470 likes | 1.05k Views
INFEKSI VIRUS DEMAM DENGUE. PENDAHULUAN. MENURUT SEJARAH DEMAM DENGUE DI INDONESIA DIMULAI TH 1779 OLEH DAVID BYLON DI BATAVIA DISEBUT PENY.DEMAM LIMA HARI.
E N D
PENDAHULUAN • MENURUT SEJARAH DEMAM DENGUE DI INDONESIA DIMULAI TH 1779 OLEH DAVID BYLON DI BATAVIA DISEBUT PENY.DEMAM LIMA HARI. • SELANJUTNYA SESUAI DNG PERKEMBANGAN PENYAKIT DISEBUT JUGA DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD) ATAU DENGUE HAEMORAGIC FEVER ( DHF) ATAU JENIS YANG LEBIH PARAH LAGI DISEBUT DENGUE SYOK SYNDROM (DSS)
PENDAHULUAN • PENY.BDB CENDERUNG MELUAS SEJALAN DENGAN MENINGKATNYA MORBILITAS DAN KEPADATAN PENDUDUK • SEKARANG PENYAKIT INI MRPK MASALAH KESEHATAN UTAMA DAN SIFATNYA ENDEMIS DI NEGARA KITA. • TH 1998 MENYERANG 183 DATI II DARI 27 PROFINSI DNG JUMLAH KASUS 65968 DAN KEMATIAN SEBANYAK 1.275
ETIOLOGI DHF • DISEBABKAN OLEH VIRUS DENGUE . • VIRUS INI TERMASUK GROUP B. ARTHROPOD BORNE VIRUS (ARBO VIRUS ) YANG SEKARANG DIKENAL SEBAGAI FLAVI VIRUS DARI FAMILI FLAVI VIRIDAE YANG MEMPUNYAI 4 JENIS SEROTYPE IALAH • -VIRUS DEN1, -VIRUS DEN 3 • -VIRUS DEN 2, -VIRUS DEN 4. • DIANTARA SEROTYPE DIATAS, SEROTYPE VIRUS DEN 3 MRPK SEROTYPE DOMINAN DAN BANYAK BERHUBUNGAN DNG KASUS2 BERAT.
STRUKTUR VIRUS DHF • VIRUS DEN VIRIONNYA TERSUSUN OLEH SATUAN UNTAIAN GENOM RNA, DIKELILINGI OLEH NUKLEOKAPSID DAN DITUTUPI OLEH SUATU ANVELOP DARI LIPID YG MENGANDUNG 2 PROTEIN YAITU PROTEIN ENVELOP (E) DAN PROTEIN MEMBRAN (M). • GENOM RNA VIRUS DENGUE MENGKODE TIGA PROTEIN STRUKTURAL,KAPSID(C ),MEMBRAN (M),DAN AMPLOP (E) SERTA 7 PROTEIN NON STRUKTURAL : NS1,NS2a,NS3,NS4a,DAN NS5
SIFAT2 VIRUS DHF PENULARAN : VIRUS DENGUE DITULARKAN KE MANUSIA MELALUI GIGITAN NYAMUK YG MENGANDUNG VIRUS DENGUE DALAM TUBUHNYA JENIS NYAMUK : -AEDES AEGYPTI -AEDES ALBOPICTUS DALAM TUBUH NYAMUK SEKALI VIRUS MASUK MAKA SELAMA HIDUPNYA ADALAH INFEKSIUS SEDANG PADA MANUSIA PENULARAN HANYA TERJADI BILA PADA SAAT ADA VIREMIA DALAM TUBUH PENDERITA YAITU ANTARA 5-7 HARI.
Vektor Aedes aegypti
DAUR HIDUP NYAMUK Aedes aegypti TELUR JENTIK PUPA 2 – 4 hr 1 – 2 hr 6 – 8 hr
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS DENGUE • RESPON KEKEBALAN TUBUH PADA PENDERITA DD /DBD /DSS MELIPUTI RESPON IMUN NON SPESIFIK DAN SPESIFIK. • RESPON IMUN NON SPESIFIK DIPERANKAN OLEH SEL2 FAGOSIT /MAKROFAG,SISTEM KOMPLEMEN DAN SEL NK / KILLER CELL. • RESPON IMUN SPESIFIK MELIBATKAN KEKEBALAN HUMORAL YG DIPERANKAN OLEH Ig M , Ig G DAN KEKEBALAN SELULER OLEH SEL T/CD4 DAN CD8.
