoda Jumlah Angka tahun • Caranya mirip dengan metoda neraca yang menurun, dan digunakan untuk menghitung penyusutan untuk benda modal dengan masa manfaat lebih dari 5 tahun. • Rumus untuk menghitung penyusutan sebagai berikut : • Naks = Nakt – T – (n – 1) X Nb, dimana • (1 + 2 + 3 + 4…..nT) • Naks = nilai benda modal akhir tahun sekarang • Nakt = nilai benda modal akhir tahun yang lalu • T = Jumlah tahun masa manfaat • n = satuan tahun (tahun ke 1, 2, dst) • nT = angka tahun terakhir masa pakai • Nb = nilai benda modal pertama kali
Usaha Peternakan Layak Pemasaran Layak Layak Produksi Layak Finansial
Analisa Pasar Bertujuan untuk mengetahui prospek pemasaran suatu komoditas peternakan. Analisa kualitatif Analisa kuantitatif
Segmentasi Pasar • Geografis Segmen pasar di Wilayah/Lokasi tertentu a. Pasar Lokal b. Pasar Antar Daerah c. Pasar Antar Pulau d. Pasar Nasional e. Pasar Antar Negara • Volume • Demografis • Benefit • Psikografis • Faktor Pemasaran • Produk - Ruang
Analisa Finansial • Beberapa pengukuran untuk menentukan Kelayakan Finansial, diperoleh melalui pengujian terhadap arus tunai usaha.Pengukuran yang diperlukan dalam analisa kelayakan usaha a.l : - Net Present Value (NPV) - Benefit Cost Ratio (B/C) - Internal Rate of Ration (IRR)
USAHA DOMBA BIBT • Satuan ternak - Domba dewasa ( > 1 th) = 0,14 ST - Domba muda (6 bln – 1 th) = 0,07 ST - Anak domba ( < 6 bln) = 0,035 ST • Reproduksi - Siklus berahi 17 hari, lama berahi 30 jam - Masa bunting 5 bulan - Masa menyusui anak 2 – 3 bulan - Umur afkir bibit 6 – 7 tahun - Umur jual jantan/betina muda 1 tahun - Sex rasio kelahiran jantan : betina 1 : 1 - Masa produktif induk 1,5 – 6 th - Mortalitas : dewasa 1 – 2 % muda 5 – 8% anak 10 – 15% - Lamb crop 100 – 125%