180 likes | 659 Views
Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKU A /RSUP M.Jamil Padang. Pendahuluan Demam tifoid: penyakit sistemik akut akibat kuman Salmonella typhi dan S. paratyphi .
E N D
Tatalaksana Demam Tifoid Dr.H.Armen Ahmad SpPD KPTI FINASIM Subbagian Penyakit Tropik Dan Infeksi Bagian Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RSUP M.Jamil Padang
Pendahuluan • Demam tifoid: penyakit sistemik akut akibat kuman Salmonella typhi dan S. paratyphi. • Masih merupakan masalah kesehatan penting. • Obat pilihan utama: kloramfenikol dikenal cukup lama • digunakan secara luas, harga murah.
Epidemiologi • Indonesia Endemik • Dapat menyerang semua orang (wabah) • Epidemik jarang, Jarang > 1 kasus serumah • Sumber penularan tidak ditemukan • Penularan karier > 10 9 -10 11 /gr tinja,bisa> 1th • Endemik : Penularan air tercemar • Non endemik : makanan tercemar • Predisposisi carier : disfungsi K. empedu,batu • kandung empedu,sikatrik kandung empedu
Distribusi : Diseluruh dunia Tidak tergantung iklim Negara berkembang tinggi : sanitasi kurang baik Musim antar musim,hujan,kemarau tinggi Sex : pria = wanita Umur : 12-30 th 70-80%,30-40 th 10-20%,> 40 th 5-10 % Etiologi : Salmonela typhy,Parathypi A,B,C
PatogenesisSalmonela typhi air,makanan mulut lambung usus halusplaque peyeri ( di ilium terminalis komplikasi perdarahan,perforasi)Aliran limfe s/d kel.mesenterial sistim portal ->hati Lamina propria duktus thoracicus Masuk aliran darah
Gambaran Klinis1. inkubasi 10-14 hari2. mgg pertama spti infeksi akut3. Minggu ke2 : beradikardi relatif,lidah kotor,hepatomegali, meteorismus,ggn.mental: somnolen,stupor,koma,psikosis
Pemeriksaan Penunjang :A. Laboratorium : Lekopenia,limfositosis relatif SGOT,SGPT meningkatB. Biakan darah : Positif Negatif : Tehnik,saat pemeriksaan,vaksinasi,pengobatanC. Serologi (Widal) : reaksi antigen anti bodi Aglutinin O (tubuh kuman) 1/320 Aglutinin H (flagel kuman) 1/640 Aglutini Vi (simpai kuman)Peningkatan titer 4x dalam 2-3 minggu
Pengobatan • Masih dianut trilogi penatalaksanaan demam tifoid yaitu: • 1. Istirahat dan perawatan,sampai 7 hari bebas demam • tujuan : -mencegah komplikasi dan • -mempercepat penyembuhan. • 2. Diet dan terapi penunjang (simptomatis dan suportif), • bubur saring/bubur kasar,nasi lunak,rendah selulosa • tujuan : -mengembalikan rasa nyaman dan • -kembalinya kesehatan pasien secara optimal. • 3. Pemberian antimikroba, • tujuan : -menghentikan dan mencegah penyebaran kuman.
Istirahat dan perawatan • Tujuan untuk mencegah komplikasi. • Tirah baring dg perawatan penuh di tempat tidur • (makan, minum, mandi, miksi dan buang air besar) mempercepat masa penyembuhan. • Dijaga kebersihan: • tempat tidur, pakaian dan perlengkapan yang dipakai. • Posisi pasien perlu diawasi, • Tujuan: mencegah dekubitus, pneumonia ortostatik.
Pemberian antimikroba Obat-obat antimikroba yang sering digunakan untuk mengobati demam tifoid adalah: • 1)Khloramfenikol • 2)Tiamfenikol • 3)Ampisislin dan amoksisilin • 4)Ko-trimoksazol • 5)Sefalosporin generasi ke-3 • 6)Golongan fluorokinolon
5.Sefalosporin generasi ke-tiga • Hingga kini: sefalosporin generasi ke-3 terbukti efektif untuk demam tifoid adalah seftriakson, • Dosis: 3-4 gram/ D5% 100cc dalam ½ jam per-infus 1X sehari, selama 3 hingga 5 hari.
6.Golongan fluorokinolon • Penggunaan golongan obat ini sbb: • (Subbag Penyakit Tropik dan Infeksi, Bag IPD,FKUI). • 1.Norfloksasin: 2x400mg/hari selama 14 hari. • 2.Siprofloksasin: 2x500mg/hari selama 6 hari. • 3.Ofloksasin: 600mg/hari selama 7 hari. • 4.Pefloksasin: 400mg/hari selama 7 hari. • 5.Fleroksasin: 400mg/hari selama 7 hari. • Demam umumnya lisis hari ke-3 atau hari ke-4. • Norfloksasin: • Fluorokinolon pertama (bioavailabilitas tidak sebaik fluorokinolon generasi selanjutnya) • Penurunan demam sedikit lambat.
Kombinasi obat antimikroba • Indikasi kombinasi > 2 antibiotika: • Toksik tifoid. • Peritonitis. • Perforasi. • Septik syok. • Terbukti ditemukan 2 macam organisme dalam kultur darah selain kuman Salmonella. Kortikosteroid Indikasi: pada toksik tifoid atau demam tifoid yang mengalami syok septik
Pengobatan demam tifoid pada wanita hamil • Khloramfenikol: • Kontraindikasi: hamil trimester ke-3 • partus prematur, kematian fetus intrauterin, • grey syndrome pada neonatus. • Tiamfenikol: • Kontraindikasi: hamil trimester pertama • kemungkinan efek teratogenik terhadap fetus. • Pada kehamilan lanjut dapat digunakan. • Fluorokinolon, Ko-trimoksazol: • Kontraindikasi mutlak. • Anjuran: Ampisilin, amoksisilin, dan seftriakson.
Penatalaksanaan tifoid karier • Tanpa disertai kasus kholelithiasis: • Pilihan regimen terapi selama 3 bulan: • Ampisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. • Amoksisillin 100mg/kgBB/hari + Probenesid 30 mg/kg BB/hari. • Trimethoprim-sulfamethoxazol 2tab / 2X / hari. • b. Disertai kasus kholelithiasis: • Kholesistektomi + regimen tersebut diatas selama 28 hari, kesembuhan 80%. • Atau: Kholesistektomi + salah satu regimen terapi dibawah ini. • Siprofloksasin 750 mg / 2X / hari. • Norfloksasin 400 mg / 2X/hari.
Komplikasi Intastinal : Perdarahan,perforasi,ileus paralitikEktra Intestinal : a. Kardiovaskuler : sepsis,miokarditis,trombus,tromboplebitisb. darah : anemi hemolitik,DIC trombositopenia ,sindroma uremiac. Paru : Pneumonia,empyema,pleuritisd. Hepar : hepatitis,kolesistitise. Ginjal : Glomerulonefritis,pyelonefritisf. Tulang :osteomyelitis,priostitis,artritisg. Neuro psikiatrik : Psikosa,meningitis,GBS