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS DENGUE • SELANJUTNYA AKAN BEKERJA SAMA DNG KEKEBALAN TUBUH NON SPESIFIK MEMBENTUK ANTIBODY DEPENDENT CELL-MEDIATED CYTOTOXICITY (ADCC),UNTUK NEUTRALISASI / MELISISKAN VIRUS DENGUE YANG BEREDAR DALAM TUBUH. ANTIBODY-DEPENDENT ENHANCEMENT (ADE) • ADA RESPON IMUN LAIN YAITU TERJADI APABILA TERKENA INFEKSI DENGUE YG KEDUA KALINYA TAPI SEROTIPENYA BEDA DNG YG PERTAMA.
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS DENGUE • ANTIBODI YG TERBENTUK MERUPAKAN “ANTIBODI NON NETRALISASI” VIRUS INI EPITOPNYA BERBEDA SEHINGGA TIDAK TERAJDI LISIS • TETAPI TERJADI REAKSI SILANG DIMANA ANTIBODI YG TERBENTUK AKAN MELEKAT PADA EPITOP VIRUS YANG BERADA DALAM MONOSIT/MAKROFAG DAN MEMBENTUK “KOMPLEKS VIRUS ANTIBODI” .
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS DENGUE • AKIBATNYA VIRUS DNG TARGET SERANGAN UTAMA YAITU PADA SEL FAGOSIT SEPERTI MAKROFAG,MONOSIT DAN SEL KUFFER VIRUS AKAN BEBAS BERKEMBANG BIAK. • DAN HAL INI AKAN MEMACU MAKROFAG BERSAMA CD4 DAN CD8 MENGELUARKAN PELBAGAI MEDIATOR SEPERTI SUBSTANSI INFLAMASI ,SITOKIN,DAN TROMBOPLASTIN YG MEMPENGARUHI PERMEABILITAS KAPILER & MENGAKTIFKAN FAKTOR KOAGULAN
RESPON IMUN TERHADAP VIRUS DENGUE • BERDASARKAN KEJADIAN TSB, MENIMBULKAN PEMIKIRAN BAHWA YANG BISA BERLAKU HAL2 SPT DIATAS ADALAH HANYA AKIBAT PENGARUH ZAT MEDIATOR. • BEBERAPA MEDIATOR YG BERPERAN ADALAH : INTERFERON,INTERLEUKIN1,IL 6,Il 12,TUMOR NECROSIS FAKTOR/ TNF, DLL. • MANIFESTASI PADA PENDERITA DB ADALAH TERJADI PERDARAHAN,PERMIBILITAS MENINGKAT DAN PENDERITA MENJADI SYOK.
DIAGNOSIS VIRUS DENGUE MENURUT WHO: A.DIAGNOSIS KLINIS • -DEMAM MENDADAK TINGGI • -PERDARAHAN (TORNIQUET(+) SEPERTI EPISTAKSIS • HEMATEMESIS,HEPATOMEGALI DLL. • -SYOK: NADI KECILDAN CEPAT,DNG TEKANAN NADI <20 ATAU HIPOTENSI DISERTAI GELISAH. B.KRITERIA LAB: -TROMBOSITOPENIA (KURANG DARI 100-150/MM3 - HEMOKONSENTRASI (HT > 20%)
BERATNYA PENYAKIT: DERAJAT 1 : DEMAM DNG UJI BENDUNG / TORNIQUET (+) DERAJAT 2 : DITAMBAH PERDARAHAN SPONTAN DERAJAT 3 : NADI CEPAT,LEMAH,TEKANAN NADI KURANG DARI 20 mm Hg, SACRAL DINGIN. DERAJAT 4 : SYOK BERAT,NADI TAK TERABA,TEKANAN DARAH TAK TERUKUR
MANIFESTASI KLINIS DSS • PADA INFEKSI SEKUNDER Ig G YG PERTAMA MUNCUL DNG TITER TINGGI KEMUDIAN DISUSUL Ig M MAKA PENDERITA DBD ADALAH TERJADI AKIBAT INFEKSI SKUNDER • DIAGNOSIS PENENTUAN INFEKSI PRIMER ATAU SKUNDER SANGAT PENTING OK ADA KORELASI ANTARA INFEKSI PRIMER-SKUNDER DNG BERATNYA PENYAKIT. • MANIFESTASI KLINIS INFEKSI DENGUE SKUNDER LEBIH BERAT DIBANDINGKAN DNG INFEKSI YANG PRIMER.
VIRUS DENGUE • KERUSAKAN SEL sel target makrofag • TERBENTUK KOMPLEKS IMUN • AKTIFASI SISTEM KOMPLEMEN • DIKELUARKAN ZAT ANAFILATOSIN PENINGKATAN AGRETASI KERUSAKAN ENDOTEL PERMIBILITAS TROMBOSIT PBL DARAH PREMBESEN PLASMA JUMLAH TRMBOSIT MERANGSANG DR INTRA KE EKSTRA MENURUN FAKTOR PEMBEKUAN SYOK HIPOVOLEMIK, PERDARAHAN KEMATIAN.
DIAGNOSIS LABORATORIUM -PEM VIROLOGI -ISOLASI VIRUS -BIOLOGI MOLEKULER -HIBRIDITASI DAN PCR -PEM.SEROLOGI -HEMAGLUTINATION INHIBITION TEST. -COMPLEMENT FIXATION TEST -NEUTRALIZATION TEST -DETEKSI ANTIBODI ANTI DENGUE (Ig M / Ig G ) -SITOLOGI. -TROMBOSITOPENIA -LIMPOSIT PLASMA BIRU.
KENDALA HASIL PEM.MIKROBIOLOGI UJI LAB.MIKROBIOLOGI : 1.ISOLASI VIRUS /ANTIGEN VIRUS -ISOLASI VIRUS DENGUE MRPK SARANA DX YG TERBAIK, HASILNYA LANGSUNG DPT DIKETAHUI SAMPAI SEROTIPENYA. .TAPI PELAKSANANNYA SULIT,PERLU WAKTU LAMA ( INKUBASI 5-7 HR) DAN MAHAL. KEBERAHSILAN JUGA TERGANTUNG PADA WAKTU PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH MENGINGAT : A.MASA VIREMIA BEGITU PENDEK DNG PUNCAK DUA HARI MENJELANG PANAS SAMPAI DUA HARI PERTAMA PANAS B. ATAU PD SAAT 3-5 HARI PERTAMA SAKIT.
2. DETEKSI VIRUS SECARA BIOLOGI MOLEKULER .TEKNIK HIBRIDISASI RNA / PCR MELALUI PEMERIKSAAN BAGIAN VIRUS DEN (RNA) DAPAT DITENTUKAN DENGAN PEMERIKSAAN HIBRIDITASI RNA-DNA DAN ATAU MELALUI AMPLIFIKASI SEGMEN TERTENTU DNG METODE PCR TEKNIK EPMERIKSAAN INI MEMPUNYAI SENSITIFITAS DAN SPESIFISITAS YG TINGGI NAMUN CARA INI SULIT DILAKUKAN SELAIN MAHAL,RUMIT,PERLU PERALATAN KHUSUS SEHINGGA JARANG DI APLIKASIKAN DI KLINIK/LAB (HANYA UNTUK PENELITIAN2)
3.DETEKSI VIRUS SECARA PEM.SEROLOGI 2. PEM.SEROLOGI TERDIRI ATAS : a-HEMAGLUTINATION INHIBITION TEST.(H.I ) b-COMPLEMENT FIXATION TEST DAN c-NEUTRALIZATION TEST d-DETEKSI ANTIBODI ANTI DENGUE (Ig M / Ig G ) ATAU TEST DENGUE BLOT KIT Ig. M & Ig. G POSITIF
DIAGNOSIS VIRUS DENGUE • PADA INFEKSI SEKUNDER Ig G YG PERTAMA MUNCUL DNG TITER TINGGI KEMUDIAN DISUSUL Ig M MAKA PENDERITA DBD ADALAH TERJADI AKIBAT INFEKSI SKUNDER • DIAGNOSIS PENENTUAN INFEKSI PRIMER ATAU SKUNDER SANGAT PENTING OK ADA KORELASI ANTARA INFEKSI PRIMER-SKUNDER DNG BERATNYA PENYAKIT. • MANIFESTASI KLINIS INEFKSI DENGUE SKUNDER LEBIH BERAT DIABNDINGKAN DNG INFEKSI PRIMER.
HAEMAGLUTINATION INHIBITION TEST • DIAGNOSIS SEROLOGI SECARA TRADISIONAL UMUMNYA MENGGUNAKAN HI UNTUK INFEKSI DENGUE BAIK UNTUK PRIMER MAUPUN SKUNDER. • DINYATAKAN POSITYIF BILA ADA KENAIKAN 4 KALI DNG CATATAN BAHWA PENGAMBILAN SAMPEL DAN PEMERIKSAAN DLM WAKTU BERSAMAAN.
HAEMAGLUTINATION INHIBITION TEST. NAMUN TEST INI ADA KENDALANYA : 1.PENGAMBILAN HARUS DUA KALI MASA SAKIT/ FEBRIS DAN MASA KONVALESEN. 2.MUNCULNYA KESERAGAMAN HASIL 3.HASIL MERAGUKAN UNTUK MENGETAHUI INFEKSI PRIMER ATAU SKUNDER. 4.ADA REAKSI SILANG DNG VIRUS FLAVI YG LAIN.
COMPLEMENT FIXATION TEST COMPLEMENT FIXATION TEST : UJI INI UNTUK MENENTUKAN TITER ANTIBODI. • SAMA SEPERTI TEST HI HASILNYA SERING MERAGUKAN,PELAKSANANNYA JUGA SULIT,DISAMPING KURANG PEKA,JUGA BAHAN DARAH TIDAK BOLEH DIKIRIM DALAM KERTAS SARING ,MUDAH TERJADI HEMOLISIS. .
NEUTRALISASI TEST . NEUTRALISASI TEST . WALAUPUN HASIL BAIK TAPI TEKNIK PELAKSANAAN RUMIT HARUS MELAKUKAN PENGENCERAN VIRUS DALAM SERUM,DAN DALAM BIAKAN SEL .SEHINGGA TIDAK DIGUNAKAN UNTUK PEMERIKSAAN RUTIN.
DETEKSI ANTIBODI ANTI VIRUS INFEKSI DENGUE PRIMER . IMUNOGLOBULIN M & IMUNOGLOBULIN G. • PADA INFEKSI VIRUS DENGUE PERTAMA KALI (INFEKSI PRIMER), MAKA SETELAH 3-4 HR AKAN TIMBUL Ig M MULAI NAIK SAMPAI PUNCAK DAN MENURUN SETELAH 30-60 HR. • KEMUDIAN DISUSUL Ig G MENCAPAI PUNCAK DAN SETELAH HARI KE 15 MENURUN PERLAHAN DALAM KADAR RENDAH SAMPAI SEUMUR HIDUP
DETEKSI ANTIBODI ANTI VIRUS INFEKSI DENGUE SEKUNDER. • PADA INFEKSI SEKUNDER Ig G YG PERTAMA MUNCUL DNG TITER TINGGI KEMUDIAN DISUSUL Ig M MAKA PENDERITA DBD ADALAH TERJADI AKIBAT INFEKSI SKUNDER • NAMUN CARA PEMERIKSAAN ANTIBODI UNTUK MELIHAT RASIO Ig G atau Ig M JUGA KURANG JELAS UNTUK DAPAT MENENTUKAN INFEKSI DENGUE PRIMER ATAU SKUNDER • OK IG DAPAT MUNCUL LEBIH DULU BILA ADA INFEKSI FLAVI SEJENIS SEBELUMNYA.ATAU TIDAK MUNCUL AKIBAT KONDISI PENDERITA.
PENCEGAHAN TUJUAN PROGRAM: A.UMUM: • MEMBATASI PENULARAN DBD/KEMATIAN PENDERITA DBD AKIBAT BERLANJTU KE DSS B.KHUSUS: • 1.MENCEGAH KLB / WABAH DBD • 2.MENURUNKAN INSIDEN DBD DI DAERAH • ENDEMIS. • 3.MEMBATASI KEMATIAN DBD
PENCEGAHAN KEBIJAKSANAAN DAN STRATEGI PADA PEMBRANTASAN DHF • PEMBINAAN PERAN SERTA MASYARAKAT -PENYULUHAN DAN MOTIVASI DALAM PENCEGAHAN PENYEBARAN PENYAKIT TERUTAMA PEMBRANTASAN SARANG NYAMUK/ PSN -PENYEMPROTAN INSEKTIDA / PENABURAN RACUN JENTIK / ABATISASI
PENCEGAHAN KEGIATAN PEMBRANTASAN. 1.PENCEGAHAN DILAKSANAKAN OLEH MASYARAKAT DI RUMAH • -MENGURAS TEMPAT PENAMPUNGAN AIR 1 MINGGU • SEKALI. • -MENGUBUR BARANG BEKAS YG DPT MENAMPUNG AIR -MEMELIHARA IKAN -MENJAGA KEBERSIHAN KAMAR TIDUR/KAMAR TAMU. 2.PEMBINAAN MASYARAKAT • -DALAM KEGIATAN PSN./ PERAN TOKOH-TOKOH AIR • MASYARAKAT DIPERLUKAN • -KEWASPADAAN DINI THD KLB DBD